Interaksi sosial yang kurang baik antar karyawan berdampak pada meningkatnya jumlah keluhan karyawan dimana karyawan akan mudah menjadi
tertekan secara psikologis serta ketidakpuasan kerja dikarenakan komunikasi sosial yang terjalin kurang berjalan dengan lancar. Berdasarkan uraian tersebut,
maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik dan Non Fisik Terhadap Stres Kerja Karyawan pada CV. Raysa
Properti Medan.”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah faktor lingkungan
fisik dan lingkungan non fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan pada CV. Raysa Properti Medan?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor lingkungan fisik dan non fisik terhadap stres kerja
karyawan pada CV. Raysa Properti Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi CV Raysa Properti Medan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam
menangani stres kerja karyawan dengan pemahaman lebih lanjut mengenai
Universitas Sumatera Utara
lingkungan kerja baik fisik maupun non fisik sehingga berdampak pada kesinambungan perusahaan dan peningkatan prestasi karyawan kedepannya.
2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat digunakan sebagai wadah penulisan yang bersifat ilmiah
serta memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas wawasan dan pengetahuan berpikir dalam bidang sumber daya manusia yang berkaitan
dengan faktor lingkungan fisik dan lingkungan non fisik serta hubungannya terhadap stres kerja karyawan.
3. Bagi Peneliti Lanjutan Sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan
penelitian dimasa yang akan datang yang terkait dengan masalah faktor lingkungan fisik dan lingkungan non fisik serta terhadap stres kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi
dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan
kerja yang baik bagi karyawan dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan motivasi kerja, dan
akhirnya menurunkan kinerja karyawan bahkan memiliki kecenderungan menyebabkan stres bagi karyawan.
Lingkungan kerja yang baik akan memberikan kenyamanan pribadi maupun dalam membangkitkan semangat kerja pegawai sehingga dapat mengerjakan
tugas-tugas dengan baik. Disamping itu pegawai akan lebih senang dan nyaman dalam bekerja apabila fasilitas yang ada dalam keadaan bersih, tidak bising,
pertukaran udara yang cukup baik dan peralatan yang memadai serta relatif modern.
Kondisi kerja yang mendukung diartikan sebagai kepedulian pegawai akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan
mengerjakan tugas dengan baik, mereka cenderung lebih menyukai lingkungan fisik yang aman dan nyaman. Temperatur, cahaya, debu dan faktor-faktor
lingkungan lainnya, seharusnya tidak terlalu ekstrem terlalu banyak atau terlalu sedikit seperti misalnya terlalu panas, terlalu remang-remang.
8
Universitas Sumatera Utara