42 budaya Indonesia sehingga diduga mampu menerjemahkan konsep budaya
Indonesia ke dalam bahasa Jepang secara lebih sepadan.
C. Analisis Data
Data yang telah diseleksi dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Data tersebut kemudian dianalisis sesuai dengan komponen yang telah ditetapkan,
antara lain: 1 Identifikasi kata maupun frasa yang termasuk dalam kosakata budaya baik
dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber BSu dan bahasa Jepang sebagai bahasa sasaran Bsa.
2 Klasifikasi kosakata budaya dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang dalam kategori sepadan atau nirpadan.
3 Identifikasi penerapan strategi penerjemahan yang meliputi: a Penerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih umum.
b Penerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih netral. c Penerjemahan dengan menggunakan pengganti kebudayaan.
d Penerjemahan dengan menggunakan kata serapan atau kata serapan yang disertai dengan penjelasan.
e Penerjemahan dengan parafrasa menggunakan kata kata yang terkait f Penerjemahan dengan parafrasa dengan menggunakan kata kata yang
tidak terkait. g Penerjemahan dengan penghilangan
h Penerjemahan dengan ilustrasi
43 4 Hal-hal yang berkaitan dengan pergeseran dalam penerjemahan kosakata
budaya tersebut, yang meliputi: a Pergeseran secara sintaksis
b Pergeseran secara semantik
D. Teknik Analisis Data
Metode dan teknik analisis data difokuskan pada penerjemahan kosakata budaya nirpadan dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam mengidentifikasi
dan mengklasifikasikan data ke dalam kategori kosakata budaya digunakan kategorisasi yang dikemukakan oleh Newmark 1988: 95-102. Kategori dan sub-
kategorinya adalah sebagai berikut: 1 Ekologi ecology seperti tumbuhan, hewan, lingkungan dan karakter geografis lainnya; 2 Kebudayaan material
Artefacts seperti makanan, pakaian, rumah, peralatan dan transportasi; 3 Kebudayaan sosial Social culture seperti pekerjaan, sapaan dan hiburan; 4
Organisasi organization meliputi politik dan administratif political and administrative, agama religious dan artistik artistic; 5 Gerak-gerik tubuh dan
kebiasaan gestures and habits. Selanjutnya, data berupa terjemahan kosakata budaya dalam bahasa sasaran
di pilah menjadi kosakata budaya yang sepadan dan nirpadan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Baker 1992: 21. Kemudian, dilakukan analisis
komponen makna dari data yang nirpadan dalam bahasa sumber dan sasaran dengan teori yang dikemukakan oleh Nida 1975: 141. Analisis ini digunakan
untuk mempermudah mengidentifikasi strategi penerjemahan yang dilakukan oleh
44 penerjemah untuk mengatasi kosakata yang nirpadan. Teori yang digunakan
dalam menemukan strategi penerjemahan adalah teori yang dikemukakan oleh Baker 1992: 26. Setelah itu, analisis dilanjutkan untuk menemukan pergeseran
yang ada dalam penerjemahan. Simatupang 2000: 74-82, mengemukakan pergeseran dalam penerjemahan bisa terjadi dalam tataran sintaksis dan tataran
semantik.
E. Penyajian Hasil Analisis Data