Validitas Data

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat harus diusahakan kemantapan dan kebenaran. Oleh karena itu peneliti harus memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh, maka peneliti menentukan teknik validitas berupa trianggulasi data. Trianggulasi data merupakan cara yang paling umum digunakan dalam penelitian kualitatif. Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan mantap kebenarannya bila digali dari berbagai macam sumber data yang berbeda. (Sutopo, 2002:70)

Guna menjadikan data-data secara valid maka dibutuhkan berbagai macam sumber data agar mampu diperoleh kemantapan datanya. Data sementara berupa foto Paku Buwono XIII pada upacara Tingalan Jumênêngandalêm 2005-2011 dijadikan bahan yang mampu memunculkan pertanyaan. Pertanyaan yang telah muncul kemudian digali jawabannya melalui berbagai macam sumberdata (selain foto), baik melalui para informan yang berbeda maupun arsip-arsip yang berkaitan. Data dari berbagai macam sumber data yang diperoleh maka data yang terkait dengan kajian simbolis busana Paku Buwono XIII pada upacara Tingalan Jumênêngandalêm dicatat dan dirangkum, sehingga esensi data yang muncul merupakan data valid.

Proses analisis dalam penelitian ini terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dilakukan, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi. Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses yang saling berkaitan serta menentukan hasil akhir (Sutopo,2002:91).

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data. Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang penelitian, bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Artinya reduksi data berlangsung sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus, menyusun pertanyaan penelitian dan juga waktu cara mengumpulkan data yang dipergunakan (Sutopo, 2002: 91). Pada saat pengumpulan data berlangsung reduksi data dilakukan dengan cara membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan. Karena perolehan data melalui wawancara dengan perekaman maka peringkasan bisa langsung dilakukan setelah proses wawancara, tanpa pencatatan saat pelaksanaan wawancara. Dalam menyusun ringkasan, dipilih berdasarkan permasalahan yang telah ada, sehingga data yang disampaikan para informan dapat tergambar dengan jelas batasan-batasannya. Batasan data- data yang perlu diringkas sesuai lingkup kajian busana Paku Buwono XIII pada upacara Tingalan Jumênêngandalêm tahun 2005-2011, sehingga data

Reduksi data dalam penelitian bertujuan mempertegas, memilih, memfokuskan, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu sajian rakitan organisasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan bias dipahami sebagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk membuat suatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannya (Sutopo, 2002: 92).

Sajian data disusun secara naratif intepretatif, yaitu penyajian data yang dilalukan dengan terstruktur sesuai gaya pengungkapan bahasa peneliti dan sesuai kemampuan peneliti dalam menjelaskan. Sajian didukung gambar-gambar yang berkaitan sebagai sarana pendukung yang memperjelas rangkaian penjelasan peneliti. Rangkaian penjelasan dan gambar merupakan integritas penuh yang tak bisa dipisahkan demi kejelasan penelitian. Maka dengan melihat sajian data mengenai kajian simbolik busana Paku Buwono XIII pada upacara Tingalan Jumênêngandalêm tahun 2005-2011, peneliti akan dapat lebih memahami berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian. Oleh karena itu memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan Sajian data disusun secara naratif intepretatif, yaitu penyajian data yang dilalukan dengan terstruktur sesuai gaya pengungkapan bahasa peneliti dan sesuai kemampuan peneliti dalam menjelaskan. Sajian didukung gambar-gambar yang berkaitan sebagai sarana pendukung yang memperjelas rangkaian penjelasan peneliti. Rangkaian penjelasan dan gambar merupakan integritas penuh yang tak bisa dipisahkan demi kejelasan penelitian. Maka dengan melihat sajian data mengenai kajian simbolik busana Paku Buwono XIII pada upacara Tingalan Jumênêngandalêm tahun 2005-2011, peneliti akan dapat lebih memahami berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian. Oleh karena itu memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan

3. Penarikan Kesimpulan danVerifikasi

Awal pengumpulan data berlangsung, peneliti harus sudah memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proporsi. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir. Simpulan perlu diverifikasi

benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, verifikasi juga dapat mengembangkan ketelitian (Sutopo, 2002: 93).

Verifikasi data ditempuh dengan tabel yang memuat seluruh poin penelitian sesuai permasalahan. Tabel ini dirancang untuk mengungkapkan dan mengulang kembali data analisis penelitian yang disusun teratur berdasarkan urutan tahun, komponen busana, dan urutan permasalahan (bentuk busana, konsep busana, makna simbolik busana). Sehingga dengan penggunaan tabel tersebut akan memantabkan proses penyimpulan. Selain penggunaan tabel dilalakukan pula analisis interaktif, Verifikasi data ditempuh dengan tabel yang memuat seluruh poin penelitian sesuai permasalahan. Tabel ini dirancang untuk mengungkapkan dan mengulang kembali data analisis penelitian yang disusun teratur berdasarkan urutan tahun, komponen busana, dan urutan permasalahan (bentuk busana, konsep busana, makna simbolik busana). Sehingga dengan penggunaan tabel tersebut akan memantabkan proses penyimpulan. Selain penggunaan tabel dilalakukan pula analisis interaktif,

Gambar diatas memperlihatkan proses pada waktu pengumpulan data, yang mana peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data. Dalam proses mereduksi data peneliti mencatat pokok-pokok rumusan seusuai permasalahan yang ada, yaitu bentuk busana, konsep busana, dan makna busana. Dalam proses sajian data hasil pencatatan yang telah terfokus sesuai permasalahan, kemudian disusun secara naratif kualitatif. Penyusunan ini diikuti kemampuan memaparkan secara logis dan sistematis, supaya mampu memunculkan maknanya secara jelas dan

(Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan kesimpulan/Verifikasi Data

untuk memperjelas rumusan-rumusan data. Gambar-gambar yang disajikan adalah bentuk-bentuk uraian busana yang digunakan Paku Buwono XIII pada upacara Tingalan Jumênêngandalêm. Setelah melalui proses-proses tersebut maka dilakukan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini didukung dengan tabel verifikasi data, yang didalamnya termuat pokok-pokok data yang telah diurutkan berdasarkan tahun, busana pokok, busana lengkapan, dan asessoris. Dengan tabel tersebut maka proses penarikan kesimpulan akan mudah ditarik. Setelah proses penyimpulan terlampaui maka hasil analisis data dan simpulannya diteliti kembali, apabila dirasa kurang mantap maka dilakukan proses pemantapan dengan cara respondensi kepada para ahli, sehingga informasi yang sebelumnya dianggap kurang akan termantapkan dengan proses ini. Proses ini juga merupakan pengulangan kembali proses pengumpulan data, reduksi data dan sajian data. Sehingga hasil simpulan akan diperoleh dengan lebih matap. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutopo, (2002: 96) bahwa pada waktu pengumpulan data berahir peneliti peneliti mulai melakukan usaha menarik simpulan dan verifikasinya. Bila simpulan dirasa kurang mantap maka peneliti wajib kembali melakukan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan dan juga sebagai pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa penelitian kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus.