Konsep Dasar Manajemen Personalia.

17 sebelumnya. Berbeda dengan pendapat Suryosubroto 2004: 86, yang mendefinisikan manajemen personalia sebagai suatu kegiatan mendayagunakan seluruh personil secara efektif dan efisien agar tujuan pendidikan di suatu sekolah tercapai dengan optimal. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Menurut Lia Yuliana 2007: 1, manajemen tenaga kependidikan adalah rangkaian kegiatan menata tentang kependidikan mulai dari merencanakan, membina hingga pemutusan hubungan kerja agar dapat menyelenggarakan secara efektif dan efisien. Tenaga kependidikan merupakan komponen yang bersifat human resources. Sedangkan peningkatan kualitas komponen pendidikan yang terbukti lebih berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan adalah komponen yang bersifat human resources. Kedudukan tenaga kependidikan sangat strategis dan menduduki posisi sentral yang diharapkan akan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara sinergis dengan komponen lain. Karena itu, agar penyelenggaraan kegiatan pendidikan oleh tenaga kependidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien maka diperlukan manajemen tenaga kependidikan. Manajemen tenaga kependidikan merupakan bagian dari kepegawaian. Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, yang dimaksud dengan manajemen kepegawaian PNS adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang 18 meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan dan pemberhentian. Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen personalia merupakan rangkaian kegiatan penataan pegawai dari mulai perencanaan, rekrutmen, penempatan, pengembangan, evaluasi sampai pemberhentian secara efektif dan efisien dengan harapan tercapainya tujuan lembagaorganisasi.

2. Jenis Personil Sekolah.

Personil sekolah atau tenaga kependidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khusus bab I pasal 1 ayat 5 menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah No 38 tahun 1992 tentang Tenaga Pendidikan, pasal 3 disebutkan tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan menguji. Menurut Hartati Sukirman 2000: 8-11, tenaga kependidikan dapat dibedakan menjadi: a. Tenaga Pendidik Tenaga pendidik adalah personil di lembaga atau organisasi pelaksanaan pendidikan yang melakukan salah satu aspek atau seluruh kegiatan pendidikan, baik mikro ataupun makro. Tenaga pendidik dibedakan lagi menjadi tiga macam yaitu pengajar, pembimbing, dan supervisor pendidikan. 19 b. Tenaga Administrator Pendidikan Administrator pendidikan adalah personil pendidikan yang secara profesional bertugas melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga administrator pendidikan adalah perencana pendidikan, pengembang kurikulum pendidikan, peneliti dan pengembang pendidikan. c. Tenaga Teknis Pendidikan Tenaga teknis pendidikan adalah personil pendidikan yang profesional bertugas memberikan layanan pendidikan melalui pendekatan kondisional fasilitas dan layanan khusus. Yang termasuk ke dalam tenaga teknis pendidikan diantaranya pustakawan dan laboran. Berbeda lagi dengan pendapat Lia Yuliana 2007: 4, yang membedakan tenaga kependidikan personil pendidikan menjadi empat kategori sebagai berikut. a. Tenaga pendidik, yang terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar dan pelatih. b. Tenaga fungsional pendidikan, yang terdiri atas penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan dan pustakawan. c. Tenaga teknis pendidikan, yang terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar. d. Tenaga pengelola satuan pendidikan, yang terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis personil pendidikan berbeda menurut pendapat setiap ahli. Tetapi, dapat dilihat bahwa personil pendidikan adalah orang-orang yang berada di lingkup pendidikan. Sedangkan untuk personil sekolah adalah pegawai yang berada di dalam lingkup sekolah, baik yang secara langsung atau tidak langsung ikut dalam menunjang terselenggaranya pendidikan di suatu sekolah.

3. Tujuan Manajemen Personalia.

Menurut Henry Simamora 2004: 37-39, tujuan manajemen sumberdaya manusia adalah memperbaiki konstribusi produktif orang-orang terhadap