Tujuan Penelitian Dinamika Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah

Dampak Terhadap Sosial Ekonomi. Perubahan bio-fisik terhadap sumber daya dan lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan, mengakibatkan penurunan daya dukung dan produktivitas hutan, dan lahan. Pada keadaan serupa ini akan menurunkan pendapatan masyarakat dan negara dari sektor kehutanan, pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa wisata, dan lainnya yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungannya. Dampak Terhadap Lingkungan. Selain dapat menimbulkan kerugian material, kebakaran hutan dan lahan juga menimbulkan akumulasi asap yang besar. Kebakaran hutan dan lahan pada tahun 1994 dan tahun 1997 telah menarik perhatian dunia, karena adanya suatu kondisi cuaca tertentu yaitu asap dari kebakaran hutan dan lahan yang terperangkap di bawah suatu lapisan udara dingin atmosfir di atas wilayah Indonesia dan negara tetangga, menyebabkan penurunan visibilitas daya tembus pandang sehingga mengganggu kelancaran transportasi darat, laut, dan udara.

2.2 Titik Panas

Titik panas merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mengindikasikan lokasi terjadinya vegetation fire pada suatu daerah tertentu yang dinyatakan dalam titik koordinat. Pada kenyataannya, tidak semua titik panas mengindikasikan terjadinya kebakaran. Untuk itulah diperkenalkan istilah firespot yang secara khusus digunakan untuk mengindikasikan titik terjadinya kebakaran. Namun istilah hotspot lebih umum digunakan. Istilah ini muncul bersamaan dengan mulai beroperasinya satelit meteorologi NOAA yang menghasilkan citra untuk mengindikasikan terjadinya vegetation fire FFPMP2 2007. Data titik panas dapat diperoleh dari satelit penginderaan jauh yaitu sensor AVHRR Advanced Very High Resolution Radiometer pada satelit NOAA National Oceanic Atmospheric Administration dan sensor MODIS Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer yang terpasang pada satelit Terra dan Aqua. Titik panas yang ditangkap oleh satelit akan diproyeksikan menjadi suatu pixel yang juga akan menunjukkan koordinat geografisnya. Pixel merupakan unit terkecil dari citra satelitfoto. Satu pixel pada citra satelit NOAA, Aqua, dan Terra setara dengan ±1 km 2 . Namun 1 pixel tidak selalu setara dengan 1 km 2 . Jika terjadi kebakaran pada koordinat tertentu, koordinat tersebut akan ditampilkan di tengah pixel, meskipun kebakaran yang terjadi berada di pinggir pixel, sehingga untuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran harus menelusuri kurang lebih 1 km 2 dari lokasi koordinat titik panas tersebut Purwanto 2012. Oleh sebab itu, titik panas dari lokasi kebakaran di lapang dapat bergeser hingga radius ±1 km di sekeliling koordinat titik panas tersebut.

2.2.1 NOAA-AVHRR

Satelit NOAA merupakan sarana potensial untuk mendeteksi dan memantau terjadinya kebakaran hutan dan lahan, karena selain memiliki sensor yang peka terhadap panas obyek juga dapat meliput daerah yang sangat luas 2600 x 1500 km² dengan frekuensi perekaman mencapai dua kali dalam sehari Dephut 1989. NOAA-AVHRR National Oceanic and Atmospheric Administration Advanced Very High Resolution Radiometer adalah satelit cuaca milik Amerika Serikat yang didesain untuk memperoleh informasi tentang hidrologi, kelautan,