commit to user
III - 4 Belum lagi dengan jam belajar yang cukup panjang yang harus mereka ikuti
setiap hari. Tak jarang, anak-anak usia ini banyak yang mengalami depresi dan berujung pada kesulitan memahami pelajaran yang disampaikan.
Bermain merupakan hak dasar anak. Bermain juga merupakan kegiatan yang paling diminati oleh anak-anak. Berbekal dengan fakta tersebut, istana anak
hadir dengan mengaplikasikan metode bermain sambil belajar. Harapannya, anak-anak usia 6-12 tahunanak usia dasar tetap dapat mendapatkan hak dasar
mereka sekaligus tetap dapat mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan. Selain itu, usia 6-12 tahun juga merupakan masa dimana anak-anak berada
pada periode intelektual yang berambisi untuk mengetahui, memelajari, dan mencoba hal-hal baru.
Skala pelayanan dari istana anak ini adalah anak-anak usia 6-12 tahun yang berada di kota Surakarta dan sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan wilayah yang
menjadi lokasi tempat berdirinya istana anak.
F. Sistem Pengelolaan
Istana anak merupakan usaha swasta yang bekerjasama dengan pemerintah untuk menyediakan fasilitas edutainment di Surakarta. Kepemilikan
dari istana anak ini dipegang oleh sebuah badan swasta yang terdiri dari beberapa pemegang saham dengan tetap dipantau oleh pemerintah melalui
departemen pendidikan.
Adapun struktur pengelolaan dari istana anak tertera sebagai berikut:
PEMDA DISDIKPOR
commit to user
III - 5
G. Macam Kegiatan
Secara garis besar, macam kegiatan dalam istana anak dibagi dalam 5 kategori, yaitu kegiatan motorik, kegiatan kognitif, kegiatan afektif, kegiatan
pengelolaan administrasi, dan kegiatan servis.
1. Kegiatan motorik Bagan 3.1 Struktur pengelolaan Istana Anak
Sumber: analisa pribadi
commit to user
III - 6 Merupakan kegiatan bermain yang melatih ketrampilan motorik dan
konstruktif anak yang banyak di lakukan di luar ruangan. Hal ini dikarenakan, area
outdoorluar ruangan
merupakan jenis
ruang yang
dapat dimaksimalkan untuk mewadahi aktivitas gerak motorik anak. Bentuk
kegiatan motorik ini berupa permainan gerak meliputi papan luncur, rute ban, naik turun tangga, ayunan, jarring-jaring tali, dan jungkat-jungkit.
2. Kegiatan kognitif. Merupakan kegiatan bermain yang memiliki misi untuk mengasah
kecerdasan otak si anak. Kegiatan ini menekankan pada perkembangan intelegensi anakproses berpikir kreatif melalui kegiatan bermain sambil
belajar. Dalam lingkup kegiatan kognitif, anak-anak diajarkan untuk berinteraksi dn belajar langsung melalui media-media peraga yang
disediakan. Bentuk kegiatan kognitif ini antara lain: a. Kegiatan peragaan matematika.
b. Kegiatan peragaan biologi. c. Kegiatan peragaan kimia.
d. Kegiatan peragaan fisika. 3. Kegiatan afektif
Merupakan kegiatan bermain yang menitikberatkan pada proses pelatihan sosialisasi anak pada sesamanya. Kegiatan bermain ini
membutuhkan ruang bersama yang dapat mewadahi aktivitas-aktivitas berkelompok. Lingkup kegiatan afektif mengajarkan anak untuk membuat
suatu ketrampilan secara bersama-sama. Bentuk kegiatan afektif ini antara lain:
a. Kegiatan belajar membuat origami. b. Kegiatan belajar membuat gerabah.
c. Kegiatan belajar memasakmembuat kue.
commit to user
III - 7 d. Kegiatan belajar membuat permen.
4. Kegiatan pengelolaan Merupakan kegiatan yang menangani berlangsungnya semua kegiatan
di Istana Anak. Bentuk kegiatan ini antara lain: a. Kegiatan pengelolaan umum.
b. Kegiatan pengelolaan aspek motorik dan afektif. c. Kegiatan pengelolaan aspek kognitif.
d. Kegiatan operasional. 5. Kegiatan servis
Merupakan kegiatan sampingan yang dilakukan pengunjung maupun pengelola. Bentuk kegiatan ini antara lain:
a. Kegiatan parkir. b. Kegiatan sembahyang.
c. Kegiatan beristirahat dan makan. d. Kegiatan pemeliharaan kebersihan.
e. Kegiatan penyimpanan barang dan alat. f. Kegiatan MCK.
g. Utilitas bangunanoperasional bangunan.
H. Pelaku Kegiatan