Kontrasepsi Non Hormonal Konsep Kontrasepsi

a Pasangan yang benar-benar sepakat menggunakan cara barier b Proteksi terhadap PMS dan HIV b Indikasi umum penggunaan kondom : a Terdapat kontraindikasi medis untuk cara KB lain, sementara klien belum menginginkan sterilisasi. b Klien tidak sering melakukan hubungan seksual c Sebagai kontrasepsi sementara pada keadaan-keadaan khusus yaitu, selama amenore laktasional, beberapa waktu setelah vasektomi ketika benang pada IUD tidak terlihat, ketika wanita minum obat yang mempengaruhi khasiat kontrasepsi oral pil, selama menunggu cara lain misalnya sterilisasi atau IUD. d Sebagai pelindung terhadap PMS dan HIV 3. Kontraindikasi Menurut Simbolon, 2011 yaitu a. Pada pria dengan gangguan ereksi b. Pada pasangan yang alergi terhadap bahan karet atau lubrikan dari kondom 4. Mekanisme kerja Mekanisme kerja kondom menurut BKKBN dan Kemenkes RI, 2012 yaitu: a. Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara menampung sperma pada ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tidak masuk pada saluran reproduksi wanita. b. Mencegah terjadinya penularan mikroorganisme IMS termasuk HIV AIDS dan HBV dari satu pasangan ke pasangan yang lain khusus pada kondom bahan lateks dan vinil. 5. Efek samping BKKBN 2012 menjelaskan bahwa efek samping dari penggunaan kondom jarang terjadi, namun efek samping biasanya yang terjadi berupa alergi terhadap bahan lateks atau [ada lubrikan atau spermisida yang terdapat pada kondom. Keuntungan pada penggunaan kontrasepsi kondom diantaranya, efektif dalam mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak ada pengaruh sistemik, harga terjangkau dapat dibeli secara umum, tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan khusus, metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda BKKBN dan Kemenkes RI, 2012. Kekurangan pada penggunaan kontrasepsi kondom diantaranya yaitu, cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi, harus tersedia setiap berhubungan seksual, rasa malu ketika membeli di tempat umum. BKKBN dan Kemenkes RI, 2012. c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR 1. Pengertian AKDR Alat kontrasepsi dalam rahim atau spiral adalah plastik yang lentur dan mempunyai benang, sebagian mempunyai lilitan tembaga namun ada juga yang tidak logam, dan ada yang mengandung homon.Alat ini dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina.Indiarti, MT, 2007 2. Jenis- jenis AKDR a. Lippes Loop IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm benang biru, tipe B 27,5 mm 9 benang hitam, tipe C berukuran 30 mm benang kuning, dan 30 mm tebal, benang putih untuk tipe D. Lippes mempunyai angka kegagalan yang rendah. b. Copper-T IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi anti pembuahan yang cukup baik. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. c. Copper-7 IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga Cu yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T. d. Multi Load IUD ini terbuat dari dari plastik polyethelene dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small kecil, dan mini. 3. Indikasi a. Usia reproduktif b. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang c. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui e. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi f. Resiko rendah Infeksi Menular Seksual IMS g. Tidak ingin metode hormonal h. Tidak mengingkan kehamilan setelah senggama i. Gemuk atau kurus 4. Kontraindikasi a. Kehamilan b. Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis, jika sudah terdiagnosis penyabab dan diobati AKDR boleh dipasang\ c. Kelainan pada uterus d. Alergi terhadap komponen AKDR misalnya, tembaga e. HIVAIDS karena penurunan system imun dan peningkatan resiko infeksi f. Infeksi panggul atau vagina, bila sudah diobati maka moleh dipasang 5. Mekanisme Kerja a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi b. Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri c. AKDR bekerja mencegah agar sperma dan ovum bertemu d. Memungkinkan untuk mencegah implanttasi telur dalam uterus Saifuddin, 2006 6. Efek Samping a. Ameora b. Kejang c. Perdarahan pervagina yang hebat dan tidak teratur d. Keluarnya cairan yang abnormal dari vagina Keuntungan penggunaan kontrasepsi AKDR diantaranya, kontrasepsi yang efektivitasnya tinggi, efektif segera setelah pemasangan, metode jangka panjang, tidak takut jika hamil, tidak mempengaruhi ASI, tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR CuT-380A, dapat segera dipasang setelah melahirkan, dapat digunakan sampai menopause, tidak ada interaksi obat, mencegah kehamilan ektopik. Kerugian dari penggunaan kontrasepsi AKDR efek yang ditimbulkan namun masih aman seperti perubahan pada siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan spotting , saat haid lebih sakit. Kerugian penggunaan AKDR dan menyebabkan komplikasi diantaranya, merasa sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah dipasang, perdarahan berat pada saat haid dan dapat menyebabkan anemia, perforasi dinding uterus jika pemasangannya tidak benar, tidak mencegah IMS, HIVAIDS. Saifuddin, 2006 d. Alat Kontrasepsi Mantap Tubektomi dan Vasektomi 1. Pengertian Kontrasepsi mantap kontap adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela Zietraelmart, 2010. a. Tubektomi 1 Pengertian Tubektomi adalah kontrasepsi permanen pada wanita.Caranya dengan mengikat atau memutuskan kedua saluran telur.Sehingga sperma yang masuk tidak dapat bertemu dengan sel telur. Ada dua cara dalam tubektomi, yaitu: • Memotong saluran telur • Mengikat saluran telur Kontrasepsi ini digunakan pada pasangan suami istri yang sudah mempunyai anak setidaknya dua orang dan istrinya masih dalam usia reproduksi panjang. Indiarti, MT, 2007 2 Jenis-Jenis Tubektomi Menurut Hartanto, 2004 yaitu a Laparotomi b MinilaparotomiMini-lap c Sub-umblika infra-umblika : post partum d Supra pubis Mini-Pfannenstiel: post-abortus, interval e Laparaskopi 3 Indikasi Menurut Saifuddin, 2003 tubektomi dapat dilakukan pada: a Usia 26 tahun b Paritas lebida dari dua c Pada kehamilan dapat menimbulkan resiko kesehatan yang serius d Pasca persalinan, pasaca keguguran e Paham dan setuju prosedur nya 4 Kontraindikasi a Positif hamil b Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya\ c Infeksi sistemik atau pelvic yang akut d Tidak boleh menjalani proses pembedahan 5 Mekanisme Kerja Mekanisme kerja tubektomi yaitu dengan memotong kedua saluran tuba fallopi yang menghubungkan ovarium dan uterus.Kemudian ujung-ujungnya ditutup dengan cincin atau dibakar kauter.Jika tidak menginginkan dipotong, dapat dengan mengikat atau menjepit saluran tuba falopi tubal ringtubal clip.Dengan demikian sel telur yang diproduksi tidak dapat bertemu dengan sperma. Karena pada kondisi normal, sel telur yang telah matang akan berada pada tuba falopi menunggu sperma untuk dibuahi. 6 Efek Samping Menurut Saifuddin 2006 efek samping yang ditimbulkan setelah prosedur bedah biasanya adalah: a Nyeri bahu selama 12-24 jam setelah laparoskopi relatif lazim dialami karena gas CO2 di bawah diafragma. b Periode menstruasi akan berlanjut seperti biasa apabila mempergunakan metode hormonal sebelum prosedur, jumlah dan durasi haid dapat meningkat setelah pembedahan. Keuntungan menggunakan kontrasepsi tubektomi diantaranya, sangat efektif, tidak mempengaruhi ASI, tidak ada efek samping jangka panjang, tidak ada perubahan fungsi seksual, tidak mengganggu senggama.Kerugian yang dapat ditimbulkan diantaranya sifatnya yang permanen, tidak melindungi penyekit IMS, HIVAIDS, ada rasa menyesal jika ingin punya keturunan lagi. b. Vasektomi 1 Pengertian Vasektomi adalah tindakan pngikatan saluran keluarnya sperma sehingga sperma tidak dikeluarkan dan tidak bisa bertemu dengan sel telur. Jika mlakukan hubungan seksual tidak akan terjadi kehamilan, yang disebabkan karena tidak adanya pertemuan antara sel sperma suami dan sel telur istri.BKKBN, 2008 2 Indikasi Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas di mana fungsi reproduksi merupakkan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga Saifuddin, 2006. 3 Kontraindikasi a. Infeksi kulit local b. Kelainan skrotum : Varicele, Hydrocele besar, Filariasis, Hernia inguinalis c. Penyekit sistemik : Penyakit perdarahan, Diabetes mellitus, Jantung koroner yang baru d. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual tidak stabil Hartanto, 2004 4 Mekanisme Kerja Mekanisme kerja dari vasektomi yaitu oklusipemotongan vas deferens sehingga menghambat perjalanan sperma dan tidak dapat menghantarkan sperma di dalam semenejakulat tidak ada penghantaran sperma dari testis ke penis. 5 Efek Samping Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi vasektomi menurut Everett 2008 adalah: a. Infeksi b. Hematoma c. Granula sperma Keuntungan pada vasektomi adalah lebih efektif, aman, metode yang permanen, tidak menggangu senggama, menghilangkan rasa cemas jika hamil. Kerugian yang ditimbulkan dari vasektomi diantaranya di perlukan tindakan operatif, terkadang timbul komplikasi perdarahan atau infeksi, memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens, dikeluarkan. Hartanto, 2004

6. Kontrasepsi Hormonal

a. Definisi Kontrasepsi Hormonal

Menurut Hartanto, Hanafi, 2004 kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang di dalamnya mengandung hormon estrogen dan progesteron.Metode kontrasepsi hormonal dibagi menjadi dua yaitu kombinasi mengandung hormon progresteron dan estrogen sintetik dan yang hanya berisi progesteron saja.Sedangkan kontrasepsi hormonal yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik, dan implant. Mekanisme kerja kontrasepsi hormonal dibedakan berdasarkan jenis hormon yang terkandung didalamnya Handayani, 2010; Hartanto, 2010

b. Mekanisme Kontrasepsi Hormonal

Mekanisme kerja estrogen: 1 Menekan ovulasi Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH kelenjar hypohyse.Penghambatan tampak tidak adanya estrogen pada pertengahan siklus, tidak adanya puncak FSH dan LH pada pertengahan siklus Prawirohardjo, 2008; Handayani, 2010. 2 Mencegah implantasi Implantasi telur yang sudah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi dietil stilbestrol, etinil estradiol yang diberikan pada pertengahan siklus. Biopsi endometrium yang dilakukan sesudah pemberian estrogen dosis tinggi pasca-konsepsi menunjukkan efek antiprogesteron, yang dapat menghambat implantasi Prawirohardjo, 2008; Handayani, 2010. 3 Mempercepat transport gametovum Tranport gamet ovum dipercepat oleh estrogen disebabkan efek hormonal pada sekresi dan peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus Prawirohardjo, 2008; Handayani, 2010. 4 Luteolysis Degenerasi di corpus luteum menyebabkan penurunan cepat dari produksi estrogen dan progesteron di ovarium Hartanto, 2010; Handayani 2010. Mekanisme kerja progesteron: 1 Mekanisme ovulasi Ovulasi dihambat karena terganggu fungsi proses hipotalamus- hipofisis-ovriu dan modifiasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus Prawiroharjo, 2005; Handayani, 2010 2 Menghambat implantasi Implantasi dihambat bila progesteron diberikan sebelum ovulasi. Walaupun ovulasi dapat terjadi, produksi progesteron dari korpus lutcum akan berkurang, sehingga implantasi dihambat. Prawirohardjo,2005;Handayani, 2010. 3 Memperlambat transport gamet ovum Jika progesteron diberikan sebelum konsepsi, maka perjalanan ovum dalam tuba akan terhambat Prawirohardjo, 2005;Handayani, 2010. 4 Lutcolysis Pemberian jangka panjang lama progesteron menyebabkan fungsi corpus lutcum tidak adekuat pada siklushaid. Hartanto, 2010; Handayani, 2010. 5 Mengentalkan lendir serviks Lendir serviks mengalami perubahan menjadilebih pekat, sehingga penetrasi dan transportasi sperma selanjutnya lebih sulit.Hartanto, 2010; Handayani, 2010.

c. Jenis Kontrasepsi Hormonal

1. Kontrasepsi oral Pil a. Pengertian Kontrasepsi oral adalah kontrasepi sejenis pil yang digunakan untuk mencegah kehamilan, yang mengandung hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya mengandung hormon progesteron saja.BKKBN, 2008.Kontrasepsi pil akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium slama siklus haid yang normal sehingga juga akan menekan releasing-factors di otak dan pada akhirnya mencegah ovulasi. Hartanto, 2010; Handayani, 2010. Kontrasepsi pil terdiri atas dua jenis yaitu pil kombinasi yang berisi hormon estrogen dan progesteron, atau hanya berisi hormon progesteron saja yang sering disebut dengan nimipil atau pil progestin. Pada pemakaian pil kombinasi maka terjadi penggunaan estrogen dan progestin terus menerus sehingga mengakibatkan terjadinya hambatan sekresi pada GnRH dan gonadotropin sehingga tidak terjadi proses ovulasi. Sementara pada progestin akan mengakibatkan penambahan kekentalan mukus serviks dan penetrasi sperma terhambat, dan terjadi gangguan keseimbangan hormonal dan hambatan pada progesteron, sehingga menyebabkan hambatan nidasi dan gangguan pergerakan tuba Handayani, 2010; Gunawa, 2007. b. Jenis-jenis Kontrasepsi Pil 1. Pil kombinasi dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: a. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen dan progestin dalam dosis yang sama dan 7 tablettanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan. Proverawati, 2010; Handayani, 2010. b. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen dan progestin dalam duadosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa hormon aktif. Proverawati, 2010; Handayani, 2010. c. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen dan progestin dalam tiga dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

1 68 145

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Pengaruh Pengetahuan Pria Pasangan Usia Subur tentang Alat Kontrasepsi Kondom dan Dukungan Sosial terhadap Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan

0 47 145

Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksi Wanita di Lingkungan VIII Kelurahan Kampung Lalang

2 45 86

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Gangguan Kesehatan Reproduksi Akibat Merokok Di kelurahan Sibuluan Indah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2008

4 57 116

Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kontrasepsi Hormonal di Posyandu Melati II Kelurahan Pamulang Barat 2016

1 4 128

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

0 0 5

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG TOXOPLASMOSIS DI KOTA PALU

0 0 7

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI KONDOM SEBAGAI SALAH SATU PENCEGAHAN HIVAIDS DI LINGKUNGAN BUTTADIDIA KELURAHAN MAWANG TAHUN 2016

0 0 112

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB HORMONAL TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL DI PUSKESMAS GENTUNGAN KABUPATEN GOWA TAHUN 2016

0 0 122