86
2. Gambaran Karakteristik WUS Berdasarkan Pendidikan
Hasil penelitian ini didapat sebanyak 59 responden sesuai dengan sampel yang direncanakan. Sebanyak 59 responden yang diteliti menunjukan
wanita usia muda yang menggunakan kontrasepsi hormonal pendidikan terbanyak adalah pendidikan dasar dengan jumlah 29 orang 49,2,
sementara yang pendidikan menengah sebanyak 27 orang 45,8 dan yang pendidikan tinggi hanya 3 orang 5,1.
Pendidikan yang baik belum tentu menjamin bahwa ibu mengetahui tentang jenis kontrasepsi yang digunakan, seiring dengan ilmu pengetahuan
yang terus berkembang.Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan menurut, Notoatmodjo, 2003. Sejalan dengan
teori tersebut pendidikan dapat memperluas pengetahuan seseorang mengenai kontrasepsi , meningkatkan kecermatan seseorang dalam memilih kontrasepsi
yang dibutuhkan dan mengetahui akibat dari penggunaannya. Ibu dengan pendidikan yang tinggi akan cenderung lebih memperhatikan kesehatan
dirinya dan dapat memutuskan secara bijak jenis kontrasepsi apa yang sesuai kebutuhannya.
3. Gambaran Karakteristik WUS Berdasarkan Pekerjaan
Hasil dari penelitian ini didapatkan dari 59 responden yang diteliti menunjukan usia ibuyang yang tidak bekerja paling banyak dibandingkan
dengan yang bekerja, ibu yang tidak bekerja diketahui berjumlah 47 orang 79,7 sementara ibu yang bekerja hanya berjumlah 12 orang 20,3.
Menurut Nursalam dan Pariani, 2001 bahwa ibu yang tidak bekerja memiliki waktu luang yang cukup banyak sehingga dapat memanfaatkan waktu untuk
membesarkan anak dan berkumpul dengan banyak orang sehingga dapat berbagi pengalaman dan informasi lebih banyak.Menurut Notoadmojo 2005
juga berpendapat bahwa keadaan sosial ekonomi atau pekerjaan sangat
87
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Bila dilihat dari keadaan sosial ekonomi apabila keadaan ekonomi keluarga yang relatif cukup untuk
mencukupi, maka akan mampu menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pengetahuan dan pada akhirnya akan berdampak pada
pengetahuan ibu dalam mendapatkan informasi tentang kontrasepsi yang akan digunakan.
B. Gambaran Pengetahuan WUS tentang Kontrasepsi Hormonal
Menurut Bloom dan Skinner, pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahui dalam bentuk
bukti jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau
tulisan. Dalam penelitian ini WUS diharapkan mampu mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya mengenai pengertian kontrasepsi, tujuan dari
kontrasepsi, syarat-syarat kontrasepsi, jenis kontrasepsi hormonal, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara penggunaan, waktu menggunakan,
keuntungan, dan kerugiannya yang ada pada kuesioner yang akan diberikan oleh peneliti.
Notoatmodjo 2007 menjelaskan bahwa sumber informasi yang diperoleh dari berbagai sumber maka seseorang cenderung memiliki
pengetahuan yang luas. Pengetahuan WUS tentang kontrasepsi hormonal di dapatkan oleh responden berasal dari beberapa sumber, seperti penyuluhan
KB di puskesmas, bidan, dan kader dari pusyandu. Adanya informasi yang diperoleh mengenai sesuatu melalui media masa akan memberikan landasan
baru bagi terbentuknya penegetahuan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh dari 59 responden
menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi hormonal sebanyak 27 orang 45,8 memiliki pengetahuan yang
88
baik, sebanyak 30 orang 50,8 memiliki pengetahuan yang cukup tentang kontrasepsi hormonal dan 2 orang 3,4 memiliki pengetahuan yang kurang
tentang kontrasepsi hormonal. Pengetahuan yang baik pada WUS tentang kontrasepsi hormonal akan
sangat mempengaruhi perilaku ibu dalam memilih kontrasepsi yang baik dan tepat. WUS dengan pengetahuan yang baik diharapkan dapat memilih
kontrasepsi hormonal yang baik untuk kesehatan ibu dan mengetahui penggunaan cara yang tepat sehingga menghindari terjadinya komplikasi yang
bisa saja terjadi pada ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil pengetahuan WUS dalam
penelitian ini dalam katagori cukup dapa 30 orang 50,8,menurut Saifuddin, 2006 bahwa usia reproduksi yang sehat seorang wanita adalah
antara usia 20-35 tahun. Dalam penelitian ini WUS yang dijadikan responden masih belum baik pengetahuannya, pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor
pendidikan dan usia, semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah dalam menerima hal baru. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Idawati, 2011
didapai hasil pengetahuan dari 76 responden sebanyak 47 orang 61,8 memiliki pengetahuan yang cukup dengan tingkat pendidikan menegah 38
orang 50. Usia juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang semakin tua usia seseorang maka semakin banyak pengalaman dan informasi yang
didapat Notoatdmojo, 2010. Kebanyakan responden dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kurangnya informasi yang didapat dan pengalaman.Responden
juga kurang aktif dalam mencari sumber informasi yang tepat yang bisa di dapatkan dari media cetak, internet, media elektronik maupun petugas
kesehatan dan responden kurang aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan di puskesmas. Kurangnya kesadaran responden untuk mencari informasi akan
berdapak pada kesehatan WUS nantinya.