Jenis Jenis DESKRIPSI PROYEK

ARSITEKTUR PERILAKU 61 JESSICA 070406034 N

o. Jenis

Ruang Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona Ruang  Perawat  Orangtua Anak  Beristirahat  Toilet  Kantin  Ruang Istirahat Karyawan 4. Penunjang  Anak Penyandang Autis  Terapis  Dokter Anak  Psikiater  Perawat  Orangtua Anak  Kepala Yayasan  Wakil ketua yayasan  Pegawaikaryawan staff  Anak Penyandang Autis  Terapis  Calon TerapisPKL  Dokter Anak  Psikiater  Perawat  Orangtua Anak  Kepala Yayasan  Wakil ketua yayasan  Pegawaikaryawan staff  Masyarakat Publik  Membaca buku  Ruang baca Semipublik  Mengembalikan buku  Mendata buku  Ruang staff  Menyusun buku  Rak buku  Mengamankan buku  Ruang pengaman buku  Menitipkan barang  Ruang penitipan  Beristirahat  Toilet  Kantin  Ruang Istirahat Karyawan  Seminar  Pelatihan terapi  Ruang Serba Guna 5. Pengelola  Kepala Yayasan  Wakil Ketua Yayasan  PegawaiKaryawan Staff  Bekerja  Berkoordinasi  Ruang Kantor Ketua Yayasan  Ruang Kantor Wakil Ketua Yayasan  Kantor-kantor Semipublik Universitas Sumatera Utara ARSITEKTUR PERILAKU 62 JESSICA 070406034 N

o. Jenis

Ruang Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona Ruang  Ruang Rapat  Beristirahat  Toilet  Kantin  Ruang Istirahat 6. Servis  Juru Masak  Cleaning ServiceOffice Boy  Teknisi  Memasak  Membersihkan ruangan  Merawat mesin  Dapur  Gudang bahan makanan  Ruang Laundry  Ruang Genset  Ruang Pompa  Ruang Chiller  Ruang Kontrol  Ruang PABX  Ruang CCTV  Ruang Kontrol Pemadam Kebakaran Privat  Beristirahat  Toilet  Kantin  Ruang Istirahat Karyawan Sumber : Olahan Pribadi

II.4.8. Studi Banding Fungsi Sejenis 1. Yayasan Abdi Kasih

Yayasan Abdi Kasih berada di Jl. Rawe IV, kelurahan tangkahan. Yayasan ini merupakan jenis Sekolah Luar Biasa-C yaitu Sekolah khusus untuk tingkat kecacatan tuna grahita, namun juga terdapat fasilitas untuk anak autis. Tempat bermain yang ada disesuaikan dengan karakter anak-anak. Warna-warna yang digunakan adalah warna primerwarna dasar, misalnya merah, kuning, biru, hijau. Ruangan untuk terapi anak autis ada tiga, yaitu i.Ruang terapi individu ,ii.Ruang terapi kelompok ,iii.Ruang bermain. Juga terdapat asrama bagi anak penyandang autisme yang berasal dari luar kota. Universitas Sumatera Utara ARSITEKTUR PERILAKU 63 JESSICA 070406034

2. Tali Kasih

Pusat Pelatihan bagi anak penyandang autisme ini berada di Jl.Kapten Muslim Komp.Griya Riatur, Medan. Anak-anak yang dilatih rata-rata berumur antara 3-18tahun. Ruangan yang digunakan untuk melakukan sesi terapi berukuran ±2.6m x 2.6m dengan Gbr 2.14 Data Kelas Sumber : Data Pribadi Gbr 2.15 Profil,Misi, dan Visi Sekolah Sumber : Data Pribadi Gbr 2.12 Ruang bermain Sumber : Data Pribadi Gbr 2.13 Taman bermain Sumber : Data Pribadi Gbr 2.9 Ruang terapi kelompok Sumber : Data Pribadi Gbr 2.10 Ruang terapi individu Sumber : Data Pribadi Gbr 2.11 Peralatan terapi individu Sumber : Data Pribadi Universitas Sumatera Utara ARSITEKTUR PERILAKU 64 JESSICA 070406034 pengguna satu orang anak dan satu orang terapis. Perabotan yang digunakan pun harus seminimal mungkin. Bukaan dari ruangan diusahakan minim, misalnya kaca pada pintu berukuran kecil, jendela ditutup dengan gorden, suhu dalam ruangan pun diatur sedemikian rupa agar anak merasa nyaman selama proses pelatihan.

3. Yayasan Autisma Indonesia

Yayasan Autisma Indonesia berdiri bulan Maret 1997. Yayasan ini dibentuk karena makin banyak ditemukan penyandang autisma di Indonesia. Pada saat mencapai usia sekolah, anak-anak ini ditolak masuk sekolah TK biasa karena dianggap tidak bisa menerima instruksi guru dan perilaku mereka yang cenderung seenaknya dianggap mengganggu tata tertib sekolah. Untuk masuk Sekolah Luar Biasa pun mereka mungkin tidak cocok karena banyak dari mereka yang memiliki kecerdasan normal bahkan diatas rata-rata. Di Indonesia, pemerintah belum menyediakan fasilitas pendidikan bagi penyandang Autisma, sedangkan pendidikan swasta yang ada masih kurang memadai, maka timbullah gagasan dari sekelompok kecil profesional untuk mendirikan suatu pendidikan dan pelatihan bagi penyandang Autisma maupun keluarga yang dikelola secara terpadu dan profesional. Namun untuk itu tentu saja diperlukan dana yang sangat besar, oleh karena pendidikan anak autistik memerlukan sistem penanganan satu guru satu anak. Maka atas kerja sama sekelompok orang tua penyandang autisma dan sekelompk profesional di bidang medik dan pendidikan inilah dibentuk Yayasan Autisma Indonesia yang merupakan suatu badan sosial. Kegiatan yang telah dilakukan adalah antara lain simposium, pelatihan tatalaksana perilaku, dan parent support group. Kegiatan tersebut berjalan dengan sukses, dilihat dari minat, respon, antusiasme hadirin maupun beragamnya peserta selain orang tua, keluarga dan terapis, juga dihadiri oleh dokter umum, dokter spesialis, psikiater, psikolog dan profesional lainnya. Misi dan tujuan yayasan adalah untuk membantu para penyandang autisma memperoleh penatalaksanaan dan pendidikan serta pelatihan yang sesuai dan terpadu sedini mungkin, sehingga perkembangan mereka dapat dibantu mencapai taraf semaksimal mungkin. Dengan demikian, diharapkan bahwa mereka dikemudian hari dapat hidup mandiri dalam masyarakat normal. Yayasan juga berperan sebagai pusat informasi bagi siapapun yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai gangguan Autisma, dengan menyediakan literatur lengkap. Tujuan jangka panjang Yayasan adalah bukan hanya menjadi pusat informasi saja, tetapi menjadi pusat diagnostik, terapi, pendidikan dan penelitian. Yayasan Universitas Sumatera Utara ARSITEKTUR PERILAKU 65 JESSICA 070406034 Autisma sejak bulan Mei 1998 telah mempunyai kantor sekretariat yang baru di Jl. Warung Buncit Raya No.55 Lt.1 Jakarta Selatan – 12790 dengan telepon : 7971945 dan fax 7991355. Susunan Pengurus Harian Umum Ketua : dr. Melly Budiman, DSJ Wakil Ketua I : Bimo Wicaksono, S.H. Wakil Ketua II : dr. Rudy Sutadi, DSA Sekretaris : Muljanti Zafar Bendahara dan Administrasi Keuangan : Lisa Sitorus Seksi Ilmiah Ketua : Dyah Puspita, Spsi. Koordinator PSG : Angela Yusman Anggota : Muljanti Zafar, Ellen Solaiman, Marida Bimo Wicaksono, Ina Ginandjar, Tekun Prihatin, Theresia Wibisono, dr. Iramawaty Kamarul. Seksi Dana dan Usaha Ketua : Jenner Yusman Anggota : Hardi Solaiman, A. Sitorus. Universitas Sumatera Utara ARSITEKTUR PERILAKU 66 JESSICA 070406034

Bab III ELABORASI TEMA

III.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Perencanaan dan perancangan bangunan dengan memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan anak-anak penyandang autisme dalam upaya mewujudkan wadah untuk anak-anak tersebut memerlukan suatu pendekatan dalam arsitektural yang baik dan tepat. Pendekatan arsitektural yang menggunakan faktor kenyamanan dan kebutuhan anak-anak penyandang autisme dalam mengembangkan perencanaan serta perancangan fasilitas pusat rehabilitasi ini adalah pendekatan arsitektur perilaku. Pendekatan arsitektur perilaku ini bertujuan untuk membantu proses terapi, dimana anak-anak menjadi lebih cepat berkembang. Dengan pendekatan ini juga, anak-anak sebagai pengguna utama, tidak akan merasa canggung. Kebanyakan nilai-nilai kemanusiaan tidak diindahkan hanya untuk mencapai dan memaksimalkan efisiensi operasi. Hal ini menyebabkan nilai estetika yang rendah dan mengganggu lingkungan sekitarnya. Arsitek sebagai koordinator dari banyak disiplin yang terlibat dalam proses konstruksi saat sekarang ini adalah kunci dari keberhasilan dalam penerapan arsitektur perilaku. Perancangan yang baik akan dapat member keuntungan dalam jangka panjang bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya. III.2. Pengertian Tema Proyek Autism Care Center menggunakan tema Arsitektur Perilaku. Arsitektur Perilaku merupakan gabungan dari dua kata yaitu Arsitektur dan Perilaku, kedua kata ini memiliki makna yang berbeda, namun ketika digabungkan menghasilkan arti yang baru. Arsitektur berasal dari bahasa yunani, yaitu “arche” artinya bangunan dan “tecton” artinya orang yang membangun. Pengertian Arsitektur adalah : 1. Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, metode, dan gaya rancangan suatu konstruksi 1 . 2. Utilitas, Vermitas, dan Venusitas 2 . 1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990 Universitas Sumatera Utara