23 atau tempat yang diungkapkan dalam sebuah kata; 2 hubungan antara
penutur dalam wacana tenor. h Jika terdapat perbedaan dalam mengungkapkan makna. Mungkin ada
beberapa kata dalam bahasa penerima yang memiliki makna yang sama seperti pada bahasa sumber, namun kata tersebut menggunakan ungkapan
yang berbeda. i Jika terdapat perbedaan dalam bentuk kata. Dalam bahasa sasaran seringkali
tidak ditemukan padanan untuk bentuk kata tertentu dalam bahasa sumber. Misalnya awalan atau akhiran tertentu yang meyertai kata yang membentuk
suatu bentuk kata tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa sasaran. j Jika bahasa sumber menggunakan kata serapan. Penggunaan kata serapan
dalam bahasa sumber akan menimbulkan permasalahan dalam penerjemahan, karena mungkin dalam bahasa penerima belum tentu memiliki kata serapan
yang bermakna sama.
b. Strategi penerjemahan
Strategi penerjemahan merupakan bagian dari proses penerjemahan. Dengan kata lain, strategi penerjemahan diterapkan pada saat proses penerjemahan
berlangsung, baik pada tahap analisis teks bahasa sumber maupun pada tahap pengalihan pesan. Dalam proses penerjemahan, kejelian penerjemah dalam
menentukan strategi penerjemahan akan sangat berpengaruh terhadap karya terjemahannya, terutama untuk kosakata budaya yang khas dalam bahasa sumber.
Baker 1992: 26 mengemukakan beberapa strategi penerjemahan untuk
24 menerjemahkan kataungkapan yang tidak ada padanannya dalam bahasa sasaran
meliputi: 1 Penerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih umum. Strategi ini
adalah strategi yang paling umum yang dipakai oleh penerjemah untuk mencari padanan dari berbagai macam kata yang tidak memiliki padanan
langsung. 2 Penerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih netral. Strategi ini
digunakan untuk mengurangi kesan negatif yang ditimbulkan oleh kata dalam bahasa sumber, yang dikarenakan oleh makna yang dimiliki oleh kata dalam
bahasa sumber tersebut. 3 Penerjemahan dengan menggunakan pengganti kebudayaan. Strategi
penerjemahan ini adalah dengan mengganti konsep kebudayaan pada bahasa sumber dengan konsep kebudayaan bahasa penerima yang setidaknya
memiliki makna yang menyerupai dalam bahasa sumber tersebut. 4 Penerjemahan dengan menggunakan kata serapan atau kata serapan yang
disertai dengan penjelasan. Strategi ini sering digunakan dalam menerjemahkan kata yang berhubungan dengan kebudayaan, konsep moderen
dan kata yang tidak jelas maknanya. 5 Penerjemahan dengan parafrasa menggunakan kata-kata yang terkait. Strategi
ini digunakan ketika konsep yang diungkapkan dalam bahasa sumber memiliki makna kamus dalam bahasa penerima tetapi memiliki bentuk yang
berbeda, dan frekuensi kemunculan kata tersebut lebih sering dalam bahasa sumber.
25 6 Penerjemahan dengan parafrasa dengan menggunakan kata kata yang tidak
terkait. Strategi penerjemahan dengan parafrasa dilakukan dengan dengan menggunakan kata-kata yang berbeda atau menggunakan kalimat untuk
mengungkapkan makna kata yang terdapat dalam bahasa sumber. 7 Penerjemahan dengan penghilangan. Strategi ini mungkin terdengar agak
drastis, tetapi sebenarnya tidak ada salahnya untuk menghilangkan sebuah kata atau ungkapan dalam proses penerjemahan dalam beberapa konteks,
jika makna yang disampaikan oleh kata atau ungkapan yang dihilangkan tersebut tidak cukup penting dalam sebuah teks.
8 Penerjemahan dengan ilustrasi. Strategi ini adalah pilihan berguna jika kata dalam bahasa sumber tidak memiliki padanan dalam bahasa sasaran yang
mengacu pada entitas fisik yang dapat digambarkan, khususnya jika ada pembatasan ruang dan jika teks harus tetap pendek, ringkas dan to the point.
c. Pergeseran dalam penerjemahan