112
Sumber : Bappeda Kota Palembang, 2008
GAMBAR 4.2. KONSEP PENGEMBANGAN
STRUKTUR RUANG KOTA PALEMBANG
4.1.2 Penggunaan Lahan
Kota Palembang dengan luas wilayah hasil pengukuran peta sekitar 36.484,89 hektar, memiliki kawasan terbangun sekitar 44,59 Palembang dalam
angka, 2005, terdiri atas kawasan perdagangan dan jasa, pemerintahan perkantoran, perumahan dan permukiman, industri, jaringan jalan dan utilitas
kota. Sementara pemanfaatan lainnya berupa lahan non-terbangun seperti sungai, rawa, kolam, RTH, tanah bencah umumnya digunakan untuk sawahkebun,
hutansemak belukar, dan tanah kosong lainnya. Luas rawa relatif kecil yaitu sekitar 3,83.
S EI LAIS PLAJU
GANDUS SUKARAMI
KERTAPATI JAKA BARING
PUS AT K OTA S AKO
LEM AHABANG
Terdapat perkembangan pusat baru = Jakabaring Pusat pelayanan Gandus kurang berkembang
Rencana pengembangan jaringan jalan lingkar belum terealisir
Pusat Utama Sub Pusat Pendukung 1
Sub Pusat Pendukung 2
A MPERA SEBERANG ULU
Pengembangan pusat-pusat kota 2 buah dan pusat BW K 9 buah
Orientasi pelayanan : Terkonsentrasi ke pusat kota
Rencana pengembangan jalan lingkar luar Radial
Pusat Kota Sub Pusat Pendukung
A MPERA SE BE RANG ULU
Pusat Utama Pusat BW K
Pusat Kota Pusat Utama
SEI LAIS PLA JU
G ANDUS SUKA RAM I
K ER TAPATI P US AT KO TA
SAKO LEM AH AB ANG
Arahan Arahan
Struktur Struktur
Ruang Ruang
Menurut Menurut
RTRW 1999 RTRW 1999
- -
2009 2009
Struktur Struktur
Ruang Ruang
Eksisting Eksisting
Kota Kota
Palembang Palembang
S EI LAIS PLAJU
GANDUS SUKARAMI
KERTAPATI JAKA BARING
PUS AT K OTA S AKO
LEM AHABANG
Terdapat perkembangan pusat baru = Jakabaring Pusat pelayanan Gandus kurang berkembang
Rencana pengembangan jaringan jalan lingkar belum terealisir
Pusat Utama Sub Pusat Pendukung 1
Sub Pusat Pendukung 2
A MPERA SEBERANG ULU
Pengembangan pusat-pusat kota 2 buah dan pusat BW K 9 buah
Orientasi pelayanan : Terkonsentrasi ke pusat kota
Rencana pengembangan jalan lingkar luar Radial
Pusat Kota Sub Pusat Pendukung
A MPERA SE BE RANG ULU
Pusat Utama Pusat BW K
Pusat Kota Pusat Utama
SEI LAIS PLA JU
G ANDUS SUKA RAM I
K ER TAPATI P US AT KO TA
SAKO LEM AH AB ANG
Arahan Arahan
Struktur Struktur
Ruang Ruang
Menurut Menurut
RTRW 1999 RTRW 1999
- -
2009 2009
Struktur Struktur
Ruang Ruang
Eksisting Eksisting
Kota Kota
Palembang Palembang
113
Beberapa kawasan yang dianggap memiliki arti strategis bagi Kota Palembang, meliputi Kawasan Bukit Siguntang dan Situs Sriwijaya Karang Anyar
Kecamatan Ilir Barat II, Kawasan Hutan Wisata Punti Kayu Kecamatan Sukarami, dan Rencana Kawasan Reklamasi Kecamatan Seberang Ulu I.
Sedangkan kawasan strategis yang terdapat di pusat kota meliputi kawasan sekitar Jembatan Ampera sisi Seberang Ilir, mulai dari pasar 16 Ilir, Museum Sultan
Mahmud Badaruddin II dan Benteng Kuto Besak. Lahan kosong berupa rawa dan tanah bencah sebagian sudah ditimbun
untuk pembangunan perumahan dengan tidak memperhatikan karakteristik fisik dasarnya sebagai daerah rawatanah berair. Sedangkan lahan yang digunakan
untuk daerahjalur hijau masih sangat sedikit. Pusat kegiatan perdaganganperkantoranjasa dan sebagian fasilitas umum
utama kota tumbuh di sepanjang persimpangan jalan utama kota dengan pusat sekitar Jembatan Ampera dalam radius sekitar 5 km. Sedangkan perumahan
beserta fasilitas umumnya tumbuh menyebar ke arah utara dan barat kota, disamping pengembangan daerah perumahan lama di tengah kota. Penggunaan
lahan untuk kegiatan industri terutama tumbuh di sepanjang Jalan Kol. H. Berlian ke arah Betung, sepanjang Jalan Veteran ke arah Boom Baru, sepanjang Jalan
Basuki Rachmat ke arah PUSRI, sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani ke arah Pengilangan MinyakKompleks Perumahan Pertaminan Plaju dan ke arah
Simpang Inderalaya–OKI, sepanjang tepian Sungai Musi bagian Timur dan Barat serta sebagian tepi Sungai Ogan ke arah selatan. Secara spasial sebaran tata guna
lahan di Kota Palembang, dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
114
Gambar 4.3 Sebaran Guna Lahan Permukiman, Perdagangan dan jasa, perkantoran dan industri
115
4.2 Analisis Pola Pergerakan