Identifikasi Pola Integrasi Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Integrasi dan Non Integrasi

23

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang didapatkan dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Metode pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program Minitab 14.0 for windows dan Microsoft Office Excel 2007. Matriks metode analisis data dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4 Matriks metode analisis data No Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1 Mengidentifikasi pola integrasi antara tanaman salak pondoh dan ternak kambing PE Data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner Analisis Deskriptif 2 Mengestimasi pendapatan petani sistem integrasi antara tanaman salak pondoh dan ternak kambing PE dibandingkan dengan pendapatan petani salak yang tidak mengintegrasikan tanamannya dengan kambing PE Data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner Analisis Pendapatan dengan Pendekatan Penerimaan dan Pengeluaran Usahatani 3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk melakukan integrasi antara tanaman salak dan ternak kambing PE Data primer melalui wawancara menggunakan kuesioner Model Regresi Logistik menggunakan Minitab 14.0 for windows Sumber: Penulis 2013

4.4.1 Identifikasi Pola Integrasi

Pola integrasi antara tanaman salak pondoh dan ternak kambing PE diidentifikasi dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan cabang usahatani tanaman salak pondoh dan ternak kambing PE. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pola integrasi antara tanaman salak pondoh dan ternak kambing PE melalui pengamatan di lapangan yang kemudian dijelaskan dan dikaitkan dengan teori yang ada. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki Nazir 2003. 24

4.4.2 Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Integrasi dan Non Integrasi

Pendekatan yang digunakan untuk membandingkan pendapatan petani yang melakukan integrasi antara tanaman salak pondoh dan ternak kambing PE dengan petani salak pondoh yang tidak mengintegrasikan tanaman salaknya dengan kambing PE adalah melalui analisis pendapatan. Pada usahatani yang menerapkan sistem integrasi, pendapatan usahatani merupakan penjumlahan pendapatan dari masing-masing komoditas yang diusahakan. Secara sistematis pendapatan usahatani dapat dituliskan sebagai berikut Soekartawi 1995: ....................................................................................... 4.1 TC = BT BTT ...................................................................................... 4.2 dimana: π = pendapatan usahatani TR = total penerimaan usahatani TC = total biaya BT = biaya tunai BTT = biaya non tunai Penerimaan yang diperoleh dari usahatani salak pondoh dan usahaternak kambing PE merupakan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jualnya. Adapun total penerimaan dalam penelitian ini dikonversikan dalam jangka waktu satu tahun. Secara sistematis penerimaan dapat dituliskan sebagai berikut Soekartawi 1995: ...................................................................................... 4.3 dimana: TR = penerimaan total = output yang dihasilkan untuk komoditas i = harga jual output yang dihasilkan untuk komoditas i i = salak, kambing, susu dan pupuk n = banyaknya jenis produk yang dihasilkan Penerimaan petani yang melakukan integrasi merupakan penjumlahan dari penerimaan usahatani salak pondoh dan kambing PE sedangkan petani yang tidak mengintegrasikan salak pondohnya hanya memperoleh total penerimaan dari hasil usahatani salaknya saja. Sementara itu, selain dimanfaatkan sebagai pupuk 25 kandang untuk lahan salak milik sendiri, petani juga menjual kotoran ternak dari kambing PE yang dipelihara ketika terdapat sisa pupuk kandang hasil pemupukan kebun salak. Hal ini akan berpengaruh terhadap penerimaan secara tunai dan non tunai. Penerimaan secara tunai merupakan perkalian antara output untuk setiap komoditas yang dijual dengan harga jual yang berlaku. Perkalian antara output untuk setiap komoditas yang dikonsumsi dimanfaatkan oleh keluarga dengan harga jual yang berlaku tergolong sebagai penerimaan non tunai. Usahatani integrasi yang dilakukan oleh petani memberikan penerimaan tunai dari penjualan susu, kambing dan pupuk kandang sedangkan penerimaan non tunai berasal dari penggunaan pupuk kandang di kebun salak milik petani. Oleh karena itu, total penerimaan yang diperoleh petani merupakan penjumlahan antara penerimaan tunai dan penerimaan non tunai. Total biaya yang dikeluarkan baik untuk integrasi usahatani salak pondoh dan kambing PE dan non integrasi salak pondoh dibedakan atas biaya tunai dan non tunai. Biaya tersebut terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya input dan penyusutan peralatan. Identifikasi total penerimaan dan total biaya digunakan untuk melihat besarnya pendapatan petani yang melakukan integrasi dan petani yang tidak melakukan integrasi. Setelah mengestimasi total penerimaan dan total biaya maka analisis yang dilakukan selanjutnya adalah dengan melihat rasio penerimaan atas biaya RC dari usahatani integrasi dan non integrasi. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah usahatani integrasi lebih menguntungkan dibandingkan dengan usahatani non integrasi apabila dilihat dari RC rasio. Analisis RC ini terbagi menjadi RC atas biaya tunai dan RC atas biaya total. Secara sistematis analisis RC dapat dituliskan sebagai berikut Soekartawi 1995: RC atas biaya tunai = ................................................ 4.4 RC atas biaya total = ................................................ 4.5 Analisis RC menunjukkan besarnya penerimaan untuk setiap satuan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani. Secara teoritis, usahatani dikatakan menguntungkan apabila RC 1 dan merugikan apabila RC 1. Apabila rasio 26 RC = 1 artinya usahatani yang dilakukan berada pada titik impas, dimana usahatani tersebut tidak merugikan dan juga tidak menguntungkan.

4.4.3 Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Melakukan Integrasi