Kerangka Pemikiran Hipotesis TELAAH PUSTAKA

commit to user 36 proporsi usia produktif PAG, angka tidak melek huruf ILI, dan dummy variabel DUMM. Standar prosedur untuk tes statistic dari model akan dihitung dengan menggunakan standar asumsi klasik regresi yang kemudian dilakukan uji asumsi klasik. Hasil penelitian Purwanto menunjukkan bahwa belanja modal berpengaruh positif dan signifikan, proporsi usia produktif berpengaruh positif dan signifikan, angka tidak melek huruf berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan per kapita regional. Koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,59. Sedangkan, uji F yang dihasilkan adalah bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penelitian tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

C. Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah: Proporsi Dana Alokasi Umum Provinsi DAU Indeks Ketimpangan Pembangunan Ekonomi IW Rasio Belanja Modal Provinsi dengan total pengeluaran pemerintah pusat RBM Rasio total Pengeluaran provinsi dengan total pengeluaran pemerintah pusat RPP Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran commit to user 37 Banyak variabel dalam keuangan daerah di propinsi yang mempengaruhi tingkat ketimpangan di Indonesia. Dalam penelitian ini, variabel yang diduga mempengaruhi besarnya tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi antar provinsi di Indonesia yaitu proporsi Dana Alokasi Umum, Rasio Belanja Modal Provinsi dengan total pengeluaran pemerintah pusat dan rasio pengeluaran provinsi dengan total pengeluaran pemerintah pusat. Faktor – faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi antar provinsi di Indonesia dianggap konstan. Hal ini mengingat dalam penelitian ekonomi, faktor – faktor yang mempengaruhi gejala ekonomi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi antar provinsi di Indonesia yang dihitung dengan Indeks Williamson masih relatif tinggi atau lebih dari 0,5; 2. Proporsi dana alokasi umum signifikan berpengaruh negatif terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Indonesia; 3. Rasio belanja modal dengan total pengeluaran pemerintah signifikan berpengaruh negatif terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Indonesia; 4. Rasio pengeluaran dengan pengeluaran pemerintah signifikan berpengaruh positif terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Indonesia. commit to user 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan analisis mengenai ketimpangan pembangunan ekonomi antar kabupatenkota di provinsi – provinsi di Indonesia. Data diambil secara tahunan tiap provinsi di Indonesia. Sehingga, data dalam penelitian ini terdiri dari 33 provinsi dari tahun 2006 sampai dengan 2009.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan penelitian ini seluruhnya menggunakan data sekunder, dengan jenis datanya adalah pooled data. Pooled data adalah sekelompok data individu yang diteliti selama rentan waktu tertentu. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi di Indonesia yang terdiri dari: 1. Data jumlah penduduk tiap provinsi mulai tahun 2006 sampai tahun 2009; 2. Data PDRB atas dasar harga konstan 2000 tiap kabupatenkota di provinsi– provinsi di Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan 2009; 3. Data Statistik Keuangan Daerah untuk tiap provinsi di Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan 2009. Selain berasal dari Badan Pusat Statistik, data juga diperoleh dari nota keuangan pemerintah tahun 2009 - 2010 dan LKPD tiap provinsi tahun 2010.