commit to user 32
32 b.
Mandiri Individu dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan atau hasil, percaya
dengan kemampuan dan ketrampilannya sendiri. c.
Tanggung jawab Individu mempunyai kesediaan untuk menerima segala sesuatu sebagai
akibat dari sikap atau tingkah lakunya sendiri, serta berusaha memperbaiki sikap atau tingkah lakunya agar mencapai hasil yang lebih baik lagi.
d. Ekspektansi
Individu mempunyai penilaian subjektif atau keyakinan bahwa konsekuensi positif akan diperoleh pada situasi tertentu sebagai imbalan tingkah lakunya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik orang dengan locus of control internal adalah mandiri berupa keyakinan atas
kemampuan yang dimiliki, selalu aktif, dan bekerja keras, kontrol diri berupa keyakinan bahwa peristiwa yang ada terjadi karena perbuatan atau sikapnya
sendiri, tanggung jawab atas segala peristiwa baik itu kesuksesan maupun kegagalan yang menimpa dirinya, dan ekspektasi berupa persepsi mengenai
masa depan, harapan, termasuk pula orientasi sukses.
C. Konsep Diri
1. Pengertian konsep diri
CalhounAcocella 1995 menjelaskan bahwa konsep diri merupakan gambaran mengenai diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan, pengharapan
serta penilaian terhadap diri sendiri. Konsep diri adalah pandangan dan sikap
commit to user 33
33 individu mengenai dirinya sendiri Pudjijogyanti, 1993. Pandangan diri terkait
dengan dimensi fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri Wanei, 2006. Berzonsky 1981 mengemukakan bahwa konsep diri meliputi
keseluruhan konsep, asumsi, dan prinsip selama kehidupan dan menjadi suatu pegangan bagi individu. Brooks 1971, dalam Sobur, 2003 menjelaskan bahwa
konsep diri didefinisikan sebagai persepsi individu terhadap aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis yang didasarkan dari pengalaman dan interaksi
dengan orang lain. DhillonKaur 2005 mengemukakan bahwa konsep diri merupakan
keseluruhan persepsi individu mengenai fisik, sosial serta kompetensi akademik yang dimiliki. Hamacheck 1987, dalam Hasan, 2006 berpendapat
bahwa konsep diri sebagai keseluruhan gambaran mengenai diri individu yang didefinisikan berupa persepsi, kepercayaan, sikap, dan perasaan yang menjadi
bagian dari karakteristik individu. ReberReber 2010 berpendapat bahwa konsep diri merupakan
konsep seseorang tentang dirinya sendiri dengan sebuah deskripsi yang menyeluruh dan mendalam yang bisa diberikan seoptimal mungkin. Konsep
diri melibatkan kepercayaan, sikap, pengetahuan, serta pemikiran seseorang tentang pribadinya Meece, 1997. Konsep diri dapat menjadi suatu deskripsi
yang utuh apabila disertai dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai pribadi individu itu sendiri.
Berdasarkan definisi yang telah diberikan oleh beberapa ahli di atas, dapat dijelaskan bahwa konsep diri merupakan suatu gambaran atau pandangan
commit to user 34
34 yang menyeluruh mengenai diri individu, termanifestasi dalam sebuah
kepercayaan, sikap, pikiran, maupun perasaan yang melekat dan menjadi karakteristik bagi individu.
2. Aspek-aspek konsep diri
Konsep diri merupakan suatu gambaran diri yang kompleks yang terbentuk oleh adanya interaksi dengan lingkungan dan konsep diri merupakan
sesuatu yang terukur. Aspek-aspek konsep diri menurut Berzonsky 1981, antara lain :
a. Aspek fisik, meliputi penilaian individu terhadap segala sesuatu yang
dimilikinya, seperti tubuh, pakaian, benda miliknya, dan sebagainya. b.
Aspek psikis, meliputi pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki individu terhadap dirinya sendiri.
c. Aspek sosial, meliputi bagaimana peran sosial yang dimainkan oleh
individu dan sejauh mana penilaian terhadap kinerjanya. d.
Aspek moral meliputi nilai dan prinsip yang memberikan arti serta arah bagi kehidupan sesungguhnya.
Konsep diri merupakan bagian diri yang mempengaruhi setiap aspek pengalaman, pikiran, perasaan, persepsi, dan tingkah laku individu. Potret
mental ini menurut Fitts 1971, dalam Agustiani, 2009 mempunyai dua dimensi pokok, yaitu sebagai berikut:
commit to user 35
35 a.
Dimensi internal Dimensi internal merupakan suatu kerangka acuan internal internal frame
of reference berupa penilaian yang dilakukan individu yakni penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia dalam
dirinya. b.
Dimensi eksternal Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui aktivitas sosial,
nilai yang dianut, serta hal lain diluar dirinya. CalhounAcocella 1995 berpendapat bahwa konsep diri mempunyai
tiga dimensi, yaitu : a.
Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki oleh individu mengenai dirinya, meliputi umur, jenis kelamin, penampilan, dan sebagainya.
b. Pengharapan bagi diri sendiri adalah berupa gagasan individu mengenai
akan menjadi apa dirinya di masa depan. Pengharapan ini sangat berbeda untuk setiap individu, namun pengharapan tersebut dapat mendorong dan
memandu individu dalam menyongsong masa depan. c.
Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran terhadap keadaan diri individu itu sendiri dibandingkan terhadap apa yang seharusnya terjadi pada
diri individu tersebut. Penilaian ini menentukan tingkat harga diri individu. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menggunakan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Berzonsky 1981 yaitu: 1 aspek fisik berupa penilaian terhadap apa yang dimiliki, 2 aspek psikis berupa pikiran, perasaan,
dan sikap terhadap dirinya sendiri, 3 aspek sosial berupa peran sosial dan
commit to user 36
36 penilaian yang diberikan oleh masyarakat, 4 aspek moral berupa nilai dan
prinsip yang menjadi pedoman bagi individu. Aspek-aspek tersebut digunakan karena lebih komprehensif dan sesuai dengan teori yang menjadi acuan dalam
penelitian ini.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Mead 1972 dalam Sobur, 2003 menjelaskan bahwa konsep diri merupakan produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi dan
organisasi pengalaman-pengalaman psikologis. Fakta ini menandakan bahwa adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri.
Rakhmat 2001 menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi konsep diri, antara lain:
a. Orang lain
Orang lain yang dimaksud adalah orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan individu significant others. Ketika masih kecil, orang yang
sangat berpengaruh adalah orang tua, saudara, dan orang lain yang tinggal satu atap bersama individu tersebut. Kaitannya dengan orang tua, pola asuh
orang tua terhadap anak mempunyai andil dalam proses pembentukan konsep diri anak. Pola asuh yang dikembangkan orang tua dalam
perkembangannya akan mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perasaan individu.
commit to user 37
37 b.
Kelompok rujukan reference group Kelompok rujukan merupakan suatu kelompok yang secara emosional
mengikat individu dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri individu. Individu mengarahkan perilaku dan dan menyesuaikan diri sesuai
dengan karakteristik kelompoknya. Brooks 1971 dalam Sobur, 2003 menyebutkan ada empat faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri seseorang, yaitu : a.
Self Appraisal Self appraisal merupakan suatu pandangan yang menjadikan diri seseorang
sebagai objek dalam komunikasi. Pandangan tersebut dapat diartikan pula sebagai kesan individu terhadap dirinya sendiri.
b. Reaction and Response of Others
Konsep diri dipengaruhi oleh reaksi serta respon orang lain terhadap diri individu. Evaluasi yang dilakukan oleh orang lain melalui proses interaksi,
pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan konsep diri individu. c.
Role Play-Role Taking Aspek peran yang dimainkan oleh individu akan dapat mempengaruhi
konsep diri individu. Jika individu memainkan banyak peran dan dianggap positif oleh orang lain, maka konsep diri individu akan positif.
d. Reference Group
Reference group merupakan kelompok di mana individu menjadi anggota di dalamnya. Jika individu menganggap penting kelompok yang diikuti, maka
commit to user 38
38 segala bentuk penilaian dan reaksi yang diberikan oleh kelompok akan
menjadi kekuatan untuk menentukan konsep. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua
faktor utama yang mempengaruhi konsep diri yaitu faktor internal yang meliputi self appraisal, role play-role taking dan faktor eksternal yang meliputi
orang lain significant others, reaction and response of others, dan kelompok rujukan reference group.
4. Pembentukan konsep diri
Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan dari setiap individu. Calhoun Acocella 1995 berpendapat bahwa ketika lahir individu tidak
memiliki konsep diri, tidak mempunyai pengetahuan, pengharapan maupun penilaian terhadap diri sendiri. Individu tidak sadar bahwa dirinya merupakan
bagian yang terpisah dari lingkungan. Pudjijogyanti 1993 mengemukakan bahwa konsep diri bukan
merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu
lain. Umpan balik yang diberikan oleh lingkungan beserta orang-orang di dalamnya kepada individu akan membentuk suatu konsep diri Calhoun
Acocella, 1995. Tanggapan yang muncul dalam suatu interaksi akan dijadikan cermin bagi individu. Apabila individu memperoleh umpak balik yang positif,
maka akan mempunyai pandangan positif pula pada dirinya.
commit to user 39
39 Agustiani 2009 menjelaskan bahwa konsep diri berkembang dari
pengalaman yang terus menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan sejak dini dalam kehidupan anak dan menjadi dasar yang
mempengaruhi tingkah lakunya di masa depan. Sobur 2003 menyebutkan bahwa konsep diri terbentuk berdasarkan persepsi seseorang tentang sikap
orang lain terhadap dirinya. Pada seorang anak, dirinya mulai belajar berpikir dan merasakan seperti apa yang telah ditentukan oleh orang lain dalam
lingkungannya. Apabila seorang guru mengatakan secara terus menerus pada seorang muridnya bahwa dirinya kurang mampu, maka anak akan mempunyai
konsep diri seperti yang dikatakan oleh gurunya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa konsep diri bukan
faktor yang dibawa sejak lahir. Konsep diri terbentuk secara bertahap dan berkembang seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri. Terbentuknya
konsep diri merupakan hasil refleksi diri serta hasil cerminan dari berbagai tanggapan yang diperoleh dari keluarga maupun lingkungan.
D. Hubungan antara Locus of Control Internal dan Konsep Diri dengan