Tabel 4.9 Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
34,023 5
6,805 912,198
,000
a
Residual ,224
30 ,007
Total 34,247
35 a. Predictors: Constant, X5, X2, X3, X4, X1
b. Dependent Variable: KP
Sumber: Data diolah peneliti, 2011
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 912,198 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2,53. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F
hitung
F
tabel
yang berarti bahwa H
a
diterima dan H ditolak, artinya variabel bebas
rasio-rasio model Z-Score metode Altman yaitu perbandingan working capital terhadap total assets, perbandingan retained earning terhadap total assets,
perbandingan earning before interest and tax terhadap total assets, perbandingan book value of equity terhadap book value of total debt, perbandingan sales
terhadap total assets secara simultan memiliki hubungan dengan kesehatan perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
C. Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian dengan menggunakan data perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman mulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 dan
metode altman sebagai alat untuk menganalisa kesehatan perusahaan tersebut menunjukkan bahwa secara parsial rasio-rasio model Z-Score metode Altman
yaitu perbandingan working capital terhadap total assets, perbandingan retained
Universitas Sumatera Utara
earning terhadap total assets, perbandingan earning before interest and tax terhadap total assets, perbandingan book value of equity terhadap book value of
total debt, perbandingan sales terhadap total assets memiliki hubungan yang signifikan dengan kesehatan perusahaan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi dari rasio-rasio model Z-Score metode Altman yaitu perbandingan working capital terhadap total assets,
perbandingan retained earning terhadap total assets, perbandingan earning before interest and tax terhadap total assets, perbandingan book value of equity terhadap
book value of total debt, perbandingan sales terhadap total assets yang mana masing-masing memiliki nilai Sig. sebesar 0,000 0,05 setelah dilakukan uji t.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Josep Hasiholan Sianturi 2010 yang menemukan bahwa tingkat signifikansi yang dimiliki masing-masing
perbandingan working capital terhadap total assets X
1
dan perbandingan market value of equity terhadap book value of total liabilities X
4
menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak signifikan untuk memprediksi kondisi financial
bankcruption perusahaan. Hal ini mungkin dikarenakan karena berbedanya objek yang diteliti, pada
penelitian Josep Hasiholan Sianturi meneliti perusahaan dibidang otomotif, dimana perusahaan ini jika dimasukkan kedalam kategori kebutuhan manusia
maka perusahaan jenis tersebut merupakan kebutuhan tersier bagi konsumen, berbeda dengan penelitian ini yang meneliti industri manakan dan minuman, yang
dapat dimasukkan ke dalam kategori kebutuhan pokok. Dari segi objek penelitian sudah berbeda yang mengakibatkan perbedaan nilai rasio Altman karena
Universitas Sumatera Utara
perbedaan operasi dan kegiatan. Selain itu, penelitian yang dilakukan Josep Hasiholan Sianturi melakukan analisis regresi logistik sedangkan penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ailando Siregar 2008 yang
menunjukkan bahwa potensi kebangkrutan yang dihitung dengan model Z-Score metode Altman dapat mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Perbedaannya terletak pada variabel bebas dan variabel terikanya saja. Dalam penelitian Ailando Siregar nilai Z-Score
menjadi variabel bebasnya dan harga saham menjadi variabel terikatnya. Selain itu, terdapat perbedaan juga antara penelitian ini dengan penelitian
yang digunakan oleh Ailando. Perbedaannya adalah pada formula yang digunakan. Formula yang digunakan adalah:
Z = 0,012X
1
+ 0,014X
2
+ 0,033X
3
+ 0,006X
4
+ 0,999X
5
Dengan kriteria penilaian sebagai berikut : 1.
Jika nilai Z 1,81 maka termasuk perusahaan yang bangkrut. 2.
Jika nilai 1,81 Z 2,99 maka termasuk grey area tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupuan mengalami kebangkrutan.
3. Jika nilai Z 2,99 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut.
Sedangkan dalam penelitian ini digunakan formula yang sama seperti yang digunakan dalam penelitian Josep Hasiholan Sianturi, formula tersebut adalah
sebagai berikut
Z’= 0,717 X
1
+ 0,847 X
2
+ 3,107 X
3
+ 0,420 X
4
+ 0,988X
5
Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Jika nilai Z 1,23 maka termasuk perusahaan yang bangkrut.
2. Jika nilai 1,23 Z 2,9 maka termasuk grey area tidak dapat ditentukan
apakah perusahaan sehat ataupuan mengalami kebangkrutan. 3.
Jika nilai Z 2,9 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut. Hasil penelitian yang menunjukkan nilai signifikasi dari rasio-rasio model
Z-Score metode Altman yaitu perbandingan working capital terhadap total assets, perbandingan retained earning terhadap total assets, perbandingan earning before
interest and tax terhadap total assets, perbandingan book value of equity terhadap book value of total debt, perbandingan sales terhadap total assets tidak memiliki
kesamaan maupun perbedaan sama sekali dengan penelitian yang dilakukan oleh Haryadi Sarjono 2006.
Dosen Universitas Bunda Mulia tersebut tidak menggunakan Pengujian asumsi klasik maupun pengujian hipotesis untuk dijadikan sebagai alat analisis
data dalam penelitiannya. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitiannya hanyalah metode Altman dengan model Z-Score. Perbedaannya juga terdapat
pada formula yang digunakan. Pada penelitian Haryadi menggunakan formula awal.
Hasil pengujian variabel secara simultan uji F menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu perbandingan working capital terhadap total assets,
perbandingan retained earning terhadap total assets, perbandingan earning before interest and tax terhadap total assets, perbandingan book value of equity terhadap
book value of total debt, perbandingan sales terhadap total assets memiliki
Universitas Sumatera Utara
hubungan yang signifikan dengan kesehatan perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
Nilai adjusted R square sebesar 0,992 menunjukkan bahwa 99,2 variabilitas kesehatan perusahaan dapat dijelaskan oleh perbandingan working
capital terhadap total assets, perbandingan retained earning terhadap total assets, perbandingan earning before interest and tax terhadap total assets, perbandingan
book value of equity terhadap book value of total debt, perbandingan sales terhadap total assets, sedangkan sisanya sebesar 0,8 dijelaskan oleh faktor-
faktor lain di luar penelitian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbandingan working capital
terhadap total assets, perbandingan retained earning terhadap total assets, perbandingan earning before interest and tax terhadap total assets, perbandingan
book value of equity terhadap book value of total debt, perbandingan sales terhadap total assets dapat digunakan secara simultan untuk melihat hubungannya
dengan kesehatan perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan kesehatan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan