Topografi Dinamika Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah
sekunder mengalami penurunan berturut-turut dari 37.73 tahun 2005 menjadi 35 tahun 2012 dan dari 23.84 tahun 2005 menjadi 20.41 tahun 2012.
Sementara luas belukar rawa berubah secara fluktuatif dengan persentase luasan terendah pada tahun 2005 11.74 meningkat sampai tahun 2008 12.81, dan
menurun hingga tahun 2012 12.27. Luas belukar juga mengalami perubahan secara fluktuatif dengan luasan tertinggi pada tahun 2011-2012 11.06 dan
terendah pada tahun 2007 10.26, sedangkan untuk luas penutupanpenggunaan lahan lainnya memiliki luasan yang kurang dari 10 dari total luas Kabupaten
Kapuas.
Perubahan penutupanpenggunaan lahan dalam rentang waktu 2005 –2012
disajikan pada Gambar 5. Luas perkebunan mengalami peningkatan sebanyak 64 155 ha 48.9, sedangkan hutan rawa sekunder dan hutan lahan kering sekunder
menurun berturut-turut sebesar 56 614 ha 15.69 dan 45 102 ha 7.53. Peningkatan penggunaan lahan perkebunan dalam jumlah besar tersebut terjadi,
karena perkebunan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penutupanpenggunaan lahan lainnya. Sementara penurunan luas pada
hutan lahan kering sekunder dan hutan rawa sekunder yang besar disebabkan oleh konversi lahan hutan menjadi non-hutan lahan pertanian dan perkebunan.
Keterangan kode penutupanpenggunaanlahan:
A : Air
HRP : Hutan Rawa Primer PLK : Pertanian Lahan Kering
B : Belukar
HRS : Hutan Rawa Sekunder PLKC : Pertanian Lahan KeringCampur
BR : Belukar Rawa
HT : Hutan Tanaman
Rw : Rawa
HLKP : Hutan Lahan Kering Primer LT
: Lahan Terbuka Sw
: Sawah HLKS : Hutan Lahan Kering Sekunder
Pk : Perkebunan
Tm : Tambak
HMP : Hutan Mangrove Primer Pmk : Permukiman
Tr : Transmigrasi
HMS : Hutan Mangrove Sekunder Pt
: Pertambangan
Gambar 5 Perubahan Penutupanpenggunaan lahan selama rentang waktu 8 tahun 2005-2012
Belukar dan belukar rawa merupakan lahan yang tidak dikelola atau tidak diusahakan dalam waktu yang lama karena kendala air rawa. Lahan ini juga
merupakan lahan transisi dari hutan sekunder yang dikonversi menjadi lahan pertanian dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan demikian bertambah
luasnya belukar dan belukar rawa terkait dengan pembukaan lahan hutan menjadi non-hutan. Sementara peningkatan pertambangan cukup pesat disebabkan sektor
pertambangan di Kapuas secara ekonomi cukup menjanjikan. Kabupaten ini di kenal kaya dengan intan, emas, batubara, batu kapur, dan pasir kuarsa
-60000 -40000
-20000 20000
40000 60000
80000
A B
BR H
LK P
HL K
S H
MP H
MS H
R P
H R
S HT
LT Pk
P m
k Pt
PLK P
LK C
Rw Sw
Tm Tr
20 1
2 .6
6 2
8 .8
3 7
-4 5
.1 2
-482 -2
.8 -1
.0 6
-5 6
.6 1
4 1
.4 3
6 .3
8 9
6 4
.1 5
5
774 3
.4 4
2 376
2 .9
8 2
1 .2
6 1
Lu a
s H
a
Jenis PenutupanPenggunaan Lahan
Kalimantan Tengah Minning 2011. Badan air yang dimaksud pada penelitian ini meliputi
tubuh sungai
dan danau.
Berdasarkan hasil
interpretasi, penutupanpenggunaan lahan, badan air sedikit mengalami perubahan luas atau
dapat dikatakan konstan.