Jenis Personil Sekolah. Manajemen Personalia.

19 b. Tenaga Administrator Pendidikan Administrator pendidikan adalah personil pendidikan yang secara profesional bertugas melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga administrator pendidikan adalah perencana pendidikan, pengembang kurikulum pendidikan, peneliti dan pengembang pendidikan. c. Tenaga Teknis Pendidikan Tenaga teknis pendidikan adalah personil pendidikan yang profesional bertugas memberikan layanan pendidikan melalui pendekatan kondisional fasilitas dan layanan khusus. Yang termasuk ke dalam tenaga teknis pendidikan diantaranya pustakawan dan laboran. Berbeda lagi dengan pendapat Lia Yuliana 2007: 4, yang membedakan tenaga kependidikan personil pendidikan menjadi empat kategori sebagai berikut. a. Tenaga pendidik, yang terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar dan pelatih. b. Tenaga fungsional pendidikan, yang terdiri atas penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan dan pustakawan. c. Tenaga teknis pendidikan, yang terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar. d. Tenaga pengelola satuan pendidikan, yang terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis personil pendidikan berbeda menurut pendapat setiap ahli. Tetapi, dapat dilihat bahwa personil pendidikan adalah orang-orang yang berada di lingkup pendidikan. Sedangkan untuk personil sekolah adalah pegawai yang berada di dalam lingkup sekolah, baik yang secara langsung atau tidak langsung ikut dalam menunjang terselenggaranya pendidikan di suatu sekolah.

3. Tujuan Manajemen Personalia.

Menurut Henry Simamora 2004: 37-39, tujuan manajemen sumberdaya manusia adalah memperbaiki konstribusi produktif orang-orang terhadap 20 organisasi dengan cara bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Sondang Siagian 2006: 26-31, menjabarkan tujuan sumberdaya manusia kedalam empat tujuan yang lebih operasional. a. Tujuan masyarakat sebagai keseluruhan. Manajemen setiap organisasi harus memiliki kepekaan terhadap tuntutan sosial yang ditujukan kepada organisasi yang bersangkutan. Untuk bertanggung jawab secara sosial, dalam hal kebutuhan dan tantangan- tantangan yang timbul dari masyarakat, suatu organisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat diharapkan membawa manfaat atau keuntungan bagi masyarakat. b. Tujuan organisasi yang bersangkutan Manajemen sumberdaya manusia yang baik ditujukan kepada peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para pegawai dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu, suatu unit atau bagian manajemen sumberdaya manusia di suatu organisasi diadakan untuk melayani bagian-bagian organisasi tersebut. c. Tujuan fungsional. Pencapaian tujuan fungsional dalam bidang manajemen sumberdaya manusia adalah keseluruhan langkah dan prosedur yang harus ditempuh oleh satuan kerja yang mengelola sumberdaya manusia dalam organisasi sedemikian rupa sehingga sumberdaya manusia yang terdapat dalam organisasi mampu memberikan kontribusinya yang maksimal. Dengan kata lain, setiap sumberdaya manusia atau pegawai dalam organisasi itu menjalankan fungsinya dengan baik. d. Tujuan pribadi para anggota organisasi Tujuan individu dimaksudkan untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan-tujuan pribadinya, dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Tujuan-tujuan pegawai seharusnya dipenuhi dan ini sudah merupakan motivasi dan pemeliharaan terhadap pegawai. Dilihat dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen personalia merupakan hal yang sangat penting. Manajemen personalia mempunyai tujuan yang bermacam-macam. Untuk sebuah organisasi, manajemen personalia dilakukan dengan tujuan meningkatkan kinerja pegawai dan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja organisasi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.