Analisis Deskriptif Variabel Uji Reliabilitas

29 orang atau 69. Hal ini menandakan bahwa responden terbanyak adalah responden yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun.

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk menanyakan tanggapan pelanggan terhadap nilai lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik terhadap stres kerja karyawan baru CV Raysa Properti Medan.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Lingkungan Kerja Fisik

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Lingkungan Kerja Fisik Indikator Penelitian Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor : 5 SS Skor : 4 S Skor : 3 KS Skor : 2 TS Skor : 1 STS N N N n n n 1 5 11,9 19 45,2 15 35,7 3 7,1 42 100 2 4 9,5 26 61,9 9 21,4 2 4,8 1 2,4 42 100 3 4 9,5 11 26,2 18 42,9 8 19 1 2,4 42 100 4 17 40,5 18 42,9 6 14,3 1 2,4 42 100 5 1 2,4 9 21,4 16 38,1 10 23,8 6 14,3 42 100 6 8 19 25 59,5 7 16,7 2 4,8 42 100 Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 16.0 2012 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 42 orang responden untuk variabel lingkungan kerja pada Tabel 4.5 yaitu: a Pada pernyataan pertama Suhu udara di CV Raysa Properti Medan memberikan kenyamanan dalam bekerja sebanyak 5 orang atau 11,9 yang menyatakan sangat setuju, 19 orang atau 45,2 menyatakan setuju, 15 orang Universitas Sumatera Utara atau 35,7 menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 7,1 menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa suhu udara yang nyaman dikarenakan fasilitas AC yang memadai memberikan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan. b Pada pernyataan kedua Penerangan di CV. Raysa Properti Medan cukup baik sebanyak 4 orang atau 9,5 yang menyatakan sangat setuju, 26 orang atau 61,9 menyatakan setuju, 9 orang atau 21,4 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 4,8 menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 2,4 yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa penerangan di dalam kantor terdistribusi dengan merata dengan jumlah lampu penerangan yang memadai. c Pada pernyataan ketiga Kebisingan dari luar yaitu pembangunan rumah di tempat saya bekerja tidak mengganggu konsentrasi saya dalam bekerja. sebanyak 4 orang atau 9,5 yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 26,2 menyatakan setuju, 18 orang atau 42,9 menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 19 menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 2,4 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menandakan bahwa tingkat kebisingan pada usaha CV Raysa Properti Medan masih mengganggu kenyamanan bekerja para karyawan dikarenakan adanya suara-suara dari luar kantor yang sedang membangun rumah pada CV Raysa Properti Medan. d Pada pernyataan keempat Mutu udara CV Raysa Properti Medan bersih di mana tidak ada orang yang menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 40,5 menyatakan setuju, 18 orang atau 42,9 menyatakan kurang setuju, 6 orang Universitas Sumatera Utara atau 14,3 menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 2,4 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menandakan bahwa mutu udara kurang higienis dirasakan oleh sebagian karyawan dikarenakan debu dan asap akibat pembangunan rumah. e Pada pernyataan kelima Ruang gerak pada CV Raysa Properti Medan memberikan saya keleluasaan dalam bergerak sebanyak 1 orang atau 2,4 yang menyatakan sangat setuju, 9 orang atau 21,4 menyatakan setuju, 16 orang atau 38,1 menyatakan kurang setuju, 10 orang atau 23,8 menyatakan tidak setuju dan 6 orang 14,3 menyatakan sangat tidak setuju Hal ini menunjukkan bahwa ruang gerak kurang memberikan keleluasaan dalam bekerja oleh sebagian besar karyawan dikarenakan luas lingkungan kantor yang tidak begitu besar. f Pada pernyataan keenam Pengaturan ruang kerja di CV Raysa Properti Medan sudah cukup baik sebanyak 8 orang atau 19 yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 59,5 menyatakan setuju, 7 orang atau 16,7 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 4,8 menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pengaturan ruang kerja sudah cukup teratur pembagiannya bagi hampir seluruh karyawan. Universitas Sumatera Utara

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Lingkungan Kerja Non Fisik

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Lingkungan Kerja Non Fisik Indikator Penelitian Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor : 5 SS Skor : 4 S Skor : 3 KS Skor : 2 TS Skor : 1 STS N N N n n N 7 5 11,9 28 66,7 7 16,7 2 4,8 42 100 8 3 5,5 6 14,3 25 59,5 8 19 42 100 9 3 7,1 17 40,5 15 35,7 7 16,7 42 100 10 8 19 19 45,2 12 28,6 2 4,8 1 2,4 42 100 11 5 11,5 14 33,3 10 23,8 9 21,4 4 9,5 42 100 Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 16.0 2012 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 42 orang responden untuk variabel lingkungan kerja non fisik pada Tabel 4.6 yaitu: a Pada pernyataan ketujuh Hubungan karyawan dengan atasan terjalin dengan baik sebanyak 5 orang atau 11,9 yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 66,7 menyatakan setuju, 7 orang atau 16,7 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 4,8 menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan karyawan dengan atasan terjalin dengan harmonis. b Pada pernyataan kedelapan Saya mudah dalam menemui atasan sebanyak 3 orang atau 5,5 yang menyatakan sangat setuju, 6 orang atau 14,3 menyatakan setuju, 25 orang atau 59,5 menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 19 menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Universitas Sumatera Utara merasa atasan sulit untuk ditemui secara langsung karena jarang berada di kantor. c Pada pernyataan kesembilan Laporan kepada atasan berjalan dengan lancar sebanyak 2 orang atau 4,8 yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 17 orang atau 40,5 menyatakan setuju, 15 orang atau 35,7 menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 16,7 menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian laporan-laporan pekerjaan kepada atasan berjalan dengan baik oleh sebagian besar karyawan dikarenakan adanya akses internet yang memudahkan pemberian informasi kepada atasan. d Pada pernyataan kesepuluh Koordinasi antar sesama karyawan baik sebanyak sebanyak 8 orang atau 19 yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 19 orang atau 45,2 menyatakan setuju, 12 orang atau 28,6 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 4,8 menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 2,4 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi dalam pemberian informasi mengenai pekerjaan antar karyawan berjalan cukup lancar. e Pada pernyataan kesebelas Sesama karyawan CV Raysa Properti Medan saling bekerja sama dengan baik sebanyak 5 orang atau 11,9 yang menyatakan sangat setuju, sebanyak 14 orang atau 33,3 menyatakan setuju, 10 orang atau 23,8 menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 21,4 menyatakan tidak setuju dan 4 orang atau 9,5 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama antar karyawan kurang Universitas Sumatera Utara berjalan dengan baik dikarenakan kondisi persaingan yang cukup tinggi di dalam kantor sehingga hubungan yang terjalin kurang harmonis oleh sebagian karyawan, khususnya karyawan bagian pemasaran yang harus mengerjar target yang terbaik jika ingin mendapatkan bonus yang lebih.

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Stres Kerja Karyawan

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Stres Kerja Karyawan Indikator Penelitian Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden Total Skor : 5 SS Skor : 4 S Skor : 3 KS Skor : 2 TS Skor : 1 STS N N N n n N 12 7 16,7 17 40,5 14 33,3 4 9,5 42 100 13 7 16,7 15 35,7 16 38,1 3 7,1 1 2,4 42 100 14 1 2,4 18 42,9 17 40,5 5 11,9 1 2,4 42 100 15 4 9,5 18 42,9 16 38,1 2 4,8 2 4,8 42 100 Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 16.02012 Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 42 orang responden untuk variabel stres kerja karyawan pada Tabel 4.7 yaitu: a Pada pernyataan keduabelas Saya merasa resah jika ada persaingan tidak sehat antar karyawan sebanyak 7 orang atau 16,7 yang menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 40,8 menyatakan setuju, 14 orang atau 33,3 menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 9,8 menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan merasakan kondisi bahwa persaingan cukup tinggi membuat karyawan resah dalam bekerja dan merasa tertekan secara emosional. b Pada pernyataan ketigabelas Saya terpacu untuk membuat ide-ide kreatif dalam pencapaian target kerja sebanyak 7 orang atau 16,7 yang menyatakan sangat Universitas Sumatera Utara setuju, 15 orang atau 35,7 menyatakan setuju, 16 orang atau 38,1 menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 7,1 menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 2,4 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh karyawan merasa kurang tergali potensi didalam dirinya untuk membuat ide-ide kreatif dalam pencapaian target yang maksimal. c. Pada pernyataan ketiga Lingkungan kerja kurang menghambat konsentrasi dalam bekerja sebanyak 1 orang atau 2,4 yang menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 42,9 menyatakan setuju, 17 orang atau 40,5 menyatakan kurang setuju, 5 orang atau 11,9 yang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang atau 2,4 menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa lingkungan kerja yang kurang baik di dalam kantor cukup dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja secara maksimal. d. Pada pernyataan keempat Saya merasa tidak terlalu lelah dalam bekerja pada CV. Raysa Properti sebanyak 4 orang atau 9,5 yang menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 42,9 menyatakan setuju, 16 orang atau 38,1 menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 4,8 yang menyatakan tidak setuju, dan 2 orang atau 4,8 yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa kondisi fisiknya cukup terkuras banyak dalam bekerja pada CV Raysa Properti Medan. Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Analisis Statistik 1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.2 dan Gambar 4.3: Gambar .4.2 Grafik P-P Plot Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 Universitas Sumatera Utara Gambar .4.3 Histogram Normalitas Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 Pada Gambar 4.2 data berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatterplot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal, sedangkan pada Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar tersebut, di mana tidak menceng ke kiri atau ke kanan. 2. Analisis Kolmogorov-Smirnov Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov K-S Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 42 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.85068172 Most Extreme Differences Absolute .119 Positive .119 Negative -.095 Kolmogorov-Smirnov Z .770 Asymp. Sig. 2-tailed .594 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.02012 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.8, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.594, ini berarti nilainya di atas nilai signifikan 5 0.05. dengan kata lain variabel tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: 1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.4 Scatterplot Heteroskedastisitas Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 16.0 2012 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Uji Glejser