Penilaian Kemampuan Berbicara Kajian Teori 1.

commit to user 11 a Kemudahan berbicara Peserta didik mendapat kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara sampai mereka dapat mengembangkan keterampilan tersebut secara wajar,lancer dan menyenangkan. b. Kejelasan Peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas baik artikulasi maupun diksi kalimat-kalimatnya. c. Bertanggungjawab Latihan berbicara yang menekankan pembicaraan untuk bertanggungjawab agar berbicara secara tepat dan dipikirkan dengan sungguh – sungguh mengenai apa yang menjadi topik pembicaraan, tujuan, siapa bagaimana situasinya serta momentumnya. d. Membentuk pendengaran yang kritis Latihan berbicara yang baik sekaligus mengembangkan ketrampilan menyimak secara tepat dan kritis. e. Membentuk kebiasaan Kebiasaan berbicara idak dapat tercapai tanpa kebiasaan berinteraksi dalam bahasa yang dipelajari atau bahkan dalam bahasa ibu.

7. Penilaian Kemampuan Berbicara

Tes kemampuan berbicara merupakan tes berbahasa yang difungsikan unuk mengukur kemampuan dalam berkmunikasi menggunakan bahasa lisan. Bentuk es kemampuan berbicara secara umum yang digunakan adalah test subyektif yang berisi perinah melakukan kegiatan berbicara. Beberapa tes yang digunakan unuk mengukur ketrampilan berbicara yaitu : 1 Tes kemampuan berdasarkan gambar, 2 Wawancara 3 Bercerita 4 Diskusi 5 Ujaran terstruktur. Ujaran terstruktur mencakup : a Mengatakan kembali, b Membaca kutipan, c Mengubah kalimat, d Membuat kalimat Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuchdi 2001 : 171 – 172 menyatakan bahwa macam-macam penilaian kemampuan berbicara.Penilaian kemampuan berbicara dapat dilakukan secara aspektual atau koprehensif commit to user 12 merupakan penilaian yang difokuskan pada keseluruhan kemampuan berbicara. Penilaian aspectual dapat dibedakan menjadi 2 macam, Yaitu: penilaian aspek individual dan penilaian aspek kelompok. Penilaian aspek individual dapat dibedakan menjadi : aspek kebahasaan dan aspek non- kebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi : tekanan, ucapan, nada dan irama, persendian, kosa kata, dan struktur kalimat yang digunakan. Aspek non- kebahasaan meliputi : kelancaran, keramahan, semangat, sikap dan perhatian. Penilaian aspek kelompok, aspek-aspek yang dinilai adalah : pemerasaan kesempatan berbicara, keterarahan pembicaraan, kesopanan menarik kesimpulan, pengendali emosi, kespanan dan rasa saling mengasihi, kejelasan bahasa yang digunakan, kebakuan bahasa yang digunakan, keterkendalian proses pembicaraan, ketertiban berbicara, kehangatan dan kegairahan berbicara. Penilaian koprehensif dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan berbicara menyeluruh. Tes ini dapat digunakan unuk menilai kemampuan berbicara, yaitu dengan cara memitna siswa untuk berbicara atau bercerita. Penilaian hendaknya jangan semata-mata mengukur dan memberikan angka., tetapi hendaknya ditujukan pada usaha perbaikan prestasi. Oleh karena itu penilaian tidak hanya ditekankan pada kekurangan-kekurangan yang telah diajukannya.

8. Pembelajaran Tematik di Kelas III Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010

0 5 125

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

0 6 4

METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pel

0 3 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 TANJUNGANOM KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2011.

0 0 8

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 5 Boyolali Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39