35 forms of things that people have in mind, their models for perceiving,
relating, and otherwise interpreting them. As such, the things people say and do, their social arrangements and events, are products or by-products
of their culture as they apply it to the task of perceiving and dealing with their circumstances. To one who knows their culture, these things and
events are also signs signifying the cultural forms or models of which they are material presentations Goodenough, 1964: 36.
Culture is everything one needs to know, master and feel in order to judge where people’s behavior conforms to or deviates from what is expected
from them in their social roles, and in order to make one’s own behavior conform to the expectations of the society concerned – unless one is
prepared to take the consequences of deviant behavior Gohring dalam Snell-Hornby, 1995: 40.
... the way of life and its manifestations that are peculiar to a community that uses a particular language as its means of expressions Newmark,
1988: 94
Dari definisi di atas dapat ditarik empat hal pokok: Pertama, budaya merupakan totalitas pengetahuan, penguasaan dan persepsi. Kedua, budaya
mempunyai hubungan yang erat dengan perilaku tindakan dan peristiwa atau kegiatan. Ketiga, budaya tergantung pada harapan dan norma yang berlaku di
masyarakat. Keempat, pengetahuan, penguasaan, persepsi, perilaku kita terhadap sesuatu diwujudkan melalui bahasa. Oleh karena itu, bahasa dan budaya, serta
bahasa dan perilaku mempunyai hubungan yang sangat vital. Sementara itu, bahasa merupakan ungkapan tentang budaya dan diri penutur, yang memahami
dunia melalui bahasa.
4. Kategori kosakata budaya
Newmark 1988: 95-102 membagi aspek-aspek budaya tersebut ke dalam kategori dan sub-kategori berikut:
36 a. Ekologi ecology. Karakter geografis dan ekologis dianggap sebagai istilah
budaya yang unik dan dapat dibedakan dari budaya lainnya, seperti flora, fauna, bukit, angin, dataran, bukit, sawah, hutan tropis, dan sebagainya.
b. Kebudayaan material Artefacts 1 Makanan food. Setiap negara memiliki istilah sendiri untuk makanan.
Makanan merupakan ekspresi budaya nasional yang sensitif dan penting bagi banyak orang atau negara, seperti sake dan nasi.
2 Pakaian clothes. Istilah pakaian bisa berupa pakaian nasional atau pun tradisional, seperti sarung, kebaya, yukata, kimono, dan sebagainya
3 Rumah dan kota houses and towns. Menurut Newmark 1988: 97, banyak komunitas bahasa memiliki bentuk rumah yang khas dan untuk
tujuan umum tidak diterjemahkan, seperti rumah gadang, joglo, bungalow, dan sebagainya.
4 Transportasi transportation. Setiap negara memiliki kata-kata sendiri yang mengacu pada transportasi, seperti bemo, tram, subway, dan
sebagainya. c. Kebudayaan sosial Social culture. Menurut Newmark 1988: 98 sosial
budaya diartikan sebagai pekerjaan dan hiburan. Dalam menggunakan istilah sosial budaya, penerjemah harus membedakan antara masalah denotatif dan
konotatif. Masalah penerjemahan jarang ditemukan sepanjang kata tersebut dapat dialihkan dan memiliki padanan yang tepat.
d. Organisasi organization
37 1 Politik dan administratif political and administrative. Kehidupan sosial
dan politik setiap negara tergambar dalam istilah-istilah institusionalnya, misalnya istilah untuk pemimpin negara, seperti presiden, perdana
menteri, raja, dan sebagainya. 2 Agama religious. Setiap warga negara memiliki agama dengan
aturannya yang berbeda termasuk tempat peribadatannya, seperti pura, temple, fasting month, maghrib, dan sebagainya.
3 Artistik artistic. Menurut Newmark 1988: 102, artistik mengacu pada nama-nama bangunan, museum, dan gedung opera, seperti Monas,
Teater Tanah Airku, Gelora Bung Karno, dan sebagainya. e. Gerak-gerik tubuh dan kebiasaan gestures and habits. Menurut Newmark
1988: 102, dalam kategori budaya ini terdapat perbedaan antara gambaran dan fungsi yang dapat diciptakan bila perlu untuk menghindari ambiguitas
karena sebuah gerakan tubuh atau kebiasaan mungkin muncul dalam satu budaya tetapi tidak dalam budaya lainnya, misalnya dalam budaya Indonesia
terdapat budaya mencium punggung tangan orang tua sebelum bepergian.
C. Sinopsis novel
Novel Cantik itu Luka CIL karya Eka Kurniawan bercerita tentang kehidupan masyarakat Indonesia zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan era-era
setelah kemerdekaan. Beberapa tokoh penting yang mewakili era tersebut dan bisa menjadi teropong kehidupan di zaman penjajahan adalah Ma Gedik dan Dewi
Ayu.