Analisis Gaya Kepemimpinan Untuk Menumbuhkan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Di PT. Flora Sawita Chemindo

(1)

SKRIPSI

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS KARYAWAN

DI PT. FLORA SAWITA CHEMINDO

OLEH :

BETNO SIREGAR 070521113

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Analisis Gaya Kepemimpinan Untuk Menumbuhkan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Di PT. Flora Sawita Chemindo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Kepemimpinan Untuk Menumbuhkan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Di PT. Flora Sawita Chemindo, serta mengetahui dan menganalisis faktor yang dominan mempengaruhi Motivasi kerja dalam meningkatkan produktifitas karyawan di PT. Flora Sawita Chemindo. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner, studi dokumentasi dan interview. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif . Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari angket/daftar pernyataan yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 15 For Windows. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode Random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Perilaku Konsultif, perilaku Partisipatif, Perilaku Delegasif secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Flora Sawita Chemindo sebesar 60,7%, sedangkan variabel faktor perilaku partisipatif merupakan variabel paling dominan terhadap motivasi Kerja karyawan PT. Flora sawita Chemindo. Hal tersebut dikarenakan variabel faktor Perilaku Partisipatif memiliki nilai signifikan terkecil (0,020)

Kata Kunci : Perilaku Konsulatif, Perilaku Partisipatif dan Perilaku Delegasif, Motivasi Kerja


(3)

ABSTRACT

This study entitled “Leadership Style Analysis Work Motivation To Grow In Improving Employee Productivity in PT. Flora Sawita Chemindo”. This study aims to determine and analyze the Leadership Styles Motivation To Work Growing In Improving Employee Productivity, and to know and analyze the dominant factor influencing motivation to work in improving employee productivity in PT. Flora Sawita Chemindo. he types of data used are primary data and secondary data.

Collecting data using questionnaires / questionnaires, documentation studies and interviews. Data analysis technique used is a descriptive method. Primary data in this study were obtained from the questionnaire / list of statements using a Likert scale of measurement and statistically processed using SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15 For Windows. The sampling technique used in this study is the method of random sampling. Hypothesis testing using Multiple Regression analysis.

he results showed that the factor Konsultif Behavior, Participative behavior, Behavior Delegasif jointly significant and positive effect on Employee Motivation in PT. Flora Sawita Chemindo amounting to 60.7%, while the variable factors of participatory behavior is the most dominant variable of employee work motivation PT. Flora sawita Chemindo. hat is because the variable factor has a significant value for Participatory Behavior smallest (0.020).

Keywords: Behavior Konsulatif, Participatory Behavior and Behavior Delegasif, Work Motivation


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan judul “ Analisis Gaya Kepemimpinan Untuk Menumbuhkan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Di PT. Flora Sawita Chemindo”

Ayah tercinta, M. Siregar dan Ibu almarhum tersayang, R. Sihombing merupakan sumber inspirasi dan senantiasa memberikan kasih sayang, nasihat, motivasi dan bantuan material serta Doa yang selalu menyertai penulis.

Penulis banyak memperoleh arahan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan FE USU.

2. Ibu Dr. Isfenty Sadalia, SE, ME, selaku ketua Departemen manajemen Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Dra Marhayanie, M Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara dan juga selaku dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.


(5)

4. Ibu Dr Endang Sulystia Rini, M,Si selaku Ketua Program Study S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Charuddin Nasution selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan menyumbangkan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M,Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran dan kritik pada peneliti dalam penelitian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh staf dan pegawai FE USU yang telah banyak membantu, mendidik dan membimbing peneliti selama masa perkuliahan.

8. Terima kasih buat adikku Betty, Beta, Bernat, Beriska, Benny dan kekasih tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungannya. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari terhadap kekurangan dan kesilapan yang mungkin saja terjadi. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dan berharap semoga skrpsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan peneliti lainya.

Medan, Agustus 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3 .Tujuan Penelitian ... 4

1.4 .Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Uraian Teoritis ... 6

2.1.1. Pengertian Kepemimpinan ... 6

2.1.2. Fungsi Kepemimpinan ... 7

2.1.3. Gaya Kepemimpinan ... 7

2.1.4. Motivasi Kerja ... 11

2.1.5. Model Motivasi ... 12

2.1.6. Faktor-faktor Motivasi ... 13

2.1.7. Produktivitas ... 15

2.1.7.1. Pengertian Produktifitas ... 15

2.1.7.2. Peningkatan Produktifitas Kerja ... 17

2.1.7.3. Kriteria Produktifitas Kerja ... 18

2.2. Penelitian Terdahulu ... 20

2.3. Kerangka Konseptual ... 21

2.4. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Jenis Penelitian ... 23

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 23

3.3.Batasan Operasional ... 24


(7)

3.4.1.Operasional Variabel ... 25

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.6. Populasi Dan Sampel ... 27

3.7. Jenis Data ... 29

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 30

3.9. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 30

3.10. Teknik Analisis ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 35

4.1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... 36

4.1.3. Struktur Organisasi ... 37

4.1.4. Proses Produksi ... 51

4.1.5. Mesin Dan Peralatan ... 66

4.1.6. Misi Dan Visi ... 82

4.2. Hasil Penelitian ... 83

4.3. Pembahasan ... 83

4.3.1. Uji Validitas Dan Reliablitas ... 83

4.3.2. Analisis Deskriptif ... 87

4.3.3. Metode Analisis Statistik ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... V 5.1. Kesimpulan ... 102

5.1. Saran ... 103 DAFTARPUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... ... 26

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... ... 27

Tabel 3.3 Jumlah Karyawan PT. Flora Sawita Chemindo ... ... 28

Tabel 4.1 Jadwal Kerja Karyawan ... ... 49

Tabel 4.2 Spesifikasi Standar Mutu Bahan Baku ... ... 54

Tabel 4.3 Spesifikasi Glycerine Yang Diproduksi ... ... 55

Tabel 4.4 Spesifikasi Asam Lemak Dan Komposisinya ... ... 56

Tabel 4.5 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Degumming ... ... 67

Tabel 4.6 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Spliting ... ... 69

Tabel 4.7 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Hydrogenation ... ... 70

Tabel 4.8 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Fraksinasi ... ... 72

Tabel 4.9 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Destilasi ... ... 74

Tabel 4.10 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Water Prereatment ... ... 76

Tabel 4.11 Spesifikasi Mesin-mesin Pada Unit Water Pretreatment ... ... 78

Tabel 4.12 Item Total Statistics ... 84

Tabel 4.13 Validitas Instrumen II ... 85

Tabel 4.14 Reliability Statistics ... 86

Tabel 4.15 Reliabilitas Instrumen ... 87

Tabel 4.16 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin ... 88

Tabel 4.17 Karakteristik Responden Berdasarkan umur... 88

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Perilaku Konsulatif (X1)... 89

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Perilaku Partisipatif (X2)... 90

Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Perilaku Delegasif (X3)... 91

Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Motivasi Kerja (Y) ... 92

Tabel 4.22 Uji Multikolinearitas Coefficient ... 95

Tabel 4.23 Variabel Enterned/Removed ... 95

Tabel 4.24 Hasil Regresi Linier Berganda... 96

Tabel 4.25 Uji Signifikan Parsial (Uji t)... 98

Tabel 4.26 Uji F Anova (b) ... 99


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... ... 21 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... ... 39 Gambar 4.2 Diagram Alur Proses Produksi ... ... 57


(10)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Analisis Gaya Kepemimpinan Untuk Menumbuhkan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Di PT. Flora Sawita Chemindo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Kepemimpinan Untuk Menumbuhkan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Produktifitas Karyawan Di PT. Flora Sawita Chemindo, serta mengetahui dan menganalisis faktor yang dominan mempengaruhi Motivasi kerja dalam meningkatkan produktifitas karyawan di PT. Flora Sawita Chemindo. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner, studi dokumentasi dan interview. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif . Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari angket/daftar pernyataan yang pengukurannya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 15 For Windows. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode Random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor Perilaku Konsultif, perilaku Partisipatif, Perilaku Delegasif secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Flora Sawita Chemindo sebesar 60,7%, sedangkan variabel faktor perilaku partisipatif merupakan variabel paling dominan terhadap motivasi Kerja karyawan PT. Flora sawita Chemindo. Hal tersebut dikarenakan variabel faktor Perilaku Partisipatif memiliki nilai signifikan terkecil (0,020)

Kata Kunci : Perilaku Konsulatif, Perilaku Partisipatif dan Perilaku Delegasif, Motivasi Kerja


(11)

ABSTRACT

This study entitled “Leadership Style Analysis Work Motivation To Grow In Improving Employee Productivity in PT. Flora Sawita Chemindo”. This study aims to determine and analyze the Leadership Styles Motivation To Work Growing In Improving Employee Productivity, and to know and analyze the dominant factor influencing motivation to work in improving employee productivity in PT. Flora Sawita Chemindo. he types of data used are primary data and secondary data.

Collecting data using questionnaires / questionnaires, documentation studies and interviews. Data analysis technique used is a descriptive method. Primary data in this study were obtained from the questionnaire / list of statements using a Likert scale of measurement and statistically processed using SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15 For Windows. The sampling technique used in this study is the method of random sampling. Hypothesis testing using Multiple Regression analysis.

he results showed that the factor Konsultif Behavior, Participative behavior, Behavior Delegasif jointly significant and positive effect on Employee Motivation in PT. Flora Sawita Chemindo amounting to 60.7%, while the variable factors of participatory behavior is the most dominant variable of employee work motivation PT. Flora sawita Chemindo. hat is because the variable factor has a significant value for Participatory Behavior smallest (0.020).

Keywords: Behavior Konsulatif, Participatory Behavior and Behavior Delegasif, Work Motivation


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu kegiatan usaha, baik bersifat ekonomi maupun non-ekonomi pasti membutuhkan seorang pemimpin. peranan pemimpin dalam kegiatan tersebut sangat penting dalam operasional kegiatan usaha. Dalam hal ini yang dimaksud adalah pemimpin dalam suatu perusahaan. Kita dapat melukiskan kepemimpinan sebagai bagian dari kegiatan manajer yang menjadi sarana mempengaruhi tingkah laku orang, perseorangan dan kelompok agar mengarah pada hasil yang diharapkan.

Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Seorang manajer harus mampu menjalankan kepemimpinan yang benar dan tepat karena manajemen merupakan kunci bagi keberhasilan usaha dan kepemimpinan merupakan kunci pembuka bagi keberhasilan organisasi termasuk di dalamnya suatu perusahaan.

Kepemimpinan secara umum adalah kemampuan untuk memberi pengaruh pada orang lain, sehingga mereka melakukan apa yang menjadi keinginan sang pemimpin. singkatnya kepemimpinan adalah pengaruh.


(13)

Pemahaman ini membuat asumsi seakan-akan seorang pemimpin haruslah seorang yang mempunyai kekuatan, kedudukan, kekuasaan dan kehebatan, sehingga banyak orang dipengaruhinya. Dengan demikian, seorang pemimpin haruslah seorang yang hebat, cerdas, tangkas, tegas, berwibawa dan berotoritas. Justru disitulah masalahnya. Pemahaman yang salah ini telah menyebabkan banyak lahirnya pemimpin yang sesungguhnya bukan seorang pemimpin tetapi seorang penguasa. Seorang pemimpin pertama-tama haruslah seorang yang mampu melihat realita atau kenyataan, kemudian menemukan kebutuhan sesungguhnya dibalik realita tersebut dan mampu membuat atau mempengaruhi orang lain melihat hal yang sama dan akhirnya berhasil membuat orang lain itu mewujudkannya dalam tindakan sesuai dengan kehendak pemimpin. Adalah suatu kenyataan kehidupan organisasional bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang amat penting bahkan dapat dikatakan amat menentukan dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

Salah satu aspek memanfaatkan pegawai ialah pemberian motivasi (daya perangsang) kepada pegawai, dengan istilah populer sekarang pemberian kegairahan bekerja kepada pegawai. Telah dibatasi bahwa memanfaatkan pegawai yang memberi manfaat kepada perusahaan. Ini juga berarti bahwa setiap pegawai yang memberi kemungkinan bermanfaat ke dalam perusahaan, diusahakan oleh pimimpin agar kemungkinan itu menjadi kenyataan. Usaha untuk merealisasi kemungkinan tersebut ialah dengan jalan memberikan motivasi. Motivasi ini dimaksudkan untuk memberikan daya perangsang kepada pegawai yang


(14)

bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya (Manulang , 2002).

Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu

Suatu organisasi yang ingin meningkatkan daya tahannya dan sekaligus meningkatkan kemampuannya untuk bertumbuh dan berkembang, tidak cukup hanya memikirkan masalah-masalah efisiensi dan efektifitas, akan tetapi harus pula dengan sungguh-sungguh mempertimbangkan faktor produktivitas. Yang dimaksud dengan produktivitas disini adalah : kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal, bahkan kalau mungkin yang maksimal.

Gaya kepemimpinan itu akan menentukan aktivitas para karyawan dan apabila gaya kepemimpinan tersebut berhasil diterapkan dengan baik maka merupakan motivator bagi karyawan untuk dapat bekerja lebih baik sehingga dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja dimana akhirnya produktivitas


(15)

kerja diharapkan meningkat. Jadi, seorang pemimpin dalam memotivasi dan mengarahkan karyawan hendaknya memiliki ciri khas atau gaya kepemimpinan tertentu, karena gaya kepemimpinan mencerminkan tindakan seorang pemimpin dalam memotivasi, mengarahkan dan mempengaruhi karyawannya. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat sehingga secara langsung dapat menumbuhkan motivasi kerja dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Khususnya dalam hal ini adalah pemimpin puncak yang memimpin perusahaan PMDN di Indonesia dengan karyawan yang mayoritas warga negara Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah analisis gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan produktifitas karyawan di PT. Flora Sawita Chemindo.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan didalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan produktifitas karyawan di PT. Flora Sawita Chemindo.


(16)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat di dalam penelitian ini adalah: a. Bagi PT. Flora Sawita Chemindo

Sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan baru peusahaan tentang gaya kepemimpinan yang berpengaruh terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan produktivitas karyawan PT. Flora Sawita Chemindo b. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan kepada penulis untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di bangku kuliah dan menambah wawasan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya tentang gaya kepemimpinan dan motivasi kerja.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai gaya kepemimpinan dan motivasi kerja.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner (1996:114), kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada 3 implikasi penting dari definisi tersebut :

Kepemimpinan menyangkut orang lain-bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat beda. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan.

Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegratan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.


(18)

Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sedangkan menurut Terry (2000:89), bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang yang akan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2.1.2. Fungsi Kepemimpinan

Menurut Sukamdiyo (l997:120) Pemimpin harus mempertimbangkan semua efektivitas dari pelaksanaan fungsi utama, yaitu :

1. Fungsi yang berhubungan dengan tugas (rask-related) atau pemecahan masalah. Fungsi ini menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.

2. Fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok (group-maintenance) atau sosial. Fungsi ini mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.

2.1.3. Gaya Kepemimpinan

Telah terjadi perdebatan dalam waktu cukup lama untuk mencari jawaban apakah ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal. Perdebatan ini biasanya terpusat pada gagasan bahwa gaya ideal itu ada : yaitu gaya yang secara aktif


(19)

melibatkan bawahan dalam penetapan tujuan dengan menggunakan teknik-teknik manajemen partisipasif dan memusatkan perhatian baik terhadap karyawan dan tugas. Menurut Handoko (1997:299), gaya kepemimpinan dalam hubungannya dengan bawahan, yaitu :

a. Gaya yang berorientasi kepada tugas (rast oriented), disini manajer harus lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan dan memberikan arahan serta mengawasi bawahan secara tertutup agar pelaksanaan tugas tersebut sesuai dengan keinginannya.

b. Gaya yang berorientasi kepada karyawan dimana manajer memotivasi para karyawannya agar bekerja. Gaya kepemimpinan yang dikenal sebagai perilaku (oriented).

Sewaktu nampak bahwa pemimpin yang efektif tidak mempunyai sifat yang berbeda dengan mereka yang tidak efektif. Pemimpin yang mempunyai pertimbangan rendah dalam dan struktur pemrakrasaan tinggi menimbulkan banyak keluhan serta tingkat perputaran karyawan tinggi. Penilaian bawahan terhadap efektifitas pemimpin tidak tergantung pada gaya tertentu dari pemimpin, tetapi pada situasi pada saat gaya itu digunakan. Gaya kepemimpinan sering juga disebut dengan perilaku kepemimpinan yang dikemukana para peneliti mungkin berlainan.

Gaya kepemimpinan dapat di defenisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegraskan tujuan tertentu, setiap pemimpin mempunyai


(20)

gaya kepemimpinan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dan belum tentu suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau buruk dengan yang lain.

Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1996:4) membagi gaya kepemimpinan menjadi 3 yaitu:

1. Perilaku Konsulatif

Pemimpin menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan, memberi motifasi dan mengawasi bawahannya terpusat ditangannya, seorang pemimpin yang otokratik mungkin memutuskan dan mempunyai posisi yang kuat untuk mengarahkan diri mereka sendiri atau ia mungkin mempunyai alasan-alasan lain untuk beranggapan mempunyai posisi yang kuta untuk mengarahkan dan mengawasi.

2. Perilaku partisipatif

Apabila seorang pemimpin mengunakan gaya partisipatif ia menjalankan kepemimpinannya dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi mencaru berbagai pendapat dan pemikiran dari para bawahan mengenai keputusan yang akan dia ambil. Ia akan serius mendengarkan dan menilai pikiran-pikiran para bawahannya dan menerima seumbangan pikiran mereka sejauh pemikiran tersebut bisa di praktekkan. Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemapuan dalam mengambil keputusan dari bawahannya sehingga


(21)

pikiran-pikiran mereka akan selalu meningkat dan makin matang. Para bawahan juga didorong agar meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan menerima tanggung jawab yang lebih besar. Pemimpin akan menjadi lebih “supportive” dalam kontak dengan para bawahan dan bukan menjadi bersikap diktator. Meskipun, wewenang terakhir dalam pengambilan keputusan pada pemimpin.

3. Perilaku delegatif

Dalam gaya kepemimpinan”free rein”. Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada para bawahan dengan agak lengkap. Pada prinsipnya pemimpin akan mengatakan iniah pekerjaan yang harus dilakukan. Saya tidak peduli bagaimana kalau mengerjakannya, asalkan pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Disini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada bawahan, dalam artian pimpinan menginginkan agar bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri didalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Pimpinan tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut, dan hanya sedikit melakukan kontak dengan para bawahan. Dengan demikian para bawahan dituntut untuk memiliki kemampuan/keahlian yang tinggi.


(22)

2.1.4. Motivasi Kerja

Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan hidup. Hal yang sulit dilakukan dalam memotivasi adalah apabila memotivasi orang yang mempunyai pekerjaan yang membosankan sedikit kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri dan sifat malas serta keras kepala yang manusiawi.

Manusia dalam aktivitas kebiasaannya memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu asalkan dapat menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh dirinya memiliki suatu nilai yang sangat berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan kehidupannya, rasa tentram, rasa aman dan sebagainya.

Menurut Martoyo (2000) motivasi kinerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang


(23)

besar dari para karyawan maka hal tersebut merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya

2.1.5. Model Motivasi

Menurut Handoko (2001:252), pandangan manajer yang berbeda tentang masing-masing model motivasi adalah penentu penting keberhasilan mereka dalam mengelola karyawan yang terdiri dari :

l) Model Tradisional

Model ini dikemukakan oleh Taylor dan Aliran Manajemen ilmiah. Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja-lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.

2) Model Hubungan Manusiawi

Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaanya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi.

3) Model Sumber Daya Manusia McGregor dan Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan Likert melontarkan laitik kepada model hubungan manusiawi dan mengemukakan pendekatan yang lebih "Sophisticated'’ untuk memanfaatkan para karyawan. Model ini menyatakan bahwa para


(24)

karyawan dimotivasi oleh banyak faktor (tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan) tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

2.1.6. Faktor-faktor Motivasi

Menurut Hagemann (2003:201), penelitian tentang faktor-faktor motivasi adalah: 1. Kebutuhan sosio-psikologis : umpan balik, rasa memiliki, keterbukaan

kejujuran, kredibilitas, kepercayaan, keadilan, perhatian, tanggung jawab, partisipasi.

2. Kebutuhan Intelektual : rasa pemenuhan diri, tugas yang menarik dan bervariasi, tantangan.

3. Rangsangan materi : upah.

4. Kualitas ruangan untuk bekerja : lokasi, suasana kerja,lingkungan.Selain kepribadian, sikap, pengalaman masa lampau, harapan masa mendatang, dan faktor intrinsik, ada pula faktor lain yang mempengaruhi motivasi seseorang.

Faktor lain ini ialah apa yang disebut tekanan (stress) psikologis dan kepuasan kerja.

a. Tekanan Psikologis

Menurut Hamner dan Organ, stress dapat dirumuskan sebagai suafu satuan dari suatu keadaan di mana seseorang tidak mampu memberikan


(25)

jawaban secara tepat dan wajar terhadap rangsangan yang datang dari sekelilingnya. Atau mungkin juga ia mampu, tetapi dengan biaya dan pengorbanan yang lebih besar, seperti terjadinya kelelahan kronis, tertekan, khawatir, gangguan phisik, gangguan syaraf atau kehilangan harga diri.

b. Kepuasan kerja

Beberapa alasan yang dapat menimbulkan antara lain ialah : 1. Pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian 2. Pekerjaan yang menyediakan perlengkapan yang cukup 3. Pekerjaan yang menyediakan informasi yang cukup

lengkap

4. Pimpinan yang lebih banyak mendorong tercapainya suatu hasil dan tidak terlalu banyak atau ketat melakukan pengawasan.

5. Pekerjaan yang memberikan penghasilan yang cukup memadai

6. Pekerjaan yang memberikan mengembangkan diri tantangan untuk lebih

7. Pekerjaan yang memberikan rasa aman dan ketenangan 8. Harapan yang dikandung pegawai itu sendiri


(26)

2.1.7. Produktivitas

2.1.7.1. Pengertian Produktifitas

Menurut Siagian (2002:24), produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output) yang optimal.

Dalam penulisan ini, produktivitas yang dipakai adalah produktivitas tenaga kerja sehingga sumber daya yang dipergunakan yaitu karyawan. Yang dimaksud dengan produktivitas tenaga kerja adalah : perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.

Sebagai konsep filosofis, produktifitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan, dimana kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan dimana kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sebagai konsep sistem, produktifitas memberikan pedomana pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerjasama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem. Peningkatan produktifitas kerja merupakan kenaikan efesiensi dalam penggunaan sumber daya pada perusahaan. Produktifitas tidak hanya mengenai hasil yang akan dicapai melainkan juga termasuk berbagai faktor yang dapat memperoleh pencapaian produktifitas itu sendiri seperti peran serta tenaga kerja dan kesatuan waktu dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai. Walaupun sebenarnya banyak faktor sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat produktifitas.


(27)

Produktifitas adalah interaksi terpadu antara tiga faktor yang mendasar yaitu: 1. Investasi

Komponen pokok dari investasi adalah modal karena modal merupakan landasan gerak suatu usaha, namum modal saja tidaklah cukup untuk itu harus ditambah dengan komponen teknologi. Untuk berkembang dan maju maka harus menguasai teknologi terutama teknologi yang memberi dukungan kepada kemajuan usaha atau perusahaan.

2. Manajemen

Kelompok manajemen dalam organisasi bertugas menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga tercapainya tujuan dengan baik. Hal-hal yang dihadapi dalam manajemen, terutama dalam organisasi modern ialah semakin cepatnya cara kerja sebagai pengaruh langsung dari kemajuan-kemajuan yang diperoleh dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi seluruh aspek organisasi seperti proses produksi, distribusi, pemasaran dan lain-lain.

3. Tenaga Kerja

Hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan faktor-faktor tenaga kerja ialah:

a. Motivasi pengabdian, disiplin, etos kerja, produktifitas dan masa depannya


(28)

b. Hubungan industrial yang serasi dan harmonis dalam suasana keterbukaan.

2.1.7.2. Peningkatan Produktifitas Kerja

Menurut Suryabu (2003) ada beberapa usaha untuk meningkatkan produktifitas kerja yaitu:

a. Kerjasama Kelompok

Kerjasama kelompok adalah kerjasama terhadap beberapa orang baik secara formal mauapun informal. Kelompok ini berfungsi untuk mendiskusikan mengenaik beberapa persoalan baik masalah pribadi maupun masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dengan tujuan untuk mendapatkan cara pemecahan yang baik. Adapun keuntungan kerja kelompok formal disini seperti pemborosan lebih kecil, adanya perbaikan metode kerja, moral yang lebih baik, terciptanya hubungan yang baik satu dengan yang lain.

b. Metode-metode.

Penggunaan metode-metode yang baik untuk melaksanakan kegiatan kerja juga dapat menghasilkan produktifitas yang tinggi. Beberapa tindakan yang dilakukan untuk mencapai maksud diatas antara lain melaluipembuatan lembar penugasan, lembar-lembar kerja, mangadakan kotak saran.


(29)

c. Mekanisme

Mekanisme atau otomatisasi salah satu cara untuk meningkatkan produktifitas komputerisasi informasi, usaha-usaha penyimpanan arsip dan berbagai upaya lainnya dilakukan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya mekanisme akan dapat mencapai efesiensi kerja yang tinggi.

d. Berbagai insentif

Pemberian insentif bertujuan untuk meningkatkan daya dorong peransang agar karyawan bergairah untuk melakukan pekerjaan yang baik. Dengan meningkatkan kegairahan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, tentunya akan berpengaruh terhadap produktifitas kerja oleh sebab itu manfaat insentif sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan yang ingin maju.

2.1.7.3. Kriteria Produktifitas Kerja

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

Tujuan dilakukannyasuatu pekerjaan harus jelas, sebab apabila tujuan tidak jelas maka kerja yang akan dilakukan pun tentunya tidak memiliki dasar yang jelas.


(30)

Apabila tujuan perusahaan sudah jelas, maka langkah selanjutnya adalah menerapkan strategi yang dipergunakan dalam mencapai tujuan tesebut, cara atau metode apa yang di pakai.

c. Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap

Setelah ditetapkan strategi yang dipergunakan dalam mencapai tujuan, maka selanjutnya adalah menganalisa dan merumuskan kebijakan yang mantap dalam mencapai tujuan kepada strategi yang di pergunakan.

d. Perencanaan yang matang

Perencanaan sangat diperlukan untuk menetukan langkah-langkah yang mana akan diambil dalam pencapaian tujuan dengan analisa dan perumusan yang matang.

e. Penyususna program yang tepat

Setelah direncanakan langkah-langkah apa yang akan diambil, maka selanjutnya menyusun program yang tepat untuk melaksanakan apa-apa yang sudah direncanakan.

f. Tersedianya sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia dalam melakukan tugas-tugas perusahaan harus jelas, apakah mendukung untuk melakukan tugas atau tidak. Untuk itu harus disediakan segala sarana dan prasarana untuk


(31)

memungkinkan karyawan dalam menyelesaikan dan menjalankan tugasnya.

g. Pelaksanaan yang efektif dan efesien

Pada pelaksanaan tugas-tugas perusahaan sedang berlangsung, maka banyak hal-hal yang perlu diperhatikan terutama tentang efektif dan keefesienan baik dalam penggunaan alat-alat, strategi yang digunakan maupun waktu yang dipakai dalam menyelesaikan pekerjaan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Fajar Hananto (2007), “Analisa Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada perusahaan rokok”. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan koefisien korelasi Rank Spearman di dapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,284 sedangkan koefisien determinasi sebesar 24,4%. Hal ini berarti bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu sebesar 24,4% sedangkan sisanya 71,6% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti

Tampubolon, Biatna (2008), “Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001”. Dimana faktor gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang relative besar dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai organisasi tersebut sehingga dalam pengembangan ke depan harus lebih diarahkan pada pengembangan gaya kepemimpinan oragnisasi sehingga memberikan simultan terhadap peningkatan pencapaian kinerja pegawai yang maksimal.


(32)

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dalam hal ini merupakan jaringan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diindentifikasi melalui proses wawancara, obsevasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44).

Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1996 : 4), kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Gaya kepemimpinan dibagi menjadi 3 yaitu: (1) Prilaku konsulatif (X1), (2) perilaku partisipatif (X2), (3) perilaku delegasif (X3).

Berdasarkan keterangan konseptual, maka dibuat suatu paradigma hubungan antar variabel, yang ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Heidjrachman dan Suad Husnan (1996) Perilaku Konsulatif (X1)

Perilaku Partisipatif (X2) Motivasi Kerja ( Y)


(33)

2.4. Hipotesis

Hipotesis didalam penelitian ini adalah ”Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja dalam meningkatkan produktifitas karyawan di PT. Flora Sawita Chemindo. PT. Flora Sawita Chemindo".


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Dalam menyelenggarakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif, menurut Nazir,(2003:63) adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan PT. Flora Sawita Chemindo beralamat di Sarana Tamora Permai (STP) Industrial Estate, Jl. Raya Medan – Lubuk Pakam Km. 20 Bangun Sari – Tanjung Morawa, Medan – Sumatera Utara.

Kegiatan penelitian ini di laksanakan dari tanggal 12 January sampai dengan 15 April 2011 dimana setiap hari sabtunya penulis melakukan rutinitas kerja di PT. Flora Sawita Chemindo dari pukul 8.00 wib – 17.00 wib.


(35)

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dan identifikasi variable menghindari ketidakfokusan dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada pada penelitian ini. Untuk lebih mengarahkan pembahasan agar tidak terjadi kesalahan dalam penelitian dan juga agar lebih jelas dalam pemecahan masalah. Adapun yang merupakan gaya kepemimpinan yang akan diteliti adalah perilaku kosulatif (X1), perilaku partisipasif (X3) dan perilaku delegatif (X3) dan motivasi kerja (Y)

Jiwa seorang pemimpin ditentukan oleh kemampuan dari pemimpin itu sendiri yang terdiri : Pemimpin merupakan panutan bagi karyawan, pimpinan yang mampu memenuhi keinginan karyawan akan membuat semangat kerja karyawan tinggi dan bisa meningkatkan produktivitas kerja perusahaan. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan diketahui dengan alat analisa regresi berganda, uji-F, uji t koefisien determinasi.

3.4. Defenisi Operasional

Definisi operasional di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel (Y)

Motivasi kerja adalah keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada para karyawan sehingga bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa.


(36)

b. Variabel (X)

1. Perilaku Konsultatif (X1)

Menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan berpusat ditangannya.

2. Perilaku Partisipatif (X2)

Menjalankan kepemimpinannya dengan konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari para bawahan mengenai keputusan yang akan diambil.

1. Perilaku Delegatif (X3)

Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada para bawahan disini pemimpin men yerahkan tanggung jawab atas pelaksanan pekerjaan tersebut kepada para bawahan, dalam artian pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan dari mereka sendiri didalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

3.4.1. Operasional Variabel

Dalam skripsi ini variabel kepemimpinan terdiri dari kombinasi dari perilaku tugas dan perilaku hubungan sehingga menghasilkan perilaku


(37)

konsultatif, perilaku partisipatif dan perilaku delegatif. Perasaan keryawan tentang senang atau tidak senang terhadap pekerjaan (Martoyo,1996 :124). Motivasi kerja karyawan juga diketahui perasaan puas atau tidak, tingkat prestasi, produktifitas dan penghargaan dari pimpinan.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Motivasi Kerja (Y)

1. Kepuasan Kerja 2. Tingkat Prestasi 3. Penghargaan

Likert

Perilaku Konsulatif (X1) 1. Tugas & Pekerjaan

2. Pemecahan Masalah

Likert

Perilaku Partisipatif (X2)

1. Kemampuan Memotivasi

2. Ide dan Masukan Likert

Perilaku Delegasif (X3) 1. Penyampaian Informasi

2. Pengambilan Keputusan

Likert

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item


(38)

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2006 : 104). Skala Likert menggunakan lima tingkatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105)

Penelitian ini responden memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

3.6. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Populasi pada penelitian ini dilakukan pada semua karyawan PT. Flora Sawita Chemindo yang berjumlah 132 orang.


(39)

Tabel 3.3

Dartar Jumlah Karyawan PT. Flora Sawita Chemindo

DEVISI JUMLAH

1. Finance & Accounting 2. Commercial

3. Sales & Shipping 4. Purchasing 5. Logistik

6. HRD Department 7. Plant Operation

9 Orang 2 Orang 9 Orang 4 Orang 17 Orang 22 Orang 59 Orang

Jumlah 132 Orang

Sumber: PT. Flora Sawita Chemindo, 2010 b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsini Arikunto, 2006 : 115). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dimana semua karyawan mempunyai hak


(40)

yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak yaitu secara lotre. Ukuran Sampel ditentukan dengan mengunakan Rumus Slovin. (Umar, 2005 : 96) sebagai berikut:

n =

) 1

( 2

Ne N

+ Dimana :

n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi E = Standart Error = 10%

Sehingga jumlah sampel menjadi :

n =

) % 10 132 1 (

132

2 x

+

n = 56,89 dibulatkan menjadi 57orang 3.7. Jenis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau organisai khususnya yang menjadi objek penelitian. Data ini mencakup daftar pertanyaan perilaku partisipatif, dan perilaku delegatif guna mengetahui motivasi kerja karyawan.


(41)

b. Data sekunder

Data pendukung yang diperoleh dari luar perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data ini mencakup gambaran umum perusahan dan data hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah skripsi ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Daftar pertanyaan (questionare)

Penelitian menyediakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Interview

Yaitu mengadakan wawancara langsung pada berbagai pihak yang berhubungan dengan masalah yang dijadikan obyek penelitian di perusahaan.

3.9. Uji Validitas Dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah setiap skor butir,


(42)

dengan rumus Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 15. Responden yang digunakan dalam uji validitas dan realiabilitas ini adalah 30 orang karyawan PT. Flora Sawita Chemindo yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Nilai corrected item total correlation adalah 0,361 untuk 30 responden, yang dapat dilihat pada Tabel r Product Moment (Situmorang, et. al, 2008 : 29).

b. Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang, et. al, (2008 : 37), reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas diukur dari koefisen korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Penelitian ini akan menggunakan bantuan program SPSS 15. Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Situmorang, et. al, (2008 :40), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

cronbach alpha lebih besar dari 0,60.

3.10. Teknik Analisis

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.


(43)

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Histogram, Pendekatan Grafik, dan Kolmogorov Smirnov. Menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05), maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% (0.05) artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, et. al, 2008 : 62).

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi yang terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, et. al, 2008 : 73) 3) Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas


(44)

dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variante Inflation

Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

a) VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b) Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

(Situmorang, et. al, 2008 : 104). c. Metode Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei

Dimana:

Y = Motivasi Kerja a = Konstanta

X1 = Prilaku Konsulatif

X2 = Perilaku Partisipatif

X3 = Perilaku Delegasif

b1,2,3 = Koefisien regresi berganda

e = Kesalahan Penganggu (standard error)

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Uji secara Simultan / Serempak (Uji F)


(45)

Digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak,

sedangkan jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika

tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

(Situmorang, et. al, 2008 : 114). 2) Uji secara Parsial / Uji t

Digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka digunakan statistik t (uji t). Jika t hitung < t tabel, maka H0

diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka H0

ditolak dan Ha diterima (Situmorang, et. al, 2008 : 115).

3) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel independen. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R 2 ≤ 1). Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu berarti model semakin baik (Situmorang, et. al, 2008 : 112).


(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Flora Sawita Chemindo merupakan industri yang bergerak di bidang oleokimia (oleochemical) yang hasilnya diekspor ke luar negeri. Perusahaan ini didirikan oleh dua group usaha, yaitu Parasawita Group dan Bumi Flora Group. Perusahaan ini didirikan dengan akte pendirian oleh Ny. Chairani Bustami, SH No. 30 tanggal 11 Agustus 1995 dan No. 79 tanggal 17 November 1995. Izin Lokasi no. 460/16/IL/IV/95 tanggal 15 April 1995. Nomor Izin Usaha : Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri No. 595/I/PMDN/1995 dengan disertai No. Proyek : 3511-07-021.310 dengan alamat kantor pusat di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 B Medan dan mulai beroperasi di awal tahun 1998, pada saat ini kantor dan pabrik PT. Flora Sawita Chemindo beralamat di Sarana Tamora Permai (STP) Industrial Estate, Jl. Raya Medan – Lubuk Pakam Km. 20 Bangun Sari – Tanjung Morawa, Medan – Sumatera Utara.

Parasawita Group dan Bumi Flora Group masing-masing mempunyai perkebunan sawit yang sangat luas, terletak di berbagai wilayah yang ada di Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusalam (NAD). Bahan baku minyak sawit yang selalu siap tersedia dan mudah diperbaharui menjadikan dasar pemikiran kedua group tersebut untuk memutuskan membangun perusahaan patungan secara bersama dan menjadikan sebuah industri hilir.


(47)

PT. Flora Sawita Chemindo menggunakan teknologi dari FELD & HAHN

Gmbh, German, perusahaan rekayasa dan konstruksi pabrik kimia asal Jerman dan

sejak berdirinya dibantu oleh konsultan asing. 4.1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Flora Sawita Chemindo memproduksi asam lemak (fatty acid) dan

glycerine yang bahan bakunya berasal dari minyak sawit (CPO) dan minyak inti

sawit (PKO), dengan kapasitas produksi normal 54.000 MT/Tahun dengan normal waktu operasinya adalah 250 hari per tahun.

Keberadaan perusahaan ini telah diterima oleh negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Hongkong, Filipina, Taiwan, Korea, China, India, Iran serta Amerika dan Eropa, sehingga produk akhir yang diproduksi terutama diekspor ke luar negeri.

Oleochemical adalah bahan-bahan kimia yang berasal dari minyak dan lemak hewan dan tumbuhan. Minyak sawit mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang dalam proses selanjutnya akan menghasilkan fraksi

olein, stearin dan asam lemak.

Jenis produk yang dihasilkan untuk asam lemak terdiri dari rantai pendek dan rantai panjang, yang termasuk ke dalam rantai pendek yaitu caprilic acid (C8)

dan capric acid (C10), sedangkan rantai panjang yaitu lamic acid (C12), myristic

acid (C14), palmitic acid/stearic acid (C16/C18), dan light end. Semua produk


(48)

Produk padat (solid form) dikemas dalam bentuk jumbo bag dengan kapasitas 600 kg dan paper bag kapasitas 25 kg. Sedangkan produk cair (liquid

form) dikemas dalam bentuk drum dengan kapasitas 18 kg untuk blue drum, dan

21 kg untuk silver drum, serta dalam bentuk bulk shipment atau ISO container (ISO tank).

4.1.3. Organisasi dan Manajemen

1. Struktur Organisasi

Susunan organisasi perusahaan dipersiapkan seefisien mungkin dan didasarkan kepada fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk memudahkan pembagian tugas suatu organisasi maka dibuat suatu struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap karyawan dan pimpinan perusahaan mengetahui batas-batas kewajiban, wewenang maupun tanggung jawab yang akan dilaksanakan. Struktur organisasi merupakan dasar dari setiap aktifitas yang akan dilaksanakan oleh organisasi. Suatu struktur organisasi dapat menjelaskan pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi akan lebih mempermudah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PT. Flora Sawita Chemindo mempunyai struktur organisasi garis dan staff. Pada struktur organisasi ini bagian-bagian utama langsung berada di bawah seorang pemimpin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal ke bawah, pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas.


(49)

Pada pelaksanaannya, PT. Flora Sawita Chemindo telah melaksanakan prinsip-prinsip organisasi seperti adanya perumusan tujuan dan strategi perusahaan, pembagian kerja dan pendelegasian wewenang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagan struktur organisasi PT. Flora Sawita Chemindo dapat dilihat pada Gambar 4.1.


(50)

CHIEF EXECUTIVE OFFICER CHIEF OPERATING OFFICER Secretary Management Representative Safety and Pollution Control Advisor Maintenance Engineering Process/Tank Farm Superint. Utility Superint. Quality Ass. Superint. PPIC Superint. Elec./Inst. Superint. Fatty Acid/ Glycerine Sup. T.Farm,Flaking, Bagging Sup. Control Room Operator Lead Operator Field Operator Operator Utility Supervisor Operator Quality Ass. Supervisor Analyst Staff Elec./Inst. Superivisor Electrician/ Technician Civil Supervisor Staff Mechanical Supervisor Mechanic Workshop Supervisor Welder/Pipe Fitter/ Isolator Mechanical/ Workshop Mechanical Engineering General Affair Staff Security Chief Security Personnel Supervisor Staff Staff Staff EDP Staff

Finance Supervisor

Accounting Supervisor

F & A Manager

Staff Staff Staff Staff Purchasing Supervisor Fin. Goods Supervisor Warehouse Supervisor Shipping and Sales Supervisor Comercial

Manager HRD Manager

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Flora Sawita Chemindo

Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo

U n iv e rs ita s Su m a te ra U ta


(51)

2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi di PT. Flora Sawita Chemindo adalah sebagai berikut :

1. Chief Executive Officer (CEO)

Tugas dari Chief Executive Officer (CEO) adalah :

1) Memimpin dan mengurus semua aspek kegiatan perusahaan. 2) Mengawasi pencatatan transaksi dan administrasi perusahaan. 3) Mengarahkan kegiatan perusahaan.

Tanggung jawab Chief Executive Officer (CEO) adalah : 1) Bertanggung jawab kepada pemegang saham.

2) Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang jalannya perusahaan termasuk laporan keuangan kepada pemegang saham.

2. Chief Operating Officer (COO)

Tugas dari Chief Operating Officer (COO) adalah : 1) Memimpin dan mengurus kegiatan perusahaan.

2) Membina hubungan baik dengan seluruh pihak yang diperlukan. Tanggung jawab Chief OperatingOfficer (COO) adalah :

1) Bertanggung jawab kepada Chief Executive Officer (CEO).


(52)

3. Sekretaris

Tugas dari Sekretaris adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan segala hal yang berhubungan dengan administrasi perusahaan.

2) Membantu mengurus surat menyurat perusahaan.

3) Membantu menyusun dan membuat catatan rapat Chief Executive Officer,

Chief Opearting Officer dan General Manager.

Tanggung jawab Sekretaris adalah menyampaikan segala keputusan Chief

Executive Officer dan Chief Operating Officer kepada General Manager dan Manager.

4. Management Representative (MR)

Tugas dari Management Representative (MR) adalah :

1) Menyusun prosedur-prosedur kerja yang dilaksanakan perusahaan.

2) Mengawasi mekanisme prosedur kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan. Tanggung jawab Management Representative adalah melaksanakan dan mengawasi prosedur kerja dan sistem standarisasi yang dilaksanakan oleh perusahaan.

5. Operational General Manager

Tugas dari Operational General Manager adalah :

1) Mengawasi dan mengatur operasi produksi yang sedang berjalan. 2) Menyusun langkah-langkah perencanaan dalam proses produksi.


(53)

Operational General Manager bertanggung jawab terhadap seluruh

pengaturan proses produksi yang berhubungan dengan berjalannya proses produksi, yaitu :

1) Production Superintendent, bertanggung jawab atas pengawasan proses

operasi fatty acid plant, glycerine plant, hydrogen production plant, tank

farm, flaking, beading dan packing. Production Superintendent

membawahi :

(1) Fatty Acid dan Glycerine Supervisor yang bertanggung jawab atas

pengawasan langsung di section fatty acid, glycerine.

(2) Tank Farm, Flaking dan Bagging Supervisor, yang bertanggung

jawab terhadap semua proses loading, flaking dan packing produk dan operasi kegiatan lain di tank farm.

2) Utilities Superintendent, bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengatur

dan mengawasi seluruh kegiatan seksi utilitias beserta fasilitas yang ada dan sesuai dengan kerangka kerja dari tujuan, strategi dan program perusahaan. Utilities Superintendent membawahi Utilities Supervisor yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian peralatan di bagian utilitas efisien dan aman.

3) Quality Assurance Superintendent, merencanakan dan mengkoordinir

pengawasan terhadap kondisi bahan-bahan sebelum diolah, sedang diolah, sampai produk jadi untuk mencapai standar yang diinginkan. Quality


(54)

Supervisor yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinir

pekerjaan Quality Control.

4) Production Planning and Inventory Control Superintendent, bertanggung

jawab terhadap perencanaan dan jadwal produksi. Bagian ini bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam memenuhi permintaan produk agar penggunaan kapasitas pabrik optimum dan jadwal produksi tercapai.

5) Safety and Pollution Control Superintendent, bertugas untuk memastikan

agar seluruh peralatan dan fasilitas Safety and Pollution Control dioperasikan secara tepat, dapat diandalkan dan tersedia agar keselamatan kerja dan pengendalian sumber polusi di dalam perusahaan terjamin serta memastikan agar peraturan dan undang-undang keselamatan kerja, keselamatan terhadap kebakaran dan pengendalian lingkungan dan sumber polusi terpenuhi.

6. Maintenance Manager

Tugas Maintenance Manager adalah melakukan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan proses dan utilitas.

Tanggung jawab Maintenance Manager adalah :

1) Bertanggung jawab terhadap perawatan dan pemeliharaan peralatan.

2) Bertanggung jawab atas pengaturan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan perawatan.


(55)

Maintenance Manager membawahi Civil Supervisor yang bertanggung jawab

mengawasi, membimbing, memimpin dan mengontrol pengawas pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan perawatan dan perbaikan sarana pabrik.

Maintenance Manager juga membawahi dua bagian sebagai berikut :

1) Electrical/Instrument Superintendent, bertanggung jawab dalam mengatur

dan mengawasi kegiatas Electrical/Instrumentation. Bagian ini membawahi Electrical/Instrument Supervisor yang bertanggung jawab terhadap pengawasan para teknisi Electrical/Instrumentation yang dibawahinya.

2) Mechanical/Workshop Superintendent, bertanggung jawab dalam mengatur

dan mengawasi seluruh kegiatan seksi Mechanical/Workshop beserta fasilitas yang ada. Mechanical/Workshop Superintendent membawahi : (1) Mechanical Supervisor, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap

pengawasan mekanik dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya. (2) Workshop Supervisor, bertanggung jawab atas pengawasan machinist,

welder, pipe fitter, insulation fitter dan helper dalam melaksanakan

pekerjaan-pekerjaannya.

7. Finance and Accounting General Manager

Tugas Finance and Accounting General Manager adalah :

1) Mengkoordinir tugas pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan. 2) Mengatur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang perusahaan. 3) Menyusun neraca dan perhitungan laba rugi setiap bulan.


(56)

4) Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja tahunan.

5) Mengatur perhitungan pajak dan kewajiban keuangan perusahaan.

6) Mengkoordinir penagihan atas piutang yang timbul akibat penjualan hasil produksi dan piutang lainnya.

Tanggung jawab Finance and Accounting General Manager, adalah :

1) Bertanggung jawab atas pengeluaran uang untuk pembayaran usaha dan pembayaran kepada pihak lain.

2) Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.

Finance and Accounting General Manager membawahi Ensambling Distributed Programmers yang bertugas membuat dan mengawasi

program komputer yang terpadu. Finance and Accounting General

Manager juga membawahi dua bagian sebagai berikut:

1) Finance Supervisor, bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan

mengawasi semua kegiatan yang berhubungan dengan fungsi keuangan. 2) Accounting Supervisor, bertugas merencanakan, mengkoordinasikan dan

mengawasi semua kegiatan yang berhubungan dengan fungsi akuntansi. 8. Commercial General Manager

Tugas Commercial General Manager adalah :

1) Memastikan tersedianya bahan baku serta sampainya penjualan produk ke tempat tujuan.

2) Mengarahkan kegiatan penjualan dan pengiriman produk. 3) Memonitor harga pembelian dan penjualan di pasar.


(57)

4) Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan bahan-bahan dan transaksi penjualan produk.

5) Berusaha secara maksimal untuk memperluas pangsa pasar produk perusahaan.

Tanggung jawab Commercial General Manager adalah :

1) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kegiatan penjualan dan pengiriman produk.

2) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap administrasi yang berhubungan dengan pengadaan bahan-bahan dan transaksi penjualan produk.

Commercial General Manager membawahi tiga bagian sebagai berikut :

1) Purchasing Superintendent/Supervisor, bertugas mengkoordinir kegiatan

pengadaan barang dan jasa yang diperlukan.

2) Warehouse Superintendent/Supervisor, bertugas mengkoordinasi dan

memonitor kegiatan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemesanan suku cadang.

3) Sales Administration and Shipping Superintendent/Supervisor

(1) Menyiapkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penjualan, memeriksa laporan sesuai dengan dokumen.

(2) Mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengapalan dan pengiriman produk-produk yang di ekspor maupun penerimaan barang impor dan pengiriman/pengapalan produk yang dijual di pasar lokal.


(58)

9. Human Resources Development Manager

Tugas Human Resources Development Manager adalah : 1) Mengawasi segala kegiatan bagian personalia.

2) Membina hubungan dengan instansi pemerintah dan instansi lain yang terkait.

3) Menyelesaikan perselisihan dan perburuhan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan pemerintah.

4) Mengatur penyedian jasa-jasa administrasi, sekretariat dan arsip.

5) Menyalurkan sasaran perusahaan, kebijaksanaan dan instruksi dari CEO dan COO kepada semua yang berkewajiban.

Tanggung jawab Human Resources Development Manager adalah : 1) Bertanggung jawab kepada CEO dan COO.

2) Bertanggung jawab dalam penyampaian dan pelaksanaan apa yang dikehendaki pimpinan perusahaan kepada karyawan.

Human Resources Development Manager membawahi tiga bagian sebagai

berikut :

1) General Affairs Supervisor, memimpin dan mengawasi semua karyawan

yang berada diperusahaan dan mengatur hal-hal yang berhubungan dengan kemasyarakatan.

2) Security Chief


(59)

(1) Mengatur tugas penjagaan selama 24 jam yang terdiri dari 3 shift dan terdiri dari 4 orang.

(2) Melayani tamu-tamu perusahaan sesuai dengan petunjuk atasan. (3) Memberikan laporan kepada atasan atas pelanggaran yang dilakukan

karyawan dalam bidang keamanan, ketertiban dan lain-lain.

Security Chief bertanggung jawab terhadap sistem keamanan di dalam pabrik.

3) Personnel and Administration Supervisor

Tugas Personnel and Administration Supervisor adalah :

(1) Membuat laporan jumlah karyawan kepada Departemen Tenaga Kerja, mencatat lowongan kerja serta menetapkan syarat bagi karyawan baru.

(2) Memeriksa daftar absensi yang ditunjukkan dalam time recorded card (kartu catatan waktu) untuk menentukan jumlah jam kerja biasa dan jam lembur yang mencatatnya dalam daftar gaji.

Tanggung jawab Personnel and Administration Supervisor adalah :

(1) Bertanggung jawab dalam penambahan, pengurangan dan pelatihan sumber daya manusia.

(2) Mengadakan hubungan keluar dengan perusahaan lain dan pejabat yang menangani bidang perburuhan dan tenaga kerja.


(60)

3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

PT. Flora Sawita Chemindo mengelompokkan tenaga kerja ke dalam dua jenis klasifikasi, selain staff dan karyawan, yaitu :

1. Tenaga kerja tetap

Tenaga kerja tetap ini terdiri dari dua jenis, yaitu operator (supervisor) dan pembantu (helper).

2. Tenaga kerja kontrak

Tenaga kerja dengan sistem kontrak ini digunakan sesuai dengan waktu penyelesaian suatu proyek dengan kontraknya. Jika kontrak ini sudah selesai maka tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja dengan perusahaan itu sebelum ada kontrak baru atau perpanjangan kontrak. Pada saat ini terdapat 10 orang tenaga kerja kontrak.

Jadwal kerja karyawan dibagi menjadi 2 bagian golongan yaitu karyawan reguler dan karyawan shift.

Pembagian jam kerja untuk reguler di PT. Flora Sawita Chemindo dibagi atas dua bagian seperti yang terlihat pada Tabel 4.1.


(61)

Tabel. 4.1. Jadwal Kerja Karyawan Reguler

Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat Senin 08.00 – 16.00 Wib 12.00 – 13.00 Wib Selasa 08.00 – 16.00 Wib 12.00 – 13.00 Wib Rabu 08.00 – 16.00 Wib 12.00 – 13.00 Wib Kamis 08.00 – 16.00 Wib 12.00 – 13.00 Wib Jum’at 08.00 – 16.00 Wib 12.00 – 13.00 Wib

Sabtu 08.00 – 12.00 Wib -

Minggu - -

Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo

Jadwal kerja Karyawan shift di PT. Flora Sawita Chemindo, terbagi atas tiga shift, yaitu sebagai berikut :

1. Shift 1 : 23.00 Wib – 08.00 WIB 2. Shift 2 : 08.00 Wib – 15.30 WIB 3. Shift 3 : 15.30 Wib – 23.00 WIB

d. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan

Sistem pengupahan karyawan di PT. Flora Sawita Chemindo dibagi atas 2 kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. Karyawan tetap, yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Direksi dan mendapatkan gaji.


(62)

2. Karyawan kontrak, yaitu karyawan yang ini digaji sesuai dengan proyek yang dikerjakan berdasarkan kontrak yang dilakukan.

Sistem insentif dan fasilitas yang mendukung lainnya yang diberikan oleh perusahaan adalah untuk mendorong karyawan yang bekerja lebih giat dan berprestasi dalam bekerja yaitu prestasi yang dapat meningkatkan dan memajukan perusahaan maka perusahaan memberikan insentif dan fasilitas berupa :

1. Pemberian cuti, perusahaan memberikan cuti tahunan atau cuti hari besar agama, cuti sakit, cuti hamil dan melahirkan (khusus karyawan wanita) kepada karyawan.

2. Tunjangan hari besar agama. Perusahaan memberikan tunjangan untuk hari besar keagamaan, misalnya Idul Fitri, Natal, Waisak, dan lain-lain.

3. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Perusahaan memberikan asuransi keselamatan kerja untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan selama menjalankan pekerjaannya.

4. Perawatan kesehatan. Perusahaan menyediakan sarana perawatan kesehatan berupa Poliklinik yang terletak di lokasi perusahaan.

5. Fasilitas kerja. Untuk menunjang kelancaran pekerjaan karyawan, perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan karyawan untuk meningkatkan keselamatan kerja seperti safety shoes, helmet, dan lain-lain. 6. Sarana ibadah. PT. Flora Sawita Chemindo menyediakan sarana ibadah bagi

karyawan yang beragama Islam yaitu 1 buah Mesjid yang berada di lokasi perusahaan dan juga Musholla di masing-masing lantai dan terletak di gedung perusahaan.


(63)

7. Kantin dan koperasi, perusahaan juga menyediakan kantin dan koperasi di dalam lingkungan perusahaan dengan harga yang terjangkau dan bergizi, sehingga membantu dalam menjaga kondisi fisik karyawan serta koperasi karyawan yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan.

4.1.4. Proses Produksi

1. Bahan

Bahan dapat dikelompokkan menjadi bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong. Penggolongan ini harus didasarkan kepada definisi yang diberikan kepada masing-masing kelompok. Bahan yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi diuraikan sebagai berikut :

1. Bahan baku

Bahan baku adalah bahan yang membentuk produk secara unik, kalau salah satu dari komponen bahan itu dihilangkan, produk yang dihasilkan tidak lagi seperti yang direncanakan semula. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah :

1) CPO (crude palm oil) atau minyak kelapa sawit.

2) CPS (crude palm stearin) yaitu CPO yang telah melalui proses bleaching (pemutihan/pemucatan).

3) PKO (palm kernel oil) atau minyak inti sawit.

4) PFAD (palm fatty acid distilled) yaitu CPO yang diproses dengan mengambil unsur asam lemak melalui proses distilasi.


(64)

5) RBDPS (refined bleaching deodorized palm stearin) yaitu CPO yang telah diambil olein-nya dan hanya stearin yang melalui proses bleaching dan proses deodorizing (penghilangan bau).

6) RBDPO (refined bleaching deodorized palm oil) yaitu CPO yang telah diambil olein-nya tetapi dibandingkan dengan RBDPS, kualitas RBDPO lebih baik.

2. Bahan penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi, tetapi bukan menjadi bagian dalam produk akhir, yaitu :

1) Asam fosfat (H3PO4), digunakan untuk membantu dalam membentuk

gumpalan-gumpalan minyak dalam proses degumming.

2) Hidrogen, membantu dalam memutuskan ikatan rangkap pada asam lemak. 3) Nickel Catalyst, membantu dalam pemutusan ikatan rangkap pada asam

lemak.

4) Filter aid, membantu proses penyaringan dan mengikat kotoran-kotoran

pada minyak.

5) Karbon aktif, membantu dalam proses pemutihan atau penghilangan warna pada glycerine.

6) Uap, membantu dalam menghilangkan bau busuk dan apek. 3. Bahan tambahan

Bahan tambahan adalah adalah bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi merupakan bagian dalam produk akhir, yaitu


(65)

1) Drum blue kapasitas18 kg.

2) Drum silver kapasitas 21 kg.

3) Jumbo bag kapasitas 600 kg.

4) Paper bag kapasitas 25 kg.

5) Woven bag kapasitas 25 kg.

6) ISO container.

2. Jumlah dan Spesifikasi Bahan

Spesifikasi standar mutu bahan baku yang digunakan PT. Flora Sawita Chemindo seperti terlihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Spesifikasi Standar Mutu Bahan Baku

Parameter

Spesifikasi

PKO CPO RBDPS CPS

Acid value, mgKOH 14 maks 10 maks 0,5 maks 10 maks

Free Fatty Acid, % 5 (lauric) 5 (oleic) 0,25 (oleic) 195-210

Sap. Value, mgKOH/g 245-255 195-205 195-210 195-210

Iodine value, gI25.25”,

Red 14-23 44-54 34-38 29-45

Moisture, % wt 0,3 maks 0,3 maks 0,3 maks 0,3 maks

C6 0-1

C8 3-6


(66)

C12 44-50 1 maks 1 maks

C14 14-18 2 maks 2 maks

C16 8-12 43-47 57-63

C18;0 2-4 3-6 3-7

C18,1 12-20 35-45 25-30

C18;2 2-4 5-15 4-8

C20 1 maks 1 maks 1 maks

Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo

Pengolahan bahan-bahan di atas menghasilkan asam lemak dan glycerine. Spesifikasi produk glycerine yang diproduksi ditunjukkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Spesifikasi Glycerine yang diproduksi PT. Flora Sawita Chemindo

Kode Flotarin

Product description Glycerine USP 99,5%

Glycerol content, % wt 99,5 % min

Spesific gravity 1,2607 min

Colour APHA 10 maks


(67)

Chloride, ppm 20 maks

Sulphate, ppm 5 maks

Heavy metal, ppm 5 maks

Arsenic, ppm 5 maks

Chlorinated compound, ppm 1,5 maks

Sumber : PT. Flora Sawita Chemindo

Sedangkan spesifikasi asam lemak dan tipe komposisi produk asam lemak yang diproduksi PT. Flora Sawita Chemindo seperti terlihat pada Tabel 4.4.


(68)

Tabel 4.4. Spesifikasi Asam Lemak dan Tipe Komposisi yang Menyusun Produk Asam Lemak di PT. Flora Sawita Chemindo


(69)

3. Uraian Proses Produksi

Proses pengolahan asam lemak dan glycerine yang berlangsung di PT. Flora Sawita Chemindo terdiri dari beberapa tahapan proses. Proses pengolahan asam lemak dan glycerine pada setiap tahapan proses (section) dapat digambarkan dalam bentuk diagram blok seperti Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Diagram Alur Proses Produksi di PT. Flora Sawita Chemindo

FAT DEGUMMING

FAT SPLITTING

HYDROGENATION PRETREATMENT

ELECTROLYSIS

FRACTINATION EVAPORATION

DISTILATION

FILLING SECTION

GLYCERINE

LAURIC ACID (C12) MYSTIC ACID (C14) PALMITIC ACID (C16) STEARIC ACID (C18)

LIGHT ENDS (C6,C8,C10)

CPO/PKO

H3PO4

Sweet Water Crude Fatty Acid

Ca(OH)2 Na2CO3 HCL

Carbon Active


(70)

Tahapan proses produksi tersebut di atas dijelaskan dengan melihat urutan-urutan proses produksi :

1. Fat pretreatment (fat degumming)

Bahan baku minyak sawit dimasukkan ke intermediate tank yang mempunyai

coil pemanas dengan uap dan alat penunjuk ketinggian. Dari tangki ini minyak

dialirkan melalui pemompaan ke penukar panas sehingga temperaturnya mencapai 90oC-95oC. Bersamaan dengan itu asam fosfat (H3PO4) dengan

dosing pump dicampur ke minyak sawit dari penukar panas sebesar

0,1%-0,25%, di mana pencampuran ini dilakukan di static mixing device dan kemudian dialirkan ke reaction vessel. Proses ini berlangsung selama 25-30 menit dengan temperatur tetap terjaga. Untuk memisahkan minyak sawit dari lendir dan kotoran lainnya, minyak reaction vessel dicampur dengan air melalui proses yang mempergunakan static mixing device dan selanjutnya dimasukkan kedalam centrifugal separator. Pada proses ini terjadi pemisahan minyak dan air yang berlendir, dimana minyak hasil degumming dialirkan

tangki degummed oil. Sedangkan sisa hasil pemisahan minyak dialirkan ke

tangki penampungan. Untuk mempertahankan temperatur minyak tetap 90o C-95oC, minyak tersebut dialirkan ke tangki penampungan yang sebelumnya melewati intermediate tank.

2. Fat splitting plant (proses pemisahan)

Minyak hasil pengolahan pretreated (degumming oil) akan diproses lebih lanjut dalam pabrik pemisah. Pemrosesan pertama-tama melalui unit


(71)

kontiniu, di mana unit ini dihubungkan dengan pompa vakum. Dari proses

degreassing, minyak dipompa ke splitting tower. Unit ini dirancang secara

khusus dengan kelengkapan sistem pendistribusian lemak dan air dengan temperatur dn tekanan tertentu. Air diperoleh melalui proses pemompaan kebagian atas tower dimana air tersebut sebelumnya dipanaskan melalui penukar panas yang disesuaikan dengan kebutuhan. Minyak dalam keadaan panas (temperatur 80oC) bergerak naik dan menyatu dengan air yang berada disebelah atas tower pada saat bersamaan bergerak turun. Untuk menjaga temperatur di tower tetap konstan dipompakan uap yang berasal dari boiler. Asam lemak yang terpisah dialirkan melalui sisi atas tower ke fatty acid

expanssion vessel yang berbentuk silinder, asam lemak yang masih berbentuk

uap dan mengembun selanjutnya dilakukan pendinginan pada vapour

condenser unit. Hasil penyulingan diperoleh crude fatty acid (asam lemak

kasar) yang selanjutnya dipompakan ke tangki penyimpanan untuk diproses lebih lanjut. Selama pemrosesan pemisahan di tower, terjadi pembentukan

glycerine water (glycerine yang masih mengandung air) dan mengendap pada

dasar tower. Hasil pengendapan di transfer ke glycerine water expansion

vessel yang selanjutnya pada unit ini masih dilakukan penguapan. Uap hasil

pembekuan bergabung kembali dengan uap yang berasal dari crude fatty acid (asam lemak kasar) Pada unit vapour condensor. Sisa kondensat dari tabung dialirkan ke waste water treatment. Hasil pencampuran glycerine dan air (yang berada di glycerine water expansion vessel) yang dikenal dengan air


(1)

Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 11,137 2,210 5,040 ,000

Perilaku_Konsulatif ,165 ,140 ,192 2,267 ,049

Perilaku_Partisipatif ,491 ,124 ,302 3,433 ,020

Perilaku_Delegasif ,311 ,133 ,266 2,677 ,027


(2)

Responden X1 Total Skor

X2 Total

skor

X3 Total

skor

Y Total

skor

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 5 5 5 15 5 5 5 15 4 5 5 4 5 5

2 4 4 4 12 5 4 5 14 4 5 3 3 2 2

3 4 2 3 9 1 3 5 9 2 4 1 3 3 3

4 4 3 5 13 4 5 4 13 3 4 3 4 4 4

5 5 4 5 14 3 5 3 11 4 4 5 4 4 4

6 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 4 5 5

7 4 5 5 14 5 5 5 15 4 5 5 3 2 2

8 3 4 3 10 3 3 3 9 3 4 2 4 5 4

9 5 5 5 15 4 5 4 13 5 4 3 4 3 4

10 5 5 4 14 4 4 4 5 5 4 5 3 4

11 5 4 4 13 5 4 5 5 4 3 4 5 4

12 3 4 4 11 3 4 3 3 4 4 2 1 2

13 1 2 3 6 3 3 3 1 2 1 5 4 5

14 4 5 3 12 4 3 4 5 5 4 2 3 2

15 2 2 4 8 4 4 4 2 2 2 4 4 5

16 5 5 5 15 5 5 5 5 5 5 3 4 3

17 5 4 3 12 3 3 3 5 4 2 4 4 4

18 4 4 4 12 4 4 4 3 4 4 2 3 2

19 4 3 4 11 3 3 3 4 3 2 4 4 5

20 5 4 4 13 4 4 4 3 3 5 5 4 5

21 3 4 4 11 4 4 4 3 4 4 4 5 4


(3)

23 4 4 3 11 4 3 4 4 4 3 4 4 4

24 5 4 3 12 3 3 3 4 4 4 4 5 3

25 4 5 4 13 4 4 4 4 5 5 4 5 4

26 3 4 5 12 4 5 4 3 4 4 5 4 5

27 5 3 4 12 5 4 5 5 3 5 3 3 4

28 3 2 4 9 4 4 4 3 2 3 4 4 5

29 2 1 3 6 2 3 4 2 1 4 4 4 4

30 5 4 4 13 4 4 4 4 3 4 5 5 5

Responden X1 Total

skor

X2 Total

skor

X3 Total

skor

Y Total


(4)

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 4 4 3 11 4 4 5 13 4 5 5 14 5 5 5 15

2 5 4 3 12 4 5 4 13 5 4 5 14 5 5 4 14

3 4 4 2 10 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12

4 5 4 1 10 5 5 5 15 5 5 5 15 5 3 5 13

5 5 3 5 13 4 5 4 13 5 4 5 14 4 3 5 12

6 4 5 4 13 5 5 5 15 4 5 5 14 5 5 5 15

7 4 4 3 11 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12

8 5 4 2 11 4 4 4 12 4 5 5 14 5 4 5 14

9 5 5 5 15 5 4 5 14 3 4 3 10 4 4 5 13

10 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12

11 3 4 3 10 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 4 11

12 2 3 2 7 5 5 5 15 5 5 5 15 4 4 5 13

13 4 3 1 8 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15

14 4 1 5 10 4 4 4 12 4 5 4 13 5 4 4 13

15 3 3 3 9 4 5 3 12 4 5 5 14 3 5 4 12

16 4 3 4 11 4 5 5 14 4 4 4 12 4 4 5 13

17 5 4 3 12 5 4 5 14 4 4 4 12 4 5 4 13

18 4 4 4 12 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 4 12

19 2 4 3 9 4 3 4 11 3 3 4 10 4 4 5 13

20 1 4 2 7 3 5 4 12 4 3 3 10 4 5 5 14

21 4 3 2 9 4 5 4 13 4 3 5 12 5 5 5 15

22 5 4 3 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 5 14

23 5 4 1 10 5 3 4 12 5 4 4 13 5 5 5 15

24 3 3 4 10 4 5 4 13 5 4 5 14 4 4 5 13


(5)

26 4 5 1 10 4 4 5 13 4 4 5 13 5 5 5 15

27 4 5 2 11 5 4 5 14 4 4 3 11 5 5 5 15

28 4 5 3 12 5 4 4 13 4 4 4 12 4 5 4 13

29 5 3 2 10 4 4 5 13 4 4 4 12 4 4 5 13

30 5 5 5 15 5 5 5 15 4 4 5 13 5 5 4 14

31 4 4 4 12 3 4 5 12 5 4 5 14 4 4 5 13

32 3 4 3 10 4 5 3 12 4 4 5 13 5 5 4 14

33 2 4 3 9 4 5 4 13 4 4 5 13 5 4 5 14

34 5 4 1 10 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13

35 5 3 3 12 4 3 4 11 4 4 4 12 5 5 5 15

36 4 2 2 8 5 4 4 13 5 5 4 14 4 4 5 13

37 3 3 3 9 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 5 13

38 3 5 4 12 4 5 4 13 4 5 5 14 4 5 5 14

39 5 4 5 14 5 5 5 15 5 4 5 14 4 5 5 14

40 5 5 5 15 4 5 4 13 3 4 5 12 4 4 4 12

41 3 4 3 10 5 4 3 12 3 5 5 13 3 4 5 12

42 2 3 4 9 4 5 4 13 4 5 5 14 4 4 5 13

43 3 2 1 6 5 5 5 15 5 4 5 14 4 5 5 14

44 4 3 4 11 4 5 4 13 4 4 5 13 4 5 5 14

45 4 3 3 10 4 5 5 14 4 4 4 12 4 3 4 11

46 3 4 5 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 3 4 11

47 3 2 4 9 5 5 3 13 4 4 5 13 3 4 5 12

48 4 3 1 8 5 3 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11

49 5 4 1 10 5 5 4 14 4 5 5 14 5 4 5 14


(6)

52 3 3 3 9 5 5 4 14 4 4 4 12 4 4 4 12

53 5 2 1 8 5 5 4 14 4 5 4 13 4 4 5 13

54 5 4 1 10 5 5 4 14 4 5 4 13 5 5 4 14

55 5 5 5 15 5 5 3 13 4 4 5 13 4 5 5 14

56 3 3 3 8 4 5 4 13 5 5 4 14 4 4 4 12