Analisa Distribusi Gaya pada Pondasi Tiang Grup

32 Berikut perhitungan penurunan pondasi tiang tunggal menggunakan persamaan 29: 0,00913 m = 9,13 mm Penurunan pondasi grup dihitung dengan persamaan 33. Nilai Rs didapat dari tabel pada lampiran 9. Pada lampiran tersebut nilai Rs didapatkan dengan penentuan awal jumlah pondasi dalam 1 grup diimulai dari 4, 9 ,16 dan 25. Jika jumlah pondasi tiang dalam satu grup berada diantara nilai pada tabel maka digunakan interpolasi nilai seperti persamaan 33. Namun, karena jumlah pondasi pada abutment 16 tiang maka pemilihan nilai Rs dapat langsung dilihat pada tabel. Berikut hasil perhitungan penurunan grup pondasi tiang menggunakan persamaan 34. Sg = Rs x S = 1,785 x 9,13 = 16,3 mm Berdasarkan BMS 1992 Manual Volume 2 batas penurunan pondasi tiang sebesar 25 mm. Penurunan pondasi grup tiang sebesar 16,3 mm masih tergolong aman karena kurang dari 25 mm. 4.2.6 Penulangan Pondasi Tiang Bor Penulangan pada beton dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan seperti tekan, tarik, geser dan puntir. Pada awalnya kekuatan tekan beton sudah melebihi material lain, namun kelemahan beton ketika menerima gaya tarik menyebabkan kombinasi material beton berupa tulangan baja. Baja yang memiliki kelebihan kekuatan tarik yang besar menjadikan kombinasi yang sempurna untuk beton. Material umum yang digunakan sebagai bagian utama pada jembatan layang adalah beton bertulang baik struktur jembatan bagian bawah pondasi, abutment dan pilar maupun struktur atas girder dan bangunan pelengkap lainnya. Pondasi suatu bangunanan gedung bertingkat, tower, jembatan, dan lain sebagainya berfungsi untuk memindahkan beban-beban pada struktur atas ke tanah. Fungsi ini dapat berlaku secara baik bila kestabilan pondasi terhadap guling, geser, penurunan, dan daya dukung tanah terpenuhi. Tiang bor adalah bagian konstruksi yang digunakan untuk meneruskan mentransmisikan beban-beban permukaan ke tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam massa tanah dan lapisan tanah kerasnya terletak terlalu dalam. Tiang bor dikerjakan dengan cara membuat lubang pada tanah yang akan ditempatkan tiang tersebut, setelah itu baru dilaksanakan pengecoran tiang. Tulangan Lentur Pondasi Tiang Bor Dalam perhitungan tiang bor group, tiang bor dianggap sebagai sebuah kolom. Untuk itu diperiksa pengaruh kelangsingan kolom itu terlebih dahulu, sebab kolom yang langsing akan mendapatkan momen lentur tambahan sekunder akibat adanya deformasi kearah lateral. efek kelangsingan dapat diabaikan apabila ratio kelangsingan memenuhi persamaan 34 berikut: 33         b b M M r lu k 2 1 12 34 .         77 , 1882 12 34 2 , 19 . 7 , x 66,5 34 ................. karena tidak memenuhi maka kolom langsing Tabel 14 Hasil perhitungan parameter untuk desain tulangan lentur Parameter yang dihitung Hasil Perhitungan Persamaan yang digunakan Elastisitas Beton Ec 25332 Mpa Persamaan 35 Inersia Pondasi Tiang I g 0,020096 m 4 Persamaan 36 Rasio beban β d 0,232 Persamaan 37 Kekakuan Bahan EI 165286286,3 Pa Persamaan 38 Beban Tekuk Euler Pc 9212,825 kN Persamaan 39 Faktor Modifikasi Cm 0,6 ≥0,4 Persamaan 40 Pembesaran Momen δ ns 1,1γ6 ≥1 Persamaan 41 Momen eksentrisitas minimum M 2min 2034,45 kNm Persamaan 42 Momen ujung terfaktor Mc 2138,926 Persamaan 43 Eksentrisitas e 0,525 Persamaan 44 Setelah trial-error dipilih tulangan lentur pondasi ukuran 25 mm, pada grafik penulangan dengan penampang bentuk lingkaran plotkan: Sumbu x = = 0,2155 Sumbu y = = 0,328 Didapat r = 0,0γ6 dan β =1,β untuk f’c = γ0 ρs = β . r = 0,04γβ = 4,32 Ag = ¼  D 2 = ¼  800 2 = 502400 mm 2 As = ρs . Ag = β170γ,68 mm Tulangan yang akan digunakan diameter 25 mm, sehingga luas tulangannya adalah As 1 = ¼  D 2 = ¼  25 2 = 490,625 jumlah tulangan yang akan digunakan yaitu : AsAs 1 = 44,2368 ~ 45 buah tulangan yang digunakan 25 D 45 dengan tebal selimut beton yang direncanakan adalah 40 mm. Jarak antar tulangan memanjang sebesar 25,24 mm, masih tergolong aman karena jarak minimum antar tulangan memanjang adalah 25 mm. Tulangan Geser Pondasi Tiang Bor Untuk spiral digunakan fy = 240 MPa. Persyaratan SK SNI untuk diameter minimum batang spiral adalah 10 mm dan umumnya tidak lebih dari 16 mm. Jarak spasi bersih tidak boleh lebih dari 80 mm dan tidak kurang dari 25 mm Perhitungan luas inti beton Ac Ac = ¼  Dc 2 Ac = ¼  720 2 Ac = 407150 mm 2 Perhitungan luas tulangan spiral a s a s = ¼  Ds 2 a s = ¼  16 2 a s = 201,06 mm 2 Perhitungan rasio penulangan spiral minimum adalah : 34 ρ s min = 0,45              fy fc Ac Ag 1 ρ s min = 0,45              240 05 , 29 83 , 1 407150 502400 x ρ s min = 0,0106 ~ 1,06 Perhitungan jarak sengkang maksimum s maks = min 2 . 4 s s Dc db Dc a   s maks = 0106 , 720 12 720 06 , 201 4 2  x s maks = 103,62 ~ 100 mm Tulangan geser yang digunakan pada tiang bor berdiameter 16 mm dengan sengkang 100 mm. Cek KekuatanPenampang Perhitungan untuk komponen dengan tulangan spiral . 12987,513 kN Pu ϕ Pn 3260,337 12987,513 ................. OK Mn = Pn x e = 18553,59 x 0,525 = 9737,586 kN Mu ϕ Mn 1882,773 0,7 x 9737,586 1882,773 6818,31 ............. OK 4.2.7 Penulangan Pile Cap Pile caps atau poer digunakan untuk menghubungkan kolom dengan pondasi yang berfungsi untuk menyebarkan beban vertikal dan momen ke semua tiang pancang yang berada di group tersebut. Perencanaan konstruksi pile caps beton bertulang memerlukan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a. Pile caps harus berakhir sekurang-kurangnya 150 mm di luar muka sebelah luar dari tiang pancang luar. b. Geseran pile caps dihitung pada bagian-bagian kritis. c. Tiang pancang harus ditanamkan sekurang-kurangnya 150 mm ke dalam pile caps. d. Momen lentur diambil pada bagian yang sama seperti untuk telapak beton bertulang.