Pengembangan Pusat Media di SD
Media Pembelajaran SD
291 bagian dan kebutuhan Pusat Media.
7. Tenaga Bantu Aide Yang disebut tenaga bantu di sini adalah stat atau petugas yang bekerja dalam bidang
administrasi, pelayanan, dan pembantu produksi. Statusnya adalah pembantu, dan tingkatnya lebih rendah dibanding dengan teknisi techni-cian.
Sementara itu, Hamalik 1986 mengemukakan bahwa tenaga pengelola personalia Pusat Media itu yaitu terdiri dari pimpinan, staf ahli, dan sekretariat tata usaha, dengan perincian sebagai
berikut: a. Pimpinan
Pimpinan dapat disebut Direkturkoordinatorkepala, bertanggung jawab atas ja-lannya organisasi dengan mengkoordinasi, pengorganisasian serta melakukan bimbingan dan penyuluhan terhadap
bagian-bagian yang mempunyai urusan masing-masing.
b. Staf ahli. Staf ahli bertugas menyusun rencana kerja selaku programing comittee bagi tiap-tiap bagian
yang ada dibawahnya, serta melaku-kan penilaian atas hasil kerja lembaga ter-sebut. c. Sekretariat Tata Usaha
Bertugas mengurus soal-soal administratif teknis keluar dan kedalam. mengurus masalah per-sona1ia, keuangan, tata usaha, sesuai dengan kebutuhan tiap bagian dan kebutuhan lembaga
tersebut
Jumlah Tenaga Personalia Rekomendasi tentang jumlah tenaga personel bergantung dari beberapa hal.
• Pertama, dan yang utama, adalah bergantung dari jumlah pemakai klien. Makin banyak klien
yang membutuhkan pelayanan, sudah tentu makin banyak tenaga personalia Pusat Media yang harus bertugas
• Kedua, apakah sekolah tersebut berupa akademi yang hanya terdiri alas satu fakultas saja, atau
universitas yang terdiri alas banyak fakultas dan banyak disiplin ilmu. •
Ketiga, bergantung dari operasional program media. Misalnya bila medianya berupa televisi atau yang bersifat memproduksi dalam jumlah banyak.
• Keempat, apakah Pusat Media pola organisasinya terpusat atau terpisah satelite.
• Kelima, adalah bergantung dari tingkat penggunaan sumber belajarnya. Apakah frequensinya
tinggi atau rendah.
Rasio untuk tiap Pusat Media adalah 1 orang pimpinan, 1 atau lebih pengembang pembelajaran, sedangkan ahli media dan teknisi setiap 250 klien masing-masing 1 orang dan tenaga bantu 3 orang.
Semua tenaga tersebut ada-lab tenaga tetap full timer.
B. Fasilitas
Fasilitas berfungsi untuk menunjang dan mendukung pelaksanaan kegiatanpro-gram Pusat Media agar semua kegiatan tersebut dapat berjalan de-ngan efisien. Dengan fasilitas yang baik,
berbagai media pembelajaran seolah-olah memiliki kekuatan, semua peralatan berdaya guna, produksi media mening-kat dan pemakai merasa tertarik dan makin sering datang dan betah berada di Pusat
Media.
Pengembangan Pusat Media di SD
Media Pembelajaran SD
292 Pimpinan Pusat Media bertanggung jawab dalam menilai fasilitas yang ada. Perencanaan fasilitas
dibuat bersama dengan pengembang pembelajaran, ahli media, teknisi, tenaga bantu aide, ahli kurikulum, guru dan juga saran atau permintaan dari siswa. Perencanaan dibuat sedemikian rupa
se-hingga dapat mengembangkan spesifikasi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Oleh karenanya perlu didengar pendapat atau saran dari guru di sekolah bersangkutan. Perencanaan harus
mencerrninkan tujuan, karakteristik dan faktor-faktor lain yang meliputi keseluruhan lingkungan sekolah sehingga fasilitas dapat memenuhi kebutuhan.
Perencanaan hendaknya menggambarkan: •
Kesesuaian dengan tujuan pendidikan dan program media; •
Rancangan yang fungsional; •
Menarik dalam penampilan; •
Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh semua kelas, tetapi tidak terganggu oleh kebisingan lalu lintas;
• Perencanaan dirancang sesuai dengan jumlah kelas yang ada serta jumlah pengunjung.
Dalam perencanaan fisik hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai be-rikut: 1. Ruang-ruang yang ada hendaknya disesuaikan dengan rancangan pe-ngembangan pembelajaran
yang sangat efektif untuk belajar atau meng-ajar. 2. Mebel perabotan hendaknya fungsional dan menarik serta dilengkapi dengan perlengkapan yang
memadai. 3. Mudah mendapatkan aliran listrik pada tiap ruangan, lampu cukup terang, disediakan telepon
serta air conditioning AC. 4. Kelembaban udara dijaga agar tidak mempercepat kerusakan peralatan.
5. Ruangan tempat penyimpanan peralatan audiovisual layak dan aman. 6. Luas dan jumlah sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas ber-gantung pada jumlah
pengunjung dan banyaknya kegiatan. 7. Kebutuhan ruangan didasarkan atas kegiatan dan kecenderungan per-kembangan untuk masa
yang akan datang dengan memperhitungkan juga perabotan dan peralatan yang akan digunakan. Tiap ruang yang dibutuhkan harus ditentukan luasnya dengan memperhatikan saran konsultan
dan arsitek, terutama untuk ruang workshop bagi guru, ruang pertemuan conference rooms, dan ruangan untuk gudang khusus.
8. Gudang khusus tersebut harus disesuaikan dengan isinya, misalnya jenis peralatan apa, ukurannya dan jumlah peralatan atau bahan yang akan disimpan.
9. Kebutuhan perabotan furniture hendaknya didasarkan atas kegunaan, keluwesan, kenyamanan, dan aman.
C. Biaya