Manfaat Hasil Pengembangan PENDAHULUAN
10 bisa menulis dengan baik, anak belajar membaca dengan mendengarkan
bunyi dari simbol huruf lalu mengulanginya. Perkembangan bahasa merupakan salah satu pertanda penting
dalam perkembangan membaca karena bahasa menjadi sarana untuk perkembangan baca dan tulis anak. Menurut Seefeldt Wasik 2008
ketika anak berusia tiga tahun anak memiliki perbendaharaan kata 900 sampai 1000 kata dan sekitar 90 dari yang dikatakan anak dapat
dipahami. Anak suka sekali berbicara dan mereka senang ketika orang lain mendengarkannya. Anak mulai mengajukan banyak sekali pertanyaan,
untuk struktur kalimat, anak dapat menggunakan kalimat yang tersusun dengan baik sesuai aturan bahasa. Namun anak masih sulit menyusun
kalimat sangkalan. Sedangkan untuk usia empat tahun perkembangannya bahasanya sangat pesat yaitu 4000 sampai 6000 kata. Anak mulai
berbicara dalam satu kalimat yang terdiri dari lima sampai enam kata. Namun penggunaan kata yang dipakai pada kalimat terkadang kurang
tepat. Untuk anak usia lima tahun perbendaharaan kata semakin meluas yaitu 5000 sampai 8000 kata. Sedangkan untuk struktur kalimat menjadi
semakin rumit. Anak usia ini juga semakin senang berbicara. Mereka juga belajar untuk mendengarkan orang lain berbicara dan jarang memotong
pembicaraan orang yang sedang berbicara. Agar keterampilan berbahasa dan membaca tertanam pada diri
anak maka terdapat dua pengalaman yang harus dimiliki yaitu anak harus berbicara dan mendengarkan orang lain dan mereka perlu membaca
11 dengan orang lain Seefeldt Wasik, 2008: 324. Membaca bersama
adalah komponen penting dalam mengembangkan keterampilan berbahasa serta baca. Dalam penelitian ini pengalaman yang lebih ditekankan adalah
membaca. Tuntutan dari TK ABA Kadisoka yang mewajiban anak kelompok B harus dapat membaca sebelum melanjutkan ke sekolah dasar.
Meskipun banyak guru anak usia dini yang enggan untuk mengajar pelajaran membaca formal, namun guru harus paham terhadap metode-
metode yang dipakai. Menurut Seefeldt Wasik 2008: 340-342 untuk mengajar membaca terdapat dua pendekatan utama yaitu,
a. Pendekatan Bahasa Seutuhnya Whole Language Pendekatan ini didasarkan pada falsafah belajar yang menekankan
pentingnya mengembangkan keterampilan berbahasa dengan melihat kata daripada memfokuskan pada masing-masing huruf. Dalam
pendekatan ini ditekankan dua hal yakni; 1 Tujuan membaca adalah menarik makna arti dari kata dan 2 Membaca dikembangkan melalui
pengalaman yang berulang-ulang. Tujuan dari pendekatan bahasa seutuhnya adalah memberikan pengalaman dengan membaca dan
menulis. b. Pendekatan Fonik
Pendekatan ini menekankan pada hubungan huruf dan bunyi di dalam kata. Dalam sebuah ruang kelas yang menggunakan pendekatan ini,
sejak dini anak diajarkan untuk menyesuaikan bunyi dengan huruf. Penekanan pada fonik membantu anak mengetahui bunyi di dalam kata