Motivasi Kerja Model Motivasi

2.1.4. Motivasi Kerja

Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan driving force disini dimaksudkan desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan hidup. Hal yang sulit dilakukan dalam memotivasi adalah apabila memotivasi orang yang mempunyai pekerjaan yang membosankan sedikit kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri dan sifat malas serta keras kepala yang manusiawi. Manusia dalam aktivitas kebiasaannya memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu asalkan dapat menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh dirinya memiliki suatu nilai yang sangat berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan kehidupannya, rasa tentram, rasa aman dan sebagainya. Menurut Martoyo 2000 motivasi kinerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang Universitas Sumatera Utara besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya

2.1.5. Model Motivasi

Menurut Handoko 2001:252, pandangan manajer yang berbeda tentang masing-masing model motivasi adalah penentu penting keberhasilan mereka dalam mengelola karyawan yang terdiri dari : l Model Tradisional Model ini dikemukakan oleh Taylor dan Aliran Manajemen ilmiah. Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan- pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja-lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan. 2 Model Hubungan Manusiawi Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaanya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. 3 Model Sumber Daya Manusia McGregor dan Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan Likert melontarkan laitik kepada model hubungan manusiawi dan mengemukakan pendekatan yang lebih Sophisticated’ untuk memanfaatkan para karyawan. Model ini menyatakan bahwa para Universitas Sumatera Utara karyawan dimotivasi oleh banyak faktor tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

2.1.6. Faktor-faktor Motivasi