Bangkitan dan Tarikan Kebutuhan Melakukan Perjalanan.

49 akan terjadi tanpa pengembangan suatu sistem transportasi, sedangkan sistem transportasi tidak mungkin disediakan apabila tidak melayani kepentingan ekonomi atau aktivitas pembangunan. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik maka kebutuhan transportasinya harus terpenuhi dengan baik, sistem transportasi yang macet tentunya akan menghalangi tata guna lahannya. Sebaliknya, transportasi yang tidak melayani suatu tata guna lahan akan kurang bermanfaat. Tumewu, 1997:12.

2.5.2 Bangkitan dan Tarikan

Perjalanan selalu memiliki asal atau yang menghasilkanproduction dan tujuan atau yang menarikattraction. Production adalah perjalanan yang berakhir di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah home-based trip atau berakhir di tempat asal origin pada perjalanan yang tidak berasal dari rumah non-home- based trip . Attraction adalah perjalanan yang berakhir tidak di rumah pada perjalanan yang berasal dari rumah atau berakhir di tempat tujuan destination Catanese, 1992:383. Bangkitan pergerakan adalah perkiraan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan. Sedangkan tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang tertarik dari suatu tata guna lahan. Bangkitan dan tarikan tergantung pada dua aspek tata guna lahan, yaitu jenis tata guna lahan dan intensitas jumlah aktivitas pada tata guna lahan tersebut Tamin, 2000:41. Besaran perjalanan bergantung pada kegiatan kota, sedang penyebab perjalanan adalah adanya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak diperoleh di tempat asalnya. Bangkitan dan tarikan perjalanan bervariasi untuk 50 setiap tipe tata guna lahan. Semakin tinggi tingkat penggunaan lahan akan semakin tinggi pergerakan yang dihasilkan Tamin, 2000:60. Dalam menentukan besaran bangkitan lalu lintas perjalanan terdapat sepuluh faktor yang menjadi peubah penentu yang dapat diidentifikasikan dan secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan parameter dalam menentukan besarnya bangkitan lalu lintas suatu zona yang sangat mempengaruhi volume lalu lintas serta penggunaan sarana perangkutan Martin, B. dalam Warpani, 1990:111, yaitu: 1 Maksud Perjalanan, 2 Penghasilan Keluarga, 3 Pemilikan Kendaraan, 4 Guna Lahan di Tempat Asal, 5 Jarak dari Pusat kegiatan kota, 6 Jauh Perjalanan, 7 Moda perjalanan, 8 Penggunaan Kendaraan, 9 Guna Lahan di Tempat Tujuan, 10 saat. Sumber: Tamin, 2000:113 GAMBAR 2.6 BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN

2.5.3 Kebutuhan Melakukan Perjalanan.

Manusia sebagai pelaku perjalanan memiliki maksud masing-masing dalam melakukan perjalanannya. Adanya maksud yang berbeda ini berpengaruh Rumah Tempat kerja Tempat Belanja Tempat kerja Bangkita n Tarika n Tarika n Bangkita n Tarika n Tarika n Bangkita n Bangkita n 51 pada rute pelayanan angkutan kota sebagai angkutan umum. Klasifikasi perjalanan berdasarkan maksud, dibedakan dalam beberapa golongan Setijowarno dan Frazila, 2001:211: 1. Perjalanan untuk bekerja working trips, yaitu perjalanan yang dilakukan seseorang menuju tempat kerja, misalnya kantor, pabrik, dan lain sebagainya; 2. Perjalanan untuk kegiatan pendidikan educational trips, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh pelajar dari semua strata pendidikan menuju sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan lainnya tempat mereka belajar; 3. Perjalanan untuk berbelanja shopping trips, yaitu perjalanan ke pasar, swalayan, pusat pertokoan, dan lain sebagainya; 4. Perjalanan untuk berekreasi recreation trips, yaitu perjalanan menuju ke pusat hiburan, stadion olah raga, dan lain sebagainya atau perjalanan itu sendiri yang merupakan kegiatan rekreasi; 5. Perjalanan untuk kegiatan sosial social trips, misalnya perjalanan ke rumah saudara, ke dokter, dan lain sebagainya; 6. Perjalanan untuk keperluan bisnis business trips, yaitu perjalanan dari tempat bekerja ke lokasi lain sebagai bagian dari pelaksanaan pekerjaan. 7. Perjalanan ke rumah home trips, yaitu semua perjalanan kembali ke rumah. Hal ini perlu dipisahkan menjadi satu tipe keperluan perjalanan karena umumnya perjalanan yang di definisikan pada poin-poin sebelumnya dianggap sebagai pergerakan satu arah one-way movement tidak termasuk perjalanan kembali ke rumah. 52

2.6 Karakteristik Jaringan Jalan