Transportasi Publik TINJAUAN PUSTAKA

21 kebijakan pembatasan lalu lintas yang diemplementasikan secara bertahap pada daerah tertentu. Electronic Road Pricing ERP belum dapat diimplementasikan karena ERP dalam RPP tentang LLAJ masih dalam pembahasan. Selain itu belum ada RPP tentang PDRD yang mengatur ERP dan belum disusunnya Perda tentang ERP. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam ERP, yaitu : 1 Apek legal, berupa dasar penerapan ERP, dasar penarikan pembayaran, dasar penindakan terhadap pelanggar, dasar pengenaan sanksi terhadap pelanggar, dan mekanisme penggunaan uang hasil ERP 2 Aspek perencanaan 3 Aspek teknis berupa teknologi mana yang paling tepat untuk DKI Jakarta 4 Aspek kelembagaan institusi

2.6. Transportasi Publik

Menurut Papageorgiou dalam Hall 2003, transportasi selalu menjadi aspek penting dari peradaban manusia, tetapi fenomena kemacetan lalu lintas telah menjadi dominan karena peningkatan pesat jumlah kendaraan dan permintaan transportasi hampir di semua moda transportasi. Kemacetan lalu lintas terjadi karena kendaraan terlalu banyak sedangkan untuk menggunakan transportasi umum kapasitasnya terbatas sehingga kebutuhan inovasi baru di bidang transportasi sangat diperlukan. Kemacetan lalu lintas menyebabkan fenomena antrian meskipun kapasitas infrastruktur sepenuhnya dimanfaatkan. Dalam kasus yang terburuk, kemacetan lalu lintas mengarah pada terdegradasinya penggunaan infrastruktur yang tersedia, berkurangnya keamanan, dan peningkatan polusi lingkungan. 22 Menurut Evans dalam Hall 2003, keamanan merupakan pertimbangan penting dalam kegiatan manusia. Setiap jenis sistem transportasi melibatkan beberapa risiko bahaya. Tujuan utama dari transportasi yaitu mengefektifkan pergerakan orang dan barang. Saat ini telah dikembangkan Sistem Transportasi Cerdas Transportasi Intelligent Systems. Istilah Transportasi Intelligent Systems ITS mengacu pada multimoda transportasi paket inovasi canggih yang menggunakan teknologi dalam elektronik dan informasi untuk meningkatkan kinerja kendaraan, jalan raya, dan sistem transit. Pembuat kebijakan telah lama memandang ITS sebagai teknologi potensial untuk memperbaiki masalah kemacetan dan berkurangnya produktivitas sistem transportasi negara. Sementara ITS memungkinkan masyarakat untuk melakukan hal-hal lama yang lebih baik menekan jumlah kendaraan dan mengurangi insiden yang dapat terjadi di jalan raya. Selain itu memungkinkan masyarakat untuk melakukan hal-hal baru, misalnya mengetahui kapan sebuah bus datang begitu transit dengan ketidakpastian minimal, atau menggunakan variabel harga untuk mengelola puncak permintaan Gillen dan Levinson, 2004.

2.7. Pengertian dan Penyebab Pencemaran Udara