Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di Indonesia

commit to user 66

F. Analisis Data

1. Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di Indonesia

TABEL 4.6 INDEKS WILLIAMSON DI INDONESIA TAHUN 2006 – 2009 PROVINSI TAHUN RATA – RATA KET. 2006 2007 2008 2009 Nanggro Aceh Darusalam 0,9314 0,8600 0,7488 0,8709 0,8528 Tinggi Sumatera Utara 0,5211 0,5493 0,5827 0,8513 0,6261 Tinggi Sumatera Barat 0,3664 0,4126 0,3844 0,4398 0,4008 Sedang Riau 0,7390 0,7094 0,6991 0,7832 0,7327 Tinggi Kepulauan Riau 0,7122 0,7079 0,7038 0,6800 0,7010 Tinggi Jambi 0,4087 0,4060 0,4019 0,3701 0,3967 Sedang Sumatera Selatan 0,6698 0,6501 0,6379 0,8452 0,7008 Tinggi Kep. Bangka Belitung 0,3096 0,3104 0,3130 0,3026 0,3089 Sedang Bengkulu 0,4176 0,4171 0,3822 0,3873 0,4011 Sedang Lampung 0,2259 0,2878 0,2299 0,2410 0,2462 Rendah DKI Jakarta 0,4989 0,4458 0,5474 0,5127 0,5012 Tinggi Jawa Barat 0,6913 0,6899 0,6941 0,7125 0,6970 Tinggi Banten 0,6644 0,6700 0,7909 0,6754 0,7002 Tinggi Jawa Tengah 0,6466 0,6462 0,6436 0,6706 0,6518 Tinggi DIY 0,3948 0,3984 0,4022 0,3696 0,3913 Sedang Jawa Timur 1,1076 1,2462 1,0157 1,0012 1,0927 Tinggi Bali 0,4242 0,4404 0,4453 0,3771 0,4218 Sedang NTB 0,9422 0,9322 0,8708 0,7529 0,8745 Tinggi NTT 0,5183 0,5507 0,5399 0,5203 0,5323 Tinggi Kalimatan Barat 0,4444 0,4175 0,4311 0,3475 0,4101 Sedang Kalimantan Tengah 0,2321 0,2074 0,2058 0,2999 0,2363 Rendah Kalimantan Selatan 0,4463 0,4493 0,4523 0,4511 0,4498 Sedang Kalimatan Timur 07942 0,8155 0,7799 1,1029 0,8731 Tinggi Sulawesi Selatan 0,7036 0,7086 0,7570 0,7432 0,7281 Tinggi Gorontalo 0,3307 0,2639 0,2593 0,2485 0,2756 Rendah Sulawesi Utara 0,4062 0,3853 0,4144 0,3156 0,3804 Sedang Sulawesi Barat 0,1208 0,1227 0,1027 0,1090 0,1138 Rendah Sulawesi Tengah 0,2456 0,2613 0,2700 0,3841 0,2903 Rendah Sulawesi Tenggara 0,6298 0,4903 0,4661 0,4773 0,5159 Tinggi Maluku 0,5533 0,6116 0,5381 0,5448 0,5620 Tinggi Maluku Utara 0,2386 0,2386 0,2615 0,2953 0,2585 Rendah Papua Barat 0,6216 0,4656 0,4473 0,3823 0,4792 Sedang Papua 0,5817 0,5749 0,5683 0,6854 0,6026 Tinggi Rata-rata provinsi 0,5315 0,5255 0,5148 0,5379 0,5274 Tinggi Sumber: data diolah commit to user 67 Ketimpangan merupakan salah satu masalah yang selalu terjadi di Negara berkembang, tak terkecuali Indonesia. Walaupun ketimpangan sudah biasa terjadi, ketimpangan harus ditangani secara dini agar persoalan sosial yang timbul akibat adanya ketimpangan menjadi tidak semakin parah. Oleh karena itu, kajian tentang ketimpangan antar provinsi sangatlah diperlukan sebagai dasar pengambilan kebijakan di masa yang akan datang. Tingkat ketimpangan dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan Indeks Williamson . Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan antar provinsi di Indonesia masih tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya provinsi yang memiliki tingkat ketimpangan di atas 0,5 dan tingginya rata – rata tingkat ketimpangan provinsi. Rata – rata tingkat ketimpangan provinsi senderung menurun pada tahun 2006 – 2008, dan meningkat pada tahun 2009. Rata-rata tingkat ketimpangan provinsi tahun 2006 sebesar 0,5315, menurun menjadi sebesar 0,5255 tahun 2007 dan 0,5148 tahun 2009. Kemudian meningkat menjadi sebesar 0,5379 di tahun 2009. Kondisi ini memperlihatkan bahwa ketimpangan baik SDA maupun SDE antara daerah yang kaya dengan yang rendah masih mengalami peningkatan yang relatif rendah. Dari 33 provinsi terdapat 6 provinsi yang memiliki Indeks Williamson dibawah 0,3 rendah; 10 provinsi diantara 0,3 dengan 0,5 sedang; dan 17 provinsi lebih dari 0,5 tinggi. Provinsi yang memiliki tingkat ketimpangan tertinggi adalah Jawa Timur, yaitu sebesar 1,0012 pada tahun 2009. Sedangkan, tingkat ketimpangan terendah adalah provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 0,1090. Tingkat ketimpangan Sulawesi Barat yang rendah commit to user 68 bukan berarti bahwa dapat dibiarkan begitu saja. Pemerintah tetap melakukan kajian ulang terhadap perencanaan pembangunan ekonomi yang telah dilakukan selama ini dan melakukan perencanaan yang lebih baik sehingga tingkat ketimpangan tidak semakin melebar dan konsekuensi dari ketimpangan tersebut dapat dihindari.

2. Hasil Estimasi Model