Nilai Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

9 2. Pemeliharaan kualitas air, meminimalisir beban endapan sediment load, beban nutrient misalnya, phosphorous dan nitrogen, beban kimia dan kadar garam. 3. Control terhadap erosi tanah dan sedimentasi 4. Penurunan salinitas tanah dan atau pengaturan level air tanah. 5. Pemeliharaan habitat akuatik.

2.2 Nilai Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Beberapa sumberdaya termasuk ke dalam kategori barang publik public goods. Pemanfaatan barang publik sering menimbulkan masalah yaitu terjadi konsumsi yang berlebihan. Menurut Fauzi 2006, berdasarkan ciri-cirinya, barang publik memiliki dua sifat dominan berikut: 1. Non-rivalry tidak ada ketersaingan atau non-divisible tidak habis. Artinya, konsumsi seseorang terhadap barang publik tidak akan mengurangi konsumsi orang lain terhadap barang yang sama. Misalnya uadara yang kita hirup, dalam derajat tertentu tidak berkurang bagi orang lain dalam menghirupnya. 2. Non-excludable tidak ada larangan. Artinya, sulit untuk melarang pihak lain untuk mengkonsumsi barang yang sama. Seperti pada saat kita menikmati pemandangan laut yang indah di pantai misalnya, kita tidak bisa atau sulit melarang orang lain tidak melakukan hal yang sama karena pemandangan adalah public goods. Sumberdaya alam dan lingkungan yang termasuk dalam barang publik memerlukan penilaian secara ekonomi guna mengatasi masalah konsumsi secara berlebihan. Nilai manfaat pada sumberdaya dan lingkungan dapat diperoleh 10 dengan memasukkan nilai manfaat yang ada tersebut. Komponen-komponen dari nilai total ekonomi diantaranya adalah: 1. Nilai kegunaan konsumtif use value Merupakan nilai yang diperoleh atas pemanfaatan dari sumberdaya alam. Use value terdirir dari: a. Nilai guna langsung direct use merupakan nilai yang diperoleh individu dari pemanfaatan langsung sumberdaya alam dimana individu tersebut berhubungan langsung dengan sumberdaya alam dan lingkungan. b. Nilai guna tak langsung indirect use merupakan nilai yang didapat atau dirasakan secara tidak langsung dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. 2. Nilai kegunaan non konsumtif non-use value Merupakan nilai sumberdaya alam dan lingkungan yang muncul karena keberadaannya meskipun tidak dikonsumsi secara langsung. Nilai ini lebih sulit diukur karena didasarkan pada preferensi individual terhadap sumberdaya alam dan lingkungan daripada pemanfaatan langsung. Non-use value terdiri dari: a. Nilai keberadaan existence value merupakan nilai yang didasarkan pada terpeliharanya sumberdaya alam tanpa menghiraukan manfaat dari keberadaan sumberdaya alam dan lingkungan tersebut. b. Nilai warisan bequest value merupakan nilai yang diberikan oleh generasi saat ini terhadap sumberdaya alam dan lingkungan agar dapat diwariskan pada generasi mendatang. 11

2.3 Pembayaran Jasa Lingkungan

Dokumen yang terkait

Analisis Willingness To Pay Masyarakat Terhadap Mata Air Aek Arnga di Desa Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal

12 92 53

Analisis Pembayaran Jasa Lingkungan Masyarakat Hilir Terhadap Upaya Perbaikan Kondisi Hutan Di Hulu DAS Deli

0 22 78

JUDUL INDONESIA: KESEDIAAN MENERIMA PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN AIR SUB DAS WAY BETUNG HULU OLEH MASYARAKAT KAWASAN HUTAN REGISTER 19 (Studi Kasus di Desa Talang Mulya Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran) JUDUL INGGRIS: WILLINGNESS TO ACCEPT PAYMEN

1 11 61

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN JASA PENGOLAHAN SAMPAH (STUDI KASUS PADA KELURAHAN RAJABASA RAYA)

20 102 70

Analisis willingness to pay dan willingness to accept masyarakat terhadap tempat pembuangan akhir sampah Pondok Rajeg Kabupaten Bogor

3 16 155

Analisis Willingness To Pay Masyarakat terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan Mata Air Cirahab (Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten)

2 19 126

Analisis Willingness To Accept Masyarakat terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan DAS Cidanau Studi Kasus Desa Citaman Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang

3 14 152

Estimasi Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Pencemaran di Sekitar Kawasan Pabrik Gula Cepiring, Kendal

1 7 93

Analisis Willingness To Accept Terhadap Program Relokasi Masyarakat di Kampung Pulo Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur.

3 11 94

Biaya Eksternal dan Willingness to Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Pabrik Gula Rafinasi Kabupaten Lampung Selatan

0 8 111