Tahap Pengolahan Data dan Citra
air, belukar, belukar rawa, hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer, hutan mangrove sekunder, hutan rawa
primer, hutan rawa sekunder, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campuran, perkebunan, pertambangan, permukiman, rawa, sawah,
tambak dan transmigrasi
Jarak terhadap pusat desakampung X3 dilakukan buffer dengan interval 1000m 1km
Jarak terhadap jaringan jalan X4 dilakukan buffer dengan interval 1000m 1km
Jarak terhadap jaringan sungai X5 dan juga dilakukan buffer dengan interval 1000m 1km.
b. Penentuan Skor Aktual actual score Penentuan nilai didasarkan pada luasan setiap sub faktor, jumlah hotspot
yang ada observed pada setiap sub faktor dan jumlah hotspot yang diharapkan atau yang seharusnya ada expected. Nilai masing-masing sub faktor dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 1 dan 2
�� =
� ��
�
100
� ��
.........................................................................................1 � =
� 100
..................................................................................................2 Dimana :
Xi adalah skor kelas sub faktor pada setiap sub faktor Oi adalah jumlah hotspot yang ada pada setiap sub faktor obseved hotspot
Ei adalah jumlah hotspot yang diharapkan pada setiap sub faktor T adalah jumlah total hotspot
F adalah persentase luas dalam setiap sub faktor
c. Penentuan Skor Dugaan estimated score Skor dugaan digunakan untuk merapikan pola nilai skor aktual yang tidak
teratur. Skor dugaan didapatkan dengan meregresikan antara masing-masing sub faktor dengan skor aktual dengan pola regresi.
d. Perhitungan Nilai Skor Skala rescalling score
Standarisasi skor antara semua variabel yang digunakan dalam penyusunan model kerawanan kebakaran hutan dan lahan dilakukan dengan menghitung
kembali skor sehingga didapatkan skor skala dengan nilai antara 10 sampai 100 dengan menggunakan persamaan 2 Jaya et al. 2007.
� �� =
� �� . � − � �� . �
� �� . �� − � �� . � ∗ � �� . max− � �� . � + � �� . � … 2
Dimana : Score
R.out
adalah nilai skor hasil rescalling Score
E.input
adalah nilai skor dugaan estimated score input Score
E.min
adalah nilai minimal skor dugaan Score
E.max
adalah nilai maksimal skor dugaan Score
R.max
adalah nilai skor tertinggi hasil rescalling Score
R.min
adalah nilai skor terendah hasil rescalling
e. Penentuan Bobot Hubungan antara jumlah titik panaskm² dengan faktor-faktor penyusun
model kerawanan kebakaran hutan dan lahan dianalisis untuk mendapatkan nilai skor komposit masing-masing faktor. Kemudian faktor-faktor yang memiliki
korelasi relatif lebih tinggi daripada faktor yang lain dipilih dan diigunakan untuk menyusun model regresi linear berganda. Bobot masing-masing peubah adalah
proporsi masing-masing koefesien korelasi dari regresi linear terhadap total seluruh koefesien regresinya.
f. Pembuatan Persamaan Matematik Pembangunan model tingkat dan zona kerawanan kebakaran hutan dan
lahan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif empiris dengan metode analisis pemetaan komposit Composite Mapping AnalysisCMA. Model dibangun
berdasarkan nilai skor komposit, disusun dengan persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara jumlah hotspot per km² dengan skor komposit
faktor-faktor penyusun.
g. Uji signifikansi Pengujian ini dimaksudkan untuk memilih model terbaik dari beberapa
model yang memiliki nilai akurasi tinggi, yang dikelompokkan ke dalam 3 dan 5 kelas kerentanan. Uji z ini dapat memperjelas apakah suatu model berbeda nyata
terhadap model lainnya. Statistik uji yang digunakan adalah uji z-test two sample for mean dengan persamaan 3.
Z =
�1−�2−∆
� 12 1
+
�²2 2
1,96 … … … … … … … … … 3
Dimana : z = nilai signifikansi
x1,x2 = nilai rata-rata dua contoh ð1,ð2 = standar deviasi dua contoh
n1, n2 = jumlah atau ukuran dua contoh
∆ = perbedaan rata-rata populasi h. Validasi Model
Akurasi model dihitung berdasarkan koinsidensi antara model dan referensi dengan menggunakan matrik kesalahan confusion matrix. Matrix ini untuk
menilai akurasi peta yang dihasilkan. Matrik ini digunakan untuk menghitung akurasi umum dengan persamaan sebagai berikut :
OA =
���
� �=1
�
x 100..........................................4 Dimana:
OA = nilai validasi keseluruhan Xii = Coincided value atau luasan kelas kerentanan yang sama antara
model dan kerapatan titik panas N
= total area validasi