Deskripsi Kondisi Awal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn

a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Observasi awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan khususnya keadaan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Observasi awal dilakukan pada hari kamis tanggal 1, 8, dan 15 April 2010 di kelas VIIIA SMP N 1 Nguter. Observasi dilakukan bertepatan pada jadwal mata pelajaran PKn di kelas VIIIA. Berdasarkan hasil observasi awal didapatkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran PKn yaitu Guru dalam menyampaikan materi pelajaran PKn masih berkisar ceramah dan tanya jawab. Dimana dalam proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa hanya menerima informasi dari guru sehingga siswa menjadi bosan, jenuh, tidak tertarik dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran PKn. Hal ini tampak ketika peneliti melakukan observasi dikelas VIIIA dimana ketika guru menyampaikan pelajaran PKn siswa berbicara dengan teman sebangkunya, melamun, tidak mencatat penjelasan guru kalau tidak disuruh untuk mencatat, mengetuk meja ketika guru menerangkan, mencoret-coret buku. Selain itu siswa hanya memiliki LKS Lembar Kegiatan Siswa sebagai sumber belajar. Tidak ada buku pegangan lain yang dimiliki siswa sehingga referensi belajar yang dimiliki siswa masih kurang. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa kelas VIIIA pada mata pelajaran PKn dimana nilai rata-rata kelas ujian akhir semester 1 tahun ajaran 20092010, adalah: 64,84 dengan batas ketuntasan minimalnya adalah 70 lihat lampiran 3. Berdasarkan data tersebut siswa yang mampu memperoleh nilai ≥ 70 hanya 21 sedangkan sisanya memperoleh nilai di bawah batas ketuntasan. commit to user 44 Berdasarkan observasi atau pengamatan di kelas VIIIA tanggal 1, 8, 15 April 2010, dan wawancara dengan guru PKn di SMP N 1 Nguter lihat lampiran2, maka untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 tentang keadaan yang dapat mencerminkan kondisi awal sebelum diadakannya tindakan, adalah sebagai berikut : Tabel 3. Kondisi Awal Sebelum di Lakukan Tindakan No Kondisi Awal Keterangan 1. Ditinjau dari Segi Guru a. Guru kurang bisa memanfaatkan metode mengajar Kegiatan guru berorientasi pada metode ceramah dan tanya jawab b. Proses kegiatan belajar mengajar di kelas masih di dominasi oleh guru atau masih berpusat pada guru Kegiatan siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi pelajaran yang di berikan oleh guru bila disuruh untuk mencatat hal ini membuat siswa menjadi pasif. 2. Ditinjau dari Segi Siswa a. Rasa ingin tahu siswa yang masih rendah Sedikit siswa yang bertanya apabila tidak ditunjuk oleh guru untuk bertanya maka siswa tidak bertanya b. Hasil belajar siswa rendah Kurang dari 50 siswa yang mencapai batas tuntas c. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa kurang tertarik termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran Siswa sering berbicara dengan teman sebangkunya, melamun, mengetuk meja ketika guru menerangkan, mencoret-coret buku Sumber Data: Hasil Pengamatan Pada Kondisi Awal b. Refleksi dan Rencana Penerapan Pembelajaran Berdasarkan uraian di atas salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan metode mengajar guru yang masih bersifat konvensional. Metode ini hanya berkisar pada ceramah dan tanya jawab. Siswa hanya diminta untuk diam dan mendengarkan. Sehingga selama proses belajar mengajar siswa cenderung pasif. Oleh karena itu perlu diterapkan commit to user 45 suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar dan berpikir menyelesaikan suatu persoalan. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat digunakan model pembelajaran kooperatif. Salah satu modelnya yaitu metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD. Gagasan utama dari Student Teams-Achievement Division STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Sehingga diharapkan dengan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar PKn. c. Rencana Tindakan Peneliti menerapkan dua siklus pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan menggunakan metode pembelajaran. Student Teams-Achievement Division STAD. Sebelum pelaksanaan siklus I, peneliti memberikan tes kemampuan awal. Tes kemampuan awal di kelas VIIIA SMP N 1 Nguter. Tes kemampuan awal diberikan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diujikan yaitu Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia dan untuk menentukan pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan hasil tes kemampuan awal dan jenis kelamin pada saat metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD siklus I diterapkan. Tes kemampuan awal diberikan pada hari Kamis tanggal 8 April 2010. Adapun kisi-kisi dan soal tes kemampuan awal dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.

2. Penelitian untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa

Kegiatan untuk mengetahui kondisi awal siswa dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan awal pada hari Kamis tanggal 8 April 2010. Tes kemampuan awal ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Selain itu, tes kemampuan awal juga digunakan sebagai pedoman dalam menentukan pembagian kelompok belajar selama proses pembelajaran commit to user 46 dengan menggunakan metode STAD pada siklus I dan 2. Tes kemampuan awal diberikan sebanyak 20 soal berupa soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yaitu a, b, c dan d lihat lampiran 5. Berdasarkan hasil tes kemampuan awal kelas VIIIA memperoleh nilai rata-rata yaitu 58,93 dengan jumlah siswa yang tuntas 6 siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 27 siswa. Hasil nilai tes kemampuan awal kelas VIII A dapat dilihat pada lampiran 7. Nilai ini juga digunakan sebagai pedoman dalam menentukan pembagian kelompok belajar selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD pada pelaksanaan siklus I, daftar kelompok untuk pelaksanaan siklus I dapat dilihat pada lampiran 8. Rendahnya hasil tes kemampuan awal siswa membuktikan bahwa masih banyak siswa yang masih sulit memahami sub materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia, sehingga hasil belajar pada sub materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia relatif rendah, yang ditunjukkan dengan masih banyaknya 50 siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal SKBM. Hal ini dapat dilihat dari data hasil uji kompetensi sub materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia kelas VIIIA tahun ajaran 20092010 pada tabel 4, berikut ini: Tabel 4. Data Ketercapaian SKBM Pada Sub Materi Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Tahun Ajaran 20092010 No DATA Kelas VIIIA 1 Jumlah siswa 33 2 Jumlah siswa yang lulus SKBM 6 3 Jumlah siswa yang belum mencapai SKBM 27 4 Presentase siswa yang mencapai SKBM 18 5 Presentase siswa yang belum mencapai SKBM 82 Sumber Data : Hasil Tes Awal Sebelum Dilakukan Tindakan commit to user 47 Sedangkan untuk memperjelas sajian data tersebut dapat dilihat dalam gambar no 5 di bawah ini. 33 6 27 18 82 5 10 15 20 25 30 35 Jumlah siswa Jumlah siswa yang belum mencapai SKBM Jumlah siswa yang sudah mencapai SKBM Presentase siswa yang belum mencapai SKBM Presentase siswa yang sudah mencapai SKBM Gambar 5. Grafik Ketercapaian SKBM Sebelum Dimanfaatkannya Metode STAD Dalam Pembelajaran PKn Pada mata pelajaran PKn, siswa dihadapkan pada banyak konsep dan fakta, maka ada pemikiran untuk melakukan suatu tindakan di kelas VIIIA SMP N 1 Nguter agar kompetensi siswa dapat meningkat. Berdasarkan temuan di atas akan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang kurang optimal, sehingga perlu adanya perbaikan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Sebagai tindak lanjut agar hasil belajar siswa meningkat dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif, maka peneliti menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD.

3. Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Siklus I Pada tahap ini guru bersama peneliti menyusun rancangan pembelajaran untuk diterapkan dalam penyampaian materi tentang Kedaulatan Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2010. Pada tiap siklus peneliti akan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan metode pembelajaran Student Teams- Achievement Division STAD, menyiapkan soal untuk diskusi kelompok dan commit to user 48 kuis, membuat daftar kelompok berdasarkan nilai tes kemampuan awal, lembar observasi dan angket respon siswa. Pembagian kelompok terdiri dari tujuh kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. Pembagian kelompok berdasarkan hasil tes kemampuan awal siswa, dimana pembagian kelompok dibagi secara heterogen dari kemampuan akademik siswa yaitu siswa yang pandai 25, siswa yang kemampuan akademiknya sedang 50, siswa yang akademiknya rendah 25 akan tetapi pembagian kelompok tidak bisa dilaksanakan sesuai persentase tersebut dikarenakan jumlah dari siswa yang pandai, sedang dan rendah tidak proposional dimana jumlah dari siswa yang pandai hanya 6 siswa sedangkan untuk siswa yang kemampuan akademiknya sedang dan rendah lebih banyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran lihat lampiran 9, soal tes yaitu kuis siklus I yang dikerjakan secara individu dan soal untuk dikerjakan secara berkelompok lihat lampiran 10 dan 12. Tes tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa, kemudian lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa lihat lampiran 15 dan untuk mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti lihat lampiran17, angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan lihat lampiran 19. b. Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama satu kali pertemuan seperti yang telah direncanakan yaitu pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2010 dengan alokasi waktu 3 x 40 menit karena jadwal pelajaran PKn di kelas VIIIA dilaksanakan setiap hari kamis dengan alokasi waktu 3 x 40 menit yaitu pada jam pelajaran ke tiga, empat dan delapan. Peneliti bertindak sebagai guru mengajar dan dibantu oleh tiga orang pengamat yaitu Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA dan dua teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Materi pada pelaksanaan tindakan I adalah kompetensi commit to user 49 dasar mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Pelaksanaan tindakan I pada hari kamis tanggal 6 Mei 2010 pada jam pelajaran ke tiga dan keempat Pukul 08.20-09.40 WIB digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD, sedangkan jam pelajaran ke delapan Pukul 12.10-12.50 WIB akan dilakukan kuis siklus I, perhitungan skor kemajuan individual, pemberian penghargaan dan pengisian angket respon siswa terhadap metode yang diterapkan. Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Pelajaran jam ke tiga dan ke empat Pukul 08.20-09.40 WIB a Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. b Guru memperkenalkan diri dan menjelaskan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD c Guru menyampaikan materi tentang kompetensi dasar mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. d Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah disampaikan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. e Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok belajar dimana masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pembagian kelompok dibagi secara heterogen berdasarkan hasil belajar tes kemampuan awal yang sudah terlaksana pada tanggal 8 April 2010 dan berdasarkan jenis kelamin. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menempatkan diri sesuai kelompoknya masing-masing. f Guru memberikan soal untuk didiskusikan dengan anggota kelompok. g Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa selama diskusi serta mengingatkan tiap kelompok untuk memastikan bahwa tiap anggotanya memahami materi yang telah disampaikan. commit to user 50 h Guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok yang sudah selesai mengerjakan soal diskusi untuk mempresentasikannya didepan kelas. i Guru membahas soal diskusi bersama siswa dan membuat kesimpulan terhadap pelajaran yang telah dilalui. j Guru menginformasikan kepada siswa bahwa jam pelajaran kedelapan akan dilaksanakan kuis siklus I maka dari itu siswa diminta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa mengerjakan soal dengan baik. 2 Pelajaran jam ke delapan Pukul 12.10-12.50 WIB a Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. b Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri mengerjakan kuis siklus I untuk materi yang telah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan empat alternatif jawaban. c Guru membagikan soal untuk dikerjakan siswa dan meminta siswa agar bekerja sendiri dan tidak diperkenankan bekerjasama. d Siswa mengerjakan soal, guru mengawasi agar tidak ada siswa yang mencoba berbuat curang. e Siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban ditukarkan kepada temannya untuk dikoreksi saat itu juga dan dinilai. f Guru memberikan lembar rangkuman tim kepada tiap kelompok untuk diisi oleh masing-masing kelompok. Lembar kegiatan tim bertujuan untuk mengetahui poin kemajuan yang meraka peroleh selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD. g Guru membimbing siswa untuk memberikan penilaian dan menghitung poin kemajuan ke dalam lembar rangkuman tim serta mengingatkan kepada siswa untuk berlaku jujur dalam memberikan penilaian. h Guru memberikan penghargaan kepada tim atau kelompok yaitu tim super dengan nilai rata-rata tim 25, tim hebat dengan rata-rata tim 20, dan tim baik dengan nilai rata-rata 15. commit to user 51 i Guru membagikan angket respon terhadap metode yang telah diterapkan pada siklus I untuk diisi oleh siswa, dikumpulkan saat itu juga. j Kegiatan belajar dengan metode pembelajaran Student Teams- Achievement Division STAD dan kegiatan evaluasi pada siklus I berakhir. c. Observasi Siklus I Observasi tindakan I peneliti dibantu oleh tiga orang pengamat yaitu Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dan untuk mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti selama menggunakan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD siklus I. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. d. Analisis dan Refleksi Siklus I Pada tahap ini dilakukan analisis tentang keberhasilan tindakan terhadap hasil belajar siswa dari tes kemampuan awal sampai pada berakhirnya kegiatan belajar siklus I. Pada dasarnya hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal tes kemampuan awal sampai dengan siklus I. Adapun hasil peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Keterangan Tes Awal Siklus I Siswa Tuntas 6 18 18 55 Siswa Belum Tuntas 27 82 15 45 Nilai Tertinggi 70 90 Nilai Terendah 40 55 Rata-rata Kelas 58,93 70,75 Sumber: Data Primer Hasil Tes Awal dan Tes Siklus I commit to user 52 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar PKn siswa kelas VIIIA mengalami peningkatan dari kondisi awal tes kemampuan awal sampai tindakan pada siklus I. Hasil tes awal menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa dengan persentase 18 kemudian pada siklus I mengalami peningkatan yaitu siswa yang tuntas menjadi 18 siswa dengan persentase 55 mengalami peningkatan sebesar 37. Begitupula dengan rata-rata kelas yang semula hanya 58,93 pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 70,75. Selain itu pencapaian nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah 55 sedangkan untuk tes awal pencapaian nilai tertinggi adalah 70 dan nilai terendah 40. Adapun hasil nilai tes siklus I dapat dilihat pada lampiran 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini: 6 27 70 40 18 15 90 55 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Tes Awal Siklus I Siswa Tuntas Presentase Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas Presentase Siswa Belum Tuntas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Gambar 6. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Kemampuan Awal dan Tes Siklus I Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Kriteria keberhasilan untuk hasil belajar yaitu dengan batas tuntas atau KKM Kriteria Ketuntasan Minimal 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85. Berdasarkan target tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian nilai untuk hasil belajar pada siklus I belum tercapai, karena pada siklus I ketuntasan kelas hanya mencapai 55 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 85. commit to user 53

4. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus I Berdasarkan hasil tes siklus I terdapat siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 KKM = 70 sebanyak 15 siswa dengan persentase 45 dan yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 18 siswa dengan persentase sebesar 55, dan nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 70,75. Ketuntasan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Kriteria Jumlah Siswa Tuntas 18 55 Belum Tuntas 15 45 Sumber: Data Primer Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Hasil capaian ketuntasan belajar siswa siklus I juga dapat dilihat pada grafik berikut ini: 18 55 15 45 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Tuntas Belum Tuntas Jumlah Siswa Presentase Siswa Tuntas Belum Tuntas Gambar 7. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas tuntas 70 KKM = 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85. Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa target yang diharapkan belum tercapai, karena pada hasil tes siklus I ketuntasan kelas baru mencapai 55 sedangkan target yang ditetapkan sebesar 85. Keadaan ini akan diperbaiki pada siklusII. commit to user 54 b. Hasil Observasi Siklus I Berdasarkan lembar observasi yang diperoleh pada kegiatan observasi siklus I dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut: 1 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kegiatan observasi keaktifan siswa siklus I dilakukan oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi keaktifan siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel no 7 berikut ini: Tabel 7. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I No Kegiatan Siklus I 1 Kegiatan Siswa Ya Tidak Penilaian Persentase 1.1. Ada siswa yang tidak masuk kelas - v 33 100 1.2. Ada siswa yang terlambat masuk kelas - v 33 100 1.3. Ada siswa yang tidak memperhatikan sewaktu guru menerangkan v - 4 12.1 1.4. Ada siswa yang bertanya mengenai materi pelajaran v - 10 30,3 1.5. Ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru v - 18 54,5 1.6. Ada yang tidak mengindahkan instruksi guru v - 3 9,09 1.7. Ada siswa yang tidak membawa LKS PKn - v 33 100 1.8. Ada siswa yang masih belajar materi pelajaran lain sewaktu guru mengajar - v 33 100 1.9. Ada siswa yang tidak serius mengerjakan kuis v - 4 12,1 1.10 . Ada siswa yang mengantuk saat guru menerangkan - v 33 100 Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I commit to user 55 Berdasarkan data tabel hasil observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD pada siklus I siswa sangat antusias untuk mengikuti pelajaran PKn dengan menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD hal terlihat dari hasil observasi keaktifan siswa dimana siswa hadir sebanyak 33 siswa artinya tidak ada siswa yang tidak masuk kelas kemudian selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I siswa tidak ada yang datang terlambat baik ketika pergantian jam pelajaran saat pelajaran PKn akan dimulai maupun ketika pelajaran akan dimulai setelah siswa istirahat. Semua siswa membawa LKS sebagai bahan belajar mereka dan tidak ditemukan siswa mengerjakan mata pelajaran lain diluar mata pelajaran PKn siswa tidak menunjukkan raut muka yang mengantuk semua siswa bersemangat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, selain itu terdapat 30,3 siswa yang berani untuk bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang kurang jelas dan ketika guru melontarkan pertanyaan terdapat 54,5 siswa yang mengacungkan jari. Akan tetapi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru yaitu 12,1 mereka bicara sendiri dengan teman satu mejanya dan teman didepannya. Selain itu ada siswa yang tidak mengindah instruksi dari guru yaitu 9,09 sehingga proses pembelajaran kurang dapat berjalan secara maksimal dan ketika waktunya untuk mengerjakan soal kuis yaitu 12,1 siswa yang tidak serius mengerjakan soal tersebut dimana ada siswa yang meminta jawaban dari teman lain atau mencontek jawaban teman dan mengerjakan soal tersebut sambil bercanda dengan temannya. Untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada proses pembelajaran siklus I, maka akan dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Pada Siklus I Kegiatan observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok siklus I dilakukan oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. commit to user 56 Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel no 8 berikut ini: Tabel 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Siklus I NO Kegiatan Kelompok Penilaian Persentase 1. Seluruh siswa dalam kelompok aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok 5 71,4 2. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran 4 57,1 3. Semua siswa dalam kelompok bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing 4 57,1 4. Semua siswa dalam kelompok mengerjakan tugas tepat waktu 4 57,1 Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Berdasarkan data tabel hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok pada pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD terdapat tujuh kelompok dimana setiap kelompok terdapat 4-5 siswa yang dibagi berdasarkan hasil belajar dan jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: a Pada kegiatan kelompok seluruh siswa dalam kelompok yang aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok adalah 71,4 pada kegiatan kelompok pada siklus I masih ada siswa yang tidak aktif membantu kelompoknya mengerjakan tugas kelompok. b Siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran dan seluruh siswa dalam tiap kelompok sudah saling berdiskusi untuk mengatasi kesulitan mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran sebesar 57,1. commit to user 57 c Semua siswa dalam kelompok bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing. Akan tetapi terdapat beberapa kelompok yang anggotanya tidak bertanggungjawab terhadap tugas yang diterima mereka cenderung acuh dengan tugas mereka dan melimpahkan tugasnya kepada anggota lain. kelompok yang anggotanya bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing sebesar 57,1. d Kelompok yang anggotanya mengerjakan tugas tepat waktu sebanyak 57,1 sedangkan sisanya masih belum mengerjakan tugas tepat waktu. 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Kegiatan observasi aktivitas guru mengajar siklus I dilakukan oleh oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus I dapat dilihat pada lampiran 18. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I No Indikator Penilaian Kategori 1 Apersepsi 3 Baik 2 Penjelasan metode STAD 2 Cukup 3 Penjelasan Materi 2 Cukup 4 Teknik pembagian kelompok 3 Baik 5 Pengelolaan kegiatan diskusi 2 Cukup 6 Pemberian pertanyaan kuis 3 Baik 7 Menentukan nilai individu dan kelompok 3 Baik 8 Memberikan penghargaan 3 Baik 9 Menyimpulkan materi pembelajaran 3 Baik 10 Menutup pembelajaran 3 Baik Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus I commit to user 58 Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi dalam kategori baik karena guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian melakukan absensi siswa yang mengikuti pelajaran mempersiapkan siswa sebelum pelajaran dimulai, yaitu dengan menyuruh siswa untuk menyiapkan buku PKn dan memberikan deskripsi singkat tentang materi pelajaran. b Kemampuan guru dalam menjelaskan langkah –langkah metode Student Teams-Achievement Division STAD dalam kategori cukup karena guru sudah menjelaskan semua langkah-langkah pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung tetapi masih ada siswa yang belum paham dengan penjelasan guru. c Kemampuan guru dalam menjelaskan materi pelajaran masuk dalam kategori cukup karena relevan dengan materi tetapi situasi kelas belum begitu terkendali dan guru kurang memberikan penekanan pada materi pelajaran yang dibahas. d Kemampuan guru mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar masuk kategori baik karena guru mampu membantu siswa dalam mengorganisasi kelompok belajar dengan baik dan pembagian kelompok berdasarkan hasil belajar siswa dan jenis kelamin. e Kemampuan guru dalam pengelolaan diskusi kelompok masuk kategori cukup karena kegiatan kelompok masih kurang terkendali masih ada siswa yang pindah-pindah kekelompok lain dan suasana diskusi masih kurang terkendali f Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan ataupun kuis kepada siswa masuk kategori baik karena guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan guru memberikan pertanyaan menyeluruh kepada siswa jadi tidak hanya bertanya kepada siswa yang pandai atau aktif. commit to user 59 Ketika memberikan soal kuis guru memastikan bahwa setiap siswa sudah mendapatkan soal kuis. g Kemampuan menentukan penilaian kepada individu dan kelompok masuk kategori baik karena guru dalam menentukan nilai untuk individu maupun kelompok berdasarkan pada hasil penilaian yang ada. h Kemampuan memberikan penghargaan masuk kategori baik karena guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh predikan tim super, tim hebat dan tim baik. Sedangkan penghargaan kepada individu diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. i Kemampuan menyimpulkan materi pelajaran masuk kategori baik karena guru dalam menyimpulkan materi pelajaran dilakukan bersama siswa. j Kemampuan guru dalam menutup pelajaran masuk kategori baik karena pada akhir pelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dirumah dan menyiapkan diri pada pertemuan minggu depan sehingga proses pembelajaran minggu depan akan lebih baik lagi dari proses pembelajaran sebelumnya. c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I Angket respon ini diisi oleh siswa mengenai respon terhadap pembelajaran PKn menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD siklus I, pengisian ini dilakukan setelah siswa mengerjakan tes siklus I. Adapun hasil angket respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I No Pernyataan Respon Siswa Persentase SS dan S R dan STS 1 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD membuat suasana belajar lebih hidup dan tidak membosankan. 18 60 2 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement 22 73,3 commit to user 60 Division STAD menciptakan suasana pembelajaran yang gaduh dan tidak terkendali. 3 Penggunaan metode Student Teams-Achievement Division STAD memudahkan saya dalam memahami materi sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. 20 66,7 4 Saya tidak suka mengerjakan tugas secara berkelompok sebagaimana instruksi dalam pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD 20 66,7 5 Metode Student Teams- Achievement Division STAD sesuai digunakan dalam pembelajaran PKn. 25 83,3 6 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD mendorong saya untuk bekerja secara individu dan tidak memperhatikan teman dalam satu pasangan. 26 86,7 7 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD mendorong saya untuk aktif dalam kegiatan belajar di kelas. 18 60 8 Saya mengalami kesulitan saat guru menjelaskan materi sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD 19 63,3 9 Belajar dengan menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD pada mata pelajaran PKN mendorong saya untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. 17 56,7 commit to user 61 10 Saya tidak memperhatikan teman yang sedang mengeluarkan pendapat dalam pembelajaran metode Student Teams- Achievement Division STAD. 20 66,7 11 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD membuat saya tidak mengantuk di kelas. 25 83,3 12 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD tidak membuat saya lebih aktif dalam pembelajaran PKn. 20 66,7 13 Tugas kelompok dalam pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD menarik untuk dikerjakan. 22 73,3 14 Metode Student Teams- Achievement Division STAD tidak sesuai digunakan dalam pembelajaran PKn. 25 83,3 15 Pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD mendorong saya untuk berusaha mendapat nilai maksimal. 21 70 Sumber: Data Primer Pengolahan Angket Respon Siswa Siklus I Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD sangat baik. Hal ini dibuktikan pada hasil persentase angket respon siswa hampir semua pernyataan yang diberikan memperoleh tanggapan yang cukup memuaskan yaitu ≥ 60. Hal ini menandakan bahwa separuh lebih siswa kelas VIIIA menanggapi positif terhadap penerapan metode ini dalam pembelajaran PKn. Adapun pengolahan hasil angket respon siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 21. commit to user 62 d. Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus II 1 Bagi Guru a Guru terkadang terlalu cepat dalam penyampaian materi pelajaran sehingga guru masih kurang dalam memberikan penekanan pada materi pembelajaran. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan memberikan penekanan lebih mengenai materi yang telah disampaikan. b Guru kurang bisa memantau dan mengontrol jalannya diskusi, karena posisi guru kebanyakan di depan kelas. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan berkeliling kelas untuk mengawasi jalannya diskusi. c Guru kurang dalam hal menyampaikan informasi mengenai langkah- langkah pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru selalu mengingatkan kepada siswa langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD. 2 Bagi Siswa a Siswa pada awal pembelajaran perlu waktu beberapa lama untuk mempersiapkan diri memulai kegiatan kelompok. b Beberapa siswa dalam kelompok kurang tepat waktu dalam penyelesaian tugas kelompok. c Hasil belajar siswa belum mencapai target ketuntasan kelas sebesar 85. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan mencoba memperbaiki segala kekurangan yang ada pada siklus I, baik dari media, pelaksanaan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD maupun pendalaman materi kepada siswa. d Perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang dijelaskan guru masih rendah hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih relatif rendah. Untuk memperbaikinya commit to user 63 maka pada siklus II guru akan mencoba menampilkan bagan untuk menarik perhatian siswa. e Masih ada siswa yang bekerjasama pada saat evaluasi berlangsung. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan meningkatkan pengawasannya terhadap jalannya evaluasi. f Keengganan siswa untuk berkumpul dengan teman satu kelomponya. Untuk memperbaikinya maka pada siklus II guru akan kembali mencoba memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara kerja metode pembelajaran kooperatif khususnya metode Student Teams- Achievement Division STAD.

5. Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Siklus II Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD. Pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Terdapat beberapa perbedaan dalam RPP siklus I dengan siklus II, yaitu perihal media, pada pelaksanaan siklus I media yang digunakan guru hanya white board, boardmaker dan penghapus. Pada pelaksanaannya pemakaian media tersebut belum efektif karena siswa masih merasa kesulitan memahami materi pelajaran dan terlihat masih jenuh untuk mendengarkan penjelasan guru. Oleh karena itu pada siklus II guru menggunakan bagan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan lihat lampiran 39. Selain menyusun RPP peneliti juga mempersiapkan soal kuis siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa lihat lampiran 22, lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa, kegiatan kelompok dan untuk mengamati aktivitas guru mengajar yang dilakukan peneliti lihat lampiran 28 dan 30, angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan lihat lampiran 32. commit to user 64 b. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan II satu kali pertemuan yaitu pada hari Kamis tanggal 20 Mei 2010. Peneliti bertindak sebagai guru dan dibantu oleh tiga orang pengamat, yaitu oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I, hanya saja dalam pelaksanaan tindakan II ini terdapat perbaikan-perbaikan yang diperlukan dengan memperhatikan hasil refleksi tindakan I. Materi pada tindakan II ini adalah kompetensi dasar materi sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Pelaksanaan tindakan II pada hari kamis tanggal 20 Mei 2010 pada jam pelajaran ke tiga dan keempat Pukul 08.20-09.40 WIB digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD, sedangkan jam pelajaran ke delapan Pukul 12.10-12.50 WIB akan dilakukan kuis siklus II, perhitungan skor kemajuan individual, pemberian penghargaan dan pengisian angket respon siswa terhadap metode yang diterapkan. Adapun urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Pelajaran jam ke tiga dan ke empat Pukul 08.20-09.40 WIB a Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. b Guru menjelaskan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD dan memastikan siswa untuk paham betul dengan langkah-langkah proses pembelajaran. c Guru sedikit mengulangi materi pelajaran minggu lalu dengan diselingi tanya jawab untuk membangkitkan semangat dan ingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari. Pada kesempatan ini guru mencoba untuk berinteraksi dengan siswa dengan cara berkeliling ke tempat duduk siswa, dengan tujuan agar bisa lebih dekat dengan siswa sehingga siswa tidak merasa malu atau enggan untuk bertanya. commit to user 65 d Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah disampaikan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. e Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menempatkan diri sesuai kelompoknya masing-masing. f Guru memberikan soal untuk didiskusikan dengan anggota kelompok. g Guru membimbing dan memantau kegiatan siswa selama diskusi serta mengingatkan tiap kelompok untuk memastikan bahwa tiap anggotanya memahami materi yang telah disampaikan. Pada kegiatan ini guru mengelilingi kelas untuk memantau jalannya diskusi kelompok agar tiap kelompok benar-benar fokus pada kegiatan kelompok dan bertanggung jawab atas tugas kelompok yang diberikan. h Guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok yang sudah selesai mengerjakan soal diskusi untuk mempresentasikannya didepan kelas. i Guru membahas soal diskusi bersama siswa dan membuat kesimpulan terhadap pelajaran yang telah dilalui. j Guru menginformasikan kepada siswa bahwa jam pelajaran kedelapan akan dilaksanakan kuis siklus I maka dari itu siswa diminta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa mengerjakan soal dengan baik. 2 Pelajaran jam ke delapan Pukul 12.10-12.50 WIB a Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. b Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri mengerjakan kuis siklus II untuk materi yang telah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan empat alternatif jawaban. c Guru membagikan soal untuk dikerjakan siswa dan meminta siswa agar bekerja sendiri dan tidak diperkenankan bekerjasama. d Siswa mengerjakan soal, guru mengawasi agar tidak ada siswa yang mencoba berbuat curang. Pada kesempatan ini guru mengelilingi seluruh ruangan kelas untuk memantau siswa sehingga tidak ada siswa commit to user 66 yang mencontek dan bila ada siswa yang berbuat curang guru langsung menegurnya. e Siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban ditukarkan kepada temannya untuk dikoreksi saat itu juga dan dinilai. f Guru memberikan lembar rangkuman tim kepada tiap kelompok untuk diisi oleh masing-masing kelompok. Lembar kegiatan tim bertujuan untuk mengetahui poin kemajuan yang meraka peroleh selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD. g Guru membimbing siswa untuk memberikan penilaian dan menghitung poin kemajuan ke dalam lembar rangkuman tim serta mengingatkan kepada siswa untuk berlaku jujur dalam memberikan penilaian. h Guru memberikan penghargaan kepada tim atau kelompok yaitu tim super dengan nilai rata-rata tim 25, tim hebat dengan rata-rata tim 20, dan tim baik dengan nilai rata-rata 15. i Guru membagikan angket respon terhadap metode yang telah diterapkan pada siklus II untuk diisi oleh siswa, dikumpulkan saat itu juga. j Kegiatan belajar dengan metode pembelajaran Student Teams- Achievement Division STAD dan kegiatan evaluasi pada siklus II berakhir. c. Observasi Siklus II Observasi tindakan II peneliti dibantu oleh tiga orang pengamat yaitu Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dan untuk mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti selama menggunakan metode pembelajaran pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD siklus II. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. commit to user 67 d. Analisis dan Refleksi Siklus II Pada tahap ini dilakukan analisis tentang keberhasilan tindakan terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II akan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I dan tes kemampuan awal lihat lampiran 35. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah: Tabel 11. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Keterangan Tes Awal Siklus I Siklus II Siswa Tuntas 6 18 18 55 29 88 Siswa Belum Tuntas 27 82 15 45 4 12 Rata-rata Kelas 58,93 70,75 80,30 Sumber: Data Primer Hasil Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal tes kemampuan awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal tes kemampuan awal siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa dengan persentase sebesar 18, pada siklus I mengalami peningkatan dimana siswa yang tuntas menjadi 18 siswa dengan persentase sebesar 55 mengalami peningkatan sebesar 37. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan lagi dimana siswa yang tuntas menjadi 29 siswa dengan persentase sebesar 88 mengalami peningkatan sebesar 33 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar grafik dibawah ini: 6 27 1882 18 15 55 45 29 4 88 12 5 10 15 20 25 30 Tes Awal Siklus I Siklus II Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas Presentase Siswa Tuntas Presentase Siswa Belum Tuntas Gambar 8. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter commit to user 68 Kriteria keberhasilan untuk hasil belajar yaitu dengan batas tuntas atau KKM Kriteria Ketuntasan Minimal 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85. Berdasarkan target tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian nilai untuk hasil belajar pada siklus II telah tercapai, hal ini ditunjukkan pada perolehan nilai tes siklus II siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa dengan persentase 88 dan target yang ditetapkan sebesar 85.

6. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes Hasil Belajar Siklus II Berdasarkan tes siklus II terdapat siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 KKM = 70 sebanyak 4 siswa dengan persentase sebesar 12 dan yang mendapat nilai ≥ 70 sebanyak 29 dengan persentase sebesar 88 siswa, dan nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 80,30 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan nilai terendah adalah 60. Adapun hasil nilai tes siklus II dapat dilihat pada lampiran 27. Ketuntasan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 14. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Kriteria Jumlah Siswa Tuntas 29 88 Belum Tuntas 4 12 Sumber: Data Primer Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Hasil capaian ketuntasan belajar siswa siklus II juga dapat dilihat pada grafik berikut ini: 29 88 4 12 5 10 15 20 25 30 Tuntas Belum Tuntas Jumlah Siswa Presentase Siswa Tuntas Belum Tuntas Gambar 9. Profil Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II commit to user 69 Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibanding dengan siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 13. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Tes Siklus I dan Tes Siklus II Siswa Kelas VIIIA SMP N 1 Nguter Keterangan Siklus I Siklus II Siswa Tuntas 18 55 29 88 Siswa Belum Tuntas 15 45 4 12 Nilai Tertinggi 90 100 Nilai Terendah 55 60 Rata-rata Kelas 70,75 80,30 Sumber: Data Primer Hasil Tes Siklus I dan Tes Siklus II Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas tuntas 70 KKM = 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85. Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan telah tercapai, karena pada hasil tes siklus II ketuntasan kelas telah mencapai 88 dan target yang ditetapkan sebesar 85. b. Hasil Observasi Siklus II Berdasarkan pada lembar observasi yang diperoleh pada kegiatan observasi siklus II dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut: 1 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kegiatan observasi keaktifan siswa siklus I dilakukan oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi keaktifan siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 29. Hasil obeservasi keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 14. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II No Kegiatan Siklus II 1 Kegiatan Siswa Ya Tidak Penilaian Persentase 1.1. Ada siswa yang tidak masuk kelas - v 33 100 1.2. Ada siswa yang terlambat masuk kelas - v 33 100 1.3. Ada siswa yang tidak memperhatikan sewaktu guru menerangkan - v 33 100 commit to user 70 1.4. Ada siswa yang bertanya mengenai materi pelajaran v - 19 57,6 1.5. Ada siswa yang menjawab pertanyaan dari guru v - 25 75,8 1.6. Ada yang tidak mengindahkan instruksi guru - v 33 100 1.7. Ada siswa yang tidak membawa LKS PKn - v 33 100 1.8. Ada siswa yang masih belajar materi pelajaran lain sewaktu guru mengajar - v 33 100 1.9. Ada siswa yang tidak serius mengerjakan kuis - v 33 100 1.10. Ada siswa yang mengantuk saat guru menerangkan - v 33 100 Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Berdasarkan data tabel hasil observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD pada siklus II siswa sangat antusias untuk mengikuti pelajaran PKn dengan menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD hal terlihat dari hasil observasi keaktifan siswa dimana siswa hadir sebanyak 33 siswa artinya tidak ada siswa yang tidak masuk kelas kemudian selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II siswa tidak ada yang datang terlambat baik ketika pergantian jam pelajaran saat pelajaran PKn akan dimulai maupun ketika pelajaran akan dimulai setelah siswa istirahat. Semua siswa membawa lembar kerja siswa sebagai sumber belajar mereka dan tidak ditemukan siswa mengerjakan mata pelajaran lain diluar mata pelajaran PKn siswa tidak menunjukkan raut muka yang mengantuk semua siswa bersemangat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar, selain itu terdapat peningkatan siswa yang berani untuk bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang kurang jelas yang semula hanya 30,3 sekarang meningkat menjadi 57,6 dan peningkatan juga terjadi pada siswa yang antusias untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru yang semula hanya 54,5 pada siklus II sebanyak 75,8 yang menjawab commit to user 71 pertanyaan dari guru. Pada pelaksanaan tindakan siklus II tercipta suasana yang kondusif dan siswa mulai tertib dan serius mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD. Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran PKn dapat dikatakan meningkat karena dengan kehadiran seluruh siswa dalam prses pembelajaran PKn dan tidak adanya siswa yang mengerjakan materi pelajaran lain, siswa tidak mengantuk, siswa aktif menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru, dan siswa membawa LKS sabagai bahan belajar siswa. 2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Pada Siklus II Kegiatan observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok siklus I dilakukan oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok siklus II dapat dilihat pada lampiran 29. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok pada tabel no 17 berikut ini: Tabel 15. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Kelompok Siklus II NO Kegiatan Kelompok Peningkatan Persentase 1. Seluruh siswa dalam kelompok aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok 6 85,7 2. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran 6 85,7 3. Semua siswa dalam kelompok bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing 6 85,7 4. Semua siswa dalam kelompok mengerjakan tugas tepat waktu 7 100 Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II commit to user 72 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan kelompok pada pelaksanaan pembelajaran siklus II meningkat lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut: a Pada kegiatan kelompok seluruh siswa aktif dalam mengerjakan tugas kelompok dan pada pelaksanaan tindakan II terdapat peningkatan dimana pada siklus I hanya 71,4 kelompok yang seluruh anggotanya aktif mengerjakan tugas kelompok sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan dimana seluruh kelompok yang seluruh anggotanya aktif dalam mengerjakan tugas kelompok yaitu 85,7. b Pada pelaksanaan tindakan II siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran yaitu 85,7 dimana sebelumnya pada siklus I hanya 57,1 siswa dalam kelompok yang saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran. c Pada pelaksanaan tindakan II semua siswa dalam kelompok sudah bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing yaitu 85,7. Hal ini mengalami peningkatan dimana sebelumnya pada siklusI hanya 57,1 siswa yang bertanggungjawab atas tugasnya masing-masing. d Pada pelaksanaan tindakan II kelompok yang anggotanya mengerjakan tugas tepat waktu yaitu 100. Hal ini mengalami peningkatan dimana pada siklus I hanya 57,1 kelompok yang mengerjakan tugas tepat waktu. 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Kegiatan observasi aktivitas guru mengajar siklus II dilakukan oleh oleh Dra. Suparni selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIIIA, dan dua orang teman sejawat yaitu Ririn Iriani dan Ria Wulansari. Hasil observasi kemudian dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun pengolahan hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus II dapat dilihat commit to user 73 pada lampiran 31. Hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 16. Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II No Indikator Penilaian Kategori 1 Apersepsi 3 Baik 2 Penjelasan metode STAD 3 Baik 3 Penjelasan Materi 3 Baik 4 Teknik pembagian kelompok 3 Baik 5 Pengelolaan kegiatan diskusi 3 Baik 6 Pemberian pertanyaan kuis 3 Baik 7 Menentukan nilai individu dan kelompok 3 Baik 8 Memberikan penghargaan 3 Baik 9 Menyimpulkan materi pembelajaran 3 Baik 10 Menutup pembelajaran 3 Baik Sumber: Data Primer Pengolahan Hasil Observasi Aktivitas Guru Mengajar Siklus II Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi dalam kategori baik karena guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian melakukan absensi siswa yang mengikuti pelajaran mempersiapkan siswa sebelum pelajaran dimulai, yaitu dengan menyuruh siswa untuk menyiapkan buku PKn dan memberikan deskripsi singkat tentang materi pelajaran. b Kemampuan guru dalam menjelaskan langkah –langkah metode Student Teams-Achievement Division STAD dalam kategori baik karena guru sudah menjelaskan semua langkah-langkah pembelajaran dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD dan guru memastikan seluruh siswa mengerti dengan langkah-langkah proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams- Achievement Division STAD commit to user 74 c Kemampuan guru dalam menjelaskan materi pelajaran masuk dalam kategori baik karena relevan dengan materi dan pada siklus II guru menggunakan bagan agar siswa mudah untuk memahami materi pelajaran selain itu kondisi kelas ketika guru menyampaikan materi tenang dan terkendali. d Kemampuan guru mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar masuk kategori baik karena guru mampu membantu siswa dalam mengorganisasi kelompok belajar dengan baik. e Kemampuan guru dalam pengelolaan diskusi kelompok masuk kategori baik karena suasana diskusi kelompok lebih hidup dimana siswa dalam kelompok dapat berinteraksi dengan baik dan lebih aktif. f Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan ataupun kuis kepada siswa masuk kategori baik karena guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan guru memberikan pertanyaan menyeluruh kepada siswa jadi tidak hanya bertanya kepada siswa yang pandai atau aktif. Ketika memberikan soal kuis guru memastikan bahwa setiap siswa sudah mendapatkan soal kuis. g Kemampuan menentukan penilaian kepada individu dan kelompok masuk kategori baik karena guru dalam menentukan nilai untuk individu maupun kelompok berdasarkan pada hasil penilaian yang ada tanpa ada rekayasa. h Kemampuan memberikan penghargaan masuk kategori baik karena guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperoleh predikan tim super, tim hebat dan tim baik. Sedangkan penghargaan kepada individu diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. i Kemampuan menyimpulkan materi pelajaran masuk kategori baik karena guru dalam menyimpulkan materi pelajaran dilakukan bersama siswa. j Kemampuan guru dalam menutup pelajaran masuk kategori baik karena pada akhir pelajaran guru mengingatkan kepada siswa untuk commit to user 75 belajar dirumah dan menyiapkan diri pada pertemuan minggu depan sehingga proses pembelajaran minggu depan akan lebih baik lagi dari proses pembelajaran sebelumnya. c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II Angket respon ini diisi oleh siswa mengenai respon terhadap pembelajaran PKn menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD siklus II, pengisian ini dilakukan setelah siswa mengerjakan tes siklus II. Adapun hasil angket respon siswa pada tabel berikut ini: Tabel 17. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II No Pernyataan Respon Siswa Persentase SS dan S R dan STS 1 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD membuat suasana belajar lebih hidup dan tidak membosankan. 26 86,7 2 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD menciptakan suasana pembelajaran yang gaduh dan tidak terkendali. 28 93,3 3 Penggunaan metode Student Teams-Achievement Division STAD memudahkan saya dalam memahami materi sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. 26 86,7 4 Saya tidak suka mengerjakan tugas secara berkelompok sebagaimana instruksi dalam pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD 27 90 commit to user 76 5 Metode Student Teams- Achievement Division STAD sesuai digunakan dalam pembelajaran PKn. 25 83,3 6 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD mendorong saya untuk bekerja secara individu dan tidak memperhatikan teman dalam satu pasangan. 26 86,7 7 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD mendorong saya untuk aktif dalam kegiatan belajar di kelas. 24 80 8 Saya mengalami kesulitan saat guru menjelaskan materi sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dengan metode Student Teams-Achievement Division STAD 24 80 9 Belajar dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD pada mata pelajaran PKN mendorong saya untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. 25 83,3 10 Saya tidak memperhatikan teman yang sedang mengeluarkan pendapat dalam pembelajaran metode Student Teams-Achievement Division STAD. 25 83,3 11 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD membuat saya tidak mengantuk di kelas. 25 83,3 commit to user 77 12 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD tidak membuat saya lebih aktif dalam pembelajaran PKn. 26 86,7 13 Tugas kelompok dalam pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD menarik untuk dikerjakan. 24 80 14 Metode Student Teams- Achievement Division STAD tidak sesuai digunakan dalam pembelajaran PKn. 24 80 15 Pembelajaran dengan metode Student Teams- Achievement Division STAD mendorong saya untuk berusaha mendapat nilai maksimal. 25 83,3 Sumber: Data Primer Pengolahan Angket Respon Siswa Siklus II Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil respon siswa jika dibandingkan dengan siklus I meningkat menjadi lebih baik. Pada siklus II respon siswa cukup baik yaitu hampir semua pernyataan mendapatkan persentase ≥ 60, dan pada siklus II ini respon terhadap penerapan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD meningkat yaitu semua pernyataan yang diberikan memperoleh tanggapan yang sangat memuaskan yaitu ≥ 80. Hal ini berarti separuh lebih siswa kelas VIIIA menanggapi positif penerapan metode ini dalam pembelajaran PKn. Khusus untuk angket respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Student Teams-Achievement Division STAD memang peneliti tidak memberikan target khusus untuk dikatakan berhasil, tetapi melihat pada perolehan hasil angket respon siswa siklus II dimana semua pernyataan yang diberikan memperoleh tanggapan yang sangat memuaskan yaitu ≥ 80 ≥ 24 dari 33 siswa menanggapi positif itu sudah cukup menggambarkan bahwa siswa commit to user 78 sangat antusias terhadap penerapan metode pembelajaran Student Teams- Achievement Division STAD. Adapun pengolahan hasil angket respon siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 34. d. Temuan Penelitian Siklus II 1 Bagi Guru a Guru sudah dapat mengontrol diri dalam penyampaian materi pelajaran sehingga guru dalam menyampaikan materi tidak terlalu cepat dan memberikan penekanan pada materi pelajaran. b Guru sudah dapat meningkatkan perhatiannya kepada setiap kelompok sehingga kegiatan diskusi kelompok dapat berjalan dengan lancar. Siswa terlihat lebih aktif dalam diskusi yang berlangsung dibandingkan dengan keadaan diskusi pada siklus I. 2 Bagi Siswa a Siswa mulai memperhatikan penjelasan guru dengan cukup baik setelah penggunaan media bagan pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division STAD. b Siswa mulai terbiasa untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti kegiatan kelompok sehingga tidak lagi memakan waktu. c Pada evaluasi siklus II siswa terlihat lebih tenang karena guru lebih meningkatkan pengawasannya terhadap jalannya evaluasi. d Target ketuntasan kelas sebesar 85 dapat tercapai, sehingga Penelitian Tindakan Kelas PTK berakhir pada siklus II, karena indikator kerja yang meliputi hasil belajar telah memenuhi target yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 18. Ketercapaian Indikator Kerja Indikator Kinerja Target Siklus I Siklus II Keterangan Hasil Belajar Hasil tes tiap siklus minimal 70 KKM = 70 dan 85 secara klasikal. 55 88 Tercapai commit to user 79

B. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Penerapan Metode Pembelajaran

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PpEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) (mardani)

0 0 10