48
harganya lebih terjangkau. Maju juga tidak memiliki banyak batu akik, ia menyukai batu akik jenis Bacan dan Kecubung, harga batu yang ia punya sekitar
ratusan ribu rupiah sampai 1 jutaan rupiah, ia pun lebih memilih menyukai membeli bongkahan dikarenakan lebih memiliki waktu luang untuk melihat
proses pembuatannya. Ia membeli Batu Akik tidaklah dari satu tempat saja, tetapi tergantung ada tidak yang ia cari.
Menurut Maju, Awalnya Batu Akik sendiri terkenal belakangan ini dikarenakan banyaknya orang melihat dari tentang Batu Akik di televisi kemudian
dinilai Batu Akik bisa dipakai sebagai gaya, baik yang tua maupun muda, terjadinya heboh Batu Akik ini juga bukan hanya di Kota Medan, tetapi seluruh
Negeri. Menurutnya
penyebab perkembangan Batu Akik tidak lah seheboh dulu,
sekarang sudah sedikit yang berdagang tidak seperti dahulu. Maju juga menambahkan ia tetap bertahan memakai Batu Akik dikarenakan ekonominya
yang memadai dan juga sudah terlanjur menyukai Batu Akik meskipun pada nyatanya harga Batu Akik sebenarnya mengalami pasang surut, selain Maju,
istrinya juga salah satu pemakai Batu Akik, di daerahnya juga masih banyak orangh-orang memakai Batu Akik. Maju memiliki harapan agar Batu Akik terus
dikembangkan, karena Batu Akik merupakan ciri khas Indonesia.
4.3.9 Drs.Patas Silaban Msi
Patas merupakan salah satu pembeli batu akik di Grand Palladium Mall, yang bertempat tinggal di Jalan Bunga Bangsa Medan. Pria beretnis Batak ini
Universitas Sumatera Utara
49
berumur 49 tahun dan berstatus telah berkeluarga yang berprofesi sebagai PNS dengan penghasilan Rp.7.000.000,- setiap bulannya.
Patas menyukai Batu Akik semenjak tahun 2014, menurutnya Batu Akik mempunyai hal mistis sebagai penarik, Batu Akik yang paling ia suka adalah
Pancawarna Garut dan juga Bacan, Batu itu pula yang menjadi koleksinya di rumah, Pancawarna Gaarut berkisaran 5 juta rupiah sedangkan Bacan berkisaar
200 ribu rupiah. Patas sendiri lebih suka membeli dalam bentuk yang sudah jadi, ia juga sudah ada tempat berlangganan di salah satu toko di Grand Palladium
Mall. Patas berpendapat kemunculan Batu Akik bermula dari pemberitaan di
Media, ia tidak begitu mengetahui pasti awalnya, tapi yang ia tau sangat cepat perkembangannya. Di Kota Medan sendiri perkembangan Batu Akik sering
terdengar karena seringnya diselenggarakan pameran-pameran, bahkan pernah diselenggarakannya lomba oleh Pemda Kota Medan beberapa saat yang lalu.
Menurutnya perkembangan Batu Akik sangatlah baik diawalnya bahkan
hingga keseluruh daerah bahkan pelosok, tetapi belakangan ini menjadi menurun sangat pesat, ia juga berpendapat walaupun sekarang Batu Akik sudah anjlok
tetapi ia akan terus bertahan memakai Batu Akik dikarenakan tidaklah begitu menganggu dalam pendapatan ekonominya ditambah juga ia sudah suka dengan
Batu Akik, Patas juga menambahkan meskipun mengalami penurunan, tetapi tidak membuat harga Batu Akik juga jatuh, meskipun sebagian Batu Akik ada
yang turun harganya, ditempat kerjanya sendiri masih banyak para pegawai- pegawai yang masih memakai Batu Akik. Patas juga berharap semoga penurunan
Batu Akik ini cepat pulih kembali dan dapat bangkit lagi dan berkembang.
Universitas Sumatera Utara
50
4.3.10 Agus Salim
Agus merupakan salah satu pembeli batu akik di Grand Palladium Mall, yang bertempat tinggal di Jalan Marelan Raya Pasar 2 Medan . Pria beretnis Jawa
ini berumur 55 tahun dan berstatus telah berkeluarga yang berprofesi sebagai Wiraswasta dengan penghasilan Rp10.000.000,- setiap bulannya.
Agus telah
menyukai Batu Akik sejak ia masih remaja, awalnya
dikenalkan dari orangtua dan ditambah memang warnanya yang indah, ia pun memiliki banyak koleksi Batu Akik dari berbagai macam daerah. Agus
mempunyai Batu Akik yang paling mahal dan juga yang paling ia suka yakni jenis Blue Safir yang harganya mencapai jutaan rupiah, Agus sendiri lebih suka
membeli yang sudah jadi, dikarenakan dengan bongkahan ia bisa repot dan bisa menjadi penipuan saat menempah Batu Akik karena diambil sisanya. Ia juga
memiliki tempat favorit yakni di Grand Palladium Mall dan juga di Kantor Pos Stasiun Kereta Api Medan.
Pada awalnya Batu Akik sangat terkenal dikarenakan membludaknya pedagang-pedagang Batu Akik sehingga membuat masyrakat penasaran ingin tahu
sehingga banyak masyarakat yang membeli sampai menyukai Batu Akik, di Medan sendiri menurut saya puncak hebohnya berawal dari Grand Palladium Mall
yang membuka pusat penjualan Batu Akik seKota Medan, apalagi satu lantai di khususkan untuk menjual batu saja.
Menurut Agus perkembangan Batu Akik sudah cukup baik tetapi janganlah hanya ramai-ramai diawal seperti dua tahun terakhir ini, karena sangat
drastis menurunnya, dan kemungkinan merupakan karena faktor ekonomi yang menurun. Agus memilih tetap memakai Batu Akik dikarenakan sudah
Universitas Sumatera Utara
51
menyukainya dari dulu dan dikaji dari pendapatan ekonomi juga ia termasuk kalangan yang mampu, meskipun ditengah turunnya minat orang memakai Batu
Akik tetapi harga Batu Akik sebagian besar naik. Di daerah tempat tinggalnya sendiri sudah tidak ada lagi yang menggunakan Batu Akik. Agus berharap kiranya
Batu Akik bisa ramai lagi seperti dahulu.
4.3.11 Berman Sembiring