48 sekali. Salam pertemuan rutin, seluruh anggota dapat mengutarakan kendala-
kendala yang kemudian mencari jalan keluar secara bersama.
6.4 Penilaian Responden terhadap Program Pemabayaran Jasa Lingkungan
Program pemabayaran jasa lingkungan DAS Brantas berlangsung selama satu tahun. Waktu lima tahun setelah jalannya program diharapkan dapat
membuat responden memberikan penilaian mengenai program yang telah berjalan dan dampak yang dirasakan dari program itu sendiri. Hampir seluruh responden
yaitu 94,4 memberikan penilaian baik terhadap program pembayaran jasa lingkungan. Hanya sedikit responden yang memberikan penilaian buruk terhadap
program tersebut. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 12.
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Gambar 12. Penilaian Responden terhadap Program Pembayaran Jasa Lingkungan
Responden menilai baik terhadap program dikarenakan selama berjalannya program responden terlibat langsung. Kendala-kendala yang dialami
responden juga ditampung untuk di selesaikan bersama. Sedangkan responden yang menilai buruk dikarenakan bibit yang mereka terima tidak tepat pada saat
masa tanam sehingga beberapa tanaman terutama tanaman buah-buahan tidak dapat tumbuh atau mati.
49 Kepuasan responden juga dikarenakan perubahan kualitas yang semakin
baik yang dirasakan oleh responden. Udara yang lebih sejuk serta kuantitas air yang melimpah baik di musin kemarau maupun musim hujan. Dahulu sebelum
adanya program mereka cukup sulit mencari air untuk pengairan sawah dan kebutuhan sehari-hari namun sekarang hal tersebut sudah tidak terjadi lagi.
6.5 Penilaian Responden terhadap Cara Penetapan Nilai Pemabayaran
Jasa Lingkungan
Dana kompensasi yang diberikan kepada Kelompok Tani Sumber Urip sebagian digunakan untuk pembelian bibit. Bibit ini harus ditanam oleh anggota
kelompok tani. Seluruh responden mengetahui proses penetapan, karena seluruh responden hadir pada saat negoisasi dilakukan yang juga dihadiri pihak
perwakilan kantor desa. Seluruh responden mengetahui bahwa nilai atau jumlah dan jenis bibit yang diterima sesuai dengan keinginan responden. Selain
penentuan jumlah bibit, dalam pertemuan tersebut juga ditetapkan secara bersama dana yang diterima untuk biaya perawatan tanaman berupa pupuk serta biaya
untuk melakukan pertemuan rutin. Pengetahuan responden mengenai cara penetapan nilai pembayaran jasa
lingkungan mempengaruhi penilaian responden terhadap cara tersebut. Nilai yang diterima oleh Kelompok Tani Sumber Urip sesuai dengan keinginan petani. Hal
ini membuat seluruh responden memberi nilai baik terhadap penetapan nilai pembayaran jasa lingkungan. Jumlah dan jenis bibit yang diberikan sesuai
permintaan petani sebagai pemilik tanah dinilai baik karena apabila tidak sesuai maka dapat terjadi kemungkinan petani tidak mau menanam serta merawat
tanaman pada program pembayaran jasa lingkungan.
50 Kepuasan terhadap nilai pembayaran jasa lingkungan hasil musyawarah
didasarkan pada kesesuaian nilai pemabayaran jasa lingkungan musyawarah dengan keinginan sebenarnya responden. Hampir seluruh responden atau tepatnya
90,7 responden merasa puas akan nilai pembayaran jasa lingkungan hasil musyawarah. Responden yang merasa tidak puas atas nilai pemabayarn jasa
lingkungan sebanyak 9,3. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 13.
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
Gambar 13. Kepuasan Responden terhadap Nilai Pembayaran Jasa Lingkungan
Sejumlah responden yang merasa tidak puas akan nilai pemabayaran jasa lingkungan memiliki alasan yang sama. Mereka pada saat negoisasi hanya
mengikuti apa yang disarankan beberapa teman atau saudara meskipun hal itu bertentangan dengan keinginan mereka. Sehingga setelah program berjalan
mereka merasa kurang puas dengan hasil yang diterima.
VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT