Total Padatan dan Bahan Menguap Cat

23 densitas cat dapat disebabkan oleh banyaknya fraksi bobot yang digunakan pada cat seperti kapur, kaolin, talc dan mica Ernest, 1989. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa penggunaan kapur tohor yang semakin meningkat akan meningkatkan densitas cat, hal tersebut dapat dikarenakan kapur tohor memiliki kerapatan molekul yang lebih tinggi dibandingkan kasein, sehingga ketika digunakan sebagai bahan baku cat akan mempengaruhi densitas cat tersebut. Densits kapur tohor adalah sebesar 3,35 gml sedangkan densitas kasein adalah sebesar 1,12 gml. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan kapur tohor akan memepngaruhi densitas cat. Pengukuran densitas cat dimaksudkan untuk mengetahui mutu cat tersebut. Cat dengan densitas yang tinggi patut dicurigai banyak kandungan bahan pengisi yang digunakan. Bahan pengisi biasa digunakan untuk mengurangi biaya produksi cat, dengan membantu meningkatkan daya tutup dengan mengurangi penggunaan pigmen. Hasil analisis keragaman Lampiran 5 menunjukkan bahwa faktor konsentrasi gambir, perbandingan kasein terhadap kapur tohor dan interaksi antara kedua faktor tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap nilai densitas formula cat pada α = 0,05 dan α = 0,01. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa taraf perlakuan perbandingan kasein terhadap kapur tohor, konsentrasi gambir, dan interaksi antara perlakuan berbeda nyata terhadap nilai densitas formula cat pada α = 0,05 dan α = 0,01, tetapi pada sampel A3B2 perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor 1:3, dan konsentrasi gambir 15 tidak berbeda nyata dengan sampel A2B3 perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor 1:1, dan konsentrasi gambir 25 pada α = 0,05 dan α = 0,01.

4.3.1.2 Total Padatan dan Bahan Menguap Cat

Pengukuran kadar padatan total dilakukan untuk mengetahui adanya bahan berupa padatan di dalam cat. Padatan total cat akan berpengaruh terhadap densitas cat dan konsitensi dari film yang dihasilkan setelah diaplikasikan pada suatu permukaan Rizki, 2004. Semakin besar jumlah padatan total cat, maka semakin besar pula densitas cat secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya bahan – bahan berupa padatan yang densitasnya lebih besar daripada densitas pelarut, sehingga densitas cat secara keseluruhan akan meningkat. Bahan – bahan yang merupakan bahan padat adalah binder , pigmen dan bahan pengisi filler Ernest,1989. Kadar bahan menguap cat berbanding terbalik dengan kadar padatan total cat. Kadar bahan menguap dalam cat merupakan kadar cat secara keseluruhan dikurangi dengan kadar padatan total cat. Semakin tinggi kadar padatan total cat, maka akan semakin rendah kadar bahan menguap cat. Hubungan antara perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor dengan padatan total dan bahan menguap cat pada konsentrasi larutan gambir 5, 15 dan 25 diperlihatkan pada Gambar 5 dan Gambar 6. 24 Gambar 5. Hubungan antara perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor dengan padatan total cat pada berbagai tingkat konsentrasi larutan gambir Gambar 6. Hubungan antara perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor dengan bahan menguap cat pada berbagai tingkat konsentrasi larutan gambir Berdasarkan Gambar 5 dan Gambar 6 dapat dilihat bahwa semakin meningkat konsentrasi larutan gambir yang digunakan dan perbandingan bobot kasein dan kapur tohor yang mengalami peningkatan pada bobot kapur tohor maka kadar padatan total cat semakin meningkat, sedangkan kadar bahan menguap cat semakin menurun. Hal ini dapat disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi larutan gambir yang digunakan maka semakin banyak gambir yang digunakan, sehingga padatan yang terkandung semakin tinggi pula. Semakin meningkatnya bobot kapur tohor yang digunakan juga meningkatkan total padatan cat, karena kapur tohor memiliki densitas yang lebih tinggi dibandingkan kasein yaitu 3,35 gml sedangkan kasein sebesar 1,25 – 1,31 gml Southward, 2000. Karena kapur tohor memiliki densitas yang lebih besar dibandingkan kasein, sehingga menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kapur tohor yang digunakan maka total padatan cat 5 10 15 20 25 30 5 15 25 P a da ta n To ta l C a t Konsentrasi Larutan Gambir Kasein : Kapur Tohor 3 : 1 Kasein : Kapur Tohor 1 : 1 Kasein : Kapur Tohor 1 : 3 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 5 15 25 B a ha n M eng ua p Ca t Konsentrasi Larutan Gambir Kasein : Kapur Tohor 3 : 1 Kasein : Kapur Tohor 1 : 1 Kasein : Kapur Tohor 1 : 3 25 akan semakin tinggi dan juga densitas cat akan semakin tinggi. Semakin banyak bahan – bahan volatil, berarti kadar bahan menguap cat semakin tinggi dan kadar padatan total cat semakin rendah Praptowidodo dan Mu’min, 1984. Pada formula cat yang dibuat bahan volatil yang digunakan adalah air, sehingga kadar bahan menguap yang terhitung adalah kadar air yang menguap pada saat proses pengeringan. Pada Lampiran 6 diperlihatkan data hasil penguruan total padatan dan bahan menguap cat. Kadar padatan total cat yang diperoleh dari penelitian berkisar antara 24,392 – 14,495 persen dan bahan menguap cat berkisar antara 85,505 – 75,608 persen. Nilai tersebut tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI yang mempunyai kadar padatan total cat minimal 40 persen, dan kadar bahan menguap maksimal 60 persen. Pada industri cat yang ada sekarang ini, kadar bahan menguap untuk mengetahui banyaknya volatile organic compound VOC yang terkandung. Pada penelitian ini tidak menggunakan bahan yang mengandung bahan yang bersifat VOC yang merupakan salah satu bahan yang menyebabkan pencemaran udara, sehingga nilai total bahan menguap cat merupakan total dari air yang menguap yang berperan sebagai pelarut pada pembutan cat. Sampel A3B3 memiliki nilai total padatan tertinggi, yaitu 24,392 persen dan total bahan menguap cat terendah 75,608 persen, karena menggunakan konsentrasi larutan gambir tertinggi 25, dan perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor dengan bobot kapur tohor yang lebih besar 3 : 1. Sampel A3B3 juga memiliki nilai densitas cat yang tertinggi, karena mempunyai kadar padatan total cat tertinggi. Di lain pihak, sampel A1B1 memiliki nilai total padatan terendah yaitu 14,495 persen dan total bahan menguap cat terendah 85,505 persen, karena menggunakan konsentrasi larutan gambir terendah 5, dan perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor dengan bobot kapur tohor yang lebih kecil 1 : 3. Sampel A1B1 juga memiliki nilai densitas cat yang terendah, karena mempunyai kadar padatan total cat terendah. Hasil analisis keragaman pada kadar padatan total dan bahan menguap cat Lampiran 7 menunjukan bahwa faktor konsentrasi gambir, perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor dan interaksi antara kedua faktor tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap total padatan dan bahan menguap cat pada α = 0,05 dan α = 0,01. Hasil uji lanjut selang berganda Duncan Lampiran 7 menunjukan bahwa taraf perlakuan perbandingan bobot kasein terhadap kapur tohor, konsentrasi gambir, dan interaksi antara perlakuan berbeda nyata terhadap total padatan dan bahan menguap cat pada α = 0,05 dan α = 0,01.

4.3.1.3 Kekentalan Viskositas Cat