95 diterapkan maka kondisi pengurangan emisinya akan mendekati rata-rata
HBKB. 4
Estimasi perkiraan jumlah kendaraan yang dapat memasuki zona ERP sebesar 3.773.132 unit kendaraantahun. Perkiraan total dana yang dapat
dihasilkan dari pemberlakuan ERP dihitung dengan mengalikan jumlah kendaraan yang dapat memasuki zona ERP dengan nilai ERP yang sesuai
untuk diberlakukan, sehingga total dana yang dapat dihasilkan adalah Rp 87.159.349.200tahun dengan asumsi ERP diberlakukan pada peak pagi,
peak siang, dan peak sore. Namun, apabila ERP hanya diberlakukan pada peak pagi dan peak sore saja ERP tidak berlaku pada peak siang, maka
perkiraan total dana yang dapat dihasilkan dari penerapan kebijakan ERP adalah Rp 66.382.428.420tahun.
5 Kebijakan yang tepat dalam pengelolaan sistem pemanfaatan keuangan yang
dihasilkan dari
pemeberlakuan ERP
adalah pembangunan
dan pengembangan transportasi massal yang lebih efektif, nyaman, aman, dan
ramah lingkungan serta pembangunan lahan parkir agar masyarakat mau beralih dan memanfaatkan transportasi massal yang ada sehingga tujuan
menggurangi laju penggunaan kendaraan pribadi dapat tercapai.
7.2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1 Perlu ketegasan pemerintah agar kebijakan ini dapat segera dilaksanakan
yaitu dengan menetapkan dasar hukum terkait pemungutan retribusi ERP yang belum ada. Hal ini karena pungutan ERP tidak termasuk dalam jenis
96 retribusi atau pajak dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga diperlukan aspek legal dengan menetapkan dasar hukum yang dapat mendukung kebijakan ini dapat
dilaksanakan. 2
Perlu adanya kerja sama yang erat antara pemerintah dengan berbagai pihak terkait agar dapat melakukan pengembangan sistem transportasi yang
terintegrasi sehingga dapat memudahkan para pengguna transportasi massal untuk mencapai tujuan perjalanan mereka.
3 Perlu dibangun dan dikembangkan transportasi massal yang efisien, tepat
waktu, mudah, terintegrasi, serta kenyamanan dan keamanannya dapat terjamin sehingga masyarakat mau beralih dan memanfaatkan transportasi
publik yang ada sehingga dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi polusi udara secara signifikan karena menjaga
kualitas lingkungan udara perlu kebersamaan semua pihak baik Pemerintah maupun masyarakat.
4 Perlu penelitian lebih lanjut untuk menghitung emisi sehingga dapat
diketahui sejauh mana dampak penerapan ERP terhadap lingkungan dan diperlukan pula penelitian lebih lanjut dengan responden pengguna sepeda
motor sehingga dapat diperoleh tarif ERP yang sesuai untuk diberlakukan bagi pengendara sepeda motor.
97
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, S. 2009. Analisis Willingness To Pay Pengunjung Obek Wisata Danau Situgede dalam Upaya Pelestarian Lingkungan. Skripsi. Departemen
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Aunuddin. 2005. Statistika : Rancangan dan Analisis Data. IPB Press. Bogor.
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. 2011. „Data
Car Free Day Tahun 2010 ‟. Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah.
Jakarta Badan Pusat Statistik 2010.
‟Produksi Kendaraan Bermotor untuk Kuartal II‟. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Business News. 2010. Investasi ERP Sebesar Rp 500 Miliar Mengatasi Kemacetan di Jakarta. http:bataviase.co.idnode417889. Diakses : 21
November 2010. Bisnis Indonesia. 2010. Pusat Ganjal Penerapan ERP. http : bataviase . co . id
node390480. Diakses : 21 November 2010. Dinas Perhubungan. 2011.
„Electronic Road Pricing‟. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta.
. 2011. „Formulir Survey Volume Lalu Lintas‟. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2010. „Jumlah Penduduk Provinsi DKI
Jakarta „. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jakarta.
Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
. 2007. Instrumen Ekonomi untuk Pengelolaan Lingkungan. Laporan disampaikan kepada DANIDA Denmark dan Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional BAPPENAS RI. Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara.
Jakarta. Gillen, D dan Levinson, D. 2004. Assessing The Benefits and Costs of ITS :
Making The Business Case for ITS Investements. Kluwer Academic Publishers. Boston.
Goh, M. 2002. Congestion management and electronic road pricing in Singapore. Journal of Transport Geography 10 : 29
–38. Faculty of Business Administration, National University of Singapore. Singapore.
98 Gujarati, D. 2003. Basic Econometric Edisi ke Empat. McGraw-Hill. New York.
Hall, R.W. 2003. Handbook of Transportation Science 2
nd
Edition. Kluwer Academic Publishers. Dordrecht.
Hanley, N dan C. L. Spash. 1993. Cost-Benefit Analysis and Environmental. Edward Elgar Publishing England.
Hosmer, D. W dan S. Lemeshow. 1989. Applied Logistic Regression. John Wiley Sons Inc. New York.
Kelompok Bidang Keahlian Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITB. 1997. Modul Pelatihan, Metode Survei Lalu-Lintas dan Transportasi.
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. ITB. Bandung. Mulia, R. M. 2005.
Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nugroho, A. 2003. Bang, Nyopirnya Jangan Asal : Kiat Menjadi Pemakai Transportasi yang Bijak. Piramedia. Jakarta.
Salim, A. 1998. Manajemen Transportasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Santos, G. 2004. Road Pricing : Theory and Evidence. Elsevier Ltd. London.
Sapta, R. D. 2009. Analisis Dampak Kemacetan Lalu Lintas Terhadap Sosial Ekonomi Pengguna Jalan Melalui Pendekatan Contingent Valuation
Method CVM. Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Setijadji, A. 2006. Studi Kemacetan Lalu Lintas Jalan Kaligawe Kota Semarang. Tesis. Program Pasca Sarjana. Magister Teknik Pembangunan Kota.
Universitas Diponegoro. Semarang. Sinulingga, B.D. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal. Pustaka
Sinar Harapan. Jakarta. Susantono, DR. B. 2010. Electronic Road Pricing ERP Salah Satu Solusi
Masalah Kemacetan di Kota Jakarta. http : bulletin . penataanruang . netuploaddata_artikelELECTRONIC20ROAD20PRICING20UNT
UK20JAKARTA20REV.pdf. Diakses : 21 November 2010.
Ramathan, R. 1997. Introductory Economics with Applications. The Dryden Press. Philadelpia.
Umar, H. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
99 Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan Edisi Revisi. Andi
Offset. Yogyakarta. Yakin, A. 1997. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan: Teori dan Kebijaksanaan
Pembangunan Berkelanjutan. CV Akademika Presindo. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Estimasi Model Regresi Linear Berganda Nonparametric Correlation
Keinginan memperbaiki
udara Tingkat
pendidikan Pengeluaran
BBM Tingkat
pendapatan Jumlah
tanggungan Jenis
pekerjaan Durasi terkena
macet WTP
Spearmans rho Keinginan memperbaiki
udara Correlation Coefficient
1,000 ,449
,199 ,264
-,102 ,397
,490 ,481
Sig. 2-tailed .
,000 ,047
,008 ,311
,000 ,000
,000 N
100 100
100 100
100 100
100 100
Tingkat pendidikan Correlation Coefficient
,449 1,000
,389 ,595
,330 ,466
,398 ,585
Sig. 2-tailed ,000
. ,000
,000 ,001
,000 ,000
,000 N
100 100
100 100
100 100
100 100
Pengeluaran bahan bakar Correlation Coefficient
,199 ,389
1,000 ,348
,348 ,252
,255 ,279
Sig. 2-tailed ,047
,000 .
,000 ,000
,011 ,010
,005 N
100 100
100 100
100 100
100 100
Tingkat pendapatan Correlation Coefficient
,264 ,595
,348 1,000
,442 ,463
,357 ,648
Sig. 2-tailed ,008
,000 ,000
. ,000
,000 ,000
,000 N
100 100
100 100
100 100
100 100
Jumlah tanggungan Correlation Coefficient
-,102 ,330
,348 ,442
1,000 ,109
-,071 ,070
Sig. 2-tailed ,311
,001 ,000
,000 .
,278 ,482
,491 N
100 100
100 100
100 100
100 100
Jenis pekerjaan Correlation Coefficient
,397 ,466
,252 ,463
,109 1,000
,443 ,591
Sig. 2-tailed ,000
,000 ,011
,000 ,278
. ,000
,000 N
100 100
100 100
100 100
100 100
Durasi terkena macet Correlation Coefficient
,490 ,398
,255 ,357
-,071 ,443
1,000 ,697
Sig. 2-tailed ,000
,000 ,010
,000 ,482
,000 .
,000 N
100 100
100 100
100 100
100 100
WTP Correlation Coefficient
,481 ,585
,279 ,648
,070 ,591
,697 1,000
Sig. 2-tailed ,000
,000 ,005
,000 ,491
,000 ,000
. N
100 100
100 100
100 100
100 100
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
101
Lampiran 1. Hasil Estimasi Model Regresi Linear Berganda Lanjutan…
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation
N WTP
23100,00 9177,817
100 Keinginan memperbaiki udara
3,59 ,570
100 Tingkat pendidikan
2,09 ,605
100 Pengeluaran BBM
1261670,00 577159,363
100 Tingkat pendapatan
7985000,00 4310648,666
100 Jumlah tanggungan
1,85 1,533
100 Jenis pekerjaan
,58 ,496
100 Durasi terkena macet
50,70 32,012
100
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,791a ,625
,597 5828,802
a. Predictors: Constant, Durasi terkena macet, Jumlah tanggungan, Pengeluaran BBM, Jenis Pekerjaan, Keinginan memperbaiki udara, Tingkat pendidikan, Tingkat pendapatan
b. Dependent Variable: WTP