ARSITEKTUR PERILAKU
4
JESSICA 070406034
Bagaimana merancang bangunan yang nyaman dan aman mengingat bangunan yang akan dirancang nantinya berhubungan dengan anak-anak.
I.4. Metode Pendekatan
Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
Studi literatur Dengan mempelajari permasalahan yang ada, pemecahan masalah dilakukan
berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses perancangan.
Studi banding Dengan melakukan pendekatan permasalahan dan fungsi bangunan dalam proyek
sejenis maupun tema sejenis dalam judul proyek ini. Survei lapangan
Dalam pemilihan lokasi dilakukan analisa potensi-potensi yang ada pada lingkungan sekitar.
Mendapatkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek, baik dengan instansi
pemerintah maupun swasta.
I.5. Pendekatan Prinsip
Untuk dapat memecahkan masalah diatas, maka prinsip-prinsip arsitektural yang akan digunakan, antara lain :
Prinsip perancangan Austism Care Center berdasarkan spesialisasi dari bagian kejiwaan anak.
Prinsip psikologi anak.
Data-data yang diperlukan tersebut diperoleh dengan : Studi pustaka
Survei lapangan Wawancara
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR PERILAKU
5
JESSICA 070406034
I.6. Lingkup dan Batasan
Lingkupbatasan kasus proyek meliputi: Perancangan Autism Care Center ini terdiri dari rehabilitasi anak autis, terapi dan
pendidikan bagi anak autis, tempat bermain anak-anak, klinik, pemberian informasi dan konseling mengenai gangguan perkembangan autis kepada masyarakat luas.
Lingkup pelayanan khususnya untuk daerah Sumatera Utara, namun tidak menutup kemungkinan untuk penyandang autis dan pengunjung yang ingin mendapatkan
informasi dari luar daerah. Perencanaan dan perancangan Autism Care Center dengan menerapkan konsep-
konsep arsitektur perilaku yang menghubungkan perilaku dari pengguna bangunan dengan ruang-ruang dan fungsi bangunan yang akan dirancang.
Perancangan memperhatikan aspek fisik dan non fisik , seperti perancangan tapak , massa bangunan , estetika , pemakai , pengunjung , struktur , kebutuhan ruang ,
sirkulasi dalam dan luar , fungsi bangunan di sekitar bangunan, intensitas pembangunan di sekitarnya , dll.
I.7. Asumsi-Asumsi
Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan dan proses perancangan antara lain:
Diasumsikan kepemilikan oleh pihak swasta. Diasumsikan bahwa harga tidak menjadi masalah.
Diasumsikan bahwa keberadaan sosial budaya masyarakat setempat tidak menjadi
suatu permasalahan yang dapat menghambat keberadaan dari proyek ini. Kegiatan penyembuhan anak autis semakin meningkat dengan kerjasama antara
pemerintah, pusat rehabilitasi, dan instansi pendidikan. Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan fungsi
bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan. Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap anak autis semakin meningkat.
Pemerintah mendukung kegiatan terapi dan pendidikan yang dapat membantu proses
penyembuhan anak autis.
Universitas Sumatera Utara
ARSITEKTUR PERILAKU
6
JESSICA 070406034
I.8. Kerangka Berpikir