35
transportasi umum yaitu jalan dan jenis kendaraan umum yang akhirnya dapat mempengaruhi konversi tanah-tanah non urban untuk kegiatan urban
. Menurut Yunus 2005:60-88, pola perkembangan kota pada dasarnya
terbagi dua, yaitu secara horizontal dan vertikal. Proses secara horizontal terbagi dua lagi, yaitu sentrifugal dan sentripetal. Proses sentrifugal mempunyai
pengertian, yaitu proses bertambahnya ruang kota ke arah luar dari daerah terbangun menuju ke daerah pinggiran kota. Sedangkan proses perkembangan
spasial sentripetal adalah proses penambahan ruang untuk mendirikan struktur bangunan kota yang terjadi di bagian dalam kota, bagian ini terletak diantara
bangunan-bangunan yang sudah ada.
2.2.1 Bentuk-bentuk Fisik Perkembangan Kota.
Secara fisikal,
menurut Hadi
Sabari Yunus,
perkembangan kota
diistilahkan dengan urban sprawl. Urban sparwl merupakan suatu proses perembetan kenampakan fisikal kekotaan yang pada umumnya nampak bergerak
ke arah luaran dari kenampakan kekotaan terbangun secara horinzontal sentrifugal Yunus, 2006;11. Secara garis besar ada tiga macam bentuk
visualisasi keruangan urban sprawl, yaitu: 1. Tipe pertama ini oleh Harvey Clark, 1971 disebut sebagai “Low dencity
continous development” dan oleh wallace, 1980 dalam Yunus, 1987;55
disebut sebagai “Concentric Devolopment”. Tipe ini merupakan jenis Penjalaranperembetan fisik kota yang mempunyai sifat rata pada bagian luar,
cenderung lambat dan menunjukkan morfologi kota yang kompak dan peranan
36
transportasi terhadap perembetannya tidak begitu besar disebut sebagai perembetanpenjalaran konsentris concentric development.
Sumber: Northam dalam Yunus 1994
GAMBAR 2.1 PEREMBETAN KONSENTRIS
Tipe ini tercipta sebagai akibat dari perembetan kenampakan fisikal kekotaan yang terjadi disisi-sisi luar kenampakan kekotaan terbangun dan
tersebar relatif merata di semua sisi-sisi kekeotaan terbangun. Banyak pemerhati masalah perkotaan mengatakan bahwa bentuk pertama ini
merupakan bentuk perkembangan fisikal kekotaan paling lokal, karena kecenderungan visualisasi kekotaan yang akan tercipta adalah bentuk kota
yang kompak. Beberapa keuntungan yang muncul dari urban sprawl tipe pertama ini
sebenarnya terletak pada kemampuannya membentuk kenampakan kekotaan yang kompak tersebut, dimana 1 kenampakan kekotaan yang kompak tidak
akan menyulitkan pembangunan fasilitas-fasilitas permukiman baru; 2 tidak mengakibatkan pemborosan energi dan meteri untuk jangka waktu yang
panjang; 3 tidak mengakibatkan hilangnya lahan-lahan pertanian subur di
Inti kota
Perkembangan lahan perkotaan
37
daerah pinggiran kota dengan cepat; 4 lebih memudahkan monitoring perubahan
pemanfaatan lahan;
5 lebih
memudahkan manajemen
pemanfaatan lahan; 6 memudahkan penduduk kota menikmati fasilitas kekotaan, karena keberadaannya relatif terkonsentrasi pada areal yang tidak
terpencar-pencar. 2. Penjalaranperembetan fisik kota yang mengikuti pola jaringan jalan dan
menunjukkan penjalaran yang tidak sama pada setiap bagian perkembangan kota disebut dengan perkembangan fisik memanjanglinier ribbonlinear
axial development .
Sumber: Northam dalam Yunus 1994
GAMBAR 2.2 PEREMBETAN FISIK KOTA SECARA MEMANJANGLINIER
Penjalaranperembetan fisik memanjanglinier oleh Northam sama dengan Teori Poros oleh Babcock dalam Yunus 2002, yaitu menjelaskan daerah di
sepanjang jalur transportasi memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga perkembangan fisiknya akan lebih pesat dibandingkan daerah-daerah di antara
jalur transportasi. Oleh karena pada umumnya jalur transportasi utama yang menghubungkan kota dengan pusat-pusat kekotaan lain berwujud sebagai
Inti kota
Perkembangan lahan
38
jaringan transportasi yang radial, maka bentuk perkembangan kenampakan fisikal kekotaannya juga akan berbentuk menjadi radial. Daerah di sepanjang
rute transportasi utama mengalami tekanan paling berat dari perkembangan kota.
Namun demikian, seiring dengan pembangunan rute-rute transportasi baru dipinggiran kota yang menghubungkan jalur-jalur transportasi radial tersebut
dalam bentuk jalur lingkarjalur cincin ring road maka bentuk-bentuk perkembangan transversal juga tercipta menyertai bentuk-bentuk radial dalam
skala yang lebih kecil. Bentuk perkembangan linear ini jelas tidak mempunyai kecendrungan
untuk berwujud sebagai kota yang kompak membulat, namun akan membentuk seperti bintang Star like city atau sebagai gurita octopus like
city . Oleh karena dominasi perkembangan kenampakan kekotaan baru berada
di sepanjang rute transportasi, maka bagian-bagian yang terletak diantara jalur-jalur tersebut the interstisial area mengalami perkembangan yang
lambat. Pada umumnya daerah tersebut masih merupakan lahan-lahan kosong atau lahan pertanian. Keadaan demikian jelas akan tidak menguntungkan bagi
pemerintah kota, karena pembangunan fasilitas permukiman dan fasilitas kekotaan lainnya akan menjadi kurang efektif, karena besarnya biaya yang
dikeluarkan akan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang dilayani. Dalam waktu yang panjang, pemborosan energi dan materi akan menjadi
permasalahan sendiri yang memerlukan penanganan yang arif. Jarak tempuh
39
permukiman ke tempat kerja menjadi semakin tinggi pula dan hal ini sangat berbeda dengan bentuk morfologi kota yang kompak.
3. Penjalaran fisik kota yang tidak mengikuti pola tertentu disebut sebagai perkembangan yang meloncat leap frogchecker board development. Tipe
perembetanpenjalaran ini dianggap paling merugikan karena tidak efisien dan tidak
mempunyai nilai
estetika yang
menarik. Perkembangan
areal kekotaannya berpencar secara sporadis di tengah-tengah lahan pertanian
sehingga menyulitkan dalam membangun prasarana dan fasilitas kebutuhan hidup masyarakat.
Sumber: Northam dalam Yunus 1994
GAMBAR 2.3 PEREMBETAN FISIK KOTA SECARA MELONCAT
Tipe perkembangan ini merupakan perkembangan kota yang paling ofensif sifatnya, khususnyadalam hal pencaplokan lahan-lahan pertanian. Dengan kata
lain dapat diungkapkan bahwa tipe leap frog ini mempunyai potensi paling besar dalam menghilangkan lahan-lahan pertanian.
Inti kota Perkembangan lahan
perkotaan yang baru
40
Pada dasarnya pola perkembangan fisik kota adalah sama, perbedaannya hanya pada perkembangan memusat, memanjang mengikuti pola jaringan jalan
dan meloncat membentuk pusat-pusat pertumbuhan baru.
Sumber: Northam dalam Yunus 1994
GAMBAR 2.4 PEREMBETAN FISIK KOTA
2.3 Pengertian Guna Lahan