Validitas Data Teknik Analisis Data

commit to user 34 Rakyat dan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesialihat lampiran30 b Pengamatan Terhadap Kelas Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati peristiwa yang terjadi di kelas. Alat yang digunakan adalah foto tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya. c Pengamatan Terhadap Peserta Didik Pengamatan terhadap peserta didik ini adalah mengamati tentang perilaku peserta didik alatnya adalah lembar observasi atau cek list tentang keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, interaksi, ketrampilan bertanya dan kegiatan kelompok lihat lampiran 27.

F. Validitas Data

Validitas adalah kesahihan data didalam suatu penelitian, hal ini data dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan kebenarannya, oleh karena setiap penelitian harus memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data menurut Priyono dalam buku Basrowi dan Suwandi 2008:123 antara lain: 1. Face validity validita muka,setiap anggota kelompok peneliti tindakan saling mengecek atau menilai atau memutuskan validitas suatu instrument dan data dalam proses kolaborasi dalam penelitian tindakan. 2. Trianggulation Trianggulasi, menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian 3. Critical Reflection Refleksi Krisis, setiap tahap siklus penelitian tindakan dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman. 4. Catalityc validity Validitas Pengetahuan, yang dihasilkan oleh penelitian tindakan bergantung pada kemampuan peneliti sendiri dalam mendorong pada adanya perubahan. Dari beberapa teknik validitas data tersebut diatas maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Trianggulation karena peneliti ingin mengumpulkan data yang sejenis dari berbagai sumber untuk meningkatkan kualitas penilaian. Teknik validitas data ini diberlakukan sama antara siklus I dan II. commit to user 35

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini di mulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis mengacu pada model analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman sebagaimana di kutip dari bukunya Herawati Susilo, Husnul Chotimah dan Yuyun Dwita Sari 2008: 103 “ teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif, salah satunya modelnya adalak teknik analisis interakif ”. HB Sutopo 2002: 92 berpendapat bahwa” Dalam proses analisis data terdapat empat komponen utama yang harus dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Empat komponen utama tersebut adalah 1 pengumpulan data, 2 reduksi data, 3 sajian data, 4 penarikan kesimpulanverifikasi.”

1. Pengumpulan Data

Menurut kegiatan memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh masih berupa data mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan analisis data agar menjadi teratur.

2. Reduksi Data

Menurut H.B Sutopo 2002:92 berpendapat bahwa “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.”

3. Sajian Data

Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi yang memungkinkan riset dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa matriks, gambaran atau skema, jaringan kerja kegiatan, data tabel. Semuanya dirakit secara teratur guna mempermudah pemahaman informasi. commit to user 36

4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Kesimpulan akhir diperoleh bukan hanya sampai pada akhir pengumpulan data, melainkan dibutuhkan suatu verifikasi yang berupa pengulangan dengan melihat kembali field note data mentah agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk lebih memperjelas komponen-komponen tersebut diatas, terdapat empat langkah secara sederhana gambar posisinya sebagai berikut: Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif H.B Sutopo, 2002:96 Dengan gambar tersebut, maka proses analisa data akan lebih jelas. Data yang terkumpul akan di analisa melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, menyajikan data dan kemudian menarik kesimpulan. Selain itu dilakukan suatu proses siklus antara masing-masing tahap tersebut sehingga komponen-komponen tersebut menjadi rangkaian yang tidak bisa dipisahkan yang kemudian menghasilkan data yang tersusun secara sistematis. Langkah-langkah Analisis, sebagai berikut: a. Siklus I 1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat dikumpulkan. 2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjut. 3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matriks antarkasus 1 Pengumpulan Data 3 Sajian Data 2 Reduksi Data 4 Penarikan kesimpulan atau verifikasi commit to user 37 4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman dan apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus. 5. Melakukan analisis anatarkasus, dikembangkan struktur sajian data dan bagi susunan laporan. 6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian yang akan dilanjutkan dengan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus 2 b. Siklus II 1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat dikumpulkan. 2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjut. 3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matriks antarkasus 4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman dan apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus. 5. Melakukan analisis anatarkasus, dikembangkan struktur sajian data dan bagi susunan laporan. 6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian 7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir untuk penelitian berikutnya. H. Indikator Kerja Indikator kerja merupakan rumusan yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan dari penelitian. Berikut ini keberhasilan kerja dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Hasil Belajar PKn Siswa Aspek yang dinilai Target Alat Penilaian Cara Penilaian x100 Hasil belajar siswa Minimal 85 siswa tuntas dengan Kriteria Ketuntasan minimal 70 Tes Tertulis Dihitung dari: Σ Siswa Tuntas x 100 Σ Seluruh Siswa commit to user 38 Keterangan: Yang dimaksud batas yang terdapat pada target indikator pada penelitian ini adalah batas ketuntasan minimal suatu mata pelajaran yang ditentukan sendiri oleh setiap sekolah. Batas tuntas untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP N 1 Nguter adalah 70 dan batas tuntas ini digunakan sebagai pedoman ketuntasan pada penelitian ini. I. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk menerapkan metode Student Teams- Achievement Divisions STADdalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan dengan prosedur dan langkah-langkah yang digunakan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart Kasihani Kasbolah, 2001: 63-65 yaitu model spiral. Model spiral ini dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan suatu dasar pemecahan masalah. Secara operasional, tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Sebelum dilaksanakan pembelajaran PKn menggunakan metode Student Teams-Achievement Divisions STAD, peneliti terlebih dahulu melaksanakan tahap persiapan agar pembelajaran dapat berjalan lancar. Tahap pelaksanaan ini berlangsung pada hari Kamis tanggal 1 April 2010 sampai dengan hari Kamis tanggal 15 April 2010. Berikut persiapan yang dilakukan oleh peneliti. a. Permintaan ijin kepada kepala sekolah SMP N 1 Nguter yaitu Drs. Kasino untuk mengadakan penelitian tindakan kelas di sekolah tersebut. b. Melakukan observasi dan wawancara dengan Dra. Suparni selaku guru pengampu mata pelajaran PKn kelas VIII, untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan belajar mengajar khususnya mata pelajaran PKn di kelas VIII SMP N 1 Nguter c. Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pelajaran PKn commit to user 39

2. Tahap Perencanaan

Adapun skenario pembelajaran yang sudah direncanakan untuk dapat dilaksanakan dalam tiap siklus yaitu sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Siklus I Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi: 1 Menyusun serangkaian kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yang berupa penggunaan metode Student Teams-Achievement Divisions STAD pada kompetensi mendeskripsikan system pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. 2 Menyusun instrumen penelitian meliputi: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan metode Student Teams-Achievement Divisions STAD. Terlampir pada lampiran 9. b Soal pre tes untuk mengetahui kemampuan awal lihat lampiran 5, soal kuis lihat lampiran 12 dan lembar jawaban. c Lembar kegiatan siswa untuk diskusi kelompok lihat lampiran 10 dan Lembar rangkuman tim lihat lampiran 37. d Lembar observasi untuk keaktifan siswa lihat lampiran 15 dan aktivitas mengajar guru selama proses belajar mengajar lihat lampiran 17. e Angket respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions STAD. Terlampir pada lampiran 19. f Mempersiapkan daftar wawancara untuk memperoleh informasi dari guru PKn kelas VIII mengenai pelaksanaan penelitian lihat lampiran2. g Mempersiapkan sertifikat penghargaan tim lihat lampiran 38. b. Tahap Perencanaan Siklus II Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II disesuaikan dengan kekurangan dan kelemahan yang ditemukan pada siklus I, sehingga kegiatan ini mengarah pada perbaikan dari kekurangan pada siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II peneliti tetap menyusun RPP serta bahan ajar yang akan dilaksanakan memperbaiki kekurangan pada siklus I. commit to user 40

3. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan

a. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan Siklus I 1 Menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai. 2 Menginformasikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, dalam hal ini metode Student Teams-Achievement Divisions STAD. 3 Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun sesuai dengan langkah-langkah dalam metode Student Teams- Achievement Divisions STAD. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan materi pelajaran. b Guru membagi siswa kedalam bebeberapa kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan prestasi belajar. c Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk dikerjakan dan didiskusikan, setelah selesai tiap kelompok mempresentasikan jawabannya. d Guru mengadakan kuis individu dan tidak diperbolehkan untuk melakukan kerjasama dengan teman satu kelompok atau siswa lain. e Guru melakukan evaluasi dari hasil kuis individu yang telah dilakukan oleh siswa. f Bersama-sama membuat kesimpulan. g Guru memberi penghargaan kepada tim yang mendapatkan skor atau nilai tertinggi 4 Memberikan angket respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan b. Tahap Pelaksanaan atau Tindakan Siklus II Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan seperti pada siklus I yang telah disusun untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I. Serta mempersiapkan untuk menerapkan metode Student Teams- Achievement Divisions STAD secara lebih baik. Pada akhir pelaksanaan tindakan II siswa diberikan tes untuk mengetahui hasil belajar. commit to user 41

4. Tahap Observasi atau Pengamatan

Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Divisions STAD berlangsung. Interprestasi dilakukan setelah pembelajaran selesai antara peneliti dan guru. Observasi ini dilakukan pada siklus I dan siklus II, sebagai berikut: a. Tahap Observasi atau Pengamatan Siklus I Pengamatan yang dilakukan oleh observer ditekankan pada implementasi metode Student Teams-Achievement Divisions STAD sebagai penunjang hasil belajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan sebelum diadakan tindakan. b. Tahap Observasi atau Pengamatan Siklus II Pengamatan yang dilakukan oleh observer ditekankan pada implementasi metode Student Teams-Achievement Divisions STAD sebagai penunjang hasil belajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kekurangan dan kemajuan tindakan pertama.

5. Tahap Analisis dan Refleksi

a. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus I Analisis dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Dari hasil analisis dilakukan refleksi untuk menentukan siklus berikutnya. Analisis ini dilakukan terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, pencapaian hasil belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I. Data yang diperoleh kemudian diinterprestasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang telah memenuhi syarat atau target. b. Tahap Analisis dan Refleksi Siklus II Analisis ini dilakukan terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, pencapaian hasil belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus II. Data yang diperoleh commit to user 42 kemudian diinterprestasi sehingga diperoleh kesimpulan yang dapat digunakan sebagai penyusunan laporan. 6.Tahap Tindak Lanjut Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru PKn untuk melakukan perbaikan terus menerus serta mengembangkan model pembelajaran yang tepat agar kompetensi dapat tercapai secara maksimal. Tahap-tahap penelitian tersebut secara skematis dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I menggunakan metode STAD Refleksi I TERSELESAIKAN Observasi I Siklus II Siklus I TERSELESAIKAN BELUM TERSELESAIKAN Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II menggunakan metode STAD Observasi II Refleksi II TIDAK TERSELESAIKAN commit to user 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PpEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) (mardani)

0 0 10