7 adalah kasein yang didapatkan dengan bantuan enzim. Kalsium kaseinat merupakan kasein
yang sudah dicampurkan dengan alkali. Tabel 1. Komposisi kimia antara acid casein, rennet casein dan calsium caseinate
Komponen Kasein Asam
Kasein Renet Kalsium Kaseinat
Air 11,4
11,4 3,8
Protein 85,4
79,9 91,2
Abu 1,8
7,8 3,8
Laktosa 0,1
0,1 0,1
Lemak 1,3
0,8 1,1
Sodium 0,1
0,1 0,1
Kalsium 0,1
2,6 – 3,0
1,3 – 1,6
pH 4,6
– 5,4 7,3
– 7,7 6,8
– 7,0 pH dari whey setelah
pemisahan kasein 4,3
– 4,6 6,5
– 6,7 -
Kelarutan dalam air 90
– 98 Sumber : Southward 2000
2.3 Kapur Tohor CaO
Senyawa alkali tanah yang paling berlimpah di alam adalah senyawa-senyawa kalsium. Di setiap gunung dan bukit dijumpai batu kapur, yaitu CaCO
3
yang bercampur dengan tanah lempung dan zat-zat lain. Batu kapur merupakan jenis batuan yang paling banyak
digunakan. Kegunaan utama batu kapur adalah sebagai bahan bangunan 70, pembuatan semen 15, pengolahan besi, salah satu bahan campuran gelas, serta sebagai bahan baku
CaO dan CaOH
2
Hermiyati, 2009. CaCO
3
murni digunakan sebagai bahan pasta gigi, bahan kapur tulis dan zat tambahan pada pembuatan kertas agar menyerap tinta dengan baik. CaO dikenal sebagai kapur tohor, dan
jika dicampurkan dengan air akan segera membentuk air kapur, CaOH
2
. Oleh karena harganya murah, CaOH
2
merupakan basa yang paling banyak digunakan dalam bidang industri. Kegunaan lain CaOH
2
adalah untuk pemurnian gula pasir, penetralan keasaman tanah dan pengolahan air limbah industri Davey, 1991.
Ketika mengapur tembok, air kapur dioleskan pada dinding. warna putih pada tembok muncul setelah air kapur bereaksi dengan gas CO
2
dari udara untuk membentuk CaCO
3
. Batu kapur atau gamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, mekanik atau
secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik. Jenis ini berasal dari pengendapan cangkang atau rumah siput dan kerang. Batu kapur dapat berwarna
putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung pada mineral pengotornya Hermiyati, 2009.
Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah aragonit, yang merupakan mineral metabase karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah
menjadi kalsit CaCO
3
. Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah dolomit, siderit FeCO
3
, ankerit Ca
2
MgFeCO
3 4
dan magnesit MgCO
3
. Penggunaan batu kapur sudah beragam, selain untuk bahan bangunan, industri kertas, industri
karet digunakan juga pada industri penyamakan kulit, yaitu pada proses limming yang berfungsi untuk membengkakkan kulit Hermiyati, 2009.
8 Kalsium oksida yang biasa disebut dengan quicklime atau kapur tohor terbentuk
dengan proses pemanasan batuan kapur CaCO
3
dengan penambahan air. CaO akan menjadi bentuk yang lebih tidak mudah terbakar less caustic, tetapi masih merupakan alkali kuat,
kalsium hidroksida CaOH
2
Oates, 1998. Pada Gambar 3 dapat dilihat reaksi pembentukan kalsium oksida dan kalisum hidroksida dari batu kapur CaCO
3
. CaO memiliki densitas sebesar 3,37 gcm
3
, larut dalam air pada suhu 20°C dan memiliki bobot jenis sebesar 56,08 gmol Merck Index, 2000.
CaCO
3
+ panas CaO + CO
2
CaO + H
2
O Ca OH
2
Gambar 3. Proses pembentukan kalsium oksida dan kalsim hidroksida Oates, 1998
2.4 Gambir