43
rupiah setiap namun kini hanya 5 juta rupiah setiap bulannya. Ia pun juga berharap semoga banyak lagi orang meminati batu akik tidak seperti sekarang.
4.3.4 Norman
Norman merupakan salah satu pedagang batu di Grand Palldium Mall, yang bertempat tinggal di Jalan Puri, Medan. Pria beretnis Minang ini berusia 29
tahun dan telah berkeluarga. Beliau sendiri memiliki Toko bernama Rasyad, sejak 2 tahun lalu berdagang batu akik di Grand Palladium Mall.
Norman menyukai
batu akik dikarenakan keindahan dan kecantikan serta
memiliki warna yang bervariasi serta melihat celah ekonomi yang cukup menjanjikan sehingga ia memutuskan berdagang batu akik. Norman mendapatkan
pasokan batu antara lain dari Aceh dan Kalimantan, di tokonya ia menjual jenis bongkahan ataupun yang sudah jadi. Batu temahal yang ia jual adalah jenis Ruby
senilai 7 juta rupiah dan termurah jenis Akik cempaka senilai 150 ribu sampai 200 ribu rupiah, dan yang paling laris juga bervaariasi seperti Akik lumut, Giok aceh,
Solar ataupun jenis Bacan. Norman tidaklah terlalu mengetahui awal peningkatan pamor Batu Akik,
tapi di Kota Medan sendiri ia melihat sering acara pameran-pameran batu, seperti di Pekan Raya Sumatera Utara pada saat sekitar 2 tahun yang lalu seingatnya,
ditambah lagi menjamurnya tukang-tukang Batu Akik di pinggiran jalan raya Kota Medan.
Menurutnya peminat
batu akik mengalami penurunan dikarenakan menurunnya tingkat daya beli masyarakat, memiliki langganan tetap merupakan
faktor yang membuatnya bertahan berjualan, meskipun tidak sebanyak dulu tetapi
Universitas Sumatera Utara
44
tetap ada pembeli, dan juga dikarenakan ia tidak memiliki mata pencarian yang lain. Sesuai dengan penurunan omset yang awalnya mencapai 20 juta rupiah
setiap harinya sekarang hanya 150 ribu rupiah setiap harinya, ia berpendapat ini terjadi sekitar satu tahun terakhir. Norman berharap kiranya ekonomi semakin
bagus dan daya beli makin tinggi, karena sesungguhnya peminat batu akik bertambah, yang dahulu hanya sebatas orangtua sekarang sampai ke anak muda.
4.3.5 Jasmin Hadi Wijaya
Jasmin merupakan salah satu pedagang batu di Grand Palldium Mall, yang bertempat tinggal di Jalan Sekip, Medan. Pria beretnis Tionghoa ini berusia 23
tahun dan masih berstatus lajang. Beliau sendiri memiliki Toko bernama Union Gemstone, sejak 2 tahun lalu berdagang batu akik di Grand Palladium Mall, pada
awalnya ia mengawali bisnis dengan online. Pada awalnya Jasmin mengawalinya dikarenakan hobby mengoleksi batu
dikarenakan hobby, ia mendapatkan pasokan sebagian besar dari luar negeri, ia menjual batu dalam bentuk yang sudah jadi, batu yang temahal adalah Topaz
senilai 7 juta rupiah. Batu yang paling laris adalah jenis Semi Precious. Jasmin berpendapat sesungguhnya Batu Akik telah lama terkenal, hanya
saja beritanya dibuat sangat sering dan besar, sehingga banyak orang mencari tahu bagaimana Batu Akik dan membelinya, padahal belum tentu ia suka atau tidak.
Menurutnya peminat batu sekarang menurun dikarenakan tingkat ekonomi masyarakat yang menurun dan banyaknya tindak penipuan akan batu akik. ia
masih memilih bertahan berdagang dikarenakan omsetnya yang masih lumayan, ia pun juga memiliki pelanggan hingga sampai Cirebon. Setahun belakangan ini
Universitas Sumatera Utara
45
Jasmin mengalami penurunan omset, yang dahulu bisa mencapai 2 juta rupiah setiap harinya sekarang hanya mencapai 500 ribu rupiah setiap harinya. Jasmin
berharap adanya promosi yang dijalankan kembali agar orang lebih mengenal lagi batu-batu mulia khas Indonesia.
4.3.6 Robert Simanjuntak