Analisis Kosakata Budaya Nirpadan Kategori Organisasi

56 Dari empat sub kategori itu, pekerjaan atau mata pencaharian menempati porsi yang paling tinggi. Hal ini diperkirakan karena mata pencaharian masyarakat saat itu masih tradisional, tergantung kepada kebudayan dan alam serta kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya, penarik becak, pekerjaan yang sangat khas bagi masyarakat Indonesia dan tidak ada di Jepang.

d. Analisis Kosakata Budaya Nirpadan Kategori Organisasi

Kosakata kebudayaan Indonesia yang tidak ada padanannya dalam bahasa Jepang dalam kategori organisasi ini ada 1 kosakata. 11 kosakata tersebut terdiri dari sub kategori politik administratif dan agama. Sub kategori politik dan administratif terdapat satu kosakata, yaitu partai komunis 共 産 党 きょうさんとう kyousanto dan sub kategori agama ada 10 kosakata, yaitu, salat 祈 いの りinori, kiamat この世 よ のおわり kono yo no owari, tahayul 依然 izen, surau礼拝所 れいはいじょ reikeijo, masjid モスク mosuku, hari lebaran 断食 だんじき 明 あ け大祭 たいさい (レバラン)danjiki aketaizai rebaran, natal ク リ ス マ ス kurisumasu, jihad 聖戦 せいせん ( ジ ハ ー ト ) seisen jihatto, dan mantra 呪文 じゅもん jumon, kyai 聖 職 者 せいしょくしゃ seishokusha. Kosakata budaya sub kategori agama dalam bahasa Indonesia memiliki kosakata nirpadan yang paling banyak dalam bahasa Jepang. Hal tersebut diperkirakan karena terdapat berbagai macam agama dan kepercayaan yang dianut 57 oleh bangsa Indonesia dan tidak terdapat pada kebudayaan Jepang, seperti agama Islam dan Hindu. Selain itu, konsep agama dalam masyarakat Jepang berbeda dengan masyarakat Indonesia. Pengertian agama menurut orang Indonesia lebih mengarah kepada agama Samawi yang mempunyai nabi dan kitab suci Rosidi, 1981: 80. Kebanyakan orang Jepang memeluk agama Buddha dan Shinto. Dalam Shinto, Tuhan disebut dengan Kami. Sedangkan agama Buddha selalu dimanifestasikan dalam berbagai macam dewa Shinto dan Boddisatva. 日本 に ほ ん の 宗 教 心 しゅうきょうしん は世界 せ か い の 宗 教 しゅうきょう の中 なか でも 最 もっと も複雑 ふくざつ なものの1つで ある。ことは間違 ま ち が いない。よく言 い われるのが、 正 月 しょうがつ には神社 じんじゃ には つもうでに行 い き、 春 秋 しゅんじゅう の彼岸 ひ が ん ばさん、クリスマスには家中 かちゅう で ケッキ け っ き を食 た べ、子供 こ ど も にプレセントする年 中 行 事 ねんじゅうぎょうじ や、七五三 し ち ご さ ん で神社 じんじゃ に、糸吉婚式 いときちこんしき は 教 会 きょうかい で 拳 こぶし げ、葬式 そうしき は通過礼 つ う か れ い における宗孝 むねたか おくの 多様性 た よ う せ い である.Gakken:1990 Nihon no shuukyoushin ha sekai no naka demo mottomo fukuzatsu na mono no hitotsu de aru. Koto ha machigainai. Yoku iwarerunoga, shougatsu ni ha jinja ni hatsumoude ni iki, shunjuu no higanbasan, kurisumasu ni ha kachou de kekki o tabe, kodomo ni puresento suru nenjuugyoujiya, shichigosan de jinjani, itokichikonshikiha kyoukai de kobushige, soushiki ha tsukareini okeru munetakaoku no tayouseide aru. Kepercayaan orang Jepang merupakan hal yang paling kompleks di dunia karena keterbukaannya pada semua agama, seperti yangdha terlihat pada kunjungan ke kuil Shinto pada taun baru, pergi ke kuil Buddha pada saat musim semi dan musim gugur untuk mengujungi kuburan keluarga dan kebiasaan membuat kue dan hadiah pada saat natal. Pada perayaan shi-chi- go-san masyarakat Jepang pergi ke kuil Shinto setempat, pada upacara pernikahan biasa dilaksanakan di gereja Kristen, dan pada upacara pemakaman kebanyakan dilakukan dalam upacara agama Buddha. 58 Meskipun setiap tahun pada perayaan-perayaan tertentu orang Jepang pergi ke Kuil untuk berdoa, memasang kamidama altar Shinto dan butsudan altar Buddha untuk mendoakan leluhur dan sepanjang hidupnya dipenuhi dengan ritual keagamaan, tetapi praktek-praktek ini dianggap sebagai adat, bukan agama.

e. Analisis Kosakata Budaya Nirpadan Kategori Gestur dan Kebiasaan