Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN

commit to user 41 c Mau mencatat dan merangkum bahan pelajaran dengan baik dan sistematis. d Banyak siswa yang mengangkat tangan mengajukan pertanyaan maupun pendapat. e Komunikasi antara siswa dengan guru terjalin. Analisis data Refleksi Setelah pelaksanaan siklus II selesai dilakukan,hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pantun untuk meningkatkan kemampuan berbicara melalui model PBL pada siklus II secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan, di mana guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin luwes dan sbar.Presentasi aktifitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat.Mereka lebih banyak memperhatikan dan menja2wab pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan kreatif. Kemampuan dan keterampilan berbicara dengan dengan bermain peran dalam setiap pembelajaran dalam setiap mata pelajaran yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan berbicara pada pembelajarn tematik. Dari analisis hasil tes pada siklus II diketahui bahwa dari penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila partisipasi dalam pembelajaran meningkat.Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes akhir pembelajarn mencapai nilai rata-rata kelas di atas 60 dan prosentase siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM mencapai kurang dari 85.. keatas dengan demikian melihat hasil yang diperoleh pada masing-masing pertemuan,maka pembelajaran melalui metode bermain peran dirasa cukup pada siklus II.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa pelajaran tematik menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas III SDN I Manggis .Setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode pembelajaran commit to user 42 bermain peran, dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas III SDN I Manggis Mojosongo Boyolali dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Data Nilai Pelajaran tematik Bahasa Indonesia, IPS, PKn, Matematika siswa kelas 3 SDN I Manggis, Mojosongo, Boyolali Sebelum Tindakan. Analisis data hasil evaluasi dari tes awal sebelum dilakukan tindakan diperoleh rata –rata nilai siswa 53,13 dimana hasil tersebut masih dibawah nilai rata – rata KKM yang telah ditetapkan oleh Guru, Kepala Sekolah dan Peneliti, yaitu sebesar 65. Sedangkan besarnya prosentase siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 27.5 dan sisanya sebesar 72,5 sebelum mencapai kreteria ketuntasan yang diinginkan. Hasil tersebut belum dapat memenuhi target yang ingin dicapai yaitu siswa dapat mencapai ketuntasan sebesar 75.Dari hasil analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kemampuan berbicara pembelajaran tematik perlu diadakan tindakan lebih lanjut. 2. Data Nilai Tematik siswa kelas 3 SDN I Manggis pada siklus I. Pada siklus I setelah diadakan tes kemampuan awal dilanjutkan dengan siswa mau menerima materi dengan menggunakan metode bermain peran mengacu pada : - Kemampuan Dasar : - Indikator: - Tujuan Pembelajaran : commit to user 43 Tabel 5. Data Nilai Pada Tes Akhir Siklus I No Nama Siswa Perolehan Nilai Tuntas T Tidak Tuntas TT 1 55 TT 2 60 TT 3 65 T 4 65 T 5 65 T 6 70 T 7 70 T 8 75 T 9 65 T 10 65 T 11 50 TT 12 70 T 13 65 T 14 60 TT 15 60 TT 16 60 TT 17 75 T 18 65 T 19 65 T 20 50 TT 21 70 T 22 50 TT 23 75 T 24 75 T 25 80 T commit to user 44 No Nama Siswa Perolehan Nilai Tuntas T Tidak Tuntas TT 26 70 T 27 75 T 28 70 T 29 60 TT 30 60 TT 31 70 T 32 65 T 33 65 T 34 50 TT 35 65 T 36 60 TT 37 65 T 38 75 T 39 70 T 40 65 T JUMLAH 2610 RATA-RATA 65,25 KETERANGAN PROSENTASE TUNTAS 28 70 TIDAK TUNTAS 12 30 commit to user 45 Tabel 6. Frekunsi Data Nilai Tes Akhir Siklus I N0 Rentang Nilai Frekuensi Prosentase 1 21 – 30 2 31 - 40 3 41 - 50 4 10 4 51 - 60 8 20 5 61 - 70 21 52,5 6 71 - 80 7 17,5 7 81 - 90 8 91 - 100 JUMLAH 40 100 Dari tabel 6 maka dapat digambarkan pada grafik 5 5 10 15 20 25 21 – 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90 91 - 100 DATA NILAI DATA NILAI Gambar 5 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus I commit to user 46 Tabel 7 . Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa sebelum dan setelah diberikan Tindakan Siklus I Keterangan Tes Awal Tes Siklus I Nilai terendah 30 50 Nilai tertinggi 75 80 Rata-rata nilai 53,13 65,25 Siswa belajar tuntas 11 28 Dari tabel 7 dapat dilihat pada gambar grafik 6 10 20 30 40 50 60 70 80 Tes Awal Tes Siklus I Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai Siswa belajar tuntas Grafik 6 Grafik Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa sebelum dan setelah Diberikan Tindakan siklus I Dari hasil analisa data perkembangan prestasi belajar siswa pada siklus I tabel 7 dapat disimpulkan bahwa persentase hasil tes siswa yang tuntas naik pada siklus I yaitu sebesar 27,5 menjadi 70 dari tes awal yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 11 dan pada siklus I menjadi 28 Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 50 naik menjadi 80 dan nilai rata – rata kelas yang pada tes awal sebesar 53,13 naik ada tes siklus I menjadi 65,25 nilai tersebut sudah mencapai rata-rata minimum batas ketuntasan siswa yaitu 65. commit to user 47 3. Data Nilai Tematik siswa kelas 3 SDN I Manggis kecamatan Mojosongo, Boyolali Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk memantapkan dan mencapai tujuan penelitian.Pembelajaran yang disampaikan tentang metode bermain peran dengan ….. Kegiatan belajar disampaikan dengan strategi terencana sebagaimana siklus I dan kegiatan pembelajaran dilaksnankan lebih optimal. Tabel 8. Data Nilai Pada Tes Akhir Siklus II No Nama Siswa Perolehan Nilai Tuntas T Tidak Tuntas TT 1 65 T 2 65 T 3 70 T 4 70 T 5 70 T 6 80 T 7 80 T 8 90 T 9 80 T 10 85 T 11 85 T 12 85 T 13 70 T 14 80 T 15 65 T 16 80 T 17 80 T 18 90 T 19 70 T commit to user 48 No Nama Siswa Perolehan Nilai Tuntas T Tidak Tuntas TT 20 65 T 21 80 T 22 65 T 23 70 T 24 70 T 25 80 T 26 80 T 27 90 T 28 80 T 29 65 T 30 65 T 31 80 T 32 80 T 33 80 T 34 65 T 35 65 T 36 80 T 37 70 T 38 80 T 39 80 T 40 75 T JUMLAH 3025 RATA-RATA 75.63 KETERANGAN PROSENTASE TUNTAS 40 100 TIDAK TUNTAS commit to user 49 Tabel 9. Frekuensi Data Nilai Tes Akhir Siklus II No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase 1 21 – 30 2 31 - 40 3 41 – 50 4 51 – 60 5 61 – 70 17 42,5 6 71 – 80 17 42,5 7 81 – 90 6 15 8 91 – 100 JUMLAH 40 100 Dari Tabel 9 maka dapat digambarkan pada grafik 7 2 4 6 8 10 12 14 16 18 21 – 30 31 - 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100 Data Nilai Siklus II Data Nilai Siklus II Gambar 7 grafik Frekuensi Data Nilai Tes Akhir Siklus II commit to user 50 Tabel 10 Perbandingan Hasil Tes Awal Sebelum dilaksnakan tindakan dan Tes Akhir Siklus II keterangan Tes awal Tes diklus I Tes siklus II Nilai terendah 30 50 65 Nilai tertinggi 75 80 90 Rata-rata nilai 53,13 65,25 75,63 Siswa belajar tuntas 11 29 40 Dari tabel dapat dilihat pada gambar grafik 8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tes Awal Tes Siklus I Tes Siklus II Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata nilai Siswa belajar tuntas Grafik 8. Grafik perbandingan hasil tes awal sd tes akhir siklus II 1 Nilai terendah yang diperoleh siswa pada awal tes 30, pada tes siklus pertama 50, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 65. 2 Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 75, kemudian mejadi 90 pada tes siklus kedua. commit to user 51 3 Milai rata –rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 53,13 tes siklus pertama 65,25 dan pada tes siklus kedua 75,63 4 Untuk siswa tuntas belajar nilai ketuntasan di atas 60 pada tes awal 27,5 tes siklus pertama 70,5 dan siklus kedua menjadi 100 Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksnaan pembelajaran pada siklus II secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksnakan pembelajaran semakin sabar dan mumpuni dengan kekurangan- kekurangan yang kurang begitu berarti. Prosentase kemampuan berbicara pada pembelajaran tematik semakin meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan pendapat, mengeluarkan pendapat tanpa rasa takut berinteraksi dengan guru, mampu mendemonstrasikan, kerja sama kelompok meningkat dan menyelesaikan soal soal latihan. Dengan partisipasi siswa aktif sehingga kelas pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan.Pada akhirnya kemampuan berbicara pada pembelajaran tematik pada siswa kelas III SDN I Manggis Kec. Mojosongo Kabupaten Boyolali meningkat. Berdasarkan peningkatan kemampuan yang telah dicapai siswa, maka pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dianggap cukup meningkap dan diakhiri pada siklus ini. Hasil temuan pada pelaksnaan tindakan dalam penelitian yang menerapkan model pembelajaran bermain peran adalah : 1. Pada tahap orientasi dengan indikator guru menjelaskan pembelajaran ditemukan siswa lebih memperhatikan dan mengerti arah tujuan pembelajaran. 2. Pada tahap mengorganisasikan siswa untuk belajar dengan indikator guru membantu mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan tema atau permasalahan ditemukan bahwa prestasi belajar siswa meningkat dibanding sebelumnya. 3. Pada tahap membimbing penyelidikan individual maupun kelompok dengan indikator guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak –banyaknya untuk mendapatkanpemecahan commit to user 52 masalah, ditemukan siswa lebih aktif,kreaktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran. 4. Pada tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya pada materi pembelajaran tematik ditemukan kemampuan berbicara anak meningkat. 5. Pada tahap menganalisis dan mengevaluasi ditemukan bahwa terjadi peningkatan kemampuan kognitif,afektit dan psikomotor. commit to user 53

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan dalam II siklus dengan dengan menerapkan penggunaan model pembelajaran pada siswa kelas III SDN I Manggis Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun 20102011 dalam kegiatan pembelajaran kemampuan berbicara dengan materi pokok pembelajaran tematik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Melalui model pembelajaran bermain peran terbukti dapat meningkatkan kemapuan berbicara siswa kelas III SDN I Manggis Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 20102011. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata – rata kelas pada tes awal dilakukan sebesar 53,13 siklus I sebesar 65,25 dan pada siklus II meningkat menjadi 75,63. Sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa menurut standar KKM yaitu 65 pada tes awal yang baru mencapai 27,5 dapat meningkat pada siklus I menjadi 75,63 siklus II mencapai 100

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran dengan menerapkan metode bermain peran dalam pembelajaran tematik. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus setiap siklus dengan tiga pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin Berdasarkan penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut : 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kemampuan berbicara pada pembelajaran tematik melalui metode bermain peran dapat dipertimbangkan untuk menambah model pembelajaran bagi guru dalam memberikan materi pelajaran.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010

0 5 125

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

0 6 4

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 TANJUNGANOM KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011.

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39