commit to user 25
25 otonominya. Melalui kemandirian dan otonomi yang dimiliki, remaja
menjadi lebih fleksibel dalam pemilihan karir dan lebih memahami keinginan diri meskipun berbeda dengan aturan maupun pola yang ada di
keluarga. 5.
Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf petugas bimbingan dan tenaga pengajar
mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja. 6.
Pergaulan dengan teman sebaya, yaitu beraneka pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kematangan karir terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi nilai, bakat khusus, minat, kepribadian, taraf intelegensi, kepribadian dan pengetahuan. Sedangkan faktor
eksternal meliputi keluarga, masyarakat, kondisi sosial ekonomi baik negara maupun orang tua, dan pengaruh teman sebaya.
B. Locus of Control Internal
1. Pengertian locus of control internal
Rotter 1966, dalam Berzonsky, 1981 menjelaskan bahwa locus of control adalah kepercayaan individu mengenai sejauh mana dirinya dapat
dengan efektif mengontrol apa yang terjadi dalam hidupnya. Locus of control mempunyai empat konsep dasar yakni potensi perilaku individu behavioral
potensial, harapan expectancy, nilai penguatan reinforcement value, dan
commit to user 26
26 suasana psikologis. DillonKaur 2005 menyebutkan bahwa locus of control
merupakan sebuah bagian dari kepribadian individu yang menjelaskan mengenai pengelompokkan individu berdasarkan derajat kepercayaan individu
untuk mengontrol peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Locus of control dikelompokkan menjadi dua macam yakni locus of
control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal mempercayai bahwa peristiwa yang terjadi sebagai hasil dari perilakunya.
Sedangkan locus of control eksternal menunjukkan adanya keyakinan bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidup adalah hasil dari kekuatan diluar dirinya
seperti keberuntungan, kesempatan, serta kekuasaan DillonKaur, 2005. Locus of control internal mempunyai suatu ekspektasi berupa persepsi yang
menganggap terjadinya suatu peristiwa baik positif maupun negatif merupakan konsekuensi dari apa yang telah dilakukan Lefcourt, 1982.
Berdasarkan definisi yang telah diberikan oleh beberapa ahli di atas, dapat dijelaskan bahwa locus of control internal merupakan hasil evaluasi diri
yang positif terhadap peristiwa yang telah terjadi sepanjang perjalanan hidup. Evaluasi positif terhadap diri membentuk keyakinan bahwa peristiwa yang
terjadi merupakan hasil kontrol diri.
commit to user 27
27 2.
Aspek-aspek locus of control internal Levenson 1981, dalam Legerski, 2006 menyatakan bahwa terdapat
tiga dimensi dalam locus of control, yakni: a.
Internal I berupa keyakinan individu bahwa dirinya dapat mengendalikan hidupnya sendiri.
b. Exsternal powerful others P berupa keyakinan bahwa peristiwa yang
terjadi dalam hidupnya ditentukan oleh kekuatan orang lain. c.
Exsternal chance C berupa keyakinan bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidupnya ditentukan oleh adanya kesempatan, keberuntungan, takdir.
Wolfgang dan Weiss’s 1980, dalam Clachar, 1992 menjelaskan bahwa terdapat dua dimensi dalam locus of control, yaitu:
a. Locus of personal control
Locus of personal control direfleksikan sebagai kepercayaan individu terhadap kompetensi serta efikasi diri. Locus of personal control terdiri dari
locus of personal control yang berorientasi internal dan locus of personal control yang berorientasi eksternal. Locus of personal control yang
berorientasi internal ditandai dengan keyakinan akan efikasi diri, sedangkan locus of personal control yang berorientasi eksternal ditandai dengan
keyakinan pada kesempatan, keberuntungan. b.
Locus of responsibility Locus of responsibility digunakan untuk mengukur tingkat tanggungjawab
individu terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Locus of responsibility terdiri dari locus of responsibility yang berorientasi internal
commit to user 28
28 dan locus of responsibility yang berorientasi eksternal. Locus of
responsibility yang berorientasi internal ditandai dengan keyakinan adanya hubungan yng kuat antara usaha, kerja keras dengan kesuksesan yang
dicapai, sedangkan locus of responsibility yang berorientasi eksternal ditandai dengan keyakinan bahwa sosial, politik, ekonomi adalah kekuatan
dan pembentuk nasib individu. Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, maka peneliti dalam
penelitian ini menggunakan dimensi yang dikemukakan oleh Levenson 1981, dalam Legerski, 2006, yaitu dimensi internal I, exsternal powerful others
P, dan exsternal chance C. Dimensi-dimensi tersebut digunakan karena lebih komprehensif dan sesuai dengan teori yang dijadikan acuan dalam
penelitian ini.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi locus of control internal
Menurut Phares 1984 berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya locus of control, antara lain:
a. Keluarga family
Keluarga yang
mengembangkan kehangatan,
perlindungan, dan
mengembangkan sikap positif akan mengembangkan anak ke arah locus of control internal. Perkembangan ke arah locus of control internal terjadi pula
pada keluarga yang mengembangkan disiplin dan sikap yang konsisten dalam mendidik anak.
commit to user 29
29 b.
By and large Individu yang berasal dari kelompok dengan akses yang terbatas pada
kekuatan, kesempatan, dan keuntungan materi, maka di masa yang akan datang individu tersebut cenderung mengembangkan locus of control
eksternal. c.
Gender sex differences Berbagai penelitian telah melaporkan adanya perbedaan locus of control
internal dan eksternal antara pria dan wanita. Hochreich 1975, dalam Phares, 1984 menyebutkan bahwa antara subjek pria dan wanita, diperoleh
hasil yang menunjukkan adanya skor locus of control internal tinggi pada pria, dan skor locus of control eksternal yang tinggi pada wanita.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi locus of control internal adalah keluarga, by and
large, dan gender.
4. Karakteristik orang dengan locus of control internal
Phares 1984 menjelaskan bahwa terdapat beberapa karakteristik individu dengan locus of control internal, antara lain:
a. Reaksi terhadap pengaruh sosial
Individu dengan locus of control internal memperlihatkan kepercayaan diri yang besar terhadap kompetensi yang dimiliki, serta menunjukkan adanya
kemandirian. Selain itu, individu tersebut akan mampu menolak setiap
commit to user 30
30 pengaruh yang berusaha menguasainya, dan senantiasa berusaha untuk
dapat mengontrol hidupnya sendiri. b.
Pencarian informasi Pencarian informasi menjadi perbedaan mendasar bagi locus of control
internal dan locus of control eksternal. Individu yang berkeyakinan bahwa dirinya menentukan nasibnya sendiri akan lebih aktif dalam pencarian
informasi. c.
Kesadaran kesehatan Individu dengan locus of control internal memperlihatkan adanya usaha
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan serta meminimalisir adanya penyakit.
d. Proses atribusi
Locus of control tidak hanya mempengaruhi sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sendiri, namun mempengaruhi pula perilaku individu pada
orang lain. Individu dengan locus of control internal memberikan perlakuan yang sama pada orang lain seperti individu tersebut memberikan perlakuan
terhadap dirinya sendiri. e.
Prestasi Bekerja keras dalam bidang kognitif dan penyelesaian tugas merupakan
salah satu karakteristik yang dimiliki individu dengan locus of control internal. Selain itu, individu tersebut berusaha untuk memperoleh
penghargaan dengan cara mencapai nilai yang terbaik dan menunda rasa puas.
commit to user 31
31 f.
Penyesuaian diri Pribadi yang aktif, mandiri merupakan salah satu kunci sukses dalam
penyesuaian diri. Individu yang berkeyakinan bahwa nasib merupakan hasil kontrol diri menjadi indikator bahwa individu tersebut mempunyai
kemampuan yang baik dalam penyesuaian diri. Rotter 1966, dalam Krueger, 2005 menyatakan bahwa individu yang
mempunyai kepercayaan diri yang besar untuk mengontrol peristiwa dalam hidupnya tampak seperti:
a. Lebih cepat belajar mengenali berbagai aspek dalam lingkungan sehingga
dapat membantu dirinya di masa depan. b.
Mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengembangkan lingkungan. c.
Mempunyai penilaian yang besar terhadap kemampuan serta hasil yang diperoleh.
Locus of control dinilai internal jika individu menunjukkan ciri-ciri bertanggung jawab atas tindakannya, berkemauan keras mencapai suatu tujuan,
dan melihat dirinya pengendali penuh arah hidupnya sendiri ReberReber, 2010.
Aji 2010 menjelaskan bahwa karakteristik individu yang mempunyai locus of control internal antara lain:
a. Kontrol
Individu mempunyai keyakinan bahwa peristiwa hidupnya adalah hasil dari faktor internal kontrol personal.
commit to user 32
32 b.
Mandiri Individu dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan atau hasil, percaya
dengan kemampuan dan ketrampilannya sendiri. c.
Tanggung jawab Individu mempunyai kesediaan untuk menerima segala sesuatu sebagai
akibat dari sikap atau tingkah lakunya sendiri, serta berusaha memperbaiki sikap atau tingkah lakunya agar mencapai hasil yang lebih baik lagi.
d. Ekspektansi
Individu mempunyai penilaian subjektif atau keyakinan bahwa konsekuensi positif akan diperoleh pada situasi tertentu sebagai imbalan tingkah lakunya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik orang dengan locus of control internal adalah mandiri berupa keyakinan atas
kemampuan yang dimiliki, selalu aktif, dan bekerja keras, kontrol diri berupa keyakinan bahwa peristiwa yang ada terjadi karena perbuatan atau sikapnya
sendiri, tanggung jawab atas segala peristiwa baik itu kesuksesan maupun kegagalan yang menimpa dirinya, dan ekspektasi berupa persepsi mengenai
masa depan, harapan, termasuk pula orientasi sukses.
C. Konsep Diri