Teori Pembangunan ekonomi Kajian Teori

commit to user 12 masyarakat. Biasanya laju pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan PDBPNB. Dalam jangka waktu tertentu, pada saat PDBPNB dihitung, selain akan terjadi pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat juga terjadi pertambahan penduduk. Dengan demikian, sebagian pertumbuhan hasil kegiatan ekonomi tersebut harus digunakan untuk mempertinggi kesejahteraan ekonomi masyarakat. Jika tingkat pertumbuhan PDBPNB sama dengan atau lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan penduduk, maka pendapatan perkapita akan tetap sama atau bahkan menurun. Ini berarti bahwa pertumbuhan PDBPNB tidak memperbaiki tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.

2. Teori Pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi memiliki beberapa teori yang secara parsial dapat membantu untuk memahami arti penting pembangunan ekonomi daerah. Masing – masing teori mengemukakan faktor – faktor apa yang mendorong perkembangan ekonomi, baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi. Apabila dibuat suatu fungsi, teori – teori tersebut dapat disajikan sebagai berikut: Pembangunan Daerah = f sumberdaya alam, tenaga kerja, investasi, entrepreneurship , transportasi, komunikasi, komposisi industri, teknologi, luas daerah, pasar ekspor, situasi ekonomi internasional, pengeluaran pemerintah pusat, dan bantuan – commit to user 13 bantuan pembangunan. Arsyad, Lincolin. 1999: 115 a. Teori Ekonomi NeoKlasik Peranan teori ekonomi Neoklasik tidak besar dalam menganalisis pembangunan daerah karena teori ini tidak memiliki dimensi spasial yang signifikan. Namun demikian, teori ini memberikan dua konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah, yaitu keseimbangan dan mobilitas faktor produksi. Artinya sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal mengalir tanpa pembatas. Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah. b. Teori Basis Ekonomi Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Pertumbuhan industri – industri yang menggunakan sumberdaya lokal akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja. Strategi pembangunan daerah yang berdasar pada teori ini adalah pentingnya bantuan kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional. Model ini memiliki kelemahan karena berdasarkan pada permintaan eksternal yang menyebabkan ketergantungan terhadap kekuatan pasar secara nasional maupun global. Namun demikian, model ini berguna untuk menentukan keseimbangan antara jenis – jenis commit to user 14 industri dan sektor yang dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan stabilitas ekonomi. c. Teori Lokasi Para ekonom regional sering mengatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan daerah, yaitu lokasi, lokasi, dan lokasi. Karena perusahaan cenderung untuk memilih lokasi yang mendekati pasar untuk meminimumkan biaya. Ada beberapa variabel yang mempengaruhi kualitas suatu lokasi, misalnya upah tenaga kerja, ketersediaan bahan baku, komunikasi. Keterbatasan teori ini pada saat sekarang adalah teknologi dan komunikasi telah mengubah suatu lokasi tertentu untuk kegiatan produksi. d. Teori Tempat Sentral Teori tempat sentral central place theory menganggap bahwa ada hirarki tempat hierarchy of place. Setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumberdaya. Sedangkan tempat sentral menyediakan jasa – jasa bagi penduduk daerah yang mendukung. Teori ini dapat diterapkan pada pembangunan ekonomi daerah. Misal, perlunya melakukan perbedaan fungsi daerah – daerah yang berbatasan. Beberapa daerah bisa menjadi wilayah penyedia jasa, sedangkan daerah lainnya sebagai daerah pemukiman. e. Teori Kausasi Kumulatif Kondisi daerah disekitar kota yang semakin memburuk menunjukkan konsep dari tesis kausasi kumulatif ini. Kekuatan pasar commit to user 15 cenderung memperparah kesenjangan antar daerah maju dan terbelakang. Hal ini yang disebut Myrdal 1957 sebagai Backwash effects . f. Model Daya Tarik Adalah model pembangunan ekonomi yang paling banyak digunakan. Teori ekonomi yang mendasarinya adalah masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya terhadap industrialisasi melalui pemberian subsidi dan insentif.

3. Ketimpangan Ekonomi