Fungsi dan Tujuan Berbicara Proses Berbicara

commit to user 7 Sehubungan dengan kompleknya kegiatan yang harus diperlukan untuk ketrampilan berbicara.Berbicara harus dipelajari dan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh. Mengingat pentingnya ketrampilan berbicara tersebut dan manfaatnya bagi hari depan untuk para siswa, apalagi pada era informasi yang serba cepat ini, bahasa sebagai informasi lisan. Pemerintah melaui lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi mewajibkan para peserta didik untuk memiliki ketrampilan berbicara dengan di Sekolah Dasar SD ketrampilan berbicara merupakan salah satu ketrampilan yang ditekankan pembinaannya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditegaskan bahwa siswa SD perlu belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan berbicara adalah apa saja yang diekspresikan baik lewat mulut dengan mengeluarkan bunyi-bunyian atau suara maupun lewat ekspresi wajahmimik ataupun tingkah laku sehingga lawan yang diajak berbicara tahu maksudnya

3. Fungsi dan Tujuan Berbicara

Kegiatan menulis mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang ingin disampaikan dari seorang pembicara kepada pendengar. Menurutnya Paul Chauchard dalam Baryadi, 2009 : 1 tujuan berbicara adalah untuk mengekpresikan perasaan dan pikiran.Menurutnya Rahmat, 2001 : 2 tujuan berbicara untuk meyakinkan pendengar akan kebenaran, gagasan atau topik yang dia pikirkan. Menurut Arsjad 1991 : 11 tujuan berbicara adalah : 1 Mengekspresikan sikap dan perasaannya, 2 Menyampaikan pendapat dan ide, 3 Kemampuan mengucapkan artikulasi bunyi-bunyi secara lisan yang produktif. Dari berbagai pendapat bahwa yang dimaksud dengan tujuan berbicara adalah seorang individu atau lebih yang menyampaikan idea atau gagasan commit to user 8 yang disampaikan secara lisan ataupun tulisan agar apa yang menjadi idenya tersampaikan dengan jelas dan mendapat respon dari lawan bicaranya Tujuan berbicara mencakup hal-hal berikut : 1 Kemudahan dalam menyampaikan pendapat, 2 Kejelasan, 3 Bertanggung jawab, 4 Membentuk pendengaran yang kritis, 5 Membentuk kebiasaan.

4. Proses Berbicara

Dalam proses belajar berbahasa di sekolah, anak-anak mengembangkan kemampuannya secara vertical. Artinya mereka sudah dapat mengungkapkan pesan secara lengkap meskipun belum sempurna. Semakin lama kemampuan tersebut menjadi sempurna dalam artian strukturnya menjadi semakin benar, Pilihan katanya semakin tepat, kalimatnya semakin bervariasi. Dengan kata lain perkembangan tersebut tidak secara horizontal mulai dari fonem, kata, fase, kalimat dan wacana. Ellis dalam Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 2001 : 7 mengemukakan adanya tiga cara untuk mengembangkan secara vertical dalam meningkatkan kemampuan berbicara: a Menirukan pembicaraan orang lain Khususnya guru b Mengembangkan bentuk-bentuk ujaran yang Telah dikuasai c. Mendekakan atau menyejajarkan dua bentu ujaran, yaitu bentuk ujaran sendiri yang belum benar dan ujaran orang dewasa terutama guru yang sudah benar. Tompkins dan Hoskisson dalam Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi, 2001 : 8 menyatakan bahwa proses pembelajaran berbicara dengan berbagai jenis kegiaan, yaitu percakapan, berbicara estetik mendongeng, berbicara untuk menyampaikan informasi atau untuk mempengaruhi dan kegiatan dramatik.

5. Strategi Pembelajaran Berbicara

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010

0 5 125

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

0 6 4

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 TANJUNGANOM KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011.

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39