commit to user
IV - 22
B. Analisa Program dan Bentuk Ruang
1. Analisa macam kegiatan dan kebutuhan ruang. a.
Tujuan : untuk mengetahui macam kegiatan apa saja yang
akan diwadahi dan jenis ruang yang dibutuhkan. b.
Jenis kegiatan : · Kegiatan utama, meliputi kegiatan penerimaan, kegiatan yang
merangsang potensi motorik, kegiatan yang merangsang potensi kognitif, dan kegiatan yang merangsang potensi afektif.
· Kegiatan penunjang, meliputi kegiatan pengelolaan. · Kegiatan servis, meliputi kegiatan parkir, kegiatan metabolisme,
kegiatan sembahyang, dan kegiatan operasionalpemeliharaan. c. Pelaku kegiatan :
· Anak-anak usia 6-12 tahun. · Orang tuapengunjungpengantar.
· Pengelola termasuk di dalamnya pemandu d. Konsep program dan bentuk ruang
Metode bermain sambil belajar merupakan suatu metode pembelajaran yang disampaikan melalui konteks permainan. Tujuan
utama dari metode ini adalah penyaluran energi berlebih anak melalui jenis permainan yang juga diarahkan untuk mengasah tiga kemampuan
dasar si anak. Dengan demikian, anak tidak hanya sekedar bermain, namun juga belajar.
Mengingat konsep dasarnya adalah bermain, maka konsep program ruang pada Istana Anak didesain sesuai dengan esensi dasar sebuah
permainan. Jumlah dan besaran ruang pun tidak berlebih, mengingat area ini hanya sebagai media penyaluran energi berlebih anak yang
commit to user
IV - 23 disalurkan secara positif. Oleh karena itu, area Istana Anak menghindari
jumlah ruang yang terlalu besar ataupun terlalu banyak sehingga tidak memicu anak untuk mengeluarkan energi secara besar-besaran yang
akan berdampak pada kelelahan. Program dan kebutuhan ruang pada area Istana Anak didesain
dengan memperhatikan aspek psikologi anak, sehingga ketika anak- anak menjalani proses bermain sambil belajar mereka dapat merasa
bebas, tanpa tekanan, mampu menyalurkan energi berlebih, namun juga tidak terlalu lelah sehingga tetap mampu menangkap esensi
pembelajaran yang disampaikan.
Bagan 4.1 Pola pikir analisa program dan besaran ruang Sumber : analisa pribadi
Metode bermain sambil belajar
Program ruang
Besaran ruang Simpel, sederhana,
namun sarat akan metode
pembelajaran
Tidak terlalu besar, mampu mewadahi
aktivitas bermain sambil belajar,
mampu membuat anak menyalurkan
energi berlebih, namun tidak
membuat si anak kelelahan
Aspek psikologi
anak
commit to user
IV - 24 Tabel-tabel berikut ini merupakan analisa peruangan dalam
mewadahi macam-macam kegiatan yang ada di Istana Anak di Surakarta.
a. Kelompok kegiatan penerimaan.
Tabel 4.3 Kelompok kegiatan penerimaan
Sumber: analisa pribadi b.
Kelompok kegiatan yang mendukung potensi motorik. Kegiatan pada area ini merupakan jenis kegiatan outdoorluar
ruangan. Hal ini dikarenakan, fungsi motorikgerak anak akan dapat berkembang maksimal jika berada pada area terbukaluas sehingga
anak-anak merasa leluasa dan tidak terkekang. Mereka dapat bergerak ke segala arah yang mereka inginkan. Dengan demikian, alat gerak
mereka dapat berfungsi secara maksimal.
Jenis kegiatan Kebutuhan
ruang Pengguna ruang
Wadah kegiatan
Sifat kegiatan
Datang Plaza dan Hall
Anak, pengantar, dan
pengelolapemandu Plaza Outdoor
hall Indoor
Membeli tiket Tiket area
Anak dan pengantar Indoor dan
outdoor Mencari informasi
Ruang informasi Anak dan pengantar Indoor
Kegiatan MCK KMWC
Anak dan pengantar Indoor PUBLIK
commit to user
IV - 25 Tabel 4.4 Kelompok kegiatan pendukung potensi motorik
Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
Pengguna ruang Wadah
kegiatan Sifat
kegiatan
Melihat-lihat permainan Area bermain
outdoor Anak dan pengantar Outdoor
Permainan tradisional : 1.
Congklak 2.
Bermain layang-layang
3. Bakiak
4. Gasing
5. Gobak
sodor Area bermain
outdoor Anak, pemandu dan
pengantar Outdoor
Permainan modern : 1.
Mini outbond
2. Play tube
3. Ayunan
4. Jungkat-
jungkit 5.
Seluncur Area bermain
outdoor Anak, pemandu dan
pengantar Outdoor
Istirahat Gazebo
Anak, dan pengantar
Outdoor
Makan dan minum Foodcourt
Anak dan pengantar Outdoor Kegiatan MCK
KMWC Anak dan Pengantar Indoor
PUBLIK
commit to user
IV - 26 Sumber: analisa pribadi
c. Kelompok kegiatan yang mendukung potensi kognitif. Aspek kognitif merupakan kemampuan dasar anak yang
berhubungan dengan kecerdasan otak dan kemampuan untuk menyerap informasi. Kegiatan pada area ini lebih bersifat ke aspek
pembelajaran ilmu pengetahuan yang dibungkus dengan metode pembelajaran yang menyenangkankonsep bermain sambil belajar.
Pada area ini sitem pembelajaran disampaikan denngan bantuan alat peraga.
Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
Pengguna ruang
Wadah kegiatan
Sifat kegiatan
Melihat-lihat permainan Area kognitif
Anak dan pengantar
Indoor
Bermain sambil belajar, meliputi :
1. Kimia
2. Biologi
3. Fisika
4. Matematika
1. Zona
Kimia 2.
Zona Biologi
3. Zona
Fisika 4.
Zona Matematika
Anak, pemandu, dan pengantar
Indoor
PUBLIK
commit to user
IV - 27 Tabel 4.5 Kelompok kegiatan pendukung potensi kognitif
Sumber: analisa pribadi
Jenis kegiatan pada area ini merupakan suatu bentuk kegiatan peragaan ataupun pameran yang terus-menerus berlangsung tanpa
ada jangka waktu tertentu. Kegiatan pada area ini menggunakan media peraga yang bisa dilihat, dicoba, bahkan diperagakan oleh pengunjung.
Media peraga tersebut meliputi: ü Alat peraga interaktif
:replika, miniatur, simulator, torso, diorama.
ü Media grafis :bagan, diagram, grafik, poster,
animasi, gambar, dan foto. ü Media proyeksi
:OHP, slide, film, dan LCD. Berikut adalah macam-macam peragaanpameran yang ada di area
kegiatan kognitif. Tabel 4.6 Macam alat peraga pendukung potensi kognitif
Area Jenis
Kegiatan Jumlah Peraga
Kebutuhan Ruang
Organik Tabung kimia, bar kimia,
gelembung dalam air, proses 8 buah
Area peragaan kimia
Makan dan minum Food court
Anak dan pengantar
Indoor
Kegiatan MCK KMWC
Anak dan pengantar
Indoor
commit to user
IV - 28 perubahan zat, air menguap,
proses pembuatan es, busa menari, air sebagai elektrolit.
Anorganik Logam berkarat, pembakaran
karang, pengelasan logam, pelapukan, enzim dalam
makanan, pengaruh suhu dan udara terhadap logam.
7 buah Area peragaan
kimia
Kimia Lanjutan
Pencampuran zat, selang kimia, pemilahan komposisi zat kimia.
Pada zone exhibit ini setiap alat peraga disediakan satu informan
dan pengawas karena zat kimia cukup berbahaya.
3 buah Area peragaan
kimia
Anatomi 1.
Model organ manusia yang meliputi mata,
otak, gigi, paru-paru, ginjal, hati, telinga, jantung, kulit,
usus, lambung, pertumbuhan janin.
2. Model tumbuhan
dan hewan meliputi sel, batang monokotil dan dikotil, bagian
bunga, bagian buah, daun, perkembang biakan.
18 buah Area peragaan
biologi
Biologi
Evolusi Museum
diorama evolusi 25 peraga
Area peragaan
commit to user
IV - 29 manusia, sejarah, budaya, dan
agama. biologi
Ekologi Terdiri dari solar sistem, mineral,
kerangka dinosaurus, akuarium, miniatur bentuk bumi.
4 peraga Area peragaan
biologi
Listrik Saklar kontak mekanik, hukum
ohm, seri dan paralel, AC dan DC, beban daya listrik, halilintar,
baterai tangan, Scheneider, per;imdungan listrik, anti
gravitasi, bola plasma, konversi energi, si penyambar bunyi, van
der graft, generator pedal, harpa tanpa dawai, gelombang listrik,
replika transistor, rangkaian listrik.
19 peraga Area peragaan
fisika
Magnet Kemagnetan, magnet listruk, dan
magnet bunyi. 3 peraga
Area peragaan fisika
Gerak Ayunan bandul, bandul kacau,
giroskop sepeda, bola melayang, roket meluncur, mobil tabrakan,
tarik tambang, katrol, pengungkit, bola berlomba lari, jembatan
melengkung, sepeda meniti tali, mesin momentum,
13 peraga Area peragaan
fisika
Fisika Getaran
Simulasi gempa, efek dopler, 7 peraga
Area peragaan
commit to user
IV - 30 gelombang sentripetal dan
sentrifugal, gelombang ts
u
nami, resonator, pola suara.
fisika
Optik Kaleidoskop, kepala terpenggal,
meja cahaya, cermin datar, cermin variasi, bayangan terbalik,
warna bayangan, polarisasi, penguraian cahaya, sudut kritis,
meja lensa, ukuran dan cahaya, pantulan cahaya, hologram,
pembiasan cahaya, panel surya. 16 peraga
Area peragaan fisika
Fluida Pompa Archimides, viskositas,
pengukur tinggi muka air, tekanan uap, cairan menguap.
5 peraga Area peragaan
fisika
Matematika Dalam exhibit ini hanya beberapa alat peraga yang menampilkan bidang matematika seperti
lengkung kokoh, bintang bilangan mirage, patok penghitung luas, dan segitiga bilangan.
4 peraga Area peragaan
matematika
Sumber: analisa pribadi d. Kelompok kegiatan yang mendukung potensi afektif.
Kegiatan afektif pada area ini mengacu pada kegiatan yang mengajarkan anak untuk dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan
orang lain. Kegiatan pada area ini lebih banyak dilakukan secara berkelompok bukan individu. Oleh karena itu, area ini dibuat dengan
mengusung konsep peragaan langsung dan lebih mengacu pada
commit to user
IV - 31 pengasahan ketrampilan si anak. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak
tidak hanya terasah kemampuan verbal dan sosial, namun juga mengasah bakat dari anak-anak tersebut.
Pada area ini, peran orang tua sedikit dibatasi untuk melatih kemandirian anak dan mengurangi tingkat ketergantungan anak
terhadap orang tua. Oleh karena itu, area ini khusus diperuntukkan bagi anak-anak, sedangkan orang tua dipersilakan untuk menunggu di lobby,
gazebo, maupun foodcourt.
Tabel 4.7 Kelompok kegiatan pendukung potensi afektif
Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
Pengguna ruang Wadah
kegiatan Sifat
kegiatan
Melihat-lihat jenispermainan
Area afektif Anak dan
pengantar Indoor
Menunggu Ruang tunggulobby,
gazebo, foodcourt pengantar
Indoor
Rumah Koki Anak dan
pemandu Indoor
Rumah permen Anak dan
pemandu Indoor
Sanggar gerabah Anak dan
pemandu Indoor
Bermain dan belajat
Sanggar origami Anak dan
pemandu Indoor
Makan dan minum Food court
Anak dan Indoor
PUBLIK
commit to user
IV - 32 pengantar
Kegiatan MCK KMWC
Anak dan Pengantar
Indoor
Sumber: analisa pribadi
e. Kelompok kegiatan pengelolaan
Tabel 4.8 Kelompok kegiatan pengelolaan
Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
Pengguna ruang Wadah
kegiatan Sifat
kegiatan
Menerima tamu Ruang tamu
Pengelola Indoor
Mengadakan rapat Ruang rapat
Pengelola Indoor
Mengelola istana anak
Ruang manajer Manajer
Indoor
Mengelola istana anak
Ruang wakil manajer Wakil manajer
Indoor
Mengelola kegiatan motorik
Ruang kabag motorik dan staff
Kabag kegiatan motorik dan staff
Indoor
Mengelola kegiatan kognitif
Ruang kabag kognitif dan staff
Kabag kegiatan kognitif dan staff
Indoor
Mengelola kegiatan Ruang kabag afektif
Kabag kegiatan Indoor
PRIVAT
commit to user
IV - 33 afektif
dan staff kognitif dan staff
Kegiatan MCK KMWC
Seluruh pengelola Indoor
Sumber: analisa pribadi f.
Kelompok kegiatan servis Tabel 4.9 Kelompok kegiatan servis
Jenis kegiatan Kebutuhan ruang
Pengguna ruang Wadah
kegiatan Sifat
kegiatan
Ruang genset Outdoor
Ruang panel Indoor
Building operational dan building
maintenance Pengelola, teknisi, dan
tenaga maintenance Ruang mesin AC
Indoor Pakir
Pengunjung dan Pengelola
Area parkir Outdoor
Sembahyang Pengunjung dan
Pengelola Mushalla
Indoor SERVIS
Sumber: analisa pribadi
2. Analisa lbesaran ruang. § Perhitungan standar
: Ernest Neufert, Data arsitek, Human dimensioan.
§ Studi ruang, flow :
Ø 5-10 : standar minimum Ø 20
: kebutuhan keleluasaan parkir Ø 30
: tuntutan kenyamanan fisik Ø 40
: tuntutan kenyamanan psikologis Ø 50
: tuntutan spesifik kegiatan
commit to user
IV - 34 Ø 70-100
: keterkaitan dengan banyak kegiatan § Perhitungan asumsi
: berdasarkan literature dan studi banding. Dari pengelompokan jenis kegiatan di atas, didapatkan jenis-jenis
ruangan sebagai berikut. a. Kelompokan kegiatan penerimaan.
b. Kelompok kegiatan utama, meliputi: Ø Kegiatan motorik
Ø Kegiatan kognitif Ø Kegiatan afektif
c. Kelompok kegiatan pengelolaan
d. Kelompok kegiatan servis
Perhitungan besaran ruang pada Istana Anak di Surakarta dijabarkan sebagai berikut.
a. Kelompok ruang penerimaan
Tabel 4.10 Perhitungan kelompok ruang penerimaan
Jenis Ruang Standart
Perhitungan Flow
Luas m²
Plaza asumsi
400 m² 400,00
Hall 0,765 m²org
Perkiraan total pengunjung 800 org.
Luas = 800 x 0,765 m²org + flow = 612 +244,8 = 856,8 m²
40 856,80
Loket karcis Human
Dimension 1,8 x 2 m²
Loket karcis = 4 buah Luas = 4 1,8 x 2 = 14,40 m²
14,40
commit to user
IV - 35 R. informasi
Terdiri dari meja dan kursi
resepsionis serta kursi tamu
Luas = 1,4 x 0,7 + 30,16 + flow = 0,98 +0,48 m² + flow
= 1,46 + 0,59 = 2,05 m² 40
2,05
KMWC Wastafel 1 x 2
m² Kloset 1,25 x 2
m² Urinoir 0,62 x 2
m² 1. Lavatory pria :
· 2 kloset 1,25
x 2 m² = 5 m² ·
3 wastafel 1 x 2 m² = 6 m²
· 2 urinoir 0,62
x 2 m² = 2,48 m² 2. Lavatory wanita :
· 3 wastafel 1 x
2 m² = 6 m² ·
4 kloset 1,25 x 2 m² = 10 m²
29,48
Total 1.302,73
Sumber: analisa pribadi
b. Kelompok ruang motorik
Tabel 4.11 Perhitungan kelompok ruang motorik
Jenis Ruang Standart
Perhitungan Flow
Luas m²
Area permainan tradisional :
1. Congklak asumsi
Berupa area terbuka yang ditumbuhi pohon-pohon rindang.
Luas = 500 m² 500,00
commit to user
IV - 36 2. Bermain layang-
layang 3. Bakiak
4. Gasing 5. Gobak sodor
Mini outbond merupakan jenis permainan yang bersifat
petualangan. Jenis permainan: · Blind maze = 250 m²
· Panjat tali = 80 m² · Kolam lumpur = 60 m²
· Kayu keseimbangan = 50 m² · Tebing dan bukit = 100 m²
· Lereng licin = 100 m² Area permainan
modern : 1. Mini outbond
Asumsi dan analisa
empiris
Total = 640 m²
2. Play tube Asumsi
8 x 5 m² = 40 m² 3. Ayunan
Asumsi 8 2,5 x 1 m² = 20 m²
4. Jungkat-jungkit Asumsi
8 2 x 0,5 m² = 8 m² 5. Seluncur
Asumsi 6 2,5 x 1 m² = 12 m²
720,00
Gazebo Asumsi 0,6
m²org unit = 9 m², gazebo =20 unit
20 x 9= 180 m² 180,00
Total 1.400,00
Sumber: analisa pribadi
c. Kelompok ruang kognitif
commit to user
IV - 37 Pada area ini terdapat beberapa alat peraga yang membantu
penyampaian esensi pembelajaran pada anak-anak. Perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan untuk menempatkan alat peraga ini
dijabarkan sebagai berkut.
· 2 dimensi
Ø Jarak pengamatan : 1,7 m
Ø Minimal jarak antar objek : 1 m
Ø Lebar objek rata-rata : 2 m
Ø Sirkulasi 2 arah : 1,2 m
Luasan yang dibutuhkan untuk 1 objek 2 dimensi = 1,7 +1,2 x 1+2 = 8,7 m²
· 3 dimensi
Ø Jari-jari objek asumsi : 3 m
· Stand box
Luasan yang dibutuhkan untuk 1 objek stand box NAD = 3,6 x 3,6 = 12,96 m²
· Meja peraga
Luasan yang dibutuhkan untuk 1 objek meja peraga = 3,6 x 3 = 10,8 m².
· Diorama
Luasan 1 objek diorama = 3,5 x 2 = 7 m² Tabel 4.12 Media peraga pada area kognitif
Media peraga Zona
2 dimensi 3 dimensi
Stand box Meja
Diorama Akuarium
commit to user
IV - 38
peraga
Kimia -
- -
18 buah -
- Biologi
8 buah 10 buah
4 buah -
25 buah 3 buah
Fisika -
- 63 buah
- -
- Matematika
- -
4 buah -
- -
Sumber: analisa pribadi Asumsi untuk masing-masing zona ilmu pengetahuan adalah :
1 Zona kimia
: 18 x 10,8 m² = 194,4 m² 2
Zona biologi : 8 x 8,7 m² + 10 x 3,14 x 3 x 3 + 4 x 12,96 m² + 25 x 7 m² + 3 x 3,5 x 4 = 69,6 + 282,6 + 51,84
+ 175 + 42 = 621,04 m² 3
Zona fisika : 63 x 12,96 m² = 816,48 m²
4 Zona matematika
: 4 x 12,96 m² = 51,84 m² Tabel 4.13 Perhitungan kelompok ruang kognitif
Jenis Ruang Standart
Perhitungan Flow
Luas m²
Zona kimia Perhituangan
empiris 18 x 10,8 m² = 194,4 m²
194,40
Zona biologi Perhituangan
empiris 8 x 8,7 m² + 10 x 3,14 x 3 x 3 +
4 x 12,96 m² + 25 x 7 m² + 3 x 3,5 x 4 = 69,6 + 282,6 + 51,84 +
175 + 42 = 621,04 m² 621,04
Zona fisika Perhituangan
empiris 63 x 12,96 m² = 816,48 m²
816,48
Zona Perhituangan
4 x 12,96 m² = 51,84 m² 51,84
commit to user
IV - 39 matematika
empiris KMWC
Wastafel 1 x 2 m²
Kloset 1,25 x 2 m²
Urinoir 0,62 x 2 m²
1. Lavatory pria : ·
4 kloset 1,25 x 2 m² = 10 m²
· 6 wastafel 1 x
2 m² = 12 m² ·
4 urinoir 0,62 x 2 m² = 4,96 m²
2. Lavatory wanita : ·
6 wastafel 1 x 2 m² = 12 m²
· 8 kloset 1,25 x
2 m² = 20 m² 58,96
Total 1.742,72
Sumber: analisa pribadi
d. Kelompok ruang afektif
Area ini merupakan miniatur kota yang dilengkapi dengan beragam bidang pekerjaan yang umum berada pada dunia nyata.
Perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan pada tiap-tiap zona pekerjaan dijabarkan sebagai berikut.
1 Rumah koki
Tabel 4.14 Perhitungan ruang rumah koki
Kebutuhan ruang Standart
Perhitungan Flow
Besaran m²
commit to user
IV - 40 Ruang ganti
2,5 m²org Asumsi = 20 orang
Luas = 20 x 2,5 = 50 m² 50,00
Ruang persiapanmeracik
3 m²org 20 orang
Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00
Ruang memasak 3 m²org
20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m²
60,00
Total 170,00
Sumber: analisa pribadi 2
Rumah permen
Tabel 4.15 Perhitungan ruang rumah permen
Kebutuhan ruang Standart
Perhitungan Flow
Besaran m²
Ruang ganti 2,5 m²org
Asumsi = 20 orang Luas = 20 x 2,5 = 50 m²
50,00
Ruang pembuatan
adonan 3 m²org
20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m²
60,00
Ruang memasak 3 m²org
20 orang Luas = 20 x 3 = 60 m²
60,00
Ruang pengemasan 3 m²org 20 orang
Luas = 20 x 3 = 60 m² 60,00
Total 230,00
Sumber: analisa pribadi
3 Sanggar
gerabah
commit to user
IV - 41 Tabel 4.16 Perhitungan ruang sanggar gerabah
Kebutuhan ruang Standart
Perhitungan Flow
Besaran m²
Kelas pengajaran 4 m²org
24 orang Luas = 24 x 4 = 96 m²
96,00
Total 96,00
Sumber: analisa pribadi 4
Sanggar origami
Tabel 4.17 Perhitungan ruang sanggar origami
Kebutuhan ruang Standart
Perhitungan Flow
Besaran m²
Kelas pengajaran 4 m²org
24 orang Luas = 24 x 4 = 96 m²
96,00
Total 96,00
Sumber: analisa pribadi
Total perhitungan pada area ini tertera pada tabel berikut ini. Tabel 4.18 Total perhitungan besaran ruang di area kognitif
Jenis Ruang Standart
Perhitungan Flow
Luas m²
Rumah koki Perhituangan empiris
170,00 Rumah permen
Perhituangan empiris 230,00
Sanggar gerabah Perhituangan empiris
96,00 Sanggar origami
Perhituangan empiris 96,00
Food court ·
4 kursi dan 1 Kapasitas 400 orang =
396,00
commit to user
IV - 42 meja 2 m²
400 : 4 = 100 kursi Luas = 100 2 + flow =
200 + 100 = 300 m² ·
Pantryasumsi 12 unit Luas = 4 x 2 = 8 m²
Luas total = 300 + 12 8 = 300 + 96
= 396 m²
Total akhir 988,00
Sumber: analisa pribadi
e. Kelompok ruang pengelolaan
Tabel 4.19 Perhitungan kelompok ruang pengelola
Jenis Ruang
Standart Perhitungan
Ruang tamu
Asumsi Luas = 4 x 6 = 24
m² Ruang
rapat 1,5 m²org NAD
Kapasitas = 100 orang
Luas = 1,5 x 100 = 150 m²
Ruang manajer
8 m²org Luas = 8 x 1 = 8 m
Ruang wakil
6 m²org Luas = 6 x 1 = 6 m
commit to user
IV - 43 manajer
Ruang kabag
motorik dan
staff ·
R. kabid = 4 m²org
· R.staff
= 4 m²org 5 staff Luas = 1 x 4 +
x 4 = 4 + 20
= 24 m²
Ruang kabag
kognitif dan
staff ·
R. kabid = 4 m²org
· R.staff
= 4 m²org 5 staff Luas = 1 x 4 +
x 4 = 4 + 20
= 24 m²
Ruang kabag
afektif dan
staff ·
R. kabid = 4 m²org
· R.staff
= 4 m²org 5 staff Luas = 1 x 4 +
x 4 = 4 + 20
= 24 m²
KMWC Wastafel 1 x 2 m² Kloset 1,25 x 2 m²
Urinoir 0,62 x 2 m² 1. Lavatory pria :
· kloset 1,25 x
m² = 5 m² ·
wastafel 1 x m² = 4 m²
2. Lavatory wanita ·
wastafel 1 x
commit to user
IV - 44 m² = 4 m²
· kloset 1,25 x
m² = 5 m²
T
Sumber: analisa pribadi
f. Kelompok ruang servis
Tabel 4.20 Perhitungan kelompok ruang servis
Jenis Ruang Standart
Perhitungan Flow
Luas m²
Ruang genset Asumsi
Luas = 5 x 3 x 2 buah = 30 m²
30,00
Ruang panel utama Asumsi
Luas = 4 x 4 = 16 m² 16,00
Ruang subpanel Asumsi
Luas = 3 x 3 = 9 m² 9,00
Ruang mesin AC Asumsi 2 buah 12
m² Luas = 12 x 2 = 24 m²
24,00
Area parkir ·
us = 38,6 m²unit ·
us = 10 x 38,6 m²unit = 20
1730,04
commit to user
IV - 45 ·
otor = 1,7 x 0,8 m²unit
· obil = 1,8 x 4,5
m²unit 386 m²
· otor = 300 x 1,7 x 0,8 =
408 m² ·
obil = 80 x 1,8 x 4,5 = 648 m²
Musholla 0,8 m²org
Kapasitas = 100 orang Luas = 100 x 0,8 = 80 m²
R.imam asumsi = 4 m² R,wudhu = 8 pancuran
putra 8 pancuran
putri Asumsi 1 m²pancuran
KMWC = 6 putra dan 6 putri
Asumsi 5 m²KM Luas = 16 x 1 + 12 x 5
= 16 + 60 = 76 m²
160,00
Total akhir 1.969,40
Sumber: analisa pribadi
Tabel 4.21 Total besaran ruang di area Istana Anak
commit to user
IV - 46
Kelompok ruang Luasan ruang m²
Kelompok ruang penerima 1.302,73
Kelompok ruang motorik 1.400,00
Kelompok ruang kognitif 1.742,72
Kelompok ruang afektif 988,00
Kelompok ruang pengelola 278,00
Kelompok ruang servis 1.969,40
Jumlah 7.680,85
RTH 50 3.840,43
Sirkulasi 20 1.536,17
Total luasan 13.057,45
Sumber: analisa pribadi
3. Analisa
program peruangan a.
Pola aktivitas user
Pulang
Metabolisme dan sembahyang
Kegiatan pengelolaan
Bermain sambil belajar
Membeli tiket dan mencari informasi
Datang
commit to user
IV - 47 Bagan 4.2 Pola aktivitas user
Sumber: analisa pribadi b.
Pola peruangan
Bagan 4.3 Pola peruangan Sumber: analisa pribadi
Parkir
· Mushalla · Food court
· KMWC · Gazebo
Gedung pengelolaan
Area kognitif
Area penerimaan
Parkir Area motorik
Area afektif
Parkir
· Mushalla · Food court
· KMWC · Gazebo
Area permainan tradisional
Hal Rumah koki
Rumah permen Sanggar gerabah
Sanggar origami
Area permainan modern
Kabag afektif dan staff
KMWC
Kabag motorik dan staff
commit to user
IV - 48 Bagan 4.4 Pola peruangan Istana Anak
Sumber: analisa pribadi
c. Ploting ruang Merupakan hasil penggabungan antara zoning dengan pola
peruangan Istana Anak.
commit to user
IV - 49 Gambar 4.16
Ploting ruang pada Istana Anak
Sumber: analisa pribadi
4. Analisa pola peruangan Berikut ini adalah pola-pola peruangan yang menjadi dasar
terbentuknya sebuah peruangan dalam bangunan. sumber: F.D.K Ching · Pola Linier:
Merupakan deretan ruang-ruang yang berjajar, dihubungkan oleh suatu jalan
lurus sebagai penghubung antar ruang, Keterangan:
1. Area transisi 2. Area parkir bus
3. Area parkir pengunjung 4. Plaza
5. Area pengelola 6. Area motorik
7. Area peragaan matematika 8. Area peragaan fisika
9. Area peragaan biologi 10. Area peragaan kimia
ruang sirkulasi
commit to user
IV - 50 sekaligus
sebagai unsur
pembentuk ruang. Aplikasi pada bangunan: koridor.
· Pola radial Biasanya berupa ruang-ruang terpola
dalam bentuk yang memusat atau menyebar sehingga bentuk radial ini
mempunyai jalan yang berkembang dari atau menuju sebuah titik pusat. Aplikasi
pada: atrium.
· Pola terpusat Satu pusat ruang, dimana sejumlah ruang
sekunder dikelompokkan. Aplikasi pada bangunan: atrium, plasa, dan open space.
· Pola Grid Ruang-ruang ditempatkan pada bentuk
grid tertentu, yang dihubungkan dengan pola jalan linier yang saling bersilangan.
Aplikasi pada: area pengelola
· Pola Cluster
ruang sirkulasi
ruang sirkulasi
sirkulasi ruang
sirkulasi ruang
commit to user
IV - 51 Ruang-ruang yang dikelompokkan oleh
letaknya secara bersamaberhubungan.
a. Kelompok kegiatan kognitif Ruang-ruang dalam kelompok kegiatan kognitif merupakan jenis
ruang yang membutuhkan tingkat konsentrasi paling tinggi. Guna menghilangkan efek bosan dan jauh dari rasa tertekan, maka pola
peruangan di kelompok ruang iini harus dibuat terbuka dan berkesan luas. Selain itu, pada area peruangan ini anak-anak diarahkan untuk
mempelajari keseluruhan bidang pelajaran tanpa melewatkannya. Oleh karena itu, pola peruangan harus saling berkesinambungan dan bersifat
memberi pengarahan. Berdasarkan deskripsi tersebut, pola peruangan yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan pola peruangan kelompok kegiatan kognitif adalah pola peruangan berbentuk linier.
P E
R U
A N
G A
N S
I R
K U
L A
S I
commit to user
IV - 52 Gambar 4.17 Pola peruangan pada kelompok kegiatan kognitif
Sumber : sketsa pribadi b. Kelompok kegiatan motorik
Area motorik
merupakan area
yang dikhususkan
untuk memaksimalkan pertumbuhan alat gerak dan indera yang dimiliki oleh
anak-anak. Pada area ini anak-anak dibebaskan untuk bergerak kemana pun yang ia inginkan dan tanpa adanya pemaksaan. Anak-
anak mendapatkan kebebasan untuk menjelajah ke berbagai tempat yang ia inginkan.
Berdasarkan fungsinya, area ini membutuhkan suatu pola peruangan yang bebas, tanpa pengaturan, lapang, dan penuh
keleluasaan. Dengan demikian, pola peruangan yang diterapkan pun juga harus memenuhi kriteria-kriteria yang disebutkan tersebut. Pola
peruangan yang sesuai untuk memenuhi tingkat kebutuhan pada kelompok kegiatan motorik adalah pola organisbebas.
Gambar 4.18 Pola peruangan pada kelompok kegiatan motorik
commit to user
IV - 53 Sumber : sketsa pribadi
c. Kelompok kegiatan afektif Peruangan-peruangan pada kelompok kegiatan afektif merupakan
jenis peruangan yang mengarahkan pengunjung untuk bergerak secara menyebar. Hal ini dikarenakan, fungsi kelompok ruangan afektif yang
menghendaki anak-anak untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Pada kelompok kegiatan ini anak-anak
diberi kebebasan untuk bergerak, namun juga tetap mendapat pengarahan ruang.
Pengunjung atau anak-anak sengaja dibuat bergerak ke segala arah peruangantidak terpaku pada satu titik. Namun, demikian
peruangan pada kelompok kegiatan ini juga tetap memiliki satu titik peruangan sebagai pusat. Di titik pusatpusat peruangan inilah anak-
anak diberi kesempatan untuk memilih arahruang mana yang ingin ia datangi.
Pola peruangan yang sesuai untuk mendukung kelompok ruang afektif adalah pola peruangan radialmenyebar. Pola peruangan radial
merupakan pola peruangan yang memiliki pusat, namun memiliki pola sirkulasi yang menyebar dan tidak bersifat memaksa ke suatu arah.
commit to user
IV - 54 Gambar 4.19 Pola peruangan pada kelompok kegiatan afektif
Sumber : sketsa pribadi d. Kelompok kegiatan pengelolaan
Kegiatan pengelolaan merupakan jenis kegiatan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan dan administrasi dari istana anak. Dengan
kata lain, kegiatan yang terjadi pada kelompok kegiatan ini mirip dengan kegiatan yang terjadi di dalam sebuah kantor.
Mengingat fungsi kegiatannya yang bersifat mengelola dan memiliki peruangan mirip kantor yang bersifat formal dan terarah, maka pola
peruangan yang sesuai untuk kelompok kegiatan pengelolaan adalah pola peruangan berbentuk grid. Pola peruangan semacam ini membagi-
mabi peruangan ke dalam grid-grid tertentu dan menghubungkannya melalui pola sirkulasi berbentuk linier.
Gambar 4.20 Pola peruangan pada kelompok kegiatan pengelolaan Sumber : sketsa pribadi
commit to user
IV - 53
C. Analisa Ekspresi Ruang