C. Ekuitas Merek Brand Equity
Aaker dalam Simamora, 2003: 47 mengatakan bahwa ekuitas merek adalah seperangkat aset, atau kewajiban, yang dimiliki nama merek atau simbol,
yang dapat menambah atau mengurangi nilai produk atau layanan. Peter dan Olson dalam Simamora, 2003: 49 melihat bahwa ekuitas merek
memberikan nilai kepada perusahaan dan konsumen. Dari perspektif perusahaan, ekuitas merek memberikan keuntungan, aliran kas dan pangsa pasar yang lebih
tinggi. Sedangkan dari perspektif konsumen, ekuitas merek terkait dengan sikap merek positif dan kuat yang didasarkan pada arti dan keyakinan positif dan jelas
tentang merek dalam memori. Sikap merupakan bagian penting ekuitas merek. Merek yang memiliki ekuitas berarti disikapi secara positif oleh konsumen.
Ekuitas merek juga mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian baik itu karena pengalaman masa lalu dalam
menggunakannya maupun kedekatan dengan merek dan aneka karakteristiknya Simamora, 2003:48.
1. Dimensi Ekuitas Merek Brand Equity
Aaker dalam Rangkuti, 2004:39 mengategorikan ekuitas merek brand equity menjadi empat aset utama, yakni:
a. Kesadaran Merek Brand Awareness
Kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Kesadaran merek dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam ekuitas merek brand equity.
Kesadaran merek juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Kesadaran
Universitas Sumatera Utara
merek merupakan key of brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir dipastikan
bahwa ekuitas mereknya juga rendah. b.
Persepsi Kualitas Perceived Quality Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Terdapat lima keuntungan persepsi kualitas, yaitu:
1. Alasan Untuk Membeli
Persepsi kualitas mempengaruhi merek-merek mana yang harus dipertimbangkan dan selanjutnya mempengaruhi merek apa yang akan
dipilih. 2.
Diferensiasi Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi
kesan kualitas. 3.
Harga Optimum Premium Price Memberikan pilihan-pilihan di dalam menetapkan harga optimum
premium price. 4.
Meningkatkan Minat Para Distributor Membantu dalam perluasan distribusi.
5. Perluasan Merek
Persepsi kualitas dapat dieksploitasi dengan cara mengenalkan berbagai perluasan merek, yaitu dengan menggunakan merek tertentu untuk masuk
ke dalam kategori produk baru.
Universitas Sumatera Utara
c. Asosiasi Merek Brand Association Segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Asosiasi itu tidak
hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau
penampakan untuk mengkomunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga menbentuk citra tentang merek atau brand
image didalam benak konsumen. d.
Loyalitas Merek Brand Loyalty Ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek
merupakan inti dari ekuitas merek brand equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan satu ukuran keterkaitan
seorang pelanggan pada sebuah merek.
2. Nilai Ekuitas Merek Brand Equity