Analisa Program dan Bentuk Ruang

commit to user IV - 22

B. Analisa Program dan Bentuk Ruang

1. Analisa macam kegiatan dan kebutuhan ruang. a. Tujuan : untuk mengetahui macam kegiatan apa saja yang akan diwadahi dan jenis ruang yang dibutuhkan. b. Jenis kegiatan : · Kegiatan utama, meliputi kegiatan penerimaan, kegiatan yang merangsang potensi motorik, kegiatan yang merangsang potensi kognitif, dan kegiatan yang merangsang potensi afektif. · Kegiatan penunjang, meliputi kegiatan pengelolaan. · Kegiatan servis, meliputi kegiatan parkir, kegiatan metabolisme, kegiatan sembahyang, dan kegiatan operasionalpemeliharaan. c. Pelaku kegiatan : · Anak-anak usia 6-12 tahun. · Orang tuapengunjungpengantar. · Pengelola termasuk di dalamnya pemandu d. Konsep program dan bentuk ruang Metode bermain sambil belajar merupakan suatu metode pembelajaran yang disampaikan melalui konteks permainan. Tujuan utama dari metode ini adalah penyaluran energi berlebih anak melalui jenis permainan yang juga diarahkan untuk mengasah tiga kemampuan dasar si anak. Dengan demikian, anak tidak hanya sekedar bermain, namun juga belajar. Mengingat konsep dasarnya adalah bermain, maka konsep program ruang pada Istana Anak didesain sesuai dengan esensi dasar sebuah permainan. Jumlah dan besaran ruang pun tidak berlebih, mengingat area ini hanya sebagai media penyaluran energi berlebih anak yang commit to user IV - 23 disalurkan secara positif. Oleh karena itu, area Istana Anak menghindari jumlah ruang yang terlalu besar ataupun terlalu banyak sehingga tidak memicu anak untuk mengeluarkan energi secara besar-besaran yang akan berdampak pada kelelahan. Program dan kebutuhan ruang pada area Istana Anak didesain dengan memperhatikan aspek psikologi anak, sehingga ketika anak- anak menjalani proses bermain sambil belajar mereka dapat merasa bebas, tanpa tekanan, mampu menyalurkan energi berlebih, namun juga tidak terlalu lelah sehingga tetap mampu menangkap esensi pembelajaran yang disampaikan. Bagan 4.1 Pola pikir analisa program dan besaran ruang Sumber : analisa pribadi Metode bermain sambil belajar Program ruang Besaran ruang Simpel, sederhana, namun sarat akan metode pembelajaran Tidak terlalu besar, mampu mewadahi aktivitas bermain sambil belajar, mampu membuat anak menyalurkan energi berlebih, namun tidak membuat si anak kelelahan Aspek psikologi anak commit to user IV - 24 Tabel-tabel berikut ini merupakan analisa peruangan dalam mewadahi macam-macam kegiatan yang ada di Istana Anak di Surakarta. a. Kelompok kegiatan penerimaan. Tabel 4.3 Kelompok kegiatan penerimaan Sumber: analisa pribadi b. Kelompok kegiatan yang mendukung potensi motorik. Kegiatan pada area ini merupakan jenis kegiatan outdoorluar ruangan. Hal ini dikarenakan, fungsi motorikgerak anak akan dapat berkembang maksimal jika berada pada area terbukaluas sehingga anak-anak merasa leluasa dan tidak terkekang. Mereka dapat bergerak ke segala arah yang mereka inginkan. Dengan demikian, alat gerak mereka dapat berfungsi secara maksimal. Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pengguna ruang Wadah kegiatan Sifat kegiatan Datang Plaza dan Hall Anak, pengantar, dan pengelolapemandu Plaza Outdoor hall Indoor Membeli tiket Tiket area Anak dan pengantar Indoor dan outdoor Mencari informasi Ruang informasi Anak dan pengantar Indoor Kegiatan MCK KMWC Anak dan pengantar Indoor PUBLIK commit to user IV - 25 Tabel 4.4 Kelompok kegiatan pendukung potensi motorik Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pengguna ruang Wadah kegiatan Sifat kegiatan Melihat-lihat permainan Area bermain outdoor Anak dan pengantar Outdoor Permainan tradisional : 1. Congklak 2. Bermain layang-layang 3. Bakiak 4. Gasing 5. Gobak sodor Area bermain outdoor Anak, pemandu dan pengantar Outdoor Permainan modern : 1. Mini outbond 2. Play tube 3. Ayunan 4. Jungkat- jungkit 5. Seluncur Area bermain outdoor Anak, pemandu dan pengantar Outdoor Istirahat Gazebo Anak, dan pengantar Outdoor Makan dan minum Foodcourt Anak dan pengantar Outdoor Kegiatan MCK KMWC Anak dan Pengantar Indoor PUBLIK commit to user IV - 26 Sumber: analisa pribadi c. Kelompok kegiatan yang mendukung potensi kognitif. Aspek kognitif merupakan kemampuan dasar anak yang berhubungan dengan kecerdasan otak dan kemampuan untuk menyerap informasi. Kegiatan pada area ini lebih bersifat ke aspek pembelajaran ilmu pengetahuan yang dibungkus dengan metode pembelajaran yang menyenangkankonsep bermain sambil belajar. Pada area ini sitem pembelajaran disampaikan denngan bantuan alat peraga. Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pengguna ruang Wadah kegiatan Sifat kegiatan Melihat-lihat permainan Area kognitif Anak dan pengantar Indoor Bermain sambil belajar, meliputi : 1. Kimia 2. Biologi 3. Fisika 4. Matematika 1. Zona Kimia 2. Zona Biologi 3. Zona Fisika 4. Zona Matematika Anak, pemandu, dan pengantar Indoor PUBLIK commit to user IV - 27 Tabel 4.5 Kelompok kegiatan pendukung potensi kognitif Sumber: analisa pribadi Jenis kegiatan pada area ini merupakan suatu bentuk kegiatan peragaan ataupun pameran yang terus-menerus berlangsung tanpa ada jangka waktu tertentu. Kegiatan pada area ini menggunakan media peraga yang bisa dilihat, dicoba, bahkan diperagakan oleh pengunjung. Media peraga tersebut meliputi: ü Alat peraga interaktif :replika, miniatur, simulator, torso, diorama. ü Media grafis :bagan, diagram, grafik, poster, animasi, gambar, dan foto. ü Media proyeksi :OHP, slide, film, dan LCD. Berikut adalah macam-macam peragaanpameran yang ada di area kegiatan kognitif. Tabel 4.6 Macam alat peraga pendukung potensi kognitif Area Jenis Kegiatan Jumlah Peraga Kebutuhan Ruang Organik Tabung kimia, bar kimia, gelembung dalam air, proses 8 buah Area peragaan kimia Makan dan minum Food court Anak dan pengantar Indoor Kegiatan MCK KMWC Anak dan pengantar Indoor commit to user IV - 28 perubahan zat, air menguap, proses pembuatan es, busa menari, air sebagai elektrolit. Anorganik Logam berkarat, pembakaran karang, pengelasan logam, pelapukan, enzim dalam makanan, pengaruh suhu dan udara terhadap logam. 7 buah Area peragaan kimia Kimia Lanjutan Pencampuran zat, selang kimia, pemilahan komposisi zat kimia. Pada zone exhibit ini setiap alat peraga disediakan satu informan dan pengawas karena zat kimia cukup berbahaya. 3 buah Area peragaan kimia Anatomi 1. Model organ manusia yang meliputi mata, otak, gigi, paru-paru, ginjal, hati, telinga, jantung, kulit, usus, lambung, pertumbuhan janin. 2. Model tumbuhan dan hewan meliputi sel, batang monokotil dan dikotil, bagian bunga, bagian buah, daun, perkembang biakan. 18 buah Area peragaan biologi Biologi Evolusi Museum diorama evolusi 25 peraga Area peragaan commit to user IV - 29 manusia, sejarah, budaya, dan agama. biologi Ekologi Terdiri dari solar sistem, mineral, kerangka dinosaurus, akuarium, miniatur bentuk bumi. 4 peraga Area peragaan biologi Listrik Saklar kontak mekanik, hukum ohm, seri dan paralel, AC dan DC, beban daya listrik, halilintar, baterai tangan, Scheneider, per;imdungan listrik, anti gravitasi, bola plasma, konversi energi, si penyambar bunyi, van der graft, generator pedal, harpa tanpa dawai, gelombang listrik, replika transistor, rangkaian listrik. 19 peraga Area peragaan fisika Magnet Kemagnetan, magnet listruk, dan magnet bunyi. 3 peraga Area peragaan fisika Gerak Ayunan bandul, bandul kacau, giroskop sepeda, bola melayang, roket meluncur, mobil tabrakan, tarik tambang, katrol, pengungkit, bola berlomba lari, jembatan melengkung, sepeda meniti tali, mesin momentum, 13 peraga Area peragaan fisika Fisika Getaran Simulasi gempa, efek dopler, 7 peraga Area peragaan commit to user IV - 30 gelombang sentripetal dan sentrifugal, gelombang ts u nami, resonator, pola suara. fisika Optik Kaleidoskop, kepala terpenggal, meja cahaya, cermin datar, cermin variasi, bayangan terbalik, warna bayangan, polarisasi, penguraian cahaya, sudut kritis, meja lensa, ukuran dan cahaya, pantulan cahaya, hologram, pembiasan cahaya, panel surya. 16 peraga Area peragaan fisika Fluida Pompa Archimides, viskositas, pengukur tinggi muka air, tekanan uap, cairan menguap. 5 peraga Area peragaan fisika Matematika Dalam exhibit ini hanya beberapa alat peraga yang menampilkan bidang matematika seperti lengkung kokoh, bintang bilangan mirage, patok penghitung luas, dan segitiga bilangan. 4 peraga Area peragaan matematika Sumber: analisa pribadi d. Kelompok kegiatan yang mendukung potensi afektif. Kegiatan afektif pada area ini mengacu pada kegiatan yang mengajarkan anak untuk dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang lain. Kegiatan pada area ini lebih banyak dilakukan secara berkelompok bukan individu. Oleh karena itu, area ini dibuat dengan mengusung konsep peragaan langsung dan lebih mengacu pada commit to user IV - 31 pengasahan ketrampilan si anak. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tidak hanya terasah kemampuan verbal dan sosial, namun juga mengasah bakat dari anak-anak tersebut. Pada area ini, peran orang tua sedikit dibatasi untuk melatih kemandirian anak dan mengurangi tingkat ketergantungan anak terhadap orang tua. Oleh karena itu, area ini khusus diperuntukkan bagi anak-anak, sedangkan orang tua dipersilakan untuk menunggu di lobby, gazebo, maupun foodcourt. Tabel 4.7 Kelompok kegiatan pendukung potensi afektif Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pengguna ruang Wadah kegiatan Sifat kegiatan Melihat-lihat jenispermainan Area afektif Anak dan pengantar Indoor Menunggu Ruang tunggulobby, gazebo, foodcourt pengantar Indoor Rumah Koki Anak dan pemandu Indoor Rumah permen Anak dan pemandu Indoor Sanggar gerabah Anak dan pemandu Indoor Bermain dan belajat Sanggar origami Anak dan pemandu Indoor Makan dan minum Food court Anak dan Indoor PUBLIK commit to user IV - 32 pengantar Kegiatan MCK KMWC Anak dan Pengantar Indoor Sumber: analisa pribadi e. Kelompok kegiatan pengelolaan Tabel 4.8 Kelompok kegiatan pengelolaan Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pengguna ruang Wadah kegiatan Sifat kegiatan Menerima tamu Ruang tamu Pengelola Indoor Mengadakan rapat Ruang rapat Pengelola Indoor Mengelola istana anak Ruang manajer Manajer Indoor Mengelola istana anak Ruang wakil manajer Wakil manajer Indoor Mengelola kegiatan motorik Ruang kabag motorik dan staff Kabag kegiatan motorik dan staff Indoor Mengelola kegiatan kognitif Ruang kabag kognitif dan staff Kabag kegiatan kognitif dan staff Indoor Mengelola kegiatan Ruang kabag afektif Kabag kegiatan Indoor PRIVAT commit to user IV - 33 afektif dan staff kognitif dan staff Kegiatan MCK KMWC Seluruh pengelola Indoor Sumber: analisa pribadi f. Kelompok kegiatan servis Tabel 4.9 Kelompok kegiatan servis Jenis kegiatan Kebutuhan ruang Pengguna ruang Wadah kegiatan Sifat kegiatan Ruang genset Outdoor Ruang panel Indoor Building operational dan building maintenance Pengelola, teknisi, dan tenaga maintenance Ruang mesin AC Indoor Pakir Pengunjung dan Pengelola Area parkir Outdoor Sembahyang Pengunjung dan Pengelola Mushalla Indoor SERVIS Sumber: analisa pribadi 2. Analisa lbesaran ruang. § Perhitungan standar : Ernest Neufert, Data arsitek, Human dimensioan. § Studi ruang, flow : Ø 5-10 : standar minimum Ø 20 : kebutuhan keleluasaan parkir Ø 30 : tuntutan kenyamanan fisik Ø 40 : tuntutan kenyamanan psikologis Ø 50 : tuntutan spesifik kegiatan commit to user IV - 34 Ø 70-100 : keterkaitan dengan banyak kegiatan § Perhitungan asumsi : berdasarkan literature dan studi banding. Dari pengelompokan jenis kegiatan di atas, didapatkan jenis-jenis ruangan sebagai berikut. a. Kelompokan kegiatan penerimaan. b. Kelompok kegiatan utama, meliputi: Ø Kegiatan motorik Ø Kegiatan kognitif Ø Kegiatan afektif c. Kelompok kegiatan pengelolaan d. Kelompok kegiatan servis Perhitungan besaran ruang pada Istana Anak di Surakarta dijabarkan sebagai berikut.

a. Kelompok ruang penerimaan

Tabel 4.10 Perhitungan kelompok ruang penerimaan Jenis Ruang Standart Perhitungan Flow Luas m² Plaza asumsi 400 m² 400,00 Hall 0,765 m²org Perkiraan total pengunjung 800 org. Luas = 800 x 0,765 m²org + flow = 612 +244,8 = 856,8 m² 40 856,80 Loket karcis Human Dimension 1,8 x 2 m² Loket karcis = 4 buah Luas = 4 1,8 x 2 = 14,40 m² 14,40 commit to user IV - 35 R. informasi Terdiri dari meja dan kursi resepsionis serta kursi tamu Luas = 1,4 x 0,7 + 30,16 + flow = 0,98 +0,48 m² + flow = 1,46 + 0,59 = 2,05 m² 40 2,05 KMWC Wastafel 1 x 2 m² Kloset 1,25 x 2 m² Urinoir 0,62 x 2 m² 1. Lavatory pria : · 2 kloset 1,25 x 2 m² = 5 m² · 3 wastafel 1 x 2 m² = 6 m² · 2 urinoir 0,62 x 2 m² = 2,48 m² 2. Lavatory wanita : · 3 wastafel 1 x 2 m² = 6 m² · 4 kloset 1,25 x 2 m² = 10 m² 29,48 Total 1.302,73 Sumber: analisa pribadi

b. Kelompok ruang motorik

Tabel 4.11 Perhitungan kelompok ruang motorik Jenis Ruang Standart Perhitungan Flow Luas m² Area permainan tradisional : 1. Congklak asumsi Berupa area terbuka yang ditumbuhi pohon-pohon rindang. Luas = 500 m² 500,00 commit to user IV - 36 2. Bermain layang- layang 3. Bakiak 4. Gasing 5. Gobak sodor Mini outbond merupakan jenis permainan yang bersifat petualangan. Jenis permainan: · Blind maze = 250 m² · Panjat tali = 80 m² · Kolam lumpur = 60 m² · Kayu keseimbangan = 50 m² · Tebing dan bukit = 100 m² · Lereng licin = 100 m² Area permainan modern : 1. Mini outbond Asumsi dan analisa empiris Total = 640 m² 2. Play tube Asumsi 8 x 5 m² = 40 m² 3. Ayunan Asumsi 8 2,5 x 1 m² = 20 m² 4. Jungkat-jungkit Asumsi 8 2 x 0,5 m² = 8 m² 5. Seluncur Asumsi 6 2,5 x 1 m² = 12 m² 720,00 Gazebo Asumsi 0,6 m²org unit = 9 m², gazebo =20 unit 20 x 9= 180 m² 180,00 Total 1.400,00 Sumber: analisa pribadi

c. Kelompok ruang kognitif

commit to user IV - 37 Pada area ini terdapat beberapa alat peraga yang membantu penyampaian esensi pembelajaran pada anak-anak. Perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan untuk menempatkan alat peraga ini dijabarkan sebagai berkut. · 2 dimensi Ø Jarak pengamatan : 1,7 m Ø Minimal jarak antar objek : 1 m Ø Lebar objek rata-rata : 2 m Ø Sirkulasi 2 arah : 1,2 m Luasan yang dibutuhkan untuk 1 objek 2 dimensi = 1,7 +1,2 x 1+2 = 8,7 m² · 3 dimensi Ø Jari-jari objek asumsi : 3 m · Stand box Luasan yang dibutuhkan untuk 1 objek stand box NAD = 3,6 x 3,6 = 12,96 m² · Meja peraga Luasan yang dibutuhkan untuk 1 objek meja peraga = 3,6 x 3 = 10,8 m². · Diorama Luasan 1 objek diorama = 3,5 x 2 = 7 m² Tabel 4.12 Media peraga pada area kognitif Media peraga Zona 2 dimensi 3 dimensi Stand box Meja Diorama Akuarium commit to user IV - 38 peraga Kimia - - - 18 buah - - Biologi 8 buah 10 buah 4 buah - 25 buah 3 buah Fisika - - 63 buah - - - Matematika - - 4 buah - - - Sumber: analisa pribadi Asumsi untuk masing-masing zona ilmu pengetahuan adalah : 1 Zona kimia : 18 x 10,8 m² = 194,4 m² 2 Zona biologi : 8 x 8,7 m² + 10 x 3,14 x 3 x 3 + 4 x 12,96 m² + 25 x 7 m² + 3 x 3,5 x 4 = 69,6 + 282,6 + 51,84 + 175 + 42 = 621,04 m² 3 Zona fisika : 63 x 12,96 m² = 816,48 m² 4 Zona matematika : 4 x 12,96 m² = 51,84 m² Tabel 4.13 Perhitungan kelompok ruang kognitif Jenis Ruang Standart Perhitungan Flow Luas m² Zona kimia Perhituangan empiris 18 x 10,8 m² = 194,4 m² 194,40 Zona biologi Perhituangan empiris 8 x 8,7 m² + 10 x 3,14 x 3 x 3 + 4 x 12,96 m² + 25 x 7 m² + 3 x 3,5 x 4 = 69,6 + 282,6 + 51,84 + 175 + 42 = 621,04 m² 621,04 Zona fisika Perhituangan empiris 63 x 12,96 m² = 816,48 m² 816,48 Zona Perhituangan 4 x 12,96 m² = 51,84 m² 51,84 commit to user IV - 39 matematika empiris KMWC Wastafel 1 x 2 m² Kloset 1,25 x 2 m² Urinoir 0,62 x 2 m² 1. Lavatory pria : · 4 kloset 1,25 x 2 m² = 10 m² · 6 wastafel 1 x 2 m² = 12 m² · 4 urinoir 0,62 x 2 m² = 4,96 m² 2. Lavatory wanita : · 6 wastafel 1 x 2 m² = 12 m² · 8 kloset 1,25 x 2 m² = 20 m² 58,96 Total 1.742,72 Sumber: analisa pribadi

d. Kelompok ruang afektif

Area ini merupakan miniatur kota yang dilengkapi dengan beragam bidang pekerjaan yang umum berada pada dunia nyata. Perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan pada tiap-tiap zona pekerjaan dijabarkan sebagai berikut. 1 Rumah koki Tabel 4.14 Perhitungan ruang rumah koki Kebutuhan ruang Standart Perhitungan Flow Besaran m² commit to user IV - 40 Ruang ganti 2,5 m²org Asumsi = 20 orang Luas = 20 x 2,5 = 50 m² 50,00 Ruang persiapanmeracik 3 m²org 20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00 Ruang memasak 3 m²org 20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00 Total 170,00 Sumber: analisa pribadi 2 Rumah permen Tabel 4.15 Perhitungan ruang rumah permen Kebutuhan ruang Standart Perhitungan Flow Besaran m² Ruang ganti 2,5 m²org Asumsi = 20 orang Luas = 20 x 2,5 = 50 m² 50,00 Ruang pembuatan adonan 3 m²org 20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00 Ruang memasak 3 m²org 20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00 Ruang pengemasan 3 m²org 20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00 Total 230,00 Sumber: analisa pribadi 3 Sanggar gerabah commit to user IV - 41 Tabel 4.16 Perhitungan ruang sanggar gerabah Kebutuhan ruang Standart Perhitungan Flow Besaran m² Kelas pengajaran 4 m²org 24 orang Luas = 24 x 4 = 96 m² 96,00 Total 96,00 Sumber: analisa pribadi 4 Sanggar origami Tabel 4.17 Perhitungan ruang sanggar origami Kebutuhan ruang Standart Perhitungan Flow Besaran m² Kelas pengajaran 4 m²org 24 orang Luas = 24 x 4 = 96 m² 96,00 Total 96,00 Sumber: analisa pribadi Total perhitungan pada area ini tertera pada tabel berikut ini. Tabel 4.18 Total perhitungan besaran ruang di area kognitif Jenis Ruang Standart Perhitungan Flow Luas m² Rumah koki Perhituangan empiris 170,00 Rumah permen Perhituangan empiris 230,00 Sanggar gerabah Perhituangan empiris 96,00 Sanggar origami Perhituangan empiris 96,00 Food court · 4 kursi dan 1 Kapasitas 400 orang = 396,00 commit to user IV - 42 meja 2 m² 400 : 4 = 100 kursi Luas = 100 2 + flow = 200 + 100 = 300 m² · Pantryasumsi 12 unit Luas = 4 x 2 = 8 m² Luas total = 300 + 12 8 = 300 + 96 = 396 m² Total akhir 988,00 Sumber: analisa pribadi

e. Kelompok ruang pengelolaan

Tabel 4.19 Perhitungan kelompok ruang pengelola Jenis Ruang Standart Perhitungan Ruang tamu Asumsi Luas = 4 x 6 = 24 m² Ruang rapat 1,5 m²org NAD Kapasitas = 100 orang Luas = 1,5 x 100 = 150 m² Ruang manajer 8 m²org Luas = 8 x 1 = 8 m Ruang wakil 6 m²org Luas = 6 x 1 = 6 m commit to user IV - 43 manajer Ruang kabag motorik dan staff · R. kabid = 4 m²org · R.staff = 4 m²org 5 staff Luas = 1 x 4 + x 4 = 4 + 20 = 24 m² Ruang kabag kognitif dan staff · R. kabid = 4 m²org · R.staff = 4 m²org 5 staff Luas = 1 x 4 + x 4 = 4 + 20 = 24 m² Ruang kabag afektif dan staff · R. kabid = 4 m²org · R.staff = 4 m²org 5 staff Luas = 1 x 4 + x 4 = 4 + 20 = 24 m² KMWC Wastafel 1 x 2 m² Kloset 1,25 x 2 m² Urinoir 0,62 x 2 m² 1. Lavatory pria : · kloset 1,25 x m² = 5 m² · wastafel 1 x m² = 4 m² 2. Lavatory wanita · wastafel 1 x commit to user IV - 44 m² = 4 m² · kloset 1,25 x m² = 5 m² T Sumber: analisa pribadi

f. Kelompok ruang servis

Tabel 4.20 Perhitungan kelompok ruang servis Jenis Ruang Standart Perhitungan Flow Luas m² Ruang genset Asumsi Luas = 5 x 3 x 2 buah = 30 m² 30,00 Ruang panel utama Asumsi Luas = 4 x 4 = 16 m² 16,00 Ruang subpanel Asumsi Luas = 3 x 3 = 9 m² 9,00 Ruang mesin AC Asumsi 2 buah 12 m² Luas = 12 x 2 = 24 m² 24,00 Area parkir · us = 38,6 m²unit · us = 10 x 38,6 m²unit = 20 1730,04 commit to user IV - 45 · otor = 1,7 x 0,8 m²unit · obil = 1,8 x 4,5 m²unit 386 m² · otor = 300 x 1,7 x 0,8 = 408 m² · obil = 80 x 1,8 x 4,5 = 648 m² Musholla 0,8 m²org Kapasitas = 100 orang Luas = 100 x 0,8 = 80 m² R.imam asumsi = 4 m² R,wudhu = 8 pancuran putra 8 pancuran putri Asumsi 1 m²pancuran KMWC = 6 putra dan 6 putri Asumsi 5 m²KM Luas = 16 x 1 + 12 x 5 = 16 + 60 = 76 m² 160,00 Total akhir 1.969,40 Sumber: analisa pribadi Tabel 4.21 Total besaran ruang di area Istana Anak commit to user IV - 46 Kelompok ruang Luasan ruang m² Kelompok ruang penerima 1.302,73 Kelompok ruang motorik 1.400,00 Kelompok ruang kognitif 1.742,72 Kelompok ruang afektif 988,00 Kelompok ruang pengelola 278,00 Kelompok ruang servis 1.969,40 Jumlah 7.680,85 RTH 50 3.840,43 Sirkulasi 20 1.536,17 Total luasan 13.057,45 Sumber: analisa pribadi 3. Analisa program peruangan a. Pola aktivitas user Pulang Metabolisme dan sembahyang Kegiatan pengelolaan Bermain sambil belajar Membeli tiket dan mencari informasi Datang commit to user IV - 47 Bagan 4.2 Pola aktivitas user Sumber: analisa pribadi b. Pola peruangan Bagan 4.3 Pola peruangan Sumber: analisa pribadi Parkir · Mushalla · Food court · KMWC · Gazebo Gedung pengelolaan Area kognitif Area penerimaan Parkir Area motorik Area afektif Parkir · Mushalla · Food court · KMWC · Gazebo Area permainan tradisional Hal Rumah koki Rumah permen Sanggar gerabah Sanggar origami Area permainan modern Kabag afektif dan staff KMWC Kabag motorik dan staff commit to user IV - 48 Bagan 4.4 Pola peruangan Istana Anak Sumber: analisa pribadi c. Ploting ruang Merupakan hasil penggabungan antara zoning dengan pola peruangan Istana Anak. commit to user IV - 49 Gambar 4.16 Ploting ruang pada Istana Anak Sumber: analisa pribadi 4. Analisa pola peruangan Berikut ini adalah pola-pola peruangan yang menjadi dasar terbentuknya sebuah peruangan dalam bangunan. sumber: F.D.K Ching · Pola Linier: Merupakan deretan ruang-ruang yang berjajar, dihubungkan oleh suatu jalan lurus sebagai penghubung antar ruang, Keterangan: 1. Area transisi 2. Area parkir bus 3. Area parkir pengunjung 4. Plaza 5. Area pengelola 6. Area motorik 7. Area peragaan matematika 8. Area peragaan fisika 9. Area peragaan biologi 10. Area peragaan kimia ruang sirkulasi commit to user IV - 50 sekaligus sebagai unsur pembentuk ruang. Aplikasi pada bangunan: koridor. · Pola radial Biasanya berupa ruang-ruang terpola dalam bentuk yang memusat atau menyebar sehingga bentuk radial ini mempunyai jalan yang berkembang dari atau menuju sebuah titik pusat. Aplikasi pada: atrium. · Pola terpusat Satu pusat ruang, dimana sejumlah ruang sekunder dikelompokkan. Aplikasi pada bangunan: atrium, plasa, dan open space. · Pola Grid Ruang-ruang ditempatkan pada bentuk grid tertentu, yang dihubungkan dengan pola jalan linier yang saling bersilangan. Aplikasi pada: area pengelola · Pola Cluster ruang sirkulasi ruang sirkulasi sirkulasi ruang sirkulasi ruang commit to user IV - 51 Ruang-ruang yang dikelompokkan oleh letaknya secara bersamaberhubungan. a. Kelompok kegiatan kognitif Ruang-ruang dalam kelompok kegiatan kognitif merupakan jenis ruang yang membutuhkan tingkat konsentrasi paling tinggi. Guna menghilangkan efek bosan dan jauh dari rasa tertekan, maka pola peruangan di kelompok ruang iini harus dibuat terbuka dan berkesan luas. Selain itu, pada area peruangan ini anak-anak diarahkan untuk mempelajari keseluruhan bidang pelajaran tanpa melewatkannya. Oleh karena itu, pola peruangan harus saling berkesinambungan dan bersifat memberi pengarahan. Berdasarkan deskripsi tersebut, pola peruangan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan pola peruangan kelompok kegiatan kognitif adalah pola peruangan berbentuk linier. P E R U A N G A N S I R K U L A S I commit to user IV - 52 Gambar 4.17 Pola peruangan pada kelompok kegiatan kognitif Sumber : sketsa pribadi b. Kelompok kegiatan motorik Area motorik merupakan area yang dikhususkan untuk memaksimalkan pertumbuhan alat gerak dan indera yang dimiliki oleh anak-anak. Pada area ini anak-anak dibebaskan untuk bergerak kemana pun yang ia inginkan dan tanpa adanya pemaksaan. Anak- anak mendapatkan kebebasan untuk menjelajah ke berbagai tempat yang ia inginkan. Berdasarkan fungsinya, area ini membutuhkan suatu pola peruangan yang bebas, tanpa pengaturan, lapang, dan penuh keleluasaan. Dengan demikian, pola peruangan yang diterapkan pun juga harus memenuhi kriteria-kriteria yang disebutkan tersebut. Pola peruangan yang sesuai untuk memenuhi tingkat kebutuhan pada kelompok kegiatan motorik adalah pola organisbebas. Gambar 4.18 Pola peruangan pada kelompok kegiatan motorik commit to user IV - 53 Sumber : sketsa pribadi c. Kelompok kegiatan afektif Peruangan-peruangan pada kelompok kegiatan afektif merupakan jenis peruangan yang mengarahkan pengunjung untuk bergerak secara menyebar. Hal ini dikarenakan, fungsi kelompok ruangan afektif yang menghendaki anak-anak untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Pada kelompok kegiatan ini anak-anak diberi kebebasan untuk bergerak, namun juga tetap mendapat pengarahan ruang. Pengunjung atau anak-anak sengaja dibuat bergerak ke segala arah peruangantidak terpaku pada satu titik. Namun, demikian peruangan pada kelompok kegiatan ini juga tetap memiliki satu titik peruangan sebagai pusat. Di titik pusatpusat peruangan inilah anak- anak diberi kesempatan untuk memilih arahruang mana yang ingin ia datangi. Pola peruangan yang sesuai untuk mendukung kelompok ruang afektif adalah pola peruangan radialmenyebar. Pola peruangan radial merupakan pola peruangan yang memiliki pusat, namun memiliki pola sirkulasi yang menyebar dan tidak bersifat memaksa ke suatu arah. commit to user IV - 54 Gambar 4.19 Pola peruangan pada kelompok kegiatan afektif Sumber : sketsa pribadi d. Kelompok kegiatan pengelolaan Kegiatan pengelolaan merupakan jenis kegiatan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan dan administrasi dari istana anak. Dengan kata lain, kegiatan yang terjadi pada kelompok kegiatan ini mirip dengan kegiatan yang terjadi di dalam sebuah kantor. Mengingat fungsi kegiatannya yang bersifat mengelola dan memiliki peruangan mirip kantor yang bersifat formal dan terarah, maka pola peruangan yang sesuai untuk kelompok kegiatan pengelolaan adalah pola peruangan berbentuk grid. Pola peruangan semacam ini membagi- mabi peruangan ke dalam grid-grid tertentu dan menghubungkannya melalui pola sirkulasi berbentuk linier. Gambar 4.20 Pola peruangan pada kelompok kegiatan pengelolaan Sumber : sketsa pribadi commit to user IV - 53

C. Analisa Ekspresi Ruang