Jenis Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi Hormonal
b. Perdarahan pervagina yang tidak diketahui penyebabnya
c. Sering lupa meminumnya tidak dapat menggunakan pil secara
teratur d.
Miom uterus, progestin dapat memicu pertumbuhan uterus e.
Riwayat stroke karena dapat menyebabkan spasme penyempitan pembuluh darah
Brilling E, 2006 c
Efek Samping Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pil kombinasi
ini adalah: a.
Peningkatan risiko trombosis vena, emboli paru, serangan jantung b.
Peningkatan tekanan darah dan retensi cairan c.
Mual terjadi pada 3 bulan pertama d.
Perdarahan bercak atau spotting terjadi pada 3 bulan pertama e.
Pusing, Amenore, Nyeri payudara f.
Kenaikan berat badan
d Waktu dan Cara Penggunaan
Pil Kombinasi 1.
Waktu Mulai Menggunakan Pil Kombinasi a.
Dapat digunakan setiap saat asal yakin tidak hamil b.
Bila pertama meminumnya pada hari 1-7 siklus haid tidak memerlukan kontrasepsi tambahan
c. Bila pertama meminumnya setelah hari ke-7 siklus haid
jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari
d. Bila tidak haid amenorhea, pil kombinasi dapat diberikan
setiap saat, asal diyakini tidak hamil. jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja e.
Setelah Melahirkan : - Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif
- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui f. Pil Kombinasi dapat diberikan segera pasca keguguran
g. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan pil kombinasi, pil kombinasi
dapat segera diberikan. h. Bila kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu
tersebut sedang tidak hamil. tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain
i. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, pil dapat segera diberikan tanpa menunggu haid sebelum atau pada
saat jadwal suntik ulang. Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan
j. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan pil kombinasi, pil kombinasi
diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid. tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
2. Instruksi Pada Klien a. Minum pil kombinasi setiap hari dan pada waktu yang sama
b. Pil pertama diminum pada hari 1-7 siklus haid c. Pemakaian berdasarkan jumlah pil
- Paket 28 pil : bila paket 28 pil habis, langsung dilanjutkan minum pil pada paket yang baru
- Paket 21 pil : bila paket 21 pil habis, sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian mulai minum pil dari paket yang baru
d. Bila ibu muntah dalam waktu 2jam setelah minum pil, minumlah pil yang lain.
f. Bila ibu muntah hebat atau diare 24jam, maka bila keadaan memungkinkasn dan tidak memperburuk keadaan klien, pil dapat
diteruskan g. Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2hari atau lebih, cara
penggunaan mengikuti cara pil lupa h. Bila ibu lupa 1 pil hari 1 - 21, minumlah segera pil yang
terlupa tersebut begitu ingat, walau harus minum 2 pil pada hari yg sama tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi tambahan
i. Bila ibu lupa 2 pil atau lebih hari 1 - 21, minumlah 2 pil yang setiap hari sampai sesuai dengan jadwal minum yang ditetapkan
tersebut begitu ingat gunakan metode kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis
j. Bila ibu tidak haid, lakukan tes kehamilan. Saefuddin, 2003
Pil Progestin atau Mini Pil a.
Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama sampai habis. b.
Pil pertama sebaiknya diminum pada saat hari pertama siklus haid.
c. Metode barier digunakan pada hari ke tujuh atau 4-6 minggu post
partum walaupun haid belum kembali. d.
Pada ibu 9 bulan post partum sebaiknya beralih menggunakan pil kombinasi karena efektifitas mini pil mulai menurun.
e. Bila pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil,
minum pil yang lain atau gunakan metode kontrasepsi lain jika akan melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya.
f. Meskipun pasien belum haid, mulai paket baru sehari setelah
paket terakhir habis. g.
Bila pasien mendapat haid teratur setiap bulan dan kehilangan 1 siklus tidak haid, atau merasa hamil, maka lakukan tes
kehamilan. h.
Apabila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap minum pil sesuai jadual perdarahan biasa terjadi
selama bulan-bulan pertama.
i. Apabila pasien mengalami kram, nyeri perut hebat atau demam
maka segera periksa ke pelayanan kesehatan. j.
Sarankan pada pasien untuk menggunakan kondom ataupun spermisida selain memakai mini pil apabila kemungkinan
terinfeksi penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIVAIDS atau lupa minum pil.
e Aturan Meminum Pil Jika Lupa
Apabila lupa minum 1 pil hari 1-21, maka setelah ingat segera minum 2 pil pada hari yang sama. Apabila lupa minum 2 pil hari
1-21, sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai jadwal yang ditetapkan sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi lain atau
tidak melakukan hubungan seksual sampai pil habis Keuntungan kontrasepsi pil kombinasi adalah siklus haid
teratur, sehingga mencegah anemia, mudah jika ingin dihentikan, kesuburan cepat kembali setelah penggunaan di hentikan,
mencegah kehamilan
ektopik, kanker
ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, jerawat, dismenorhe. Kerugian kontrasepsi pil kombinasi adalah terdapat perdarahan bercak atau
perdarahan pada tiga bulan pertama, merasa pusing, nyeri pada payudara, terjadi kenaikan pada berat badan , meningkatkan
tekanan darah sehingga beresiko terjadi stroke.
2. Kontrasepsi suntik
a Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Terdapat
dua macam yaitu suntikan kombinasi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron. Cara penyuntikan pada umumnya
dilakukan pada otot intra muskular yaitu pada otot gluteus yang dalam dan pada otot pangkal lengan deltoid Uliyah, 2010; Saifuddin,
2003. Suntik di bagi menjadi 2 Syaifudin, 2006:
a.Suntikan kombinasi yaitu: 25 mg Depomedroksiprogesterom Asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang di berikan injeksi IM, 1
bulan sekalicyclofem, dan 50 mg Noretindron dan 5 mg estradiol valerat yang di beriukan IM 1 bulan sekali.
b. Suntikan progestin di bagi menjadi 2 jenis yaitu: 1.
Depo medroksiprogesteron
asetatdepoprovera mengandung 150mg DMPA yang di berikan setiap 3 bulan
dengan cara di suntik IM 2. Depon nerotisteron enantatdeponoristerat, yang
mengandung 200 mg noretindron enantat, di berikan setiap 2 bulan dengan cara suntik IM
b Jenis Kontrasepsi Suntik yang sekarang banyak dipakai adalah:
a. DMPA Depot Medroxyprogesterone asetat – Depo provera
Diberikan setiap 3bulan sekali atau 13 minggu dengan dosis 150 mg, dengan mekanisme kerja menurunkan kadar dari FSH
dan LH sehingga tidak terjadi sentakan LH raena respon kelenjar
hipofisinya tidak
berubah terhadap
GnRH gonadotropin-releasing hormone dan akan memeberikan
kesan proses yang terjadi dihipotalamus. Dari pada di hipofisis. Hartanto, 2010; Handayani, 2010.
b. NET-EN Norethindrone enanthate – Noristerat
Dipakai lebih dari 40 negara, dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5 juta wanita. Diberikan 8 minggu sekali atau 6 bulan
pertama dengan dosis 200 mg, kemudian selanjutnya 1 kali pemberian setiap 12 minggu Hartanto, 2010; Handayani,
2010. c.
Cyclofem Mengandung 25 mg depo medroksi asetat dan 5 mg estradiol
sipionat yang diberikan injeksi intramuskular 1 bulan sekali Saifuddin, 2003; Handayani, 2010.
Suntik Kombinasi a
Indikasi a.
Usia reproduksi b.
Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak c.
Ingin mendapatkan yang dengan efektifitas tinggi d.
Menyusui asi pasca persalinan 6 bulan
Saifuddin, 2003; Handayani, 2010. b
Kontraindikasi a.
Hamil atau di duga hamil b.
Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan karena penggunaan suntik kombinasi dapat mengurangi kualitas Asi
c. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya
d. Usia dari 35 tahun yang merokok
e. Tekanan darah tinggi 180 100 mmHg, kombinasi dapat
meningkatkan tekanan darah Saifuddin, 2003; Handayani, 2010.
Suntik Progestin a
Indikasi a.
Usia reproduksi b.
Nulipara dan telah memiliki anak c.
Menginginkan kontrasepsi jangka panjang dan efektivitas tinggi
d. Setelah melahirkan tidak menyusui
e. Setelah abortus atau keguguran
f. Tekanan darah 180110 mmHg
g. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung
estrogen h.
Sering lupa menggunakan kontrasepsi pil i.
Anemia defisiensi zat besi
a Kontraindikasi
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan pervagina yang pelum jelas penyebabnya
c. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
d. Pernah mengalami stroke
e. Menderita tumor hati hepatoma dan diabetes
Brilling E, 2006, Hartanto 2010 b
Efek samping a.
Gangguan pola haid amenorea b.
Berat badan bertambah c.
Keluhan-keluhan seperti, mual, muntah, sakit kepala, panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut
c Waktu penggunaan
a. Pada suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari
siklus haid, tidak perlu kontrasepsi tambahan b.
Bila suntikan pertama diberikan setelah 7 siklus 7 hari, tidak boleh melakukan senggama selama 7 hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lain selama 7 hari c.
Jika pasca persalinan 6 bulan, menyusui, dan belum haid, suntikan pertama dapat diberikan asal tidak hamil
d. Ibu yang menggunakan metode lain dan ingin mengganti dengan
suntik. Jika ibu menggunakan hormonal sebelumnya secara
benar, dan tidak hamil maka suntikan pertama dapat diberikan tanpa menunggu haid berikutnya
Keuntungan menggunakan kontrasepsi suntik adalah efek samping sangat kecil, pengawasan medis ringan, dapat diberikan
pasca persalinan, pasca keguguran, atau pasca mensturasi, tidak menganggu laktasi jika sewaktu-waktu ingin hamil, bisa segera
dihentikan. Kerugian kontrasepsi suntik adalah adanya gangguan pola haid perubahan siklus mensturasi, perubahan pada berat
badan, suntikan terhenti, sebagian wanita belum kembali fertilitasnya selama 4-5 hari , ada rasa mual, pusing, spotting
bercak perdarahan Hartanto, 2010
3. Kontrasepsi ImplantAKBK
a Pengertian
Implant adalah salah satu jenis kontrasepsi yang berupasusuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi
hormon,dipasang pada lengan atas.Handayani, 2010 Implant adalah salah satu jenis kontrasepsi yang
pemakaiannyayaitu dengan cara memasukkan tabung kecil dibawah kulit pada bagiantangan yang dapat dilakukan oleh
petugas kesehatan. Tabung kecilberisi hormon tersebut akan terlepas
sedikit-sedikit, sehinggamencegah
kehamilan. Proverawati, 2009.
Dari beberapa pengertian kontrasepsi implant diatas maka dapatdisimpulkan bahwa implantmerupakan salah satu kontrasepsi
yang dapat dipasang pada lengan bagian atas yang dimasukkan kebawah kulit bersifathormonal dan bersifat jangka panjang.
b Macam-macam implant:
a. Non-BiodegradableImplant
§ Norplant
Norplant 6 kapsul dengan daya kerja 5 tahun berisi hormone Levonorgastel, yang dimasukan di bawah kulit
sebanyak 6 kapsul tiap kapsulnya memiliki panjang 34mm, dengan diameter 2.4 mm, berisi 36 mg levonogastrel.
Setiap hari sebanyak 30 mcg Levonorgestrel dilepaskan ke dalam darah secara difusi melalui dinding kapsul.
Levonorgestrel adalh hormon progestin yang di pakai juga dalam kontrasepsi pil, seperti mini pil atau pil
kombinasi.Prawirohardjo, Sarwono, 2008 §
Norplant-2 Terdiri dari 2 batang silastic yang padat berisi hormon
Levonogestrel, daya kerja hingga 3 tahun, satu batang berisi hormon ST-1435 dengan daya kerja 2 tahun dan yang berisi
hormon 30keto desogestrel dengan daya kerja 2,5 sampai 4 tahun seperti Implanton. Hartanto, Hanafi, 2004
b. Biodegradable Implant
§ Carpronor
Suatu kapsul
biodegradable yang
mengandung levonorgestrel yang dilarutkan dalam minyak ethyl-aleate
dengan diameter kapsul kurang dari 0.24 cm dan panjang kapsul terdiri dari dua ukuran 2.5 cm dan 4 cm.
Handayani, 2010; Hartanto, 2010. §
Norethindrone Pellets Pellets di buat dari 10 kolesterol murni dan 90
norethindrone NET. Setiap pellets panjang 8 mm mengandung 35 mg NET yang akan dilepaskan saat pellets
perlahan-lahan melarut. Sedian empat pellets memberikan perlindungan
terhadap kehamilan
untuk sekurang-
kurangnya 12 bulan. Handayani, 2010; Hartanto, 2010. Efektivitas kontrasepsi implant sebesar 0,05 jika
penggunaannya secara tepat dan konsisten. WHO, 2004. Keuntungan menggunakan kontrasepsi implant adalah
akseptor KB tidak harus minum pil KB atau Suntik KB berkala, proses pemasangan susuk KB cukup satu kali
untuk jangka pemakaian 2-5 tahun, dapat langsung dilepaskan jika sewaktu-waktu ingin hamil. Kerugian
kontrasepsi implant adanya gangguan pola haid siklus mensturasi
tidak teratur,
perubahan metabolisme
karbohidrat, pembekuan darah, tekanan darah dan perubahan berat badan.
c Indikasi
a. Telah memiliki anak
b. Menginginkan metode kontrasepsi yang efektif selama periode
menyusui karena efektifitas implant cukup tinggi dan tidak mengganggu kualitas ASI
c. Mempunyai TD tinggi 180110 mmHg, hormon progesteron
dapat meningkatkan tekanan darah jadi dapat diberikan pada dosis yang lebiih rendah dan perlu pengawasan
d. Tidak dianjurkan menggunakan yang mengandung estrogen
e. Tidak menginginkan anak lagi tapi tidak ingin sterilisasi,
karena implant merupakan metode jangka yang lebih panjang Brilling E, 2006
d Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Penderita penyakit akut kanker payudara
c. Adanya penyakit jantung
d. Penderita hipertensi
e. Tromboemboli dan diabetes melitus.
Proverawati, 2010; Hartanto, 2010;Handayani, 2010. e
Efek samping a.
Amenorea tidak haid
b. Perdarahan bercak spotting ringan
c. Ekspulsi
d. Infeksi pada insersi
e. Kenaikan atau penurunan berat badan
f Waktu penggunaan
Penggunakan Implant menurut Saifudin, 2006 a. Implantdapat dipasang selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke
– 7 b. Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c. Saat menyususi antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan d. Pasca keguguran implant dapat segera di insersikan
e. Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat jangan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari. Jadwal kunjungan kembali ke klinik menurut Anggraini
2011. Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implant. Klien dianjurkan
kembali ke klinik tempat implant dipasang bila ditemukan hal – hal sebagai berikut :
b. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah.
c. Perdarahan yang banyak dari kemaluan.
d. Rasa nyeri pada lengan.
e. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
f. Ekspulsi dari batang implant
g. Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur.
h. Nyeri dada hebat.
i. Dugaan adanya kehamilan.
Jadwal kontrol ulang setelah pemasangan KB Implant yaitu 3 hari, 1 minggu atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
Proverawati,2010 Keuntungan penggunaan kontrasepsi implant diantaranya,
perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun, pengembalian tingkat kesuburan lebih cepat, tidak ada pemeriksaan dalam, tidak
mengganggu saat berhubungan suami istri, tidak mengganggu ASI, perlu kembali periksa jika hanya ada keluhan, dapat di cabut
setiap saat jika diperlukan. Kerugian penggunaan kontrasepsi implant diantaranya, tidak melindungi dari penyakit seksual
HIVAIDS, adanya pembedahan minor, akseptor tidak dapat menghentikan
sendiri pemakaian
kontrasepsi, dapat
mempengaruhi penurunan atau kenaikan berat badan, secara penampilan untuk implant jenis Norplant dapat terlihat dari luar,
perubahan pola haid bercak spotting, amenore 20 untuk beberapa bulan atau tahun, penggunakaan Norplant dapat
menimbulkan keluhan seperti : nyeri kepala, kenaikan atau penurunan berat badan, nyeri payudara, rasa mual, perubahan
perasaan gelisah, dermatitis atau jerawat. Anggraini, 2011
60