Persilangan Dialel TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 8 yang memang diperlukan bagi program peningkatan sifat suatu varietas menyerbuk silang Poespodarsono, 1986.

B. Persilangan Dialel

Perkawinan silang antara dua jenis tanaman unggul dan berbeda sifatnya dapat memiliki sifat yang berbeda dari induknya, kadang-kadang dapat menghasilkan keturunan yang mengandung sifat-sifat baru yang lebih baik atau lebih menguntungkan daripada sifat yang dimiliki induknya. Semua keturunan dapat menunjukkan berbagai variasi, contohnya dalam percabangan, pembungaan, kemampuan bereproduksi, resistensi terhadap berbagai serangan hama dan penyakit, dan sebagainya Darjanto dan Satifah, 1990. Uji keturunan progeny test adalah penilaian suatu genotipe atau tetua berdasarkan penampilan keturunannya. Pengujian ini dimaksudkan untuk dapat menilai secara genetik tetua yang akan digunakan dalam program pemuliaan. Nilai tetua yang didasarkan pada fenotipnya, sering dikaburkan oleh pengaruh lingkungan sehingga tidak diketahui nilai pemuliaannya. Salah satu macam uji keturunan adalah dengan persilangan dialel. Persilangan dialel adalah sejumlah genotipe varietas, galur atau klon disilangkan dalam semua kombinasi. Masing-masing genotipe mempunyai kesempatan untuk disilangkan dengan genotipe lain, bahkan dapat ditambah dengan persilangan sendiri genotipe itu Poespodarsono, 1986. Persilangan dialel merupakan suatu metode persilangan yang sistematik antara tetua pada kombinasi yang ada untuk memilih induk dan hibrida yang berpotensi berdasarkan nilai daya gabungnya. Melalui kombinasi persilangan dialel diharapkan terbentuk hibrida yang berpotensi yaitu hibrida yang mengandung gen-gen yang baik dari tetuanya El Haddad et al., 1996 cit Suprapto dan Kairudin, 2007. Persilangan buatan merupakan upaya untuk memperoleh genotipe yang lebih unggul, baik untuk mendapatkan suatu varietas hibrida maupun uuntuk menambah variabilitas genetiknya. Melalui persilangan yang commit to user 9 dilakukan diantara semua pasangan tetuanya dialel, dapat diketahui potensi hasil suatu kombinasi yang dapat memberikan turunan yang berpotensi hasil tinggi. Hasil tinggi dapat diperoleh apabila kombinasi tersebut memiliki nilai heterosis dan daya gabung khusus yang besar Setiyono dan Subandi, 1996. Persilangan yang menghasilkan buah disebut kompatibel, sedangkan yang tidak menghasilkan buah disebut inkompatibel. Tingkat inkompatibilitas dari suatu kombinasi persilangan dapat diketahui berdasarkan pada klasifikasi kompatibilitas suatu persilangan yaitu : a. Kompatibel, jika hasil persilangan menghasilkan buah diatas 20. b. Kompatibilitas sebagian, jika hasil persilangan menghasilkan buah diantara 10-20. c. Inkompatibel penuh, jika hasil persilangan menghasilkan buah dibawah 10 Wang, 1963 cit Haryanti, 2004. Inkompatibilitas incompatibility adalah bentuk ketidaksuburan yang disebabkan oleh ketidakmampuan tanaman yang memiliki pollen dan ovule normal dalam membentuk benih karena gangguan fisiologis yang menghalangi fertilisasi. Inkompatibilitas dapat disebabkan oleh ketidakmampuan tabung pollen dalam a menembus kepala putik, atau b tumbuh normal sepanjang tangkai putik. Tabung pollen, jika terbentuk sempurna, tumbuh dengan lambat sehingga tidak dapat mencapai ovule; atau terlambat tiba dimana ovule telah diserbuki oleh pollen yang kompatibel, atau ovule telah layu. Inkompatibilitas menghalangi terjadinya penyerbukan sendiri dan mendorong terjadinya penyerbukan silang Suwarno, 2008. Menurut Poespodarsono 1986, inkompatibilitas disebabkan oleh ketidaksesuaian faktor lingkungan, genetik dan fisiologis. Ma’rufah 2010 menambahkan bahwa gugurnya bunga buah naga yang dipengaruhi oleh lingkungan adalah karena adanya hujan. Hujan yang bertepatan pada saat penyerbukan berlangsung menyebabkan pollen yang sudah menempel pada putik bunga terbilas oleh air hujan dan akhirnya tidak terjadi pembuahan. Penyerbukan tanaman dibagi menjadi dua yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri yaitu penyatuan sel telur dan sel commit to user 10 sperma yang berasal dari satu tanaman. Penyerbukan sendiri terjadi karena sifat genetik dan susunan morfologi bunga. Sifat genetik yang dimaksud yaitu kemampuan sel kelamin tanaman tersebut untuk dapat bergabung sendiri. Morfologi bunga dikaitkan dengan susunan bunga yang dapat menghalangi masuknya tepungsari tanaman lain ke sel telur. Sementara itu, penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi oleh penyatuan sel telur suatu tanaman dengan sel sperma tanaman lain. Penyerbukan ini terjadi karena terhalangnya tepungsari sendiri untuk dapat membuahi sel telur. Penyerbukan umumnya terjadi karena bantuan angin atau serangga Poespodarsono, 1986. Persilangan buatan merupakan kegiatan persarian secara terarah, yaitu mempertemukan tepung sari dengan kepala putik. Persarian mencakup dua kegiatan, pertama membuang tepung sari pada bunga betina yang akan disilangkan kastrasi atau pengebirian, dan kedua mengambil tepung sari dari bunga jantan untuk dipertemukan dengan kepala putik pada bunga yang telah dikastrasi. Tujuan persilangan buatan adalah untuk memperoleh gabungan gen yang baik dari induk yang disilangkan, dan pada akhirnya akan diperoleh kedelai yang berdaya hasil tinggi, mutu biji baik, dan mempunyai daya adaptasi yang luas Kartono, 2005.

C. Kandungan Protein