Penurunan Kadar Air terhadap Waktu Pengeringan

29 suhu dehidrator 55 o C dapat memperlambat proses pengeringan dan laju pengeringan, serta menghasilkan efisiensi pengeringan yang cukup rendah.

4.2.3 Penurunan Kadar Air terhadap Waktu Pengeringan

Penurunan kadar air merupakan berkurangnya kandungan air yang terdapat di dalam umbi talas dan mengakibatkan penyusutan berat umbi talas selama proses pengeringan berlangsung. Kandungan air yang menguap dari umbi talas dikeluarkan oleh aliran udara panas melalui cerobong dan tepatnya pada bagian penutup Sunbeam Food Dehydrator yang berada di atas tray I. Penurunan kadar air diperoleh dari pengukuran susut bobot selama pengeringan pada selang waktu tertentu. Hasil pengukuran susut bobot dapat dilihat pada Lampiran 2. Grafik hubungan antara penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan disebut dengan kurva pengeringan Kemp et al. 2001. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan irisan umbi talas dapat dilihat pada Gambar 24 sampai dengan Gambar 31, sedangkan hasil pengolahan datanya dapat dilihat pada Lampiran 3. Gambar 24. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan I suhu dehidrator 55 o C Gambar 25. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan II suhu dehidrator 55 o C 30 Gambar 26. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan III suhu dehidrator 55 o C Gambar 27. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan IV suhu dehidrator 55 o C Gambar 28. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan I suhu dehidrator 75 o C 31 Gambar 29. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan II suhu dehidrator 75 o C Gambar 30. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan III suhu dehidrator 75 o C Gambar 31. Grafik penurunan kadar air terhadap waktu pengeringan umbi talas dengan Perlakuan IV suhu dehidrator 75 o C 32 Gambar 24 sampai dengan Gambar 31 menunjukkan bahwa penurunan kadar air yang semakin cepat cenderung terjadi pada tray terbawah yaitu tray V, sedangkan tray I mengalami penurunan kadar air yang cukup lambat. Selain itu, suhu dehidrator 75 o C lebih cepat mengalami penurunan kadar air dibandingkan dengan menggunakan suhu dehidrator 55 o C. Penurunan kadar air yang lebih cepat, artinya kandungan air terutama air bebas yang diuapkan cukup banyak dan ketergantungan pengaturan suhu tinggi yang digunakan selama pengeringan. Pada Tabel 7 menunjukkan nilai standard deviasi kadar air antar tray Tray I, II, III, IV dan V cukup besar yang artinya nilai penurunan kadar air antar tray selama proses pengeringan berlangsung cukup beragam. Tabel 7. Standard deviasi kadar air bb antar tray Suhu dehidrator o C Perlakuan Antar tray 55 I 3.32 II 2.97 III 2.96 IV 2.69 75 I 2.25 II 3.75 III 2.34 IV 3.12

4.2.4 Laju Pengeringan